Bab 3

Selama ini, Kirana hanya bekerja secara daring, sama sekali belum menginjakan kakinya di kantor sang ayah, yang kini sudah menjadi miliknya.

Belum banyak yang tau bahwa dia lah sang pewaris, tempat mereka bekerja beberapa tahun terakhir ini, hanya orang-orang tertentu yang sudah mengetahui, bahwa kursi presdir yang telah lama kosong sebentar lagi akan di isi olehnya.

Kirana lebih banyak menghabiskan hari-harinya hanya bekerja di rumah, jika ada hal penting atau berkas penting yang harus di tanda tangani, maka berkas tersebut di bawah langsung oleh Rayhan atau Reyhan.

"Ya Allah capeknya". kata gadis cantik itu, sambil memijit keningnya yang terasa agak pusing.

Dia meregangkan tubuhnya, dia melirik jam dinding di ruang kerjanya sudah hampir sore.

walaupun semua pekerjaan sudah di handel oleh dua saudara kembar itu, namun Kirana tak ingin hanya berpangku tangan, dia ingin ikut andil di dalamnya apa pun itu.

Menginggat perusahaan sang ayah ada beberapa bagian, mereka membagi pekerjaan agar sama-sama naik ke puncak, tak ingin salah satu tak terurus.

Kirana memegang bagian perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kosmetik, Rayhan di bidang perabotan rumah tangga, Reyhan di bidang pembuatan minuman, salah satunya susu B*** Steril, dan Pak andy sebagai atasan mereka.

Sedangkan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan berlian, emas, dll.mereka bergabung dan saling membantu.

Tahu bagaimana repot nya bukan, mereka membagi pekerjaan yang tiada habisnya. Dan tentu saja ada banyak orang-orang yang membantu di bidang masing-masing.

Kirana menekan telepon yang terhubung langsung oleh penjaga yang berada di beberapa sudut rumah.

"Tolong bawakan saya semangkuk buah ". Setelah itu dia menyetel musik agar otaknya bisa beristirahat sejenak dari kesibukannya.

*

*

Semenjak kepergian Tuan besarnya, si kembar berinisiatif menambah pasukan yang berjaga di sekitar rumah bahkan ada beberapa penjaga yang di tempatkan di dalam rumah, hanya untuk sekedar bejaga-jaga. Jika sewaktu-waktu hal yang tidak di inginkan terjadi.

Mereka tak ingin sesuatu terjadi pada nyonya muda, dan nona muda mereka.

Bahkan Reyhan sudah membeli seorang bodyguard untuk menjaga dua gadis kesayangan mereka.

walaupun harga sang bodyguard sangatlah selangit, karna dia membeli langsung dari tangan mafia yang ia kenal.

Namun itu sudah sangat sepadan dengan sang bodyguard, yang mereka beli pada seorang mafia, bodyguard tersebut adalah tangan kanan langsung sang mafia.

Sudah sepantasnya dia di beri harga yang fantastis, karna bodyguard yang di terima buka bodyguard kaleng-kaleng.

Tentu saja bodyguardnya seorang wanita, yang mahir bela diri, dan sudah mempelajari berbagai jenis senjata tajam, itu permintaan Kirana sendiri, karna Kirana sedari dulu sangat suka dengan karate, dan dia salah satu murid kesayangan guru karate nya, saat masih sekolah dulu, hingga dia sudah mengantongi sabuk hitam,tingkat tertinggi.

Dan Kirana sangat suka mengoleksi Katana dan Samurai, di ruang kerjanya sudah ada beberapa koleksi Katana dan Samurai miliknya, yang tersusun rapi di dalam sebuah kaca khusus untuk menyimpan pedang mematikan tersebut.

Mengapa di katakan mematikan karna hampir setiap hari samurai dan katana tersebut di asa agar selalu bertambah ketajamannya setiap hari.

Karna Kirana memiliki firasat buruk, bahwa bahaya sedang menuju ke arahnya, entah sampai kapan dia menunggu yang pasti dia sudah sangat siap menanti hal istimewa tersebut.

Selama ini, dia belum pernah membunuh sekalipun. Namun jika itu terpaksa ia lakukan maka dia tak akan gentar sedikitpun, memenggal kepala orang-orang yang telah mengibarkan bendera perang kepadanya.

Semenjak kepergian anggota keluarganya, Kirana sangat mewanti-wanti sang Adik agar belajar ilmu bela diri sama sepertinya, hanya sekedar berjaga-jaga karna tak ada yang tau di luar sana banyak yang mengincar mereka.

Bahkan Rayhan dan Reyhan juga sudah menguasai ilmu bela diri, semenjak memasuki rumah ini, dia di ajari langsung oleh tangan kanan sang Tuan. Yang hingga kini masih setia menjadi tangan kanan Kirana namun sekarang dia di percayakan menduduki kursi sebagai Direktur di perusahaan sang Tuan besar.

Awalnya dia menolak sama seperti si kembar, namun Kirana tak ingin jika dua kursi kepemimpinan Direktur dan Presdir terlalu lama kosong, setidaknya kursi Direktur harus terisi siapapun itu.

Maka baik Reyhan maupun Rayhan menunjuk tangan kanan Tuan mereka yang pantas menduduki kursi Direktur tersebut, baik itu untuk sementara, atau selamanya, mereka sama sekali tak keberatan, karna sudah sepantasnya Pak Andy lah yang berhak menduduki kursi tersebut, Andy hanya bisa menuruti keinginan Nyonya mudanya, tanpa berniat membantah.

Kirana menerima telepon dari ponselnya, itu adalah sebuah panggilan dari Rayhan.

"Assalamualaikum, Ya paman ada apa..?" Kirana berdiri tepat di depan balkon kamarnya.

" Waalaikumsalam, Sebentar lagi bingkisan mu datang bersiap-siap lah"

"Ah... yaa aku hampir melupakannya paman, terimakasih sudah mengingatkan"

"Ya kiran tak masalah."

"Berhati-hatilah dia tak sesederhana yang kamu pikirkan" Rayhan mengingatkan. Namun ada seutas senyum yang tersirat di bibirnya yang tentu saja tak dapat di lihat oleh Kirana.

Setelah mengucapkan salam, panggilan itu pun terputus.

*

*

Di sebuah ruangan, dua orang laki-laki berbeda generasi sedang duduk ber sejajar di sofa, mereka sedang berbincang-bincang hal yang terbilang masuk kategori perbincangan serius. Itu menurut Asel tentunya.

"Gara kakek sudah sangat tua, sampai kapan kamu ingin melajang nak? Kakek ingin sekali menimang cucu dari mu, apa kau tidak kasihan pada kakek mu ini..?"

"Kek, bukannya aku tidak mau menikah namun kakek tau sendiri Rere belum siap dia masih ingin bekerja" Sambil mengenggam tangan sang Kakek Gara mencoba menenangkan Asel.

"Tapi sampai kapan Gara, kalian berdua sudah cukup umur untuk menikah, jangan sampai kau menyesal jika Kakek pergi tanpa melihatmu menikah"

"Jangan bicara seperti itu kek, aku sangat menyayangi Kakek, Kakek tau itu"

Asel berdiri dari duduknya, melangkah menuju jendela ruang kerja kantor Gara" beri Kakek alasan yang masuk akal Gara, mengapa kalian tak ingin menikah"

"bukan kami tak ingin menikah Kek, tapi Rere masih ingin bekerja itu adalah cita-citanya sedari dulu"

"lantas...! kenapa memangnya kalo pekerjaannya sebagai model? itu bukan alasan kan buat kalian selalu menunda-nunda untuk menikah''

"Bukan begitu Kek..." Gara melangkah mendekati sang Kakek dan mensejajarkan tubuhnya dengan Asel, yang sedang memandang indahnya kota dari atas gedung itu

"Lantas apa Gara? Selama ini Kakek tak mempermasalahkan kau ingin menikah dengan siapa, selama itu membuatmu bahagia, walaupun sebenarnya kau tau aku tak suka dengan Rere kekasihmu itu, tapi aku masih mau menerimanya, apa dia tak tau itu? apa kau tak pernah cerita padanya bahwa aku sebelumnya menentang hubungan kalian..?"

Sejenak Gara terdiam, tidak mungkin dia mengatakan bahwa Rere Sedang persiapan untuk terbang ke luar negeri New York, untuk menghadiri fashion show beberapa bulan kedepan.

Melihat Gara tak mengeluarkan suara sepatah katapun, Asel menoleh dan berkata ke pada cucu yang sangat ia sayangi.

"Gara... Kakek hanya ingin melihat mu menikah itu saja, walaupun wanita yang kau pilih itu sebenarnya tidak termasuk ke dalam kriteria cucu menantu idaman, tapi aku berusaha menerimanya dengan tangan terbuka selama ini, kalian sudah sangat lama menjalin hubungan nak, tidak kah kalian ingin berlanjut ke jenjang yang lebih serius....?"

"Beri Gara sedikit waktu Kek, Gara akan membicarakan ini dengan Rere"

"Good boy" Asel berbalik sebelum menepuk-nepuk bahu Gara untuk sesaat, dan berjalan kembali duduk di sofa, untuk meneguk kopi kesukaannya, sebelum keluar dari ruangan sang cucu, dia sempat menoleh melihat Gara masih berdiri di tempat yang sama, entah apa yang sedang cucunya pikirkan hanya Gara dan Tuhan yang tau.

sedangkan Gara masih berdiri di posisi yang sama sambil memikirkan ucapan Kakeknya.

Gara bimbang untuk sesaat.

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!