Lumayan lama Elgar berada di kamar mandi. Menidurkan sesuatu yang nampak berdiri tegak. Dia jadi berfantasi liar pada tubuh gadis kecil itu, membuat dia harus menidurkan El kecil yang tiba-tiba saja terbangun.
Gila! Benar-benar gila, baru kali ini aku merasakan hal yang seperti ini. Aku hanya ingin bermain-main dengan dia. Tapi sekarang ... Melihat tubuhnya saja membuat aku kalang kabut. Sepertinya aku harus mencobanya, menyentuh apa yang ingin aku sentuh. Sebelum aku pulangkan dia ke rumahnya. Hehehe ... Kamu memang hebat Elgar!
Elgar segera membersihkan dirinya setelah bermain solo. Dia mencari baju mamanya yang tersimpan di sana. Setelah mendapatkannya, dia pun kembali ke kamarnya. Namun, baru saja dia akan membuka pintu, ponsel pintarnya terdengar berbunyi. Tertera di sana, nama assisten-nya melakukan panggilan.
"Halo Lexy, ada apa?" tanya Elgar setelah tersambung.
"Lagi di mana, Bos?"
"Di villa, kenapa?"
"Apa Bos lupa kalau satu jam lagi meeting dengan klien dari luar negeri? Bukankah aku sudah mengingatkan sebelumnya? Kenapa belum kembali ke perusahaan?"
"Sial! Kenapa sampai lupa kalau ada meeting? Kamu jemput aku pakai heli di villa Kenangan, sekarang!"
"Baik, Bos!"
Elgar segera menutup panggilan teleponnya. Dia bergegas masuk ke kamar dan memberikan baju ganti untuk gadis itu.
"Pakailah! Kali ini kamu selamat, karena aku ada urusan mendesak. Entah kalau besok, persiapkan dirimu untuk melayani aku."
Tanpa menunggu jawaban dari gadis itu, Elgar langsung berbalik akan pergi. Namun, Ayla segera memegang tangan Elgar erat dan berkata, "Om, aku lapar! Apa tidak ada makanan di sini?"
"Ck! Merepotkan!" dengus Elgar kasar. "Kamu tunggu di sini! Jangan coba-coba kabur! Karena tidak ada seorang pun yang bisa masuk ke dalam ruangan ini tanpa seijin keluargaku."
Elgar langsung pergi begitu saja, meninggalkan Ayla yang sedikit ketakutan berada di kamar itu sendiri. Laki-laki itu langsung masuk ke ruang utama villa itu dan mencari keberadaan pengurus villa. tapi sepertinya pasangan paruh baya yang biasanya melayani keluarganya itu, sedang beristirahat di kamarnya.
Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Elgar pun mencari makanan di dapur. Tetapi tidak banyak makanan yang tersedia di sana. Hanya ada buah-buahan dan susu yang memenuhi isi lemari es.
"Bibi belum belanja kali ya, sampai kosong begini. Padahal, setiap kali aku dan keluarga liburan, isi lemari es pasti penuh dengan makanan. Aku suruh Lexy saja untuk belanja dan membawa banyak makanan ke sini," gumam Elgar.
Dia pun segera merogoh kantong jasnya dan mengambil ponsel yang selalu dia simpan di kantong jas bagian dalam. Setelah mendapatkannya, Elgar segera menghubungi asistennya.
"Halo Lexy, bawa makanan yang banyak saat menjemput aku. Apa saja, yang penting bisa membuat perut kenyang dan tidak mudah basi. Aku tunggu!"
"Baik, Bos!"
Tanpa permisi, laki-laki tampan itu langsung menutup ponselnya. Dia menunggu kedatangan Lexy seraya berseluncur di dunia maya. Saat dia melihat sosial media sepupunya, Elgar baru tahu kalau gadis yang dia bawa itu ternyata teman satu sekolah sepupunya.