Dalam perjalanan menuju kota yang begitu jauh jarak tempuhnya, Neta tengah bersandar di jendela kaca mobil tanpa adanya orang yang dikenalinya.
'Andai saja paman masih ada, mungkin aku bisa menolak isi surat wasiat itu. Tapi, kenyataannya aku harus mendatangi rumah yang pemiliknya tidak aku kenal.' Batin Neta dalam lamunannya.
"Turun, turun, sudah sampai di pelabuhan. Ayo turun, silakan mencari tempat istirahatnya masing-masing." Ucap pak supir sambil membangunkan para penumpangnya yang ada beberapa orang tengah tertidur.
Neta yang tersadar dari lamunannya, pun langsung segera turun dari mobil, yakni ikut dengan yang lainnya.
Karena baru pertama kalinya naik kapal, Neta dibuatnya bingung harus kemana dirinya mencari tempat untuk istirahat.
"Bu, Ibu, tunggu."
"Ya, Mbak, ada apa?"
"Kita tadi satu mobil kan, Bu? saya boleh ikut kan, Bu? soalnya saya baru pertama kalinya naik kapal besar, Bu. Maaf, jika saya merepotkan Ibu." Jawab Neta merasa malu, dan juga ada rasa takutnya.
"Oh, boleh. Tidak apa-apa, Ibu tidak merasa direpotkan, ayo ikut Ibu." Ucapnya, serta mengajak Neta untuk mencari tempat istirahat.
"Memangnya kamu mau kemana, Nak? apa gak ada temannya? kok sampai nekad pergi sendirian."
"Saya sudah tidak mempunyai keluarga lagi di kampung, Bu. Jadi, saya mau pergi ke kota mau mendatangi rumah yang di wasiatkan oleh mendiang paman saya, Bu."
"Oh, begitu. Memangnya kamu gak takut, pergi ke kota sendirian? terus, alamat rumah yang mau kamu tuju itu, sudah kamu kasihkan ke pak supir, 'kan?"
"Sudah, Bu. Tadi sudah saya catat dan kasihkan ke pak supir. Soalnya saya takut kalau nyari sendirian, takut salah alamat, Bu."
"Ya, Nak, benar. Lebih baik minta bantuan, itu lebih aman dan tidak mengkhawatirkan nantinya." Kata seorang ibu paruh baya.
"Ngomong-ngomong, Ibu mau pergi kemana?"
"Ibu mau ke rumah majikan, kebetulan sudah selesai masa cutinya. Jadi, Ibu harus kembali lagi ke rumah majikan. Oh ya, kenalkan, nama Ibu, Marini. Nama kamu siapa? sepertinya kamu masih sangat muda."
"Nama saya, Netavani, Bu. Usia saya memang masih muda, Bu." Jawab Neta malu-malu.
"Oh ya, Ibu mau beli makanan dulu, kebetulan Ibu lapar, kamu mau ikut apa enggak? sekalian bareng."
"Saya nunggu disini saja, Bu. Kebetulan tadi saya dibawakan bekal oleh tetangga baik saya, Bu. Jadi, saya tidak perlu membeli makanan." Jawab Neta ada rasa sedikit malu, namun ia abaikan.
"Ya udah, Ibu mau beli dulu ya, jangan kemana-mana." Ucap ibu Marini.
Neta mengiyakan sambil mengangguk. Setelah itu, Neta membuka tas bawaannya dan mengambil bekal yang dibawakan oleh ibunya Reno.
"Untung saja, Ibu Winda membawakan aku bekal. Jadi, uangku masih utuh." Gumam Neta sambil memegangi bekal yang dibawakan oleh Ibu Winda.
Sambil menunggu Ibu Marini, Neta melihat di sekelilingnya sambil menunggu.
"Ini, Ibu belikan kopi panas buatmu, biar gak ngantuk." Ucap Ibu Marini sambil menyodorkan kopi panas kepada Neta.
"Ya ampun, Ibu, saya jadi malu, dan jadi merepotkan Ibu. Saya juga udah bawa minuman dari rumah kok, Bu. Sekali lagi makasih banyak ya, Bu. Semoga kebaikan Ibu mendapat keberkahan." Jawab Neta merasa tidak enak hati.
"Tidak apa-apa, jugaan cuma kopi doang, sudah, ayo kita makan." Ucap Ibu Marini.
"Kebetulan bekal saya banyak nih, Bu. Ini Bu, separuhnya buat Ibu."
"Enggak usah, buat kamu saja, biar kenyang. Kebetulan tadi waktu mau berangkat, Ibu sudah makan. Jadi, makan mie aja udah cukup. Udah, makan aja." Ucap Ibu Marini menolak secara halus, takutnya yang memberi lebih membutuhkannya.
"Beneran nih, Bu, kalau Ibu gak mau?"
Ibu Marini mengangguk.
"Ya, bener. Tadi waktu mau berangkat, Ibu sudah makan. Jadi, buat makan kamu saja. Lagi pula, rumah majikan Ibu tidak jauh dari pelabuhan. Nanti juga Ibu bakal di jemput sama majikan, dan gak harus melakukan perjalanan jauh. Ya udah, sekarang kamu makan ya. Ibu makan mie saja sudah cukup. Kalau kamu pingin mie, nanti Ibu pesankan."
"Enggak usah, Bu, enggak usah. Ini saja sudah cukup kok, Bu. Sebelumnya makasih banyak ya, Bu, kopi panasnya, juga mau menemani saya."
Ibu Marini pun tersenyum saat melihat keluguan dari Neta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments