Part 02

Sesuai perjanjiannya dengan aplikasi aneh di ponselnya, Naura akhirnya memilih untuk membatalkan niatnya untuk bercerai degan Gabryel. Naura memilih untuk mengikuti permainan yang di berikan aplikasi itu untuk mendapatkan bayaran yang lumayan besar.

Seperti biasa di pagi buta Naura sudah sibuk berkutik dengan alat masaknya. Dia menyiapkan sarapan untuk Gabryel. Walaupun sebenarnya dia sangat membenci Gabryel tapi dia berusaha menyembunyikannya untuk menyelesaikan misi yang di berikan aplikasi itu.

Setelah selesai menata masakannya di meja makan dia langsung menuju ke kamarnya. Dia menatap Gabryel yang masih tertidur dengan pulasnya. Karna tidak mau mengangu tidur Gabryel, Naura memilih untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

"Huff! kamu harus sabar, Ra. Ingat misimu hanya untuk mendapatkan hadiah. Setelah misi ini selesai kau akan terbebas dari sangkar emas ini" batin Naura berusaha menguatkan hatinya.

Cukup lama Naura berendam untuk merileks'kan pikirannya. Setelah selesai dia keluar dengan mengunakan handuk kimono yang menutupi tubuhnya. Dia melihat Gabryel sudah bangun dan duduk di tepi ranjang sambil memainkan ponselnya.

"Kamu sudah bangun, Mas?" ucap Naura duduk di samping Gabryel.

"Kamu lihat! Sudahlah aku mau mandi" ucap Gabryel ketus lalu bangkit dari duduknya.

Mendengar ucapan Gabryel, Naura hanya mampu mengelus dadanya pelan. Dia berusaha memaafkan setiap perbuatan suaminya tanpa harus melawan.Setelah melihat Gabryel masuk ke kamar mandi Naura menyiapkan pakaian kerja Gabryel lalu meletakkannya di atas kasur.

Sambil menunggu Gabryel selesai mandi Naura memilih untuk mengenakan pakaiannya. Tidak lupa dia duduk di meja rias untuk mengoleskan cream di wajahnya. Naura menatap pantulan wajahnya yang memancarkan banyak kesedihan.

Selama menikah dengan Gabryel dia tidak pernah mendapatkan kebahagiaan. Dia selalu mendapatkan penderitaan yang sangat menyakiti hatinya. Benci rasa benci kepada suaminya tertanam subur di hatinya. Tapi, apalah dayanya yang tidak mempuanyai siapa-siapa lagi.

Sebelum menikah dengan Gabryel Naura hanyalah gadis dari panti asuhan yang, bekerja tanpa lelah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Naura dulu bekerja sebagai OB di kantor Gabryel karna pendidikannya hanya sampai SMA.

Naura memang gadis pintar dan selalu mendapatkan prestasi saat sekolah dulu. Tapi, keadaan Naura yang sangat sulit dalam masalah ekonomi membuatnya memilih untuk tidak melanjutkan pendidikannya.

Saat bekerja di perusahaan Gabryel di situlah dia bertemu dengan Gabryel. Awalnya Gabryel hanya ingin mempermainkannya tapi, karna kesalahan satu malam membuat Gabryel harus menikahinya. Hingga akhirnya mereka harus menjalani rumah tangga yang tidak ada rasa sama sekali.

Walaupun Gabryel selalu memperlakukannya buruk Naura berusaha untuk bersabar. Dia tetap berusaha tersenyum di depan banyak orang agar tidak ada yang tau permasalahan dalam rumah tangganya. Selain untuk menutupi penderitaannya tapi, Naura juga terpaksa melakukannya agar nama baik suaminya terjaga.

"Kamu sudah selesai, Mas?" ucap Naura ketika melihat patulan bayangan Gabryel yang keluar dari kamar mandi.

"Hem! Nanti malam aku ada rapat penting. Mungkin aku akan pulang larut malam ataupun besok pagi"

"Kenapa kamu terus rapat, Mas? beberapa hari ini kamu selalu pulang larut malam bahkan sering tidak pulang"

"Aku bekerja untuk memenuhi kebutuhanmu! Jadi istri tidak tau di untung" bentak Gabryel menatap tajam Naura.

"Maaf, Mas. Aku salah" ucap Naura menunduk dengan mata berkaca-kaca.

Mendengar permintaan maaf dari Naura, Gabryel tersenyum sinis lalu mengenakan pakaiannya. Naura membantu Gabryel mengenakan dasinya bahkan memakaikan sepatunya. Bukannya merasa bersyukur karna memiliki istri sebaik Naura, Gabryel malah semakin merendahkannya.

"Kamu itu harus sadar diri. Jika aku tidak menikahimu aku yakin sampai sekarang kau masih menjadi OB di kantorku" ucap Gabryel menatap remeh Naura.

Mendengar ucapan Gabryel, Naura ingin sekali menjawab ucapan pria sombong itu. Tapi, tiba-tiba dia mengingat perjanjiannya dengan aplikasi misterius itu. Dengan cepat Naura membuang napasnya kasar lalu mengontrol emosinya.

Setelah melihat Naura selesai memasangkan sepatunya, Gabryel bangkit dari duduknya lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya. Dia berjalan menuju ruang makan di ikuti oleh Naura di belakangnya sambil membawa tas kerjanya.

Sesampainya di ruang makan, Naura langsung menarik kursi untuk Gabryel. Gabryel duduk dengan angkuhnya sambil memainkan ponselnya. Melihat Gabryel yang telah duduk Naura mengisi piring Gabryel dan meletakkannnya di depannya. Tidak lupa Naura juga mengisi gelas Gabryel dengan air mineral.

Setelah menyiapkan semua keperluan Gabryel, Naura duduk di samping Gabryel dan mengisi piringnya sendiri. Gabryel yang sedang sibuk memainkan ponselnya tidak sengaja menyengol gelas yang ada di sampingnya.

Prakk....

Gelas itu langsung jatuh kelantai dan becah berserakan. Karna gelas itu berisi air maka celana dan sepatu mahal Gabryel basah karna terkena tumpahan air itu. Bukannya merasa bersalah Gabryel malah menatap tajam Naura dengan penuh kemarahan.

"Kau bisa bekerja atau tidak?" bentak Gabryel dengan penuh emosi.

"Maaf, Mas! aku salah. A...aku akan membersihkannya" ucap Naura gugup lalu membersihkan pecahan gelas itu.

"Dasar istri tidak becus" ucap Gabryel mendorong tubuh Naura dengan sangat kasar.

"Aw" pekik Naura karna tangannya terkena pecahan kaca ketika dia terjatuh saat Gabryel mendorongnya.

"Kau harus mendapatkan hukuman atas ketidak becusanmu." ucap Gabryel menjambak rambut Naura lalu menyeretnya ke kamar.

"Arghh! Sakit, Mas. Maafkan aku." pekik Naura terus meminta maaf.

Tidak ada rasa iba sedikitpun, Gabryel membanting tubuh Naura di kamar mandi lalu menyiramnya dengan air dingin. Bukan hanya itu, Gabryel membuka ikat pinggangnya lalu memukul Naura tanpa ada rasa belas kasihan sedikitpun.

"Argghh! Ampun, Mas. Sakit." ucap Naura merintih kesakitan.

Bugh... bugh.....

Tanpa ada belas kasihan Gabryel terus memukuli Naura tanpa ada belas kasihan sedikitpun. Bahkan melihat Naura semakin menangis membuat hati Gabryel semakin puas.

"Kau ingat wanita miskin! Kau sudah aku berikan semua fasilitas yang sangat mewah. Bahkan aku memberikannya secara cuma-cuma kepadamu. Jadi, kau itu harus sadar diri dan tau posisimu." bentak Gabryel menjambak rambut Naura dan membantingnya ke lantai.

Naura hanya mampu terdiam sambil merintih kesakitan. Mendengar rintihan Naura bukannya merasa bersalah Gabryel malah melangkahkan kakinya meningalkan Naura. Naura menatap punggung Gabryel yang berlahan menjauh sambil membuang napasnya kasar.

Naura berusaha menguatkan dirinya, dia berusaha bangkit dengan luka di sekujur tubuhnya. Naura menganti pakaiannya dan mengobati luka yang ada pada tubuhnya seorang diri.

Saat sedang mengobati lukanya tiba-tiba ponsel Naura berbunyi. Naura membuka ponselnya dan melihat uang dua juta rupiah telah masuk kedalam rekening pribadinya. Awalnya Naura tidak percaya tapi berulang kali dia membaca pesan mbaking itu hasilnya tetap sama.

Karna penasaran Naura mengecek saldo yang ada di rekeningnya. Benar saja isi saldo rekeningnya kini bertambah dua juta. Berlahan senyuman di wajah Naura mengembang. Dia tidak menyangka jika aplikasi itu benar-benar menepati janjinya.

"Aku harus melakukan misi selanjutnya dengan baik. Bagaimanapun aku harus mengumpulkan uang itu. Aku harus buktikan jika aku bisa membangun hidupku sendiri." gumam Naura penuh keyakinan.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Tua Jemima

Tua Jemima

ssedih banget

2023-08-31

0

epifania rendo

epifania rendo

semoga naura bisa keluar dari rumah itu

2023-03-12

1

gulla li

gulla li

Andai APK itu ada di dunia nyata

2023-02-27

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 100 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!