Pertemuan Pertama

"Mari, Tuan. Silakan masuk." Ayahku terburu mempersilakannya masuk ke dalam rumah. Sedang ibuku tak lama datang lalu membantuku bangun.

"Lala, cepat masuk. Jangan buat ayah dan ibu malu dengan tetangga." Ibu memintaku.

Sebagai seorang anak, tidak boleh melawan apa kata orang tua. Tapi sebagai seorang anak juga mempunyai hak atas masa depannya sendiri. Aku tetap bersikukuh menolak keinginan ayah. Tapi aku juga tetap hormat kepadanya sebagai orang tuaku.

Kini aku masuk ke dalam rumah dengan dibantu oleh ibu. Berusaha mengalah walau nyatanya arogansi itu masih ada di dalam diriku. Entah mengapa hatiku tidak bisa menolak saat ibu bicara. Jadi ya sudah, nikmati saja.

Beberapa menit kemudian...

Aku dan ibu sedang berada di dapur. Ibu tampak sibuk menyiapkan kue lapis legit untuk tamu itu. Aku tidak tahu siapa dirinya karena belum sempat berkenalan. Dan ya, ibu memintaku untuk membuatkan teh untuknya.

"Cepat buatkan teh yang manis dan juga bawa kue ini ke ruang tamu."

Ibu begitu antusias menjamu tamu yang datang. Aku pun hanya bisa menurut padanya. Tapi, aku juga merasa malu jika harus mengantarkan kue ini ke ruang tamu. Pria itu sempat kuumpat dengan kata-kata tidak mengenakkan tadi. Aku pun jadi malu sendiri untuk menampakkan muka ini.

"Ma, Lala malu. Mama saja ya." Aku menolak menyajikan hidangan ini.

"Kau ini!"

Ibuku pun marah seketika. Dia segera memberikan nampan berisi hidangan itu ke tanganku. Ibu pun mendorongku keluar dari dapur ini. Sepertinya ibu mulai emosi karena aku tidak menurut padanya. Enthalah, aku juga tidak tahu.

Lantas dengan malu-malu aku datang ke ruang tamu lalu menghidangkan teh beserta kue ke atas meja. Aku tidak berani menatap tamu ayahku. Aku malu karena habis mengumpatnya. Sedangkan dia seperti memerhatikanku.

"Silakan, Tuan."

Lekas-lekas aku pergi lalu masuk ke kamarku. Menutup pintu lalu menarik napas dalam-dalam agar tenang. Masih teringat jelas di benakku jika tadi aku mengumpatnya. Tanpa melihat lagi bagaimana rupanya yang tampan dan juga elegan. Dia sepertinya bukanlah pria sembarangan.

"Lala!" Tak lama ibu pun mengetuk pintu. Aku juga segera membukakannya. "Ma?"

"Lala, cepat berganti pakaian lalu berdandan," kata ibuku.

Sontak aku terperangah seketika. "Maksud Mama?"

Ibu tidak menggubrisku. Dia segera membuka lemari pakaian lalu memilih-milih baju yang ada di dalamnya. Ibu lalu meletakkan salah satu gaunnya ke atas kasur.

"Pakai gaun ini. Ini tampak cantik untukmu." Ibu menyuruhku untuk memakainya.

Sontak firasatku jadi tak enak karena hal itu. Jangan-jangan pria yang di ruang tamu adalah orang yang ingin dijodohkan denganku.

Ya Tuhan, tidak mungkin ....

"Cepat, Lala!"

Ibuku pun seperti tidak sabar. Dia segera mengambil gaun itu lalu memintaku untuk memakainya segera. Tak tahu mengapa aku seperti tidak bisa menolaknya. Kupakai gaun yang dipilihkan ibu, lalu ibu pun menarikkan kursi untukku. Ibu memintaku duduk dengan tenang lalu mengambil peralatan make up yang ada. Ibu mendandaniku.

"Berlakulah anggun di hadapannya. Dan jangan tunjukkan sifat kekanak-kanakanmu."

Begitulah pesan ibu sambil terus mendandaniku. Aku pun hanya bisa pasrah padanya.

Sepuluh menit kemudian...

Ibu membawaku ke ruang makan dan memintaku untuk segera menyusun makanan yang telah dipesan. Ibu memesan banyak makanan dari restoran yang tak jauh dari komplek perumahan. Dan ya, aku diminta oleh ibu untuk menyajikannya dengan rapi selesai berdandan. Tapi sungguh, gaun yang kukenakan ini membuatku begitu risih. Bagaimana tidak, ketiaknya kelihatan seperti ini. Gaun tanpa lengan yang memperlihatkan lipatan ketiakku.

Episodes
1 Tentang Lala
2 Menolak
3 Pertemuan Pertama
4 Semburan Maut
5 Fakta atau Nyata?
6 Ternyata Dia?!
7 Terpaksa Menikah
8 Pesta Pernikahan
9 Awal Kehidupan
10 Terbelenggu Perjanjian
11 Perintah
12 Terpesona?
13 Sandiwara
14 Marah
15 Tak Menyangka
16 Malas Menanggapi
17 Mencari Celah
18 Cari Masalah
19 Marah Besar
20 Minta Saran
21 Bertemu Lagi
22 Kabar Tak Terduga
23 Pulang
24 Diam Tanpa Kata
25 Tak Peduli
26 Permintaan
27 Jatuh Sakit
28 Tawaran Menarik
29 Penuh Tanya
30 Perubahan Sikap
31 Bekerja
32 Jadi Sasaran
33 Terketuk
34 Tak Berubah
35 Terus Dihina
36 Tersentuh
37 Tentang Rey dan Vino
38 Menyelidik
39 Semakin Dekat
40 Tak Tahu Waktu
41 Saudara Satu Ayah
42 Menyewa ART
43 Mengajak Bicara
44 Tidak Takut
45 Tidak Berperasaan
46 Bertemu Lagi
47 Mengenalkan Keluarga
48 Tentang Perjanjian
49 Si Tampan
50 Terkejut
51 Ingin Bicara
52 Salah Orang
53 Pertanyaan Konyol
54 Teman Ngawur
55 Kangen
56 Tips Memikat Pria
57 Kejutan
58 Mengusahakan
59 Minta Bernyanyi
60 Tidak Ada Jalan
61 Apa-apaan Ini?!
62 Mengalah
63 Menuntut
64 Terpaksa
65 B Aja
66 Diam
67 Sakit Hati?
68 Mulai Berani
69 Pusing Sendiri
70 Tersentak
71 Minta Saran
72 Menjalankan Misi
73 Menggoda
74 Tak Terduga
75 Mengalah
76 Terus Berjuang
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Tentang Lala
2
Menolak
3
Pertemuan Pertama
4
Semburan Maut
5
Fakta atau Nyata?
6
Ternyata Dia?!
7
Terpaksa Menikah
8
Pesta Pernikahan
9
Awal Kehidupan
10
Terbelenggu Perjanjian
11
Perintah
12
Terpesona?
13
Sandiwara
14
Marah
15
Tak Menyangka
16
Malas Menanggapi
17
Mencari Celah
18
Cari Masalah
19
Marah Besar
20
Minta Saran
21
Bertemu Lagi
22
Kabar Tak Terduga
23
Pulang
24
Diam Tanpa Kata
25
Tak Peduli
26
Permintaan
27
Jatuh Sakit
28
Tawaran Menarik
29
Penuh Tanya
30
Perubahan Sikap
31
Bekerja
32
Jadi Sasaran
33
Terketuk
34
Tak Berubah
35
Terus Dihina
36
Tersentuh
37
Tentang Rey dan Vino
38
Menyelidik
39
Semakin Dekat
40
Tak Tahu Waktu
41
Saudara Satu Ayah
42
Menyewa ART
43
Mengajak Bicara
44
Tidak Takut
45
Tidak Berperasaan
46
Bertemu Lagi
47
Mengenalkan Keluarga
48
Tentang Perjanjian
49
Si Tampan
50
Terkejut
51
Ingin Bicara
52
Salah Orang
53
Pertanyaan Konyol
54
Teman Ngawur
55
Kangen
56
Tips Memikat Pria
57
Kejutan
58
Mengusahakan
59
Minta Bernyanyi
60
Tidak Ada Jalan
61
Apa-apaan Ini?!
62
Mengalah
63
Menuntut
64
Terpaksa
65
B Aja
66
Diam
67
Sakit Hati?
68
Mulai Berani
69
Pusing Sendiri
70
Tersentak
71
Minta Saran
72
Menjalankan Misi
73
Menggoda
74
Tak Terduga
75
Mengalah
76
Terus Berjuang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!