Prolog ( Cwo : Pandangan Pertama )

Bunyi alarm di handphone sudah berbunyi sangat kencang namun Andra belum kunjung bangun dari tidurnya. Hingga bunyi alarm yang kedua kali barulah Andra bangun.

" Ck, perasaan baru juga tidur ! " begitu keluhnya sambil mengucek matanya yang masih merah.

" Hooaaammmmmmm "

Andra masih saja mengantuk, karena memang dia terbiasa terjaga di pagi hari dan berkeliaran di malam hari.

Andra berjalan perlahan ke kamar mandi untuk mencuci muka. Kemudian dia menyeduh secangkir kopi kesukaannya.

" Ckkkk ngatuk bestie !!! " teriak Andra.

" Kenapa lu Dra ? " teriak temannya dari depan kontrakan.

" Ngantuk bestie "

" Makanya jangan kaya kalong ! "

" Gua menikmati malam "

" Awas ah nanti jadi kebiasaan "

" Ngopi - ngopi "

" Behhh pas banget bro gua belum ngopi nih "

Andra menikmati secangkir kopi di depan kontrakannya bersama temannya dengan di temani sebatang rokok.

" Lu berangkat jam berapa ? "

" Bentar lagi "

Selesai menikmati secangkir kopi dan sebatang rokok Andra bergegas untuk mandi, kemudian bersiap untuk berangkat membuka usahanya.

Andra salah satu seorang perantau yang berhasil. Dia mengadu nasib di kota bersama dengan temannya. Dengan membuka kebab di salah satu kios, Andra berhasil menjadi seorang pengusaha kecil. Dia bangga dengan apa yang di dapatkan sekarang, bahkan dia tidak pernah meninggi dia selalu berbaur dengan orang - orang sekitar.

Kebab buatan Andra sangat enak dan harganya terjangkau makanya selalu ramai pembeli, kadang belum sampai jam 10 malam kebabnya sudah habis terjual. Bisa di bilang kebab terfavorit di daerah itu.

Satu yang menjadi kebiasaan buruk Andra yaitu, dia terkesan genit dengan para perempuan. Apa lagi perempuan yang berdandan dan berpenampilan menarik. Setiap pembeli perempuan pasti dia goda, entah itu ramah pada pembeli atau memang tabiatnya seperti itu. Tapi yang jelas Andra hanya sekedar iseng saja dan memang Andra terlalu ramah dengan perempuan.

" Lu mau berangkat Dra ? "

" Hooh, kenapa mau ikut "

" Iya nanti gua ke tempat lu sambil cuci mata hahaa "

" Bisa aja lu bro pengen liat yang seger - seger "

" Sama lu juga gitu kan ? "

" Iya si haahaha "

" Dah sana berangkat nanti pembeli pada kabur kalau lu bukanya kelamaan "

" Siap, gua berangakat dulu ya "

" Oke "

Brmmm

Brmmm

Brmmm

Suara motor bising nyaring terdengar, motor Ninja R berwarna hijau yang di modifikasi sudah menjadi teman setia Andra yang selalu menemaninya kemana pun dia pergi.

Dengan memakai pakaian serba hitam dan tidak lupa topi berwarna hitam yang selalu dia kenakan, menambah ketampanannya. Andra mulai memasukan gigi, menekan kopling dan menancap gas berjalan melalui lorong. Entah mengapa sore itu angin berhebus menerpa Andra saat dia sudah sampai di depan pintu gerbang.

Sambil melihat kekanan dan kekiri untuk melihat ada kendaraan yang melintas atau tidak, namun pandangannya terhenti lurus kedepan. Sepasang mata terpanah melihat gadis di sebrang sana dengan senyuman manis yang terukir indah di bibirnya. Tak kuasa Andra untuk mengedipkan matanya walau sebentar.

" Siapa dia ? "

Andra bertanya dalam hatinya. Mematikan motornya hanya untuk menatap gadis yang mampu menggetarkan hatinya.

Saat melihat gadis itu, rasanya seakan waktu terhenti sejenak. Hanya gadis itu yang tersenyum sempurna dihadapannya sambil melayani seorang pembeli. Andra jadi terus memandanginya sampai dia tidak sadar kalau ada mobil yang hendak masuk keparkiran.

Tin

Tin

Tin

Suara klakson berbunyi samapi gadis itu menatap sebentar ke sebrang sana. Karena suara klakson Andra segera tersadar dari lamunannya dan segera menyalahkan kembali motornya.

" Huhh ganggu aja ! " umpat Andra.

" Andra, jangan bengong entar kesambet ! " teriak orang yang berada di dalam mobil yang merupakan tetangga kontrakannya.

" Hahaha iya nih lagi gak fokus "

" Dasar si Andra ! "

Mata Andra masih menatap gadis itu yang tengah duduk menatap ponselnya.

" Manis sekali senyumnya " kata Andra yang berlalu meninggalkan gadis itu.

Dalam perjalanan ke tokonya, Andra jadi senyum - senyum sendiri mengingat gadis itu.

" Baru kali ini ngeliat cewe senyumnya setulus itu " begitu kataya.

Sesampai di tokonya Andra segera bersih - bersih, setelah itu di lanjutkan dengan mengiris sayur - sayuran dan memanaskan daging kebabnya.

Sambil mengiris - iris daging Andra mengingat gadis itu lagi yang senyumannya selalu menghantuinya.

" Ckk ahhhhh kenapa jadi mikirin cewe itu si !!! Kacauuuuu "

" Mas !! "

" Hah iya "

" Kebabnya satu ya "

" Pedes ga mbak ? "

" Pedes "

Pembeli itu tersenyum pada Andra karena tadi dia melihat Andra ngomong sendiri.

" Masnya lagi kasmaran ya ? dari tadi senyum - senyum terus "

" Ah enggak kok emang tiap hari saya selalu senyum "

" Hati - hati mas nanti kelewatan "

" Ya enggak lah mbak hehee "

" Duhhh gara - gara tuh cewe, gua jadi di ledekin "

Menjelang setengah 8 malam, Andra bertukar shif dengan temannya untuk berjualan kebab. Jadi, Andra tidak sepenuhnya mengurus tokonya dia juga meminta temannya untuk berkerja bersamanya.

" Dihhh si Andra tumben senyum - senyum sendiri ? Kenapa tuh orang ? Apa kesambet ya ? "

" Dra, lu baik - baik aja kan ? "

" Kenapa emang ? "

" Enggak "

" Yaudah, gua mau balik dulu ya "

" Tumben ? Lu gak godain mbak sebelah "

" Enggak, gua mau pulang "

" Dasar ! "

Andra segera pergi dari tokonya dengan motornya dan berharap dia bisa melihat gadis itu.

" Degdegan si ? Padahal mau liat dia doang " katanya sambil tersenyum.

Namun saat samapi sana Andra tidak melihat gadis yang mampu menggetarkan hatinya.

" Yah gak ada ! " keluh Andra.

Dengan terpaksa di langsung belok ke arah kontrakannya dengan rasa kecewa.

" Padahal sengaja cepet pulang biar ketemu dia, eh dia nya gak ada " dalam hati Andra.

" Tumben Dra udah pulang ? "

" Iya nih "

" Lu sakit ? Perasaan lemes banget ? "

" Iya lagi gak enak badan "

" Udah istirahat jangan begadang terus "

" Cie perhatian "

" Hihh gua serius, kalau lu sakit kan susah sendiri, mending kalau ada ayang bisa ada yang perhatiin hahaha "

" Ayangnya masih di simpen hehee "

" Bisa aja lu Dra "

" Dah sana lu bantuin mamak mu nutup warung "

" Lu gak makan dulu ? "

" Nanti aja gampang "

" Oke deh "

Setelah bercakap - cakap dengan temannya Andra segera masuk ke kontrakan. Dia duduk di atas karpet dan mengambil gitarnya.

Di petiklah senar gitar itu dan terdengar merdu di telingah. Di tambah Andra menyanyikan sebuah lagu sambil mengingat gadis yang mencuri hatinya.

" Ahhh jadi ke inget cewe itu terus !! "

" Jadi penasaran sama tuh cewe "

" Deketin gak ya ? Coba deh deketin siapa tau dia ngerespon "

" Ya kalau gak ngerespon juga gak apa - apa "

" Tapi pengennya di respon hehee "

Andra jadi berbicara sendiri sambil terkekeh. Kemudian dia kembali memetik gitarnya dan menyanyikan sebuah lagu untuk gadis itu.

Inilah awal terjadi pertemuan Andra dan Alia. Namun Alia belum menyadari kehadiran Andra. Lambat laun Alia pun menyadari kehadiran Andra yang datang seperti badai di hidupnya.

Akan tetapi kisah mereka akan cukup rumit dan banyak membuang air mata.

