Baruna mengintip matahari terbit di sebuah tebing yang curam.
Ombak berlomba-lomba menggulung menghantan segala sisi bebatuan yang ada.
Mata Baruna menatap kosong ke arah laut yang indah itu.
Laut indah yang menelan kepedihan dan hati lembut Baruna hingga dia tak lagi memiliki rasa kasihan kepada manusia kejam.
Snowy dalam wujud manusia mendekati Baruna.
" Untuk apa kemari? ", tanya Baruna tanpa menoleh melihat Snowy.
" Bosan. Aku mau jalan jalan ke dunia manusia. Temani aku dong ", ucap Snowy. Anjing langit yang di hukum karena mencuri pusaka tuan nya.
" Aku lelah. Lain kali saja Snowy ", ucap Baruna malas.
" Ingat. Dalam dunia manusia kau memiliki wujud lain yang harus kau jaga eksistensi nya Baruna. Jika terlalu lama menghilang maka akan menimbulkan banyak kecurigaan orang-orang di sekitar ", ucap Snowy menasehati.
Baruna masih menatap kosong ke arah lautan.
Sambil menghela nafas berat, Baruna menoleh ke arah Snowy.
" Baiklah. Aku ingin menemui Ratu dulu sebelum pergi. Kau kembalilah ke wujud mu. Jangan berwujud begini. Seorang Avisa selalu membawa anjing husky putih nya. Apa kau lupa? ", tanya Baruna mencibir.
" Iya aku paham. Tenang lah. Aku akan kembali ke gua. Aku tidak ikut ke kerajaan Ratu ya. Aku harus melapor ke langit " , ucap Snowy sambil tersenyum manis.
" Apa kau membuat masalah lagi? ", tanya Baruna menyelidik.
" Astaga Nona Pewaris. Aku tidak akan seperti keledai yang melakukan kesalahan dua kali. sudah cukup aku melakukan kesalahan sekali dan dihukum tidak bisa menjadi dewa di langit ", jelas Snowy yang menyesali perbuatan nakalnya dulu.
" Pergilah ke gua. Aku akan segera kembali ", ucap Baruna lalu menerjunkan dirinya ke lautan.
Tubuh Baruna jatuh kedalam laut. ombak besar seakan tidak bisa menerjangnya. Dia berjalan dalam air dengan santai.
Cring... Cringg... Cring....
Bunyi gemerincing lonceng kereta kuda terdengar mendekat. Sebuah kereta kuda yang indah berhias emas dengan dua pengawal mendekati Baruna.
" Salam Nona Pewaris. Kami di minta Kanjeng Ratu untuk menjemput Nona Pewaris menuju Kerajaan Selatan ", ucap salah satu pengawal sambil menangkupkan tangannya menghormat kepada Baruna.
Baruna langsung menaiki kereta kuda itu dan duduk dengan tenang.
" Kita akan berangkat sekarang Nona Pewaris ", ucap pengawal itu sebelum melajukan kereta kudanya.
" Baik. Ayo jalan ", ucap Baruna dengan ramah.
Kereta kuda berjalan membelah lautan memasuki dunia lain yang tak kasat mata manusia.
Sebuah kerajaan megah dengan berbagai mahluk di dalamnya.
Kerajaan sang penguasa Laut Selatan yang sangat dikenal dan ditakuti para manusia.
Baruna turun dari kereta kuda nya dan berjalan masuk kedalam aula kerajaan.
Pakaian manusia Baruna kini berubah kembali menjadi pakaian putih dengan sebuah selendang hijau dan kuning.
Baruna berjalan dengan tenang mendekati kursi kerajaan.
Banyak mahluk yang cantik tampan hingga buruk rupa yang menghormati kedatangan Baruna.
Terlihat seorang wanita cantik yang berkharisma duduk di atas singasana.
Baruna menghormat kepada wanita itu.
" Salam hormat Baruna kepada Kanjeng Ratu ", ucap Baruna memberi salam sambil berlutut dan menunduk hormat.
" Jangan menunduk hormat padaku anak ku. Kau adalah bagian dari ku. Ingat kau membawa kekuatan besar di dalam tubuh mu. Aku tidak ingin berperang dengan para naga nantinya ", ucap Kanjeng Ratu Kidul. Penguasa alam lelembut laut selatan.
" Baik Kanjeng Ratu ", ucap Baruna sambil tersenyum.
Punggung Baruna tiba-tiba memancarkan cahaya. Muncul Naga dengan tujuh kepala dan berwarna berbeda dari belakang Baruna.
Kanjeng Ratu Kidul berdiri sebagai tanda hormat menyambut para naga.
Seluruh penghuni di dalam kerajaan menunduk hormat kepada naga.
" Selamat datang Naga Qiulong dan para naga lainnya. Selamat datang di kerajaan ku yang sederhana ini ", ucap Kanjeng Ratu Kidul menyambut para naga.
Terdengar suara menggema dari naga Qiulong.
Suara gaib yang hanya bisa di dengar oleh Baruna dan Kanjeng Ratu Kidul.
Setelah itu ketujuh naga itu kembali masuk kedalam punggung Baruna.
" Kau akan ke dunia sana anak ku? ", tanya Kanjeng Ratu Kidul kepada Baruna.
" Iya. Kanjeng Ratu ", jawab Baruna dengan sopan.
" Kemarilah. Naik ke sini ", ucap Kanjeng Ratu Kidul sambil mengulurkan tangan kearah Baruna.
Baruna menuruti perkataan Kanjeng Ratu Kidul dan berjalan ke atas singgasananya.
Kanjeng Ratu Kidul menyentuh telapak tangan kanan Baruna hingga bercahaya.
" Ini akan menjadi bukti bahwa semua rakyat ku di laut selatan maupun pengabdi ku di daratan akan menghormati kehadiran mu dalam wujud apapun. Dan mulai sekarang panggil aku Eyang Putri. Kau memang tidak bisa ku bawa ke sini namun kau tetaplah bagian dari perjanjian lama itu. Aku sudah seharusnya membantu dan melindungi mu ", ucap Kanjeng Ratu Kidul dengan lembut membelai wajah Baruna.
" Terima kasih Eyang Putri ", ucap Baruna.
" Lakukan semua yang kau inginkan. Balaskan semua kesedihan yang ada. Kembalikan kehormatan keluarga mu anak ku ", ucap Kanjeng Ratu Kidul dengan serius.
Mata Baruna menatap kosong melihat kembali ke masa beberapa bulan lalu.
.
.
.
Beberapa bulan lalu, dalam gelapnya malam bulan purnama, terlihat beberapa orang menggotong seorang gadis yang terluka parah.
Baruna yang terluka penuh darah di sekujur tubuhnya itu di letakkan di dekat tebing yang bersebelahan dengan lautan luas.
" Hei. Buang dia cepat! ", ucap seorang pria.
" Sebentar. Dia cantik juga. Badannya benar-benar bagus ", ucap pria lain yang tampak meneteskan liurnya mengagumi tubuh Baruna.
" Astaga. Sudah buang dia segera sebelum ada yang melihat ",
" Tunggu Boss. Kita main-main sebentar dengan tubuhnya ya. Boleh kan? ",
" Bener juga Yon. Ayo lah Boss. Lagi pula gadis ini akan mati juga nantinya ",
" Ya sudah. Kalian saja. Aku tidak bernafsu hari ini ",
" Oke Boss. Mantap nih ",
Baruna yang dalam keadaan sekarat di perkaos oleh para pria itu. Baruna merintih kesakitan karena tubuhnya yang sudah terluka parah juga mendapatkan pelecehan di tengah kesakitannya.
Melihat Baruna yang merintih itu pun, para pria jahanam itu tidak peduli. Mereka bergantian melampiaskan nafsu binatang mereka hingga berkali-kali.
" Sudah sudah. Lama sekali kalian. Nanti keburu pagi! ", bentak orang yang menjadi pimpinan para pria itu.
" Iya boss iya. Sudah selesai kok ini. Sudah puas banget kami ", ucap salah seorang dari mereka.
" Sudah buang sekarang. Cepat! ",
Byurrrr..........
Tubuh Baruna di lempar ke dalam lautan dengan ombak besar itu.
Baruna tidak mampu bergerak. Dia terbawa arus terlempar terombang-ambing dalam derasnya ombak.
" Siapapun tolong aku. Aku akan mengabdi seumur hidupku jika kalian bisa menolong dan membalaskan kekejaman manusia manusia laknat itu ", batin Baruna sebelum akhirnya dia pingsan di dalam air.
Saat mata Baruna terbuka. Dia berada di sebuah gua kecil. Tampak dua wanita cantik serta Dua ekor ular besar menunggui Baruna.Baruna begitu terkejut namun dia masih menjaga kesopanan dan menekan rasa takutnya melihat dua ekor ular besar di sana.
Tak lama seorang wanita cantik dan berkharisma yang berpakaian Ratu masuk kedalam gua itu. Dialah Kanjeng Ratu Kidul.
" Anak ku sudah bangun? Makanlah dulu hidangan yang sudah di sediakan ", ucap Kanjeng Ratu Kidul.
" Maaf Ratu. Mohon ijin bertanya, Saya dimana?", tanya Baruna dengan sopan dan menahan rasa takut melihat ular ular besar yang ada di sana.
" Kau berada di gua dekat kerajaan ku. Aku tidak bisa membawa mu anak ku. Seharusnya sesuai perjanjian lama dengan leluhur mu, kau akan menjadi tangan kanan ku namun kau sudah ternodai sebelum menikah. Aku tidak bisa membawa mu cah ayu ", ucap Kanjeng Ratu Kidul.
" Maksudnya perjanjian apa Ratu? Leluhur? Tangan Kanan? ", tanya Baruna kebingungan.
" Sudah jangan di pikirkan. Makan lah agar tubuh mu membaik. Aku sudah mengibati seluruh luka mu tapi tubuh mu adalah tubuh manusia, mungkin kau tidak bisa bertahan lama jika tidak segera pulih ", ucap Kanjeng Ratu Kidul.
Baruna teringat janjinya saat dia berada di dalam air.
" Terima kasih Ratu. Kalau begitu ijinkan aku mengabdi saja kepada mu ", ucap Baruna.
Kanjeng Ratu Kidul tersenyum dan mendekati Baruna.
" Aku tidak bisa membiarkan mu menjadi budakku. Didalam tubuh mu terdapat darah dewa lain. Karena itu perjanjian lama ku dengan leluhur mu hanya bisa membawa mu sebagai tangan kanan. Aku tidak ingin berperang dengan kekuatan besar lainnya. Dunia akan hancur jika itu terjadi. Setelah ini Aku akan menyuruh para ular mengantarmu ke dekat gerbang pulau naga. Salah satu budaknya telah mendatangi ku untuk meminta mu. Karena kau juga bagian mereka wahai cah ayu ", jelas Kanjeng Ratu.
Meskipun Baruna tidak begitu paham tentang apa yang dikatakan Kanjeng Ratu Kidul, dirinya hanya mengangguk dan mengikuti perkataan Kanjeng Ratu Kidul.
" Sayang kau tidak terjaga dengan baik. Jika tidak maka Kau akan menjadi yang terhebat di dunia manusia. Karena aku dan para Naga pasti akan melindungi mu ", ucap Kanjeng Ratu Kidul sebelum meninggalkan Baruna bersama para dayangnya.
.
.
.
Disclaimer : SEMUA CERITA-TOKOH-TEMPAT-KEADAAN HANYALAH FIKSI BELAKA. TANPA MENGURANGI RASA HORMAT KEPADA SIAPAPUN SEMOGA KARYA INI DAPAT MENGHIBUR TEMAN-TEMAN SEKALIAN.
-Linalim-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Airhujan
Geresagerusuh ka?🤭
2023-02-09
1
范妮·廉姆
ini tuh tentang kerajaan ya!
2023-02-03
1