Tante

Aku dan teman temanku masuk ke dalam kamar itu, susana semakin riuh.

Posisi kami mengapit 2 tante diantara kami. Tante tante itu sangat agresif, belum apa apa sudah memegang memegang anggota tubuh kami.

Karena ini adalah pengalaman pertamaku, walaupun aku sudah diberi beberapa pembekalan oleh Alrik tapi tetap saja aku masih kikuk.

Sepanjang acara selain memikirkan cara menghibur para tamu aku pun memikirkan bagaimana caranya harus on saat harus bersentuhan fisik.

Karena jujur saja tante tante ini sangat tidak menarik bagiku. Ada yang sudah terlihat sangat tua, berbadan besar ataupun keriput.

" Kalo nanti lo ketemu tamu yang engga banget, lo coba mengalihkan pikiran lo ke hal lain. Atau kalo li udah lama kaya gue, lo udah bisa tuh ngatur perasaan lo yang penting tujuan utama lo tercapai dan yang lo lakuin sekarang hanya sebuah pekerjaan. Ga lebih dari itu "

Terngiang kembali saran yang di berikan oleh Alrik pada saat aku melakukan medical checkup.

Aku lihat Alrik yang biasanya terlihat santai sekarang berubah menjadi laki laki yang seksi.

Benar benar sangat profesional san teman teman ku yang lainpun terlihat profesional seperti Alrik.

Seorang tante yang berperawakan besar seperti tau kalo ini adalah kali pertamaku menjadi Gigolo.

" Baru ya de? " Tanyanya padaku.

" Iyah hari pertama "

Dan setelah menjawab itu aku merasa menyesal, karena setelahnya tante itu berbicara kepada tante lainnya kalo aku barang baru dan masih perjaka.

Sontak saja hari itu tante tante mau di layani olehku.

Sesudah acara arisan selesai, tante tante itu memilih laki laki mana yang mereka mau. Dan apesnya ada 5 rante yang ingin aku layani.

Di mulai dari tante bermulut ember yang memberitahukan bahwa aku baru pertama kali menjadi gigolo.

Dia membawaku masuk kedalam kamar, ruangannya besar, didalamnya ada 1 kasur dengan ranjang super besar berwarna emas, 1 kursi panjang berwarna merah dan 1 meja berisi alat alat yang bisa digunakan pada saat berhubungan.

" Tante bersih bersih dulu ya, kamu lepasin baju kamu semua dan tunggu tante di ranjang ya "

Aku menurut saja dengan apa yang di perintahkan tante itu.

Aku perhatikan meja yang berisi peralatan tempur, ada alat getar berbagai bentuk, pelumas dan obat kuat serta minumnya.

10 menit kemudian si tante keluar dari kamar mandi mengenakan baju tidur tipis.

" Kalo masih muda ga butuh obat kuat dong ya ? " Tante menghampiri aku ke dekat ranjang.

" Ga perlu tante " Jawabku singkat.

Tante memegang perut kotak kotaku " Duh kok kamu seksi sekali sih, kamu umur berapa? "

Alrik memberitahukan jik ada yang bertanya umur maka jawab umur aku 22 tahun. Karena sebetulnya tidak boleh memperkerjakan anak di bawah umur.

Tante pun memegang pisangku yang masih lemas, memainkannya dengan tangan dan melahapnya dengan mulut.

Di luar dugaanku si tante lumayan jago dalam memainkan pisang, sehingga pisang mas ku berubah menjadi pisang ambon yang berurat.

Lalu tante memakaikan pisang ambon pelindung, supaya aman dan mengoleskan pelumas supaya tidak kesat.

Mumpung masih jadi pisang ambon, aku langsung menyikat si tante.

Tante mulai tidur san meminta aku menciumi badannya.

Aku lakukan apa yang tante mau, setelah semua itu buru buru aku masukan pisang ambonku ke dalam gua besarnya tante yang sudah banjir.

Untung saja sebelum kami melakukan, tante sudah merubah lampu kamar menjadi remang remang, sehingga wajah tante tidak begitu terlihat.

Sepanjang aku memompa pisang ambon dengan berbagai gaya, tante tidak henti hentinya bersuara.

Sampai akhirnya tante mencapai puncaknya dan tidak lama kemudian aku pun mencapai puncak.

Setelah pertempuran itu, tante mengucapkan terima kasih dan merasa puas dengan Pelayanan ku.

Katanya sudah lama ia tidak melihat pisang ambon berkepala jamur yang berurat.

