4. Runtuhnya Kepercayaan

Anita di kamar tampak mencoba menghubungi hp suaminya, namun hp sang suami tidak aktif,

Iapun mengirimkan saja pesan singkat ke nomor sang suami,

Pulanglah, ada tagihan yang harus kau bayar, mungkin simpananmu yang belanja.

Anita setelah itu menghubungi beberapa teman bisnis sang suami,

Tak bisa dipungkiri, bahwasannya usaha yang dijalankan Joni memang tak lepas dari campur tangan Anita, terutama dari permodalan,

Pengadaan tempat, keuangan, serta pengadaan beberapa mobil dan motor yang diperjual belikan,

Anita, lantas turun dari tempat tidurnya, beranjak ia menuju ruang kerja yang biasa ia gunakan untuk lembur beberapa pekerjaan yang tak sempat ia selesaikan di kantornya,

Ruangan kecil yang masih berada di dalam kamar tidur itu tampak dilengkapi beberapa rak buku tinggi-tinggi yang pastinya dipenuhi pula oleh buku-buku yang ia sering baca saat ada waktu luang,

Anita, perempuan itu lantas duduk di kursi belakang meja kerjanya, diletakkannya hp miliknya di atas meja, lalu beralih menyalakan laptopnya,

Sambil mulai sibuk masuk ke dalam data showroom miliknya, Anita lantas meraih hp nya untuk menghubungi asisten Joni di tempat usaha mereka,

Kaki tangan Joni yang masih terhitung saudara jauh dari orangtua Joni itupun langsung dicecar sejumlah pertanyaan oleh Anita sambil mulai masuk ke laporan keuangan, terutama pembayaran pajak yang dua bulan ini menunggak,

"Maaf Mbak Nita, ini soalnya Mas Joni bilang dia menjamin akan mengurus sendiri semuanya, jadi ya saya percaya sajalah pada Mas Joni,"

Kata seseorang yang telah sekian tahun dipercaya untuk mendampingi Joni mengelola tempat usahanya,

Anita tampak kesal bukan main melihat begitu banyak kekacauan dalam keuangan tempat usahanya,

Ia tak menyangka jika beberapa bulan terakhir tempat usaha yang ia bangun dan ia percayakan pada sang suami saat ini bukannya mengalami kemajuan, malah sebaliknya seperti mengalami badai keuangan yang sebentar lagi pasti akan memporak-porandakan semua sendi tempat usaha tersebut,

Apalagi...

"Dua bulan ini juga pembayaran kredit di Bank menunggak?"

Tanya Anita pada fera, asisten yang masih merupakan saudara suami nya tersebut,

"I... I... Iya Mbak Nita, maaf,"

Kata Fera,

Anita sungguh kesal luar biasa,

Dua tunggakan kredit pembiayaan modal, tagihan kartu kredit, pajak yang tak terbayar, ditambah juga penjualan mobil yang uangnya tak jelas ke mana, semuanya benar-benar jauh di luar bayangan Anita,

"Besok, temui aku di resto dekat kantorku, bawa semua nota dua bulan terakhir, dan catatan jual beli, masuk keluar barang dan harganya, tidak usah bicara dengan Joni, temui aku langsung saja, mengerti!"

Kata Anita,

"I... Iya Mbak Nita, saya mengerti,"

Sahut Fera,

Setelah itu Anita mengakhiri panggilannya pada Fera, dan berganti menghubungi beberapa teman Joni yang berhubungan dengan tempat usaha yang ia dirikan dan percayakan pada Joni, sang suami,

Anita menghubungi mereka semua, selain untuk membicarakan kelangsungan kerjasama bisnis mereka, Anita juga pastinya menanyakan soal sepak terjang Joni, baik yang berhubungan dengan bisnis mereka, maupun yang di luar bisnis,

"Berarti intinya, dua hari ini tidak ada jadwal bertemu dengan partner bisnis dan juga tidak ada urusan di luar kota,"

Kata Anita pada salah satu teman Joni yang akhirnya mau membuka suara,

Satu-satunya teman Joni yang mau bicara blak-blakan pada Anita,

Entah untuk motif apa, ia mau membuka semua borok Joni di depan isterinya, karena untuk saat ini, yang ada di kepala Anita adalah ia harus tahu kebenaran soal apa yang sebetulnya terjadi,

"Perempuan itu seorang pegawai salon yang dulu merupakan salon langganan simpanan Joni, Mbak Anita mungkin masih ingat saat tahun lalu Joni main gila dengan perempuan yang masih isteri temannya sendiri,"

Kata teman Joni tersebut,

"Salon?"

Anita bertanya,

"Ya mbak, salon kecil di pinggiran kota, kalau dari tempat usaha Joni sekitar dua puluh menit berkendara,"

Kata teman Joni lagi,

Anita menghela nafas,

Mungkin, beberapa jam lalu, rasanya ia ingin menangis dan menjerit sekuat tenaga karena rasa sakit yang teramat sangat saat menyadari jika suaminya berkhianat lagi,

Namun sekarang, saat kemudian ia mulai mendapat kepastian bahwa apa yang ia pikirkan benar adanya, keinginan menangis itu sudah hilang sama sekali, dan kemudian berganti dengan rasa ingin melakukan sesuatu untuk membalas rasa sakit hatinya,

Tidak!

Tentu saja untuk Anita yang merupakan seorang perempuan istimewa, pilihan terbaik saat ia disakiti bukanlah menangis dan bersikap lemah, melainkan harus bangkit untuk menuntut balas,

"Berikan alamat salonnya, dan katakan siapa namanya,"

Kata Anita,

"Linda, namanya Linda, dia janda beranak satu, dia sudah cukup dikenal di kalangan laki-laki di kota ini, Joni terperangkap di sana, aku sudah berulangkali mengingatkan, tapi tampaknya dia begitu tergila-gila, hahaha... Kau tahu lah Mbak, mungkin urusan begitu nya, perempuan itu sangat jago, hingga untuk Joni rasanya sayang untuk melepaskannya,"

Kata si teman Joni lagi,

Anita menghela nafasnya, dan dicobanya menahan mual karena si teman Joni itu membahas soal hubungan badan hingga membuat Anita membayangkan Joni bersama perempuan itu telah berulangkali melakukannya,

"Cukup, aku ingin muntah,"

Kata Anita, membuat teman Joni pun terkekeh,

"Sungguh bodoh Joni, sudah memiliki isteri sesempurna kau masih saja menyeleweng, apalagi hanya dengan perempuan murahan seperti itu, ah yah, kurasa dia sudah gila,"

Kata teman Joni lagi,

Tapi, tentu saja Anita bukanlah tipe perempuan yang mudah dirayu,

Ia tak pernah peduli saat ada pujian ataupun sanjungan yang berlebihan menghampirinya,

"Baiklah, terimakasih Bang, kali lain jika aku butuh bantuan, aku kan menghubungi Abang lagi,"

Kata Anita,

"Hmm tentu saja, tentu saja Mbak Nita, jangankan kali lain, saat inipun aku siap jika diharuskan membantumu,"

Ujar si teman Joni masih via telfon,

Anita sekilas tersenyum, meskipun ia tahu teman suaminya itu tak bisa melihat senyum itu karena mereka hanya melakukan panggilan suara, bukan lewat video call, ataupun semacamnya,

Anita kemudian mengakhiri panggilannya dan setelah itu menatap layar laptopnya lagi,

Kali ini perempuan macam apa yang sampai menghabiskan uang berjuta-juta seperti ini. Batin Anita menatap angka-angka pada laporan keuangan yang berantakan,

Di tempat yang berbeda, tepatnya di hotel sekitar kawasan Malioboro, Joni, baru saja turun dari mobilnya yang ia parkirkan di pelataran hotel,

Linda dan juga Cantika sang anak, tampak begitu ceria turun dari mobil menyusul Joni,

Mereka semua menuju bangunan utama hotel, yang kemudian langsung naik ke lantai tiga untuk selanjutnya ke kamar mereka,

"Mas, aku mau mandi, mau bareng?"

Tanya Linda di samping Joni saat akhirnya mereka masuk kamar, dan Cantika langsung saja melesat masuk kamar mandi,

Joni yang ditawari demikian pastinya dengan senang hati mengiyakan,

Linda tampak mengulas senyuman,

"Aku akan bersiap dulu,"

Kata Linda,

Joni mengangguk,

"Ya, aku akan lihat hp dulu sebentar, takut orang rumah menghubungi,"

Ujar Joni,

Linda yang sebetulnya kesal setiap kali mendengar Kini membahas soal keluarganya tampak diam saja, ia berlalu tanpa satu patah katapun lagi,

Joni yang tahu isteri kedua nya itu marah pun hanya bisa menghela nafas, lalu tetap melangkah ke arah balkon kamar untuk menyalakan hp nya dan memeriksa ada kabar apa saja yang ada di sana.

...****************...

Terpopuler

Comments

Putrii Marfuah

Putrii Marfuah

dasarr...KLO mo selingkuh modal dunk...malu2in...biayain selingkuhan ko dari duit istri sah...haiss...kayaknya perlu ke warung Padang beli gulai ****🤣🤣🤣🤣

2023-02-16

0

🎎 Lestari Handayani 🌹

🎎 Lestari Handayani 🌹

diblokir aja semua akses keuangannya. biar kapok🤭🤭

2023-02-05

0

Esti Restianti

Esti Restianti

jreng jreng jreng pas buka hp matanya lngsng melorot hihi
ini kaya kisah nyata di sekitar kita,hampir sama suaminya kerja bagus karna bantuan sang istri tapi dia malah selingkuh,di tendang mh kalian kembali miskin UPS🤭✌️

2023-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!