Sang Pewaris Lautan

Sang Pewaris Lautan

Prolog (Bencana),,,

Sebuah gua yang indah di negeri antara darat dengan lautan luas. Gadis cantik bermata jernih tampak turun dari tempat tidurnya.

Gadis yang berpakaian putih panjang dengan selendang berwarna hijau kuning tersampir di tubuhnya.

Perlahan kakinya melangkah menimbulkan suara gemerincing dari gelang di kaki kanan nya. Suara yang merdu sekali.

Gadis itu masuk kedalam sebuah kolam jernih beraroma bunga teratai. Aroma yang ringan namun menenangkan segala situasi.

Dia melepaskan semua pakaiannya hingga hanya tersisa kain putih yang melilit dada juga bagian bawah perutnya.

Gadis itu memejamkan mata dan menghirup aroma di sekelilingnya. Dia membasuh perlahan tubuhnya dengan air di kolam. Tampak sebuah tatto naga besar bermata hijau dan kuning berada di bagian belakang tubuhnya. Ekor naga itu bahkan sampai menyentuh pusarnya.

Di lengan kirinya terlihat lambang pixiu, di lengan kanan terlihat naga kecil. Di paha kanannya terdapat merak besar dan di paha kirinya terlihat elang perkasa.

Seluruh tatto pada tubuhnya itu tampak hidup dan indah.

Seekor anjing berjenis husky tampak mendekati lokasi gadis itu berendam.

Anjing itu tampak sangat cantik berbulu putih lebat dan bersih.

"Baruna... " Anjing itu bersuara .

"Ada apa Snowy? " Tanya gadis yang bernama Baruna itu.

"Kau terbangun? " Anjing itu lalu tiba-tiba berubah menjadi lelaki tampan di hadapan Baruna.

"Iya. Aku hanya ingin menenangkan diri di kolam. Ada masalah apa?" Tanya Baruna.

"Sepertinya langit marah. Akan ada badai besar hari ini. Aku sudah mengungsikan semua mahluk laut ke tempat yang aman" Ucap Snowy.

Baruna terdiam sejenak.

" Apa akan ada ombak besar? " Tanya Baruna lagi.

" Sepertinya. Apa kau akan menghentikan nya? " Tanya Snowy.

Baruna tidak menjawab. Dia keluar dari kolam itu segera. Tampak tubuhnya sudah tertutupi pakaian berwarna hijau dan kuning yang melilit tubuhnya seperti pakaian seorang Dewi.

"Kau jaga perbatasan. Aku akan melihat lihat dulu di luar sana" Ucap Baruna memerintah.

Baruna melangkahkan kakinya dengan santai. Baruna berjalan menyusuri pantai, memasuki pemukiman warga yang tampak ramai berpesta.

alkohol bahkan obat obatan tampak dimana-mana. Baruna mengabaikan mereka.

Dirinya tidak ingin menyapa para manusia-manusia itu. Dia juga sengaja tidak menampakkan dirinya saat ini.

Baruna terus berjalan menyusuri desa dekat laut itu, tanpa sengaja dia berhenti di sebuah rumah yang cukup baik tampaknya.

Terdengar suara jeritan perempuan di dalam.

" Ampun Tuan. Saya mohon hentikan. Saya benar-benar tidak kuat Tuan" Ucap perempuan itu memohon.

" Hei! Kau budak ku. Tidak pantas kau menolak permintaan ku!" Ucap seorang Pria dengan kasar.

" Tuan, tolong saya mohon. Saya sedang hamil anak Tuan " Ucap perempuan itu lagi.

" Alah! Aku tidak peduli! Kau harus melayani ku! Bahkan bagus jika kau keguguran! Aku juga tidak ingin punya keturunan dari orang rendahan seperti mu! " Ucap Pria itu lagi.

" Tapi Tuan.. Argh... " suara perempuan itu merintih kesakitan.

" Sudah ku bilang diam atau akan aku pukul lagi kau ini!" bentak pria itu yang ternyata memukul si perempuan.

Tak lama suara itu berubah menjadi suara ******* di sertai erangan meminta tolong dari si perempuan. Sepertinya dia merasa tersiksa dengan pergumulan panas itu.

Baruna memejamkan matanya. Warna netranya berubah menjadi hijau di sebelah kiri dan kuning di sebelah kanan. Mata Baruna bisa menembus masuk melihat ke dalam rumah itu.

Baruna melihat 2 gadis yang tampak masih kecil terikat tanpa busana, dan seorang pria sedang menyetubuhi wanita muda di hadapannya hingga ************ wanita itu tampak mengeluarkan darah.

Wajah Baruna memanas tampak marah. Amarahnya ternyata membuat tanah desa itu itu terguncang.

" Hahhh. Hahhh. Apa ituuu?? "

" Laariiii"

" Woi lariii ada gempa!! "

Suara orang orang-orang bersahut sahutan ketakutan merasakan gempa yang terjadi mendadak.

Termasuk pria biadab yang berada dalam rumah itu, pria itu berlari keluar ketakutan dengan mengenakan sarung.

Baruna menembus rumah itu dan masuk kedalam dengan wujud wanita cantik mirip seperti gadis rusia. Dia masuk tanpa banyak berbicara dan melepaskan dua gadis kecil juga membantu wanita muda itu.

" Terima kasih Mbak" ucap wanita muda itu sambil menahan sakit.

" Kalian segera kenakan pakaian kalian. Dan segeralah pergi ke arah hutan dekat gunung. Pergi setinggi mungkin. Sebentar lagi akan terjadi ombak besar" ucap Baruna.

"Maksud Mbak? " wanita muda itu tampak kebingungan.

" Turuti saja perkataan ku. Di depan ada sebuah kereta tua. Ini kuncinya. Pergilah" ucap Baruna tanpa bisa di bantah.

Wanita muda itu membawa dua gadis kecil itu segera pergi menaiki kereta tua. Tentunya Baruna sudah menutupi pandangan pria bajingan itu agar tidak bisa melihat kepergian wanita muda tadi.

" Kalian benar-benar manusia kotor. Jika langit ingin menghukum kalian maka akan aku biarkan saja. Kalian tidak pantas di tolong " ucap Baruna.

Baruna melangkah dengan santai. Namun langkahnya bahkan lebih cepat di banding kereta tua yang di bawa oleh wanita muda tadi.

Baruna tiba di atas puncak bukit di dekat desa itu. Tampak para warga sudah kembali ke rumah masing-masing karena setelah gempa tadi tidak ada kejadian apapun di laut.

Air laut juga tidak surut seperti akan terjadi tsunami. Warga tampak bersantai kembali ke rumah masing-masing dan melakukan aktivitas mereka.

Hanya saja pria bajingan tadi tampak kelimpungan mencari wanita wanita pemuasnya.

"Ah sial! susah payah aku mendapat dua gadis perawan malah semua hilang. Pasti wanita tidak tahu diri itu sudah membawa mereka pergi! Sialan! " maki pria bajingan itu yang terdengar di telinga Baruna.

" Kau akan mati mengenaskan pria bodoh. Kau hanya mementingkan nafsu ************ mu saja! Kau tak pantas hidup lebih lama" ucap Baruna dengan mata menyala.

Sejam kemudian Wanita muda dan dua gadis itu tampak berjalan menaiki bukit secara perlahan. kereta tua itu tidak mampu memanjat bukit yang tinggi.

Ketiga nya tampak kelelahan dan sampai di sebuah gua yang cukup besar di bukit.

" Ah ada gua. Ayo kita istirahat di sana" ajak wanita muda itu.

" Kak. Aku takut" ucap salah satu gadis itu.

" Jangan takut. Aku akan membantu kalian lepas dari pria gila itu" ucap wanita muda itu.

Mereka memasuki gua itu perlahan. Tampak cahaya api di dalam gua itu.

" Ada api. Apa itu api naga?" ucap salah satu gadis kecil dengan polosnya.

" Kau percaya itu?" tanya yang lainnya.

" Ibu ku berkata dunia ini di jaga oleh naga. kalau melihat gua yang ada bola api tandanya ada naga di sana" jelas gadis kecil itu dengan polos.

" Aku takut" ucap gadis kecil lainnya.

Wanita muda itu mengambil sebuah balok berjaga jaga jika menemui perampok atau binatang buas di dalam gua itu.

Namun ternyata salah, mereka melihat seorang wanita cantik yang menolong mereka tadi.

" Ah. Anda kan.... " wanita muda itu terkejut melihat Baruna ada di sana.

" Kalian sudah sampai? Ayo kemari. Makanlah buah buahan dan air itu. Kalian pasti lapar" ucap Baruna.

Wanita muda dan dua gadis kecil itu mendekati Baruna dan menikmati makanan mereka.

Wanita itu masih heran dengan Baruna. Mereka saja yang menggunakan kereta tua tadi baru bisa tiba sekarang, bagaimana orang di hadapannya ini sudah ada di dalam gua.

" Jangan pikirkan apapun. Makan dan istirahat lah. Jangan keluar sampai besok pagi. Mengerti? " ucap Baruna menegaskan.

" Kenapa? " tanya Wanita muda itu heran.

" Patuhi saja perkataan ku maka kalian akan selamat. Jangan keluar sampai besok pagi. Tetap lah di sini. Jika matahari sudah terbit kalian boleh pergi sejauh-jauhnya ke kota. Dan ambil ini sebagai biaya kalian di sana ", ucap Baruna menyerahkan sebuah tas berisi beberapa baju yang cocok untuk mereka juga sejumlah uang sebesar 30 juta.

" I-ini... " Wanita itu tergagap.

" Ini pertama dan terakhir kalinya aku bisa membantu kalian. Selanjutnya tergantung kalian dalam menjalani hidup. Mengerti? " tanya Baruna dengan tegas.

Wanita muda itu tampak mengangguk menangis bahagia.

" Anak dalam kandungan mu akan selamat. Dia akan menjadi anak laki-laki yang sehat. Jaga dia dengan baik. Dan dua gadis kecil ini jangan biarkan mereka kembali ke rumah mereka, karena mereka akan di jual lagi oleh keluarga ayahnya nanti" ucap Baruna mengingatkan.

" Baiklah. Aku akan merawat kedua gadis kecil ini sebagai keluarga ku. Terima kasih atas bantuan mbak. Kalau boleh tanya nama mbak siapa? mbak seperti bukan orang dari sini" ucap wanita muda itu yang merasa beruntung menemukan dewi penolongnya.

" Aku.. Sang Pewaris... Setelah hari ini lupakan wajahku dan jalani hidup dengan baik " ucap Baruna lalu berjalan keluar dari gua itu.

Wanita muda itu tampak mencoba mengejar Baruna, namun dia tidak bisa menemukan siapapun.

Tak lama dia melihat badai besar bergemuruh di luar, ombak tampak menerjang menyapu seluruh desa mereka.

Suara erangan minta tolong terdengar dimana-mana. Banyak yang tidak sempat menyelamatkan diri karena hujan badai yang kencang dan ombak yang tiba-tiba menerjang rumah mereka.

Itu lah hukuman dari langit untuk para manusia yang sudah benar-benar lupa pada kuasa Nya.

Baruna menatap kerusakan desa itu dengan datar tanpa ekspresi. Lalu menghilang dari gelapnya malam.

.

.

.

Disclaimer : SEMUA CERITA-TOKOH-TEMPAT-KEADAAN HANYALAH FIKSI BELAKA. TANPA MENGURANGI RASA HORMAT KEPADA SIAPAPUN SEMOGA KARYA INI DAPAT MENGHIBUR TEMAN-TEMAN SEKALIAN.

-Linalim-

Terpopuler

Comments

~V~

~V~

Mak💜

2023-07-06

1

Desy Putri Ayuni

Desy Putri Ayuni

pararunten. aku minta sesajen di sini🤣🤣

2023-06-29

1

Zphyr Stwrt

Zphyr Stwrt

Haaai

2023-06-27

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog (Bencana),,,
2 Rasa Sakit...
3 Aku Avisa...
4 Mirip...
5 Menuju Puncak...
6 Puncak Yang Dingin...
7 Baruna In Action...
8 Hukuman Karma...
9 Bertemu...
10 Hukuman Untuk Baruna...
11 Jalan Jalan...
12 Ketemu...
13 Hukuman Pengkhianat...
14 Acara...
15 Avisa-Baruna
16 Rumah aneh...
17 Titik Terang...
18 Penuh Topeng...
19 Dia Tahu..
20 Rencana...
21 Memasuki Daerah Buruan...
22 Membereskannya....
23 Kakak...
24 Tentang Snowy...
25 Menolongnya...
26 VISUAL PART 1 (JIKA ADA PENYESUAIAN HARAP MAKLUM)
27 Merawat...
28 Mencari..
29 Janji Ethan...
30 Orang Tua...
31 Bullying...
32 Bertemu Orang Tua Baruna...
33 Hadiah Ronaldi
34 Ajakan Tulus...
35 Sebuah Rencana...
36 Sebuah Kabar..
37 Rumah Sakit...
38 Hadiah Untuk Baruna...
39 Rencana Ethan...
40 Pesta..
41 Acara Pesta
42 Kalian Berpacaran??
43 Mimpi..
44 Mendekati Zaky...
45 Mulai Terjebak Rencana...
46 Sesuai Rencana...
47 Mencari Perusak...
48 Mahluk Perusak..
49 Menepati Permintaan..
50 Masakan Mama...
51 Makan Siang Mengharukan...
52 Berjanjilah.
53 Kenyataan?
54 Ingatan Kecil Terurai...
55 Seperti Keluarga Kecil..
56 Jebakan kah?
57 Epilog Tak Penting
58 Give Away Alert...
59 Gelap Mata 1
60 Gelap Mata 2
61 Suami Durhaka?
62 Lukisan Gadis...
63 Lukisan Aneh..
64 Arvie dan Kaimana
65 Perampokan
66 Menyembuhkan Ethan
67 Ethan Manja..
68 Mengambil Kembali...
69 Zaky - Frans
70 Kalian sama saja
71 Fokus Utama.
72 Tidak Akan Pernah Hilang
73 Pesta siapa?
74 Datang Juga
75 Saling Mengancam
76 Manis dan Mimpi
77 Bertemu Tuan Christian
78 Rumah dan Lukisan
79 Ethan yang Dulu?
80 Menikmati Permainan
81 Menuju Istana Barat...
82 Bencana?
83 Bertemu Rico
84 Berangkat ke Desa Wanjiru
85 Malam di Desa Wanjiru
86 Baruna vs Palasik
87 Bagaimana Bisa?
88 Hal Baik?
89 Hantu Penjaga?
90 Ungkapan Hati Zaky..
91 Serangan
92 Penderitaan Zaky..
93 Zaky - Dea Sari
94 Perpecahan Ibu dan Anak
95 Hukuman Dea Sari
96 Waktu Tenang
97 Mencari Mutiara Bulan
98 Ethan dan Mimpinya
99 Mengunjungi Mertua?
100 Kaimana dalam Baruna
101 Rencana Baruna - Ethan
102 Bertemu Rico di Pesta
103 Patroli Malam.
104 Merencanakan
105 Arvie - Kaimana
106 Ethan - Baruna
107 Tetap Saja...
108 Menemukan Petunjuk Kecil
109 Club Ethan
110 Rico Semakin Mendekat
111 Ingin Seperti Arvie dan Kaimana
112 Di Serang?
113 Frans - Rico
114 Frans - Rico 2
115 Frans - Rico 3
116 Frans - Rico 4
117 Frans - Rico 5
118 Kekacauan Frans
119 Baruna hidup?
120 Mencurigai
121 Kelemahan
122 Petunjuk
123 Hal Yang Terulang
124 Pedang Khusus
125 Kediaman Pangeran Arvie
126 Lembah Pelangi (Kematian?) 1
127 Lembah Pelangi (Kematian?) 2
128 Lembah Pelangi (Kematian?) 3
129 Terbuka Ingatan
130 Akhirnya Tahu
131 Menenangkan Diri
132 Semakin berbahaya
133 Mendekati Musuh?
134 Semakin dekat
135 Akhir Pertarungan...
136 Epilog (END)
137 TERIMA KASIH DAN INFO NOVEL BARU
138 INFORMASI SEASON 2 SANG PEWARIS LAUTAN
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Prolog (Bencana),,,
2
Rasa Sakit...
3
Aku Avisa...
4
Mirip...
5
Menuju Puncak...
6
Puncak Yang Dingin...
7
Baruna In Action...
8
Hukuman Karma...
9
Bertemu...
10
Hukuman Untuk Baruna...
11
Jalan Jalan...
12
Ketemu...
13
Hukuman Pengkhianat...
14
Acara...
15
Avisa-Baruna
16
Rumah aneh...
17
Titik Terang...
18
Penuh Topeng...
19
Dia Tahu..
20
Rencana...
21
Memasuki Daerah Buruan...
22
Membereskannya....
23
Kakak...
24
Tentang Snowy...
25
Menolongnya...
26
VISUAL PART 1 (JIKA ADA PENYESUAIAN HARAP MAKLUM)
27
Merawat...
28
Mencari..
29
Janji Ethan...
30
Orang Tua...
31
Bullying...
32
Bertemu Orang Tua Baruna...
33
Hadiah Ronaldi
34
Ajakan Tulus...
35
Sebuah Rencana...
36
Sebuah Kabar..
37
Rumah Sakit...
38
Hadiah Untuk Baruna...
39
Rencana Ethan...
40
Pesta..
41
Acara Pesta
42
Kalian Berpacaran??
43
Mimpi..
44
Mendekati Zaky...
45
Mulai Terjebak Rencana...
46
Sesuai Rencana...
47
Mencari Perusak...
48
Mahluk Perusak..
49
Menepati Permintaan..
50
Masakan Mama...
51
Makan Siang Mengharukan...
52
Berjanjilah.
53
Kenyataan?
54
Ingatan Kecil Terurai...
55
Seperti Keluarga Kecil..
56
Jebakan kah?
57
Epilog Tak Penting
58
Give Away Alert...
59
Gelap Mata 1
60
Gelap Mata 2
61
Suami Durhaka?
62
Lukisan Gadis...
63
Lukisan Aneh..
64
Arvie dan Kaimana
65
Perampokan
66
Menyembuhkan Ethan
67
Ethan Manja..
68
Mengambil Kembali...
69
Zaky - Frans
70
Kalian sama saja
71
Fokus Utama.
72
Tidak Akan Pernah Hilang
73
Pesta siapa?
74
Datang Juga
75
Saling Mengancam
76
Manis dan Mimpi
77
Bertemu Tuan Christian
78
Rumah dan Lukisan
79
Ethan yang Dulu?
80
Menikmati Permainan
81
Menuju Istana Barat...
82
Bencana?
83
Bertemu Rico
84
Berangkat ke Desa Wanjiru
85
Malam di Desa Wanjiru
86
Baruna vs Palasik
87
Bagaimana Bisa?
88
Hal Baik?
89
Hantu Penjaga?
90
Ungkapan Hati Zaky..
91
Serangan
92
Penderitaan Zaky..
93
Zaky - Dea Sari
94
Perpecahan Ibu dan Anak
95
Hukuman Dea Sari
96
Waktu Tenang
97
Mencari Mutiara Bulan
98
Ethan dan Mimpinya
99
Mengunjungi Mertua?
100
Kaimana dalam Baruna
101
Rencana Baruna - Ethan
102
Bertemu Rico di Pesta
103
Patroli Malam.
104
Merencanakan
105
Arvie - Kaimana
106
Ethan - Baruna
107
Tetap Saja...
108
Menemukan Petunjuk Kecil
109
Club Ethan
110
Rico Semakin Mendekat
111
Ingin Seperti Arvie dan Kaimana
112
Di Serang?
113
Frans - Rico
114
Frans - Rico 2
115
Frans - Rico 3
116
Frans - Rico 4
117
Frans - Rico 5
118
Kekacauan Frans
119
Baruna hidup?
120
Mencurigai
121
Kelemahan
122
Petunjuk
123
Hal Yang Terulang
124
Pedang Khusus
125
Kediaman Pangeran Arvie
126
Lembah Pelangi (Kematian?) 1
127
Lembah Pelangi (Kematian?) 2
128
Lembah Pelangi (Kematian?) 3
129
Terbuka Ingatan
130
Akhirnya Tahu
131
Menenangkan Diri
132
Semakin berbahaya
133
Mendekati Musuh?
134
Semakin dekat
135
Akhir Pertarungan...
136
Epilog (END)
137
TERIMA KASIH DAN INFO NOVEL BARU
138
INFORMASI SEASON 2 SANG PEWARIS LAUTAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!