Episode 5-Pengakuan

Setelah kembali dari Kuil bersama dengan Helios, tiba-tiba Helios mengajaknya berbicara empat mata di taman Kerajaan Versailles. Naphelle yang penasaran dengan apa yang akan dibicarakan oleh Helios pun menyetujui nya tanpa berpikir panjang.

Begitu sampai di taman Kerajaan, Helios yang awalnya berjalan di depan Naphelle mendadak langsung menghentikan langkah kakinya dan berbalik badan ke arah belakang.

"Naphelle..." Panggil nya yang terdengar sangat lancang jika di katakan tanpa ada sebutan Putri.

"Kenapa kau menyebut nama ku dengan seenaknya?!!" Bentak Naphelle yang mengubah ekspresi nya menjadi serius.

"Itu bukan nama mu, Putri Maggie" Ucap Helios yang kemudian membungkuk kan badannya sebagai tanda hormat. Sedangkan Naphelle yang mendengar Helios menyebut namanya yang asli, membuatnya terkejut.

"Kenapa kau....mengetahui siapa nama ku yang asli?" Tanya Naphelle keheranan.

"Sejak awal, aku memang sudah tau bahwa anda adalah Putri Maggie dari Kerajaan Magesty. Anda adalah reinkarnasi dari Sang Penguasa Kegelapan" Lontar Helios dengan memberikan senyuman lebar yang terlihat sangat familiar.

"Siapa kau sebenarnya?" Tanya Naphelle tanpa berbasa-basi.

"Aku juga adalah reinkarnasi dari Felix Vangelis" Jawabnya sontak membuat Naphelle ternganga setelah mendengar jawaban dari Helios Alceo yang sebenarnya adalah Felix, kerabat dekatnya sebelum mereka berdua dihukum mati.

"Apa kau juga tewas saat itu?"Tanya Naphelle memastikan.

"Benar, Tuan Putri Maggie....saat itu saya tewas setelah ditusuk menggunakan pedang sebanyak 50 kali oleh para Ksatria Istana" Jelasnya sembari mengingat kembali kejadian 25 tahun yang lalu.

"Tapi kenapa kau bisa tau bahwa aku adalah Maggie Vangelis?" Tanyanya untuk yang sekian kalinya.

"Itu karena saya merasakan aura anda yang tiba-tiba datang ke Kerajaan Versailles. Saat hari dimana anda kembali bangkit juga terjadi banyak bencana di Wilayah Kekaisaran" Papar Helios dengan tatapan yang masih mengarah pada Naphelle.

Setelah mendengar sedikit penjelasan dari Helios yang sebenarnya adalah Felix Vangelis, sontak Naphelle langsung teringat kembali bagaimana hari hari mereka sebelum keduanya tewas secara bersamaan di Istana. Naphelle yang kemudian mengingat bagaimana perlakuan Basilio padanya, membuatnya mengepalkan kedua tangan nya karena kecewa dengan apa yang terjadi saat itu. Keheningan terjadi selama 13 menit, dan akhirnya Naphelle kembali membuka mulut memecahkan keheningan di taman siang itu.

"Apa kau tau, bagaimana keadaan Kerajaan Magesty sekarang?" Tanya Naphelle dengan kedua tangan yang masih mengepal.

"Sekarang, Kerajaan Magesty telah runtuh dan kehilangan keturunan nya. Kira kira sudah sejak kejadian ketika Anda dihukum mati, Putri" Jelas Helios dengan yakin.

"Runtuh? Kehilangan keturunan nya? Itu artinya, tidak akan ada lagi penerus Kerajaan Magesty?"

"Tentu saja, Tuan Putri..."

"Lalu, sejak kapan kau juga bereinkarnasi menjadi Helios Alceo?" Tanya Naphelle yang kemudian langsung diceritakan asal mulanya oleh Helios yang juga duduk berhadapan dengan Naphelle.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

FLASHBACK ON*

Sebuah petir menyambar ke sana kemari, awan gelap yang berkumpul di langit membuat cuaca siang itu benar-benar buruk. Walaupun bisa dibilang badai pada umumnya, namun sebuah petir yang kemudian menyambar ke arah kamar Helios Alceo sontak membuat Para Ksatria ditempat latihan yang menyadari hal itu langsung melaporkan nya pada Duke Rhodes.

Begitu banyak orang berbondong-bondong ke kamar Helios, termasuk dokter Kerajaan yang juga ikut untuk memastikan kondisi Helios saat ini. Mereka sama sekali tidak menemukan apa apa yang membahayakan sosok Helios. Para manusia yang baru saja masuk hanya mendapati Helios yang tengah terbangun dari tidur lelapnya siang badai itu.