Terpopuler

Comments

Devi Handayani

Devi Handayani

lanjut thor😍😍

2023-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Prolog ( Cwe : Mendapatkan Pekerjaan )
3 Prolog ( Cwo : Pandangan Pertama )
4 Hari Pertama ( Mencuri Pandangan )
5 Hari Ke Dua ( Senyuman Candu )
6 Hari Ke Tiga ( Memberanikan Diri )
7 Hari Ke Empat ( Ingin Memeluknya )
8 Hari Ke Lima ( Mengetahui Statusnya )
9 Hari Ke Enam ( Mencintai Dalam Diam )
10 Awal Cinta Terlarang
11 Alia Mencuri Pandang
12 Dia Datang !
13 Orang Yang Pertama Tau
14 Observasi Lokasi
15 Kepergok Bocil
16 Pulangnya Afnan
17 Sengaja Meninggalkan
18 CAPER !
19 Dugaan Yang Kuat
20 Terbakar Cemburu
21 Mendapatkan Nomor Andra
22 Berbalas Pesan
23 Antara Lanjut Atau Berhenti
24 Tak Mendapat Respon
25 Curhat
26 Maaf Mengabaikan Pesan Mu
27 Kesempatan Dalam Kesempitan
28 Pendengar Yang Baik
29 Mencoba Masakan Alia
30 Video Call
31 Mengajak Video Call Lagi
32 Bertengkar
33 Ikatan Batin Yang Kuat
34 Hawatir Pada Alia
35 Jangan Tebar Senyuman !
36 Pergi Menenangkan Pikiran
37 Harapan Keluarga
38 Pertemuan Singkat
39 Menggoda Alia
40 Bertemu Dengan Pujaan Hati
41 Memanggil Sayang
42 Mengajak Ke Curug
43 Kesempatan Untuk Bersama
44 Terjebak Keadaan
45 Semakin Dipendam Semakin Besar
46 Tak Bisa Memendam
47 Mengungkapkan Perasaan
48 Dilema
49 Mengungkapkan Isi Hati Pt. 1
50 Mengungkapkan Isi Hati Pt. 2
51 Mengungkapkan Isi Hati Pt. 3
52 Jujur
53 Terkejut
54 Menguras Emosi
55 Ceria Kembali
56 Keputusan Afnan
57 Kejujuran Afnan
58 Ucapan Perpisahan Pt. 1
59 Ucapan Perpisahan Pt. 2
60 Galau
61 Tahun Baru Hidup Baru
62 Malam Tahun Baru
63 Kesan Hari Terakhir
64 Pulang Kampung
65 Mimpi Buruk
66 Keluh Kesah Tentang Alia
67 Memulai Dari Awal
68 Menanyakan Keberadaan Andra
69 Pergi Tanpa Berpamitan
70 Nasehat Okta
71 Akhir Sebuah Kisah Cinta
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Prolog
2
Prolog ( Cwe : Mendapatkan Pekerjaan )
3
Prolog ( Cwo : Pandangan Pertama )
4
Hari Pertama ( Mencuri Pandangan )
5
Hari Ke Dua ( Senyuman Candu )
6
Hari Ke Tiga ( Memberanikan Diri )
7
Hari Ke Empat ( Ingin Memeluknya )
8
Hari Ke Lima ( Mengetahui Statusnya )
9
Hari Ke Enam ( Mencintai Dalam Diam )
10
Awal Cinta Terlarang
11
Alia Mencuri Pandang
12
Dia Datang !
13
Orang Yang Pertama Tau
14
Observasi Lokasi
15
Kepergok Bocil
16
Pulangnya Afnan
17
Sengaja Meninggalkan
18
CAPER !
19
Dugaan Yang Kuat
20
Terbakar Cemburu
21
Mendapatkan Nomor Andra
22
Berbalas Pesan
23
Antara Lanjut Atau Berhenti
24
Tak Mendapat Respon
25
Curhat
26
Maaf Mengabaikan Pesan Mu
27
Kesempatan Dalam Kesempitan
28
Pendengar Yang Baik
29
Mencoba Masakan Alia
30
Video Call
31
Mengajak Video Call Lagi
32
Bertengkar
33
Ikatan Batin Yang Kuat
34
Hawatir Pada Alia
35
Jangan Tebar Senyuman !
36
Pergi Menenangkan Pikiran
37
Harapan Keluarga
38
Pertemuan Singkat
39
Menggoda Alia
40
Bertemu Dengan Pujaan Hati
41
Memanggil Sayang
42
Mengajak Ke Curug
43
Kesempatan Untuk Bersama
44
Terjebak Keadaan
45
Semakin Dipendam Semakin Besar
46
Tak Bisa Memendam
47
Mengungkapkan Perasaan
48
Dilema
49
Mengungkapkan Isi Hati Pt. 1
50
Mengungkapkan Isi Hati Pt. 2
51
Mengungkapkan Isi Hati Pt. 3
52
Jujur
53
Terkejut
54
Menguras Emosi
55
Ceria Kembali
56
Keputusan Afnan
57
Kejujuran Afnan
58
Ucapan Perpisahan Pt. 1
59
Ucapan Perpisahan Pt. 2
60
Galau
61
Tahun Baru Hidup Baru
62
Malam Tahun Baru
63
Kesan Hari Terakhir
64
Pulang Kampung
65
Mimpi Buruk
66
Keluh Kesah Tentang Alia
67
Memulai Dari Awal
68
Menanyakan Keberadaan Andra
69
Pergi Tanpa Berpamitan
70
Nasehat Okta
71
Akhir Sebuah Kisah Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!