Di sinilah Laura saat ini, di sebuah ruangan yang sangat luas dan juga dingin. ruangannya begitu bagus. Namun sayangnya, hati Laura saat ini sedang kacau. sehingga wanita cantik itu, tidak dapat menikmati fasilitas yang diberikan oleh Gabriel.
Bahkan Laura menurut saja saat para pelayan itu membawanya ke kamar mandi. dan membersihkannya seperti layaknya seorang anak kecil. mereka juga mendandani Laura hingga menjadi cantik seperti bidadari.
"nah sekarang, buka mata Anda"! perintah kepala pelayan itu dengan nada yang sangat tegas yang terkesan sedikit membentak. membuat Laura yang mendengarnya, sedikit tersentak kaget.
Karena seumur hidup Laura, wanita itu tidak pernah mendapatkan nada tegas seperti itu dari orang tuanya. walaupun kedua orang tuanya seringkali memanfaatkan dirinya, download Laura tidak pernah mendapatkan perkataan seperti itu secara langsung.
"maaf, apakah perkataan itu sopan untuk seseorang yang menjadi istri dari atasanmu?" tanya Laura sedikit berani.
Membuat kepala pelayan itu, melayangkan tatapan tajam hingga membuat Laura seketika menundukan kepala karena merasa ketakutan.a
"jangan berani memerintahkan! aku dan semua pelayan yang ada di sini, hanya mengikuti perintah Tuan Gabriel."ujarnya selalu mencengkeram Punda wanita itu.
Sontak saja hal itu membuat Laura meringis karena merasa sakit di area pundaknya.
"a-aku minta maaf,"ujarnya Sarah yang menundukkan kepala. Laura merasakan tubuhnya bergetar hebat karena rasa takut yang mendera.
Kepala pelayan itu merasa tidak peduli. dan langsung mendandani semuanya sesuai dengan keinginan Gabriel. dan setelah hampir setengah jam, Laura telah selesai dirias oleh kepala pelayan itu.
"nah sekarang sudah selesai, sekarang Anda harus memakai baju ini," ujar Merry Soraya melemparkan sebuah gaun di atas pangkuan Laura.
Wanita itu sejenak tertegun dengan tangan yang bergerak untuk mengangkat pakaian itu. namun seketika, mata Laura membulat sempurna saat menyadari pakaian apa yang telah ia pegang.
"ini,..."Laura menghentikan ucapannya saat mendapatkan tatapan tajam dari Merry.
"iya itu benar, sekarang silakan Anda memakainya dan tunggu di kamar ini."ujar Merry Soraya melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar yang ditempati Laura.
"harus dipakai dalam waktu 10 menit. jika tidak, maka kau akan tahu akibatnya."setelah mengatakan hal itu, kepala pelayan segera melangkahkan kaki untuk meninggalkan kamar milik Laura.
blam
Pintu kamar itu ditutup dengan sangat keras. hingga membuat Laura, seketika tersentak kaget. bahkan wanita cantik itu, merasakan tubuhnya bergetar dengan sangat hebat.
"astaga aku salah masuk tempat!"gumamnya Seraya menghela nafas panjang. "kenapa nasibku sial sekali?"tanya Laura Seraya menatap langit-langit kamar tempat itu.
"Nyonya, apakah semuanya sudah siap?!" tanya Merry dari balik pintu
Membuat Laura dengan segera, langsung beranjak dari tempat duduk dan langsung mengambil pakaian itu.
"iya Merry sebentar lagi!"ucap Laura dengan sangat gugup. Memang pada dasarnya, wanita cantik itu adalah seorang wanita lemah.
Laura tidak pernah mendapatkan bentakan ataupun makian dari kedua orang tuanya. walaupun Excel dan juga Alina bersikap seperti tidak peduli kepadanya, namun mereka tidak pernah meninggikan suaranya. itulah yang membuat Laura sedikit merasa bergetar saat mendengar suara yang sedikit tinggi. dan juga dada yang sedikit bergetar karena rasa terkejut yang ditimbulkan.
Tepat setelah Laura mengganti pakaiannya, pintu kamar wanita itu terbuka lebar. dan tak berselang lama, Merry masuk bersama dengan beberapa orang.
Tentu saja Laura yang melihat itu, merasa sedikit malu. karena keadaannya saat ini, hampir te**ng.
"a..apa ya..yang kalian lakukan?"tanya Laura dengan raut wajah meringis karena merasa ketakutan. dan juga, tubuh yang sedikit gemetar karena merasa malu.
Namun Merry dan kedua pelayan itu, tidak memperdulikan ucapan Laura. mereka mendekat ke arah wanita itu dan langsung menyentuh dan mencengkram bahunya dengan erat.
"tolong lepaskan, kalian menyakitiku!"ujar Laura Soraya menggoyangkan pundaknya agar terlepas dari cengkraman Merry.
"sudah diam! lebih baik, anda menurut saja! daripada saya harus berbuat kasar untuk menenangkan anda!"ucapnya dengan nada tenang namun penuh dengan ancaman.
Membuat Laura yang mendengarnya, seketika itu juga langsung terdiam. wanita cantik itu, menurut saja saat Merry menyuruhnya untuk di meja rias.
Setelahnya, kedua pelayan yang ada di sana mulai mengerjakan tugas masing-masing. hingga 30 menit kemudian, mereka telah selesai melaksanakan tugas masing-masing.
"sempurna!"ujar Merry Seraya menatap Laura dengan pandangan puas. "Tuan Gabriel pasti akan langsung memuji dan menaikkan gaji kita,"ujarnya Soraya tersenyum penuh dengan kepuasan.
Laura yang mendengar itu hanya dapat terdiam karena tidak bisa membalas apa yang mereka tengah lakukan.
"diam di sini sampai Tuan kami kembali!"ucap Merry dengan nada tegas tak terbantahkan. membuat Laura yang mendengarnya, menganggukkan kepala.
******
Sementara itu di tempat lain, lebih tepatnya di sebuah klub malam, terlihat sepasang kekasih tengah menikmati waktu mereka. siapa lagi jika bukan Gabriel dan kekasihnya.
Mereka tengah bermesraan dengan sesekali berbincang serius tentang hubungan mereka berdua.
"kapan kau akan melamarku, honey?"tanya Elmira Soraya duduk di pangkuan kekasihnya itu Seraya mengalungkan kedua tangannya.
Gabriel yang mendengar ucapan dan rengekkan kekasihnya, hanya tersenyum tipis. kemudian dengan perlahan, mulai mengangkat tubuh wanita itu dan mendudukkannya di sebelah tubuhnya.
Percaya atau tidak, Gabriel tidak pernah melakukan hal yang lebih dari sekedar pelukan atau cipika-cipiki dengan kekasihnya itu. hal itu membuat Elmira sesekali memancing laki-laki itu. agar mereka dapat melakukan lebih. Dan seperti saat ini, tangan lentik Elmira tengah menyusup dan mengusap Dada bilang laki-laki itu.
Tentu saja hal itu membuat Gabriel merasa sedikit terganggu. segera laki-laki tampan itu sedikit menjauh dari Elmira. membuat kekasihnya itu seketika tersenyum tipis.
"dia pasti sudah terpancing,"Elmira menatap Gabriel dengan tatapan menggoda.
"aku harus segera pulang,"Gabriel segera bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya keluar dari tempat itu. diikuti oleh asisten sekaligus sekretarisnya.
"sialan!"umpat Elmira Seraya memukul-mukul tempat duduknya dengan wajah yang sangat kesal.
*****
"kita mau ke mana, Tuan?"tanya Tio asisten sekaligus sekretaris Gabriel.
"pulang!"ucapnya dengan nada yang sangat tegas. membuat video yang mendengarnya, hanya menganggukkan kepala.
"sialan!"umpat laki-laki tampan itu Seraya memukul pintu mobil miliknya.
drrrttt
Sesaat, setelah laki-laki tampan itu mengumpat kesal, terdengar ponselnya yang berdering. dan dengan segera, laki-laki tampan itu meraih ponsel dan membukanya.
"halo ada apa?"
"dia sudah dalam keadaan siap,"
"baikan begitu aku akan segera pulang."
Tut
Gabriel segera menutup panggilan itu dan segera menampilkan senyuman mengerikan. membuat siapa saja pasti akan merasa takut melihat senyuman itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Lea
Pasti mengira wanita penggoda/ nakal dan akan melakukan hub dg kasar
2023-02-05
0