Jelita menghampiri gerbang, dengan cat berwarna hijau muda itu, kemudian ia membuka sedikit gerbang. Ia masih ragu apakah kosan ini yang dia pesan melalui via online.
Ketika Jelita masih berdiri, terlihat Bapak paruh baya menghampirinya. Ia adalah Pak Dadang, yang bekerja sebagai penjaga kosan.
"Cari siapa Neng?" Tanya Pak Dadang.
"Oh maaf Pak apa betul ini kosan Bu Siti?"
"Iya betul, Neng yang mau ngekos di sini? "
"Iya Pak, saya Jelita, memesan kosan ini lewat online saya dari Sukabumi Pak," Ucap Jelita mengenalkan diri.
"Oh, kalau begitu silahkan masuk Neng!"Titah Pak Dadang.
"Terimakasih Pak!" Ucap Jelita sambil masuk ke dalam gerbang yang sudah di bukakan Pak Dadang.
"Kenalkan Neng, saya Pak Dadang, penjaga kosan di sini, Bu Siti juga sudah memberitahu kalau ada yang mau kos disini!" Ucap Pak Dadang.
"Mari Bapak antar Neng ke kamarnya!" Tawar Pak Dadang melangkah ke dalam kosan, Jelita pun mengekor di belakang.
Pak Dadang mengeluarkan satu kunci kamar dan membukanya.
"Silahkan Neng! Neng pasti lelah!" Tutur Pak Dadang.
"Iya terimakasih Pak," Jelita melangkah masuk ke dalam kamar yang sudah terbuka itu.
"Kalau perlu apa-apa, jangan sungkan Neng, Bapak ada di pos dekat gerbang!" Ucap Pak Dadang, Jelita pun mengiyakan ucapan Pak Dadang. Kemudian Pak Dadang pun berlalu meninggalkan Jelita.
Setelah menutup pintu kamarnya.Jelita membuka sepatu dan melepas Ransel yang ada di punggungnya.Kemudian ia menghempaskan dirinya ke tempat tidur, rasa lelah menyelimuti tubuh gadis itu. Dia pun meraih ponsel miliknya di saku celana jeansnya. Kemudian membuka layar benda pipih itu, mencari nama Ayahnya untuk menghubunginya.
"Assalamualaikum Yah," Sapa Jelita
"Wa alaikum salam Nak," Jawab Pak Arman Lewat sebrang telepon.
"Alhamdulillah Yah, Jelita sudah sampai kosan," Tutur Jelita.
Mendengar kabar dari putrinya Pak Arman begitu sangat lega, pasalnya baru kali ini Jelita pergi jauh sendirian .
"Syukur kalau begitu Nak, Ayah senang Mendengarnya, ya sudah kamu istirahat dulu, kamu pasti lelah!" Titah Pak Arman.
"Iya Ayah," Jawab Jelita kemudian Pak Arman pun mengakhiri panggilan teleponnya.
Karena rasa lelah, setelah perjalanan akhirnya tak terasa, ia pun tertidur dengan begitu lelapnya.Hingga sore hari.
Setelah terbangun Jelita pun langsung mengeluarkan peralatan mandi dari Ranselnya. Ia sudah mempersiapkannya dari rumahnya. Hanya saja makanan yang tidak ia bawa.
Jelita pun bergegas melangkah ke kamar mandi, kosan itu memang tidak besar hanya satu kamar tidur, dan kamar mandi di dalamnya, Jelita sengaja mencari kosan yang harganya terjangkau karena dia harus mencukupi uang kiriman dari Ayahnya yang tidak begitu besar.
Setelah beberapa menit ia pun selesai membersihkan tubuhnya dan bersiap mencari makanan karena perutnya sudah terasa lapar.
Lalu Jelita pun bergegas melangkah keluar dan mengunci pintu.
Pak Dadang yang melihat Jelita ingin keluar gerbang pun menghampirinya.
"Neng mau kemana?" Tanya pada Dadang.
"Mau cari makan Pak, harus jalan ke depan ya?" Tanya balik Jelita.
"Iya Neng di depan pertigaan, di sana banyak penjual makanan!" Ucap Pak Dadang sambil menunjuk ke arah depan pertigaan.
"Baik Pak, Jelita ke sana dulu ya" Ucap Jelita. Dan Pak Dadang pun mengiyakannya.
Jelita pun berlalu melangkahkan kakinya menuju arah depan pertigaan.
Setelah sesampainya di sana. Ia pun memilih masuk ke kedai penjual nasi goreng, dan memesan nasi goreng tersebut.
Hingga beberapa menit pesanan Jelita pun sudah di buatkan. Jelita langsung menyantap nasi goreng itu. Setelah selesai iya pun membayarnya.
Dan berlalu meninggalkan kedai penjual nasi goreng itu. Jelita pun memasuki mini market yang aja di pertigaan itu untuk membeli makanan ringan dan keperluan ia di kos.
****************
Bersambung✍️ mohon maaf apa bila ada kesalahan dalam penulisan 🙏👋 ini karya pertamaku.. mohon dukungannya agar karyaku lebih baik kedepannya ❤🙏👋🌸🌺🌺🌺 salam hangat dari aku..
'Rahellya sella hidayat'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments