Belanja

Pagi menjelang siang.Mata dengan bulu yang lentik itu mulai mengerjap, ketika cahaya sang surya masuk ke kamarnya di sela-sela gorden dikamarnya.Menguap dengan malas.Diregangkannya tubuhnya,tubuh yang sudah bekerja keras demi mendapat rupiah.Sefia pun segera bangun, menuju kamar mandi, menggosok gigi dan mencuci mukanya.Untuk beberapa waktu kedepan dia bisa beristirahat selama 3 hari.Libur rutin yang diberikan sang mami untuk para anak-anaknya disetiap bulannya.Pergi kedapur untuk mengambil air hangat. Membuka kulkas memastikan apa yang bisa dimasaknya untuk sarapan pagi ini. Dan sialnya,hanya ada telur disana. Sefia pun akhirnya berniat untuk pergi ke minimarket yang ada didekat huniannya, untuk membeli beberapa keperluannya dan dan isi kulkasnya.

Setelah mandi dan berganti pakaian casual, dengan membawa dompet dia segera bergegas keluar dari apartemenya.Berjalan menyusuri lorong menuju lift untuk turun ke lantai bawah.

Tanpa disadari sepasang mata memperhatikannya dari jauh di belakangnya,dengan penuh tanda tanya.

"Dasar gadis jaman sekarang".Karena beberapa kali Aldrick melihatnya pulang ke apartemennya menjelang pagi hari. Dia mengasumsikan pemikirannya sendiri.Walaupun benar adaya.

Namun pekerjaan yang dijalani Sefia bukanlah pekerjaan yang diinginkannya.Dia melakukannya karena terpaksa.Melakukannya tanpa melibatkan hatinya. Pekerjaan yang dianggap hina oleh orang lain. Namun dia menguatkan hatinya,meyakinkan bahwa setelah adiknya lulus dari universitas dan mendapatkan pekerjaan yang layak dia akan berhenti.Dia akan hidup seperti sedia kala.

Gadis yang mengubur segala impiannya. Penghianatan sang kekasih dan kelakuan para lelaki hidung belang, yang rela mengeluarkan uangnya demi menikmati tubuhnya.Menutupi semua kelakuan mereka dari para istri, dengan alasan kesepian atau kurang puas dengan pelayanannya. Menjadikannya tidak mau percaya pada lelaki.Menganggap semua lelaki sama saja. bisa berkhianat di belakangnya.

Berkeliling di minimarket dengan mendorong troli, dia berjalan memutari setiap lorongnya.Mencari setiap barang yang dibutuhkannya.

"Hai mbak Sefia, kangen ih.. "sapa Yuni yang berdiri di belakang meja kasir.

"Waahhh aku Juga.Kapan-kapan mainlah ke apartemenku"balasnya"oh iya,,3 hari ini aku lagi free,mampirlah kalau pulangmu tidak terlalu malam"tambahnya.

"ah, siap mbak. Nanti aku hubungi ya kalau jadi mampir."

Setelah membayar belanjaannya dia segera beranjak dari sana. Membawa dua kantong belanja yang begitu penuh.

Dia berencana memasak sendiri hari ini.Dia bukanlah gadis malas yang tidak mau turun kedapur.Kadang Yuni pun datang keapartemenya,jika Sefia sedang libur. Hanya sekedar bermain, saling bercerita kehidupan masing-masing. Gadis kasir minimarket itu juga dari desa. Dia merantau ke kota mencari pekerjaan demi bisa mencoba untuk mandiri. Gadis itu lebih beruntung dari Sefia.Karna dia yang sudah lulus SMU bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dari Sefia. Sedangkan Sefia yang putus sekolah ketika masih di bangku sekolah dasar, harus kesulitan mencari pekerjaan di kota yang besar ini. Tidak ada yang mau menerimanya bekerja dengan statusnya yang tidak berpendidikan. Hingga keadaan menjadikannya seorang wanita penghibur.

Setelah memasak dan sarapan, dia bersantai di depan TV. Dengan menggenggam benda pipih, bertukar kabar dengan Sena. Menanyakan tentang keadaan ibunya.

...----------------...

Ddrtt.. ddrrtt..drrtt.

Bunyi gawainya tanda sebuah panggilan masuk.Ternyata mami, atasan di tempat kerjanya.

"Halo mam"sapanya setelah panggilannya tersambung.

"Halo Sef,bukankah hari ini harusnya jadwalmu pemeriksaan rutin".

"Ah Iya Mam. hampir saja aku melupakannya"

"sudah kuduga, kau pasti melupakannya!Oke,mami tunggu kedatanganmu ya?"

"Baik, aku akan segera kesana"

Segera berlari masuk ke kamarnya, meyambar tas yang tadi malam dipakainya.

Tiba ditempat mami,menuju ruangan wanita yang menjadi bos ditempatnya bekerja.Hanya sekedar obrolan basa-basi tentang pekerjaan dan juga pelayanan Sefia yang begitu memuaskan para pelanggannya.Pemeriksaaan rutin pun dilakukan. Agar kesehatannya tetap terjaga. dan tak lupa pula kontrasepsi yang diwajibkan di tempat kerjanya. Demi mencegah kehamilan. Setelah mendapat beberapa vitamin untuk tubuhnya dia keluar dari tempat itu lagi. Ada beberapa pasang mata, menatapnya dengan sengit. Karena mereka iri dengan kecantikan dan keindahan tubuh Sefia. Hingga menjadikan gadis itu primadona di tempat kerjanya.Namun gadis itu tak pernah menanggapinya, dia mengacuhkan orang yang tidak menyukainya. Terlalu malas menanggapi hal-hal seperti itu dan hanya menggapnya angin lalu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!