Setelah mengatakan hal itu pada semua tamu undangan, Gabriel segera menarik tangan istrinya untuk masuk ke dalam bangunan utama mansion keluarga Iskandar.
Di ikuti oleh James Iskandar yang didorong oleh pengawalnya dan juga kedua orang tua Laura.
"kau harus ingat sayang, sekarang kau ini sudah menjadi bagian dari keluarga Iskandar. jadi jangan pernah permalukan ayah,"ujar laki-laki paruh baya itu Seraya menepuk bahu Laura dengan sedikit keras. hingga membuat wanita itu seketika meringis.
"semoga kau betah di sini,"ucap sang Ibu Seraya tersenyum tipis.
Tiba-tiba saja semuanya terdiam saat mendengar ucapan dari Gabriel. "kita tidak akan tinggal di sini,"ucap laki-laki tampan itu dengan raut wajah yang sangat datar.
Membuat kedua orang tua Laura dan juga James yang mendengarnya, seketika menatap Gabriel dengan tatapan meminta penjelasan.
"maksudnya apa Tuan?"tanya mertua laki-lakinya itu dengan tatapan tidak mengerti.
"oh tidak apa-apa, aku hanya ingin mengajak istriku untuk tinggal di rumah kami sendiri."ujar Gabriel dengan senyuman khas.
Tentu saja ucapan dari laki-laki tampan itu, membuat kedua orang tua Laura membelakakan sempurna dengan mata yang berbinar-binar.
"maksud anda, anda memiliki kediaman lain selain ini?"tanya wanita paruh baya itu dengan raut wajah tak percaya.
"tentu saja ibuku, mana mungkin aku membuat putrimu menderita dengan tinggal bersama mertuanya,"ujarnya dengan tersenyum tipis.
Tentu saja hal itu membuat Excel dan Alina, kedua orang tua Laura menatap menantunya itu dengan tatapan berbinar-binar. Namun sepertinya, hal itu berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh Laura.
Wanita cantik itu merasa sangat ketakutan saat mendengar ucapan dari laki-laki itu. sementara James, laki-laki paruh baya itu menata putranya dengan senyuman yang sangat tipis dan juga raut wajah yang sangat bahagia.
"terima kasih putraku, akhirnya kau menyetujui pernikahan ini!"ucap James melalui monitor yang ada di sebelahnya itu.
Gabriel yang mendengar itu, segera menoleh dan menatap Ayahnya dengan senyuman penuh arti. sayangnya, senyuman itu tidak diketahui oleh James. karena laki-laki paruh baya itu tidak pernah peka dengan reaksi yang ditunjukkan oleh putranya.
"kalau begitu, kami langsung pamit!"ujar Gabriel Seraya menarik tangan Laura untuk segera menuju ke arah mobil yang telah dipersiapkan.
"hati-hati kalian, jangan lupa membuatkan kami cucu yang menggemaskan."ujar Excel dan juga Alina secara bergantian disertai senyuman kecil.
"tenang ibu, semua pasti akan sesuai dengan apa yang kalian inginkan."ucap Gabriel Seraya menatap Laura dengan tatapan yang sulit diartikan.
Alina yang mendengar itu, segera melompat-lompat kecil karena merasa sangat bahagia. sementara Excel dan juga James yang melihat itu, hanya menggelengkan kepala.a
"dasar kampungan!"ujar Gabriel sengaja berkata sinis dan sedikit keras di depan wajah Laura. berniat ingin melihat reaksi dari wanita itu.
Sementara Laura yang mendengar orang tuanya dihina, segera melayangkan tatapan tajam pada laki-laki yang telah menjadi suaminya itu.
"jangan pernah menghina orang tuaku!"ucapnya dengan raut wajah yang sangat garang.
Membuat Gabriel yang mendengarnya, seketika tersenyum miring. "dasar tikus kecil, berani kau menatapku seperti itu?!"tanya Gabriel dengan sedikit mencengkeram dagu wanita itu.
Membuat Laura seakan tersadar dari apa yang ia lakukan. " Ma..Maafkan aku Tuan Gabriel, aku tidak sengaja."ujar Laura dengan tubuh yang bergetar hebat karena merasa ketakutan yang teramat sangat.
Gabriel segera menghempaskan pipi wanita itu hingga tertolak ke arah samping dengan sangat kuat.
"belum waktunya aku bermain-main denganmu,"ujarnya Seraya menatap lurus ke depan.
Membuat Laura, seketika merasa menggigil karena ketakutannya sangat dahsyat. membayangkan, apa yang akan terjadi selanjutnya.
Suasana menjadi kembali hening seperti semula. bahkan kini, terasa sangat mencekam karena Gabriel terlihat sangat marah.
Tak berselang lama, mobil yang ditumpangi oleh pasangan pengantin baru itu, telah sampai di sebuah bangunan yang sangat megah. mirip seperti museum.
Laura yang baru pertama kali melihat itu, sejenak menatap bangunan itu, dengan tatapan yang sangat kagum.
"keluarga ini, adalah keluarga kampungan!" ujar Gabriel Seraya membuka pintu dan langsung menutupnya dengan kuat. hingga membuat Laura, sedikit tersentak kaget.
"ayo turun! untuk apa kamu masih ada di situ?!"tanya Gabriel dengan raut wajah merah padam.
Laura dengan segera langsung menuruti ucapan dari suaminya. walaupun, wanita itu merasa sangat kesusahan karena gaun yang begitu rumit dan juga heels yang terlalu tinggi.
Bahkan wanita cantik itu, merasa sedikit kesusahan saat berjalan memasuki mension milik Gabriel. Namun, hal itu tidak diperdulikan oleh Gabriel. laki-laki tampan itu malah menyeret tubuh istrinya untuk segera masuk ke dalam.
Gabriel sama sekali tidak memperdulikan rintihan kesakitan yang dikeluarkan oleh Laura. akibat kakinya yang sesekali terkilir akibat tarikan dari laki-laki itu.
"ayo cepat! tidak usah manja!"ujar laki-laki itu dengan terus menarik tangan istrinya.
brugh
"aww"
Seketika itu pula, Laura meringis saat tubuhnya dihempaskan ke bawah oleh suaminya sendiri dengan sangat keras. sementara Gabriel, laki-laki tampan itu menetap Laura dengan tatapan yang sangat tajam yang mampu menghunus sampai ke dasar jantung wanita itu.
"bangun dan segera ganti pakaianmu!" titahnya tak terbantahkan.
Laura yang mendengar itu, segera menganggukkan kepala. wanita cantik itu, berjalan dengan perlahan-lahan. karena rasa sakit yang mendera kakinya akibat terkilir.
"bawa dia ke kamar dan persiapkan semuanya!"ujar Gabriel Seraya menatap para pelayan yang telah menunduk hormat pada laki-laki itu.
"baik Tuan,"
Setelahnya, Laura segera dibawa oleh para pelayan itu untuk menuju ke kamarnya. sementara Gabriel, laki-laki tampan itu segera meregangkan otot-ototnya dan juga mendudukkan dirinya di sofa ruangan itu.
Tak berselang lama, ponselnya kembali berdering. dan dengan segera, laki-laki tampan itu mengangkatnya. karena dirinya tidak ingin, jika sang kekasih sampai mencurigainya.
"halo honey, kau ke mana saja sih, kenapa aku tidak bisa menghubungimu?"baru saja diangkat, Gabriel telah di berondong dengan pertanyaannya sangat banyak oleh kekasihnya.
"tenang sayang, aku sedang sibuk tadi. memangnya ada apa?"tanya Gabriel dengan raut wajah yang terlihat sangat tenang.
"mau tanya kenapa? bukankah kau yang memberikan aku janji untuk kita bersenang-senang malam ini?"tanya Elmira dengan raut wajah kesalnya.
Gabriel yang mendengar itu seketika langsung berdiri."Oh, bagus sekali aku melupakannya!"ujarnya Soraya menggeram kesal.
"honey kau masih di situ kan? jadi apakah kita akan tetap pergi?"tanya Elmira dengan raut wajah yang sangat menggemaskan.
"iya honey kita akan pergi!"ucapnya dengan tegas kemudian dengan segera memutuskan sambungan telepon itu.
"aku akan pergi dengan kekasihku, kalian jaga wanita itu. jangan sampai dia melarikan diri."setelah mengatakan hal itu Gabriel segera melangkahkan kakinya untuk meninggalkan mension miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Elliyana Mifa
bs jd james sengaja agar anakny nikah dg laura..krn tau bgmn sifat kekasih gabrel
2023-05-28
0