Cinta Jelitta Astari
"Lita ayo bangun sudah siang Nak!" Ucap Bu Marni dari luar pintu kamar Jelita. Beliau adalah Ibu dari Jelita Astari. Jelita adalah anak tunggal dari pasangan Pak Arman dan Bu Marni.
Hari ini adalah rencana keberangkatan Jelita, untuk melanjutkan sekolah perguruan tinggi di kota, ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolahnya, Jelita terbilang murid berprestasi. Awalnya orang tuanya tidak menyetujui Jelita pergi ke kota dan harus jauh hidup sendiri di kota orang, namun universitas di kampung cukup sulit hingga Jelita harus bertekad ke kota demi cita-citanya.
"Iya Bu!" Sahut Jelita dari dalam kamarnya, ia pun mengusap kedua matanya, dan bangkit dari tempat tidur bergegas pergi mandi.
Di meja makan, Bu Marni sedang menyiapkan sarapan, bersama Pak Arman.
"Apakah hari ini Jelita jadi berangkat ke kota Bu?" Tanya Pak Arman, menunggu Bu Marni menyendok kan sepiring nasi untuknya.
"Jadi Yah Jelita baru bangun, sekarang sedang bersiap - siap," Jawab Bu Marni.
Setelah selesai bersiap Jelita pun menghampiri Ayah dan Ibunya di meja makan.
"Selamat pagi Ayah, selamat pagi Ibu!" Ucap Jelita mendaratkan bokongnya untuk duduk.
"Pagi Sayang Jawab Pa Arman.
"Kamu sudah siap Nak?" Tanya Pak Arman, berat rasanya berpisah dengan anak satu-satunya itu terlebih Jelita adalah seorang perempuan.
"Sudah Ayah aku sangat siap!" Ucap Jelita dengan senyum mengembang dari bibirnya.
"Jaga diri mu baik-baik Nak di kota orang, rasanya kalau bukan untuk menimba ilmu, Ayah tidak akan mengijinkan anak perempuan Ayah satu-satunya Jauh dari Ayah!" Nampak raut kesedihan terpancar dari pria paruh baya itu.
"Iya Ayah, Ayah tenang saja Jelita akan baik-baik saja!" Tutur Jelita mengelus punggung tangan Pak Arman.
"Ya sudah, sarapan dulu Nak biar ga lemas di perjalanan!" Sambung Bu Marni.
Jelita pun menyantap sarapan yang sudah di siap kan Ibunya.
"Ayah akan antar sampai terminal, hari ini Ayah sudah izin cuti untuk mengantarkan mu!" Ucap Pak Arman.
Setelah selesai sarapan, Jelita kembali memeriksakan perlengkapannya.
"Sudah siap? di cek lagi takut ada yang kelupaan!" Tutur Pak Arman sambil memakai jaket kulit miliknya.
"Sepertinya semua sudah aku kemas Ayah," Jawab Jelita Sambil menggamblog ransel dan menyelempang kan tas miliknya.
"Aku pamit ya Bu!" Ucap Jelita sambil mencium punggung tangan Bu Marni, Jelita pun memeluknya Terlihat raut wajah sedih dari Bu Marni. Ia akan berpisah dengan putri samata wayangnya beberapa waktu, dan akan lama.
"Jaga diri baik-baik Nak! Rumah ini akan terasa sepi setelah kamu pergi , sering kabari Ibu ya jaga kesehatan jangan telat makan!" Mata Bu Marni, berkaca-kaca mengusap punggung putrinya dan mengurai pelukan, mencium pucuk kening Jelita.
Jelita pun melangkah menuju keluar rumah, Pak Arman sudah siap menyalakan sepeda motor miliknya.
Jelita menghampiri Pak Arman. Ia pun bergegas menaiki sepeda motor bersama ayahnya. Kemudian Pak Arman pun melajukan kendaraannya.
Bu Marni menatap kepergian suami dan putrinya hingga tak terlihat dari pandangan.
"Ya Allah lindungi lah selalu putri ku dimana pun ia berada," Batin Bu Marni dan melangkah kembali ke dalam rumahnya.
Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam, akhirnya mereka sampai di terminal. Pak Arman pun mengantarkan Jelita sampai ke depan bus jurusan yang akan di tumpangi putrinya.
"Hati - hati ya Nak, kabari Ayah bila sudah sampai ke kosan!" Ucap Pak Arman.
"Baik, Ayah Jelita pamit ya! Doakan Jelita" Tutur Jelita kemudian mencium punggung tangan Pak Arman dan memeluknya, Pak Arman pun mencium pucuk kening Jelita, dengan perasaan sedih melepas kepergian putrinya.
Jelita berlalu dari Pak Arman, langsung menaiki tangga bus karena kendaraan itu siap berangkat membawa penumpangnya.
Ia pun duduk di salah satu kursi penumpang dan memilih kursi menyamping pada kaca bus. Terlihat Pak Arman pun berdiri melambaikan tangan kearah laju bus, menatap laju Kendaraan yang membawa putrinya, hingga jauh tak terlihat dari pandangannya.
Bus pun terus melaju, Jelita duduk sambil memainkan ponsel miliknya, kemudian terlelap tidur sepanjang perjalanan.
Setelah menempuh perjalanan akhirnya bus yang jelita tumpangi pun sampai di terminal kedua, kini dia sudah berada di kota tapi Jelita harus menaiki angkutan umum untuk menuju kosan yang berada di belakang universitas yang Jelita tuju.
Setelah menempuh perjalananan hampir tiga jam dari sukabumi akhirnya ia pun sampai di kosannya.
Jelita memang sudah memesan kosan itu melalui online, hingga tidak perlu repot lagi untuk mencari kosan setibanya ia di kota.
****************
Bersambung ✍️ ..next episode selanjutnya ya 🌸🌸 mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan , ini karya pertamaku ❤🙏🏻 mohon dukungan untuk karyaku lebih baik kedepannya💞💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Rahelyya Sella Hidayat
terimakasih sudah mampir kak.. 🙏🌹🌹
2023-02-20
0
zenara
nemu ini langsung favorit😍💕
2023-02-20
0