Neta yang tengah ditemani oleh Ibu Winda ke tempat pangkalan terminal mobil, terasa berat untuk berpisah jauh dengan orang yang disayanginya. Lebih lagi dengan kampung halamannya yang begitu banyak memberinya kenangan, tentu saja hati terasa berat untuk melangkahkan kakinya lebih jauh lagi.
"Kita sudah sampai, hati-hati diperjalanan kamu nanti ya, Nak. Jaga diri kamu baik-baik, ingat tujuan kamu. Kalau kamu ada apa-apa, hubungi nomor telepon Ibu, jangan sampai tidak. Ibu doakan, semoga kamu temukan kebahagiaanmu di sana." Ucap Ibu Winda memberi pesan dan nasehat kecil untuk Neta.
Neta meraih tangan Ibu Winda dan menatapnya begitu lekat, kemudian memeluknya.
"Neta berangkat ya, Bu. Terimakasih atas doanya, Neta akan jaga diri baik-baik. Ibu juga, jaga kesehatan Ibu. Maafkan Neta yang belum bisa membalas kebaikan Ibu." Jawab Neta sambil memeluk.
Kemudian, Ibu Winda melepaskan pelukannya.
"Pokoknya kalau ada apa-apa, telepon Ibu. Satu lagi, hati-hati dengan orang yang belum kenal." Ucap Ibu Winda mengingatkan.
"Ya, Bu. Kalau gitu, Nete berangkat ya, Bu. Sampai jumpa lagi, Bu." Jawab Neta dan mencium punggung tangannya.
Ibu Winda memeluknya, tanda perpisahan yang entah kapan lagi akan bertemu.
"Neta! Net! tunggu!" teriak seorang laki-laki yang tengah berlarian.
"Net, kamu serius mau pergi?" tanyanya dengan napasnya yang tersengal.
"Ya, Ren. Aku mau pergi ke kota. Maaf, aku gak pamitan sama kamu. Soalnya kamu lagi kerja, takut membuang waktumu." Jawab Neta yang tidak enak hati.
"Aku ikut ya, Net." Ucap Reno dengan permintaannya.
"Jangan, biarkan Neta berangkat sendiri. Kamu fokus dengan pekerjaan kamu, ayo kita pulang, biarkan Neta pergi ke kota." Ucap Ibu Winda menimpali, dan menarik paksa putranya.
"Bu, tapi, Bu. Net, aku ikut ya, aku ambil tas aku dulu." Ucap Reno yang tidak ingin untuk berpisah.
Neta menggelengkan kepalanya, dan mengatupkan tangannya untuk memberi isyarat dengan jarak yang mulai menjauh, yakni menolak keinginannya Reno. Saat itu juga, Neta langsung masuk ke mobil demi untuk menghindari Reno.
Sedangkan Reno yang masih ditarik oleh ibunya, seketika langsung melepaskan tangannya.
"Bu, kenapa Ibu gak mengatakannya dari kemarin kalau pamannya Neta sudah meninggal, juga perginya ke kota, kenapa, Bu? aku mencintainya, kenapa Ibu tega membiarkan Neta pergi ke kota sendirian? kalau terjadi sesuatu dengannya, bagaimana?"
"Tidak akan terjadi sesuatu padanya, lebih baik kamu lupakan dia. Juga, kamu tidak usah bekerja di kota. Mendingan gaji kamu buat membangun toko, dan kamu tetap berada di rumah menemani Ibu." Jawab ibunya.
"Enggak, Bu, aku gak mau. Apalagi Neta pergi ke kota, untuk apa aku di kampung? aku harus mengejar Neta, Bu. Aku harus kembali ke kota, titik." Ucap Reno yang tetap bersikukuh atas pendiriannya.
"Reno!" bentak ibunya.
Sedangkan Reno sendiri tetap bersikukuh untuk tetap pergi ke kota untuk mengejar perempuan yang disukainya itu.
Ibu Winda yang tidak ingin putranya pergi ke kota, dirinya langsung pulang ke rumah untuk menghentikan niat Reno yang akan menyusul ke kota.
"Kenapa kamu menjadi keras kepala begini, Nak? Neta bukan jodohmu. Jadi, kamu jangan terlalu berharap padanya."
"Bu, aku mencintainya."
"Tapi kamu sudah pernah mengecewakannya, Reno. Apa kamu lupa, dulu kamu lebih memilih Erin ketimbang Neta, 'bukan? jadi, biarkan Neta pergi dan mencari kebahagiaannya." Ucap sang ibu yang akhirnya ikut campur urusan pribadi putranya.
Saat itu juga, Reno tersadar akan masa lalunya yang pernah menorehkan luka di hati Neta. Perempuan yang pernah disakitinya demi wanita lain.
"Tapi, Bu. Bukankah setiap manusia mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri? seharusnya Ibu mendukungku untuk kembali bersamanya."
"Sudahlah, lupakan saja si Neta. Kehidupan Neta sudah cukup perih, jangan menambahkan luka padanya. Lebih baik kamu fokus dengan kerjamu, jangan mencari keberadaan Neta. Kalau kamu masih ingin bekerja di kota, silakan. Tapi ingat, jangan mencari keberadaannya." Ucap ibunya memberi peringatan kepada putranya.
Reno sama sekali tidak menjawab ucapan dari ibunya, dan dirinya memilih untuk masuk ke kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments