Flash back one.
Dua tahun yang lalu.
Markus Filan mendatangi penjara menemui Josio Christoper yang masih di dalam tahanan.
"Aku tidak menyangka kamu datang menjumpaiku," ucap Josio..
"Aku sangat kecewa dengan satu hal," ujar Markus dengan kecewa.
"Kecewa karena apa?"
"Kau telah membunuh istrimu sendiri."
"Kenapa kau mengatakan itu? lagi pula dari mana kau mendengar info bahwa aku membunuh istriku sendiri?"
"Mengenai hal itu kau tidak perlu mengetahuinya, Diana membunuh diri karena perselingkuhan yang kau lakukan, aku sangat tidak menduga kau begitu tega padanya," ketus Markus.
"Ini adalah masalah rumah tanggaku, untuk apa kau ungkit masalah ini, apakah Carlos yang memberitahumu?"
"Josio, apakah dalam hatimu hanya kekayaan dan kekuasaan yang penting bagimu?"
"Aku tidak mengerti untuk apa kau bertemu denganku kalau hanya karena membahas masalah ini?"ketus Josio.
"Josio, aku sangat menyesal kalau di saat itu aku pergi begitu saja, andaikan kalau aku tidak pergi maka semua ini tidak akan terjadi," kata Markus.
"Apa maksudmu?"
"Diana...adalah wanita yang paling ku cintai, dan kau menyakiti dia hingga dia mengakhiri hidupnya. kau sangat keterlaluan!"
"Kau dan dia menjalin hubungan?" tanya Josio dengan emosi.
"Iya, dia adalah wanita yang paling ku cintai, dan aku menyesali di saat itu aku meninggalkan dia bersamamu. karena aku tidak tahu kalau kamu berhati binatang," jawab Markus.
"Pasangan tidak tahu malu!" ketus Josio.
"Kau marah saat mendengar aku dan Diana menjalin hubungan? bagaimana denganmu? bukankah kau lebih menjijikan, kau membawa wanita luar pulang ke rumah tanpa memikirkan perasaan Diana," ujar Markus.
"Apa salahnya kalau aku menginginkan banyak anak laki-laki? harta kekayaanku mencapai miliaran dollar, tentu saja aku butuh banyak pewaris."
"Kau adalah orang yang paling gila dan tidak sehat, demi pewaris kau melakukan hal yang gila. apakah kau tahu kau sama sekali tidak memiliki apapun!"
"Siapa yang mengatakan aku tidak memiliki apapun? aku masih memiliki seorang putra, dan harta kekayaanku yang ku tinggalkan kepada Frankey."
"Semua harta milikmu telah Frankey berikan kepada rumah panti asuhan, dia sama sekali tidak menyimpan hartamu."
"Apa, berikan kepada rumah panti asuhan?" tanya Josio yang tidak bisa menerima kenyataan..
"Benar, kau tidak memiliki satu sen dan satu hal lagi, Frankey bukan putra kandungmu," kata Markus yang lagi-lagi membuat Josio semakin kepanasan.
"Bukan putraku? kau jangan bicara sembarangan!" bentak Josio dengan kesal dan berdiri.
"Frankey adalah putraku dan Diana, saat aku pergi Diana telah hamil anakku dan aku tidak menyadari hal itu, aku baru tahu tentang ini saat aku kembali," ujar Markus.
"Dari mana kau bisa tahu semua ini? aku tahu kau pasti hanya merekayasa cerita. Markus Filan, aku tidak menyangka kau begitu keterlaluan. mengunakan cerita kosong ini untuk menyinggungku," ujar Josio.
"Tidak ada yang ingin menyinggungmu, tapi ini adalah kebenarannya. aku ingin memberitahumu soal ini karena aku harus berterima kasih padamu. karena semua perlakukanmu terhadap Diana dan Frankey. telah menyatukan aku dan Frankey."
"Aku tidak akan percaya semua itu!"
"Percaya atau tidak, terserah padamu. selama ini kau selalu saja menginginkan banyak anak laki-laki sehingga melakukan hal memalukan terhadap semua wanita. dan ternyata kau tidak bisa memiliki seorang anak pun. kesehatanmu itu seharusnya diperiksa bukan hanya tahu menyalahkan Diana," bentak Markus.
"Aku tidak percaya dengan semua itu, aku tidak percaya," ketus Josio yang ingin melangkah keluar dari ruangan itu.
"Percaya atau tidak sudah bukan hal utama lagi bagimu, karena kau hanya bisa meringkus dalam penjara dan menikmati masa tuamu di sini," ucap Markus.
Josio meninggalkan ruangan pertemuan itu begitu saja dengan emosi yang terpendam. ia tidak menyangka di saat dirinya di dalam penjara dia mendapatkan berita yang menyakitkan baginya. Frankey yang selama ini sebagai anaknya ternyata bukan darah dagingnya sendiri.
"Kalian semua membohongiku, aku tidak akan tinggal diam, kalian jangan bahagia dulu. karena aku akan keluar tidak lama lagi. tidak ada yang tahu kalau orang yang di belakangku sudah mulai menyamar sebagai tahanan dan akan membawaku pergi dari tempat ini," batin Josio.
Flash back of.
Josio mengenggam gelas minumannya dengan erat sehingga pecah dan melukai tangannya.
Tidak lama kemudian seorang pria berpostur tinggi dan berjanggut melangkah masuk ke dalam rumah sederhana itu, pria itu lalu duduk di depan Josio yang sedang menahan emosi karena mengingat masa lalu.
"Untuk apa kamu masih marah? melukai tangan sendiri tidak ada untungnya bagimu. seharusnya kamu tinggal di sini dan menikmati masa tuamu," ucap pria itu yang berkebangsaan JERMAN.
"Menikmati hidup dengan dendamku yang belum terbalas, mana mungkin aku bisa bahagia," ujar Josio.
"Untuk apa kamu menaruh dendam lagi, semua telah berlalu. tidak mudah kalau bisa bebas dari penjara. apakah kau tahu dua anggotaku tewas di saat itu, demi mengeluarkanmu dari sana. seharusnya kau hidup dengan baik dan bukan mencari masalah lagi."
"Selama hampir empat puluh tahun aku baru tahu kebenarannya bahwa Frankey bukan putra kandungku, aku membesarkan anak orang lain selama ini. dan kini dia hidup bahagia bersama keluarganya. sementara aku harus hidup dengan bersembunyi," kata Josio yang tidak puas.
"Kamu jangan lupa, saat itu kamu di penjara karena bersekongkol dengan sekelompok penyeludupan senjata. ini adalah salahmu karena kelalaian. untuk apa lagi kamu peduli dengan semua ini. dirimu sudah tua lebih baik nikmati saja hidupmu dengan baik di sini."
"Arnold, kamu memiliki anak buah, aku ingin meminta bantuanmu!"
"Apa yang kamu ingin aku lakukan untukmu?"
"Tangkap keluarga Frankey dan bunuh istri dan anaknya di depan matanya," jawab Josio.
"Apakah ini akan membuatmu lebih tenang?"
"Bocah itu adalah putra orang lain, aku ingin dia kehilangan semuanya. semua kekayaanku telah dia sumbangkan ke panti asuhan. dan kini aku tidak memiliki apa-apa lagi. sedangkan dia bisa hidup bahagia bersama keluarganya."
"Kalau aku di posisimu aku lebih memilih hidup dengan tenang, usiamu sudah tua tapi kamu masih saja ingin membalas dendam. apakah kau masih ingin kembali ke dalam penjara," kata Arnold.
"Aku berubah pikiran, aku ada ide baru. agar tidak diketahui. culik saja istri dan putrinya secara diam-diam dan antar ke kapal perdagangan manusia. jual dua wanita itu dan masih bisa mendapatkan keuntungannya!"
"Apakah kau ingin mengunakan cara ini untuk membalas dendam?" tanya Arnold.
"Benar, aku sudah kehilangan hartaku, dan aku ingin menjual dua wanita itu demi hartaku yang hilang. jual organ dalam mereka bisa membuatku bangkit kembali. di saat anak buahmu sudah berhasil menculik mereka. kau bisa bersenang-senang dulu dengan dua wanita itu dan kemudian kita bisa jual organ dalam mereka. ini akan membuat kita kaya raya," ujar Josio.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
hadeh udah tua bukan nya bertobat... malah nambahin dosa aja tuh
2023-02-13
1
U$z
mimpi aja yg kamu bisa,🤪
2023-02-05
2
💖syakilah💖
lanjut thorr...
2023-02-04
1