Walaupun di awal aku tidak menyukainya karena dia yang membuat aku harus melayani 4 tamu yang lain, tapi di akhir aku justru menyukainya karena ia lucu dan pengertian.

Dia tidak memaksa aku melakukan yang aneh aneh dan dia memulai pemanasan dengan pisang mas ku yang masih kecil.

Setelah tante 1 aku langsung membersihkan badanku di kamar mandi. Ketika keluar sudah ada tante 2 yang menunggu.

Kebalikan dari tante 1, tante 2 ini berpostur tinggi dengan badan yang kurus.

" Waduh saya denger tadi dari jeng Ani pisang kamu berurat ya "

Benar benar tukang gosip tante 1 itu, rutuk ku dalam hati.

Tanpa membersihkan diri dulu, tante 2 sudah request mau pertempuran seperti apa.

Dia mau kita bertempur di kursi merah panjang yang berbentuk meliuk seperti bentuk tubuh, mungkin gunanya memang untuk pertempuran.

Dia ingin aku berfokus di goanya saja. Dia tidak butuh yang lainnya.

Setelah membuka bajunya, terlihat kulitnya sudah lebih keriput di banding tante 1. Dan sialnya si tante ga mau lampunya di buat terang.

Akhirnya aku menahan diri dan memainkan dengan jari dan lidah.

Baru beberapa menit lidahku bermain di goa nya, si tante sudah mencapai puncak dan tidak mau melanjutkan pertempuran.

Bersyukur sekali bisa selesai lebih awal, dan setelah tante 2 pergi ada 2 tante masuk. Aku terkejut, kataya dia mau bertempur bertiga.

Mungkin jika lawanku masih muda dan cantik mungkin bisa bertempur bertiga seperti ini adalah sesuatu yang menyenangkan ya.

Tante tante mau bertempur di ranjang yang super besar itu.

Tante 3 langsung mengambil pisang dan tante 4 minta untuk aku memainkan goanya.

Ini kali pertama aku melakukan ini dan rasanya benar benar complicated. Di satu sisi aku merasa di layani, di sisi lain aku harus melayani.

Untuknya kedua tante ini belum terlalu tua, mungkin sekitar 40 tahun. Badannya pun masih lebih kencang dari tante 2 dan tubuh mereka wangi sekali.

Tidak beberapa lama pisang ambon pun muncul, segera aku pakaikan pelindung dan siap bertempur.

Kali ini aku memakai beberapa alat agar bisa membuat kedua tante puas.

Bergantian aku memuaskan mereka berdua sampai kami bertiga mencapai puncak.

Sensasi ini luar biasa, aku jadi mengerti kenapa khayalan laki laki banyak untuk melakukan pertempuran bertiga.

Sensasinya karena gila banget, aku pun lebih cepat mencapai puncak.

Setelah kedua tante keluar, masuk tante 5 yang menjadi tamu terakhirku.

Permintaanya lebih lucu lagi, karena ia hanya mau menggunakan alat alat yang tersedia dan tidak membutuhkan pisang.

Tapi dia meminta aku untuk memakai topeng sepanjang kami bertempur.

Aku langsung memakai topengku, memakai alat bergetar itu di goa dan si tante mulai bernyanyi.

Mungkin karena sudah berumur, tidak perlu menunggu lama sampai tante 5 mencapai puncak.

Bahkan dia memberiku tips di sebuah amplop yang ketika aku buka berisi uang dolar yang jika di rupiahkan mencapai 10 juta.

Bayangkan betapa senangnya aku hari itu. Walaupun aku melayani banyak tamu tapi hasil akhirnya aku sangat senang sekali.

Setelah acara selesai, aku diantar pulang oleh Alrik. Di dalam perjalanan kami saling bercerita tentang tamu kami masing masing.

Untungnya tidak ada yang aneh aneh. Sesampainya di depan rumah aku langsung turun sari mobil Alrik.

" Nanti aku transfer ya fee hari ini "

" Oke Rik "

Lalu aku masuk kedalam rumah. Mama Papa sudah tidur, aku langsung menuju kamarku dan berganti pakaian.

Melihat rekeningku yang bertambah 50 juta. Tidak sia sia aku melayani tante tante itu. Besok uang tersebut aku akan berikan kepada Papa u tuk menyicil hutang Papa.

Terpopuler

Comments

Raudatul zahra

Raudatul zahra

ini author nya laki apa perempuan ya??

2023-09-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!