"Helios, apa yang terjadi pada mu? Apa kau tidak apa apa?" Tanya seorang pria paruh baya yang tak lain adalah Duke Rhodes Alceo, ayah dari Naphelle Alceo.

Helios yang saat ini bukanlah sosok Helios lagi melainkan reinkarnasi dari Felix, membuatnya hanya ternganga melihat dan mendengar kenyataan yang terjadi. Mereka yang sudah memastikan bahwa Helios Alceo benar-benar aman walau tidak menjawab satu pun pertanyaan dari Duke Rhodes, mereka menganggap semuanya aman. Begitu selesai memastikan keadaan nya, mereka yang jumlahnya lumayan banyak langsung bergegas keluar untuk tidak mengganggu aktivitas Helios.

"Apa yang......sebenarnya terjadi pada ku?" Tanya Helios pada diri sendiri sembari berjalan ke arah cermin lebar yang memang disediakan di kamarnya.

"Wajah yang terlihat asing ini, milik siapa?" Gumamnya dengan tatapan heran. Seketika ia mengangkat pandangan nya setelah mengingat apa yang menimpa nya beberapa tahun terakhir. Walaupun ia merasa baru terbangun dari tidur satu malam, namun sebenarnya ia kembali bereinkarnasi 2 tahun lebih dulu sebelum Naphelle. Itu artinya sudah 23 tahun terakhir sejak ia hidup.

Sifatnya yang tiba-tiba saja berubah tentu saja membuat orang-orang di sekelilingnya merasa heran dengan perubahan baik dari sosok Helios Alceo. Karena sebelumnya ia terkenal sebagai lelaki yang arrogant dan juga dingin. Jika melihat dari sifatnya yang asli, ia tidak mungkin didekati oleh banyak wanita dari Kaum Bangsawan. Tetapi karena ketampanan nya lah yang membuat nya bisa berlagak seenaknya.

...----------------...

23 menit lamanya Helios menceritakan kejadian demi kejadian pada Naphelle yang belum mengetahui asal usul nya. Pada akhirnya, mereka menghentikan cerita panjang itu setelah seorang Pelayanan pribadi Naphelle yang tak lain bernama Rui datang menghampiri nya dengan tergesa-gesa.

"Hormat pada Tuan Putri Naphelle, Duke Rhodes memanggil Anda untuk segera datang ke ruangan nya, Nona..." Tuturnya memberitahukan informasi dari Duke.

"Ah...." Dengus nya yang kemudian menoleh ke arah Helios yang belum selesai menceritakan semua kejadian yang dialami nya.

"Tidak apa apa, Tuan Putri...saya akan melanjutkan nya lain kali" Ketus Helios sembari memberikan senyuman lebar yang mengembang di wajahnya.

"Baiklah, aku akan segera kembali" Naphelle pun berjalan bersama dengan Rui menuju ruangan kerja ayahnya.

Sesampainya ia di ruang kerja sang ayah, ia langsung di persilahkan untuk duduk dan mendengarkan sesuatu yang akan diucapkan oleh Duke Rhodes.

"Ada gerangan apa Anda memanggil saya, ayah?" Tanya Naphelle sambil duduk di sebuah kursi yang berhadapan langsung dengan ayahnya.

"Ini mengenai pertunangan mu dengan Putra Mahkota Carsten Theseus. Baginda Kaisar mengatakan bahwa kau harus melaksanakan acara tunangan dengan Putra Mahkota secepatnya. Paling lambat 1 bulan lamanya" Tutur Duke Rhodes yang kemudian langsung dibantah oleh sosok Naphelle.

"Apa maksud Anda, ayah?!!!" Lontar Naphelle dengan suara lantang hingga terdengar oleh Helios yang berada di balik pintu ruangan tersebut.

"Naphelle, ayah tau ini tidak mudah bagimu yang belum lama mengenal Putra Mahkota. Tapi jika keputusan ini sudah diambil langsung oleh Yang Mulia Kaisar, maka kita tidak bisa membantahnya" Tegas Duke Rhodes yang kemudian berdiri dan melihat pemandangan di luar dari jendela.

"Aku tidak peduli! Biarpun aku akan dihukum karena sudah menentang keinginan Yang Mulia Kaisar, aku tidak akan peduli sama sekali!" Bentak nya yang kemudian langsung keluar dari ruangan sang ayah.

"Pasti dia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama seperti kehidupan sebelumnya. Dimana sosoknya yang sangat mencintai dan mempercayai Putra Mahkota, namun ternyata dikhianati tanpa ada perseteruan dari rakyat!" Gumam Helios yang mendengar dengan jelas perbincangan Naphelle dengan Duke Rhodes.

Bersambung.......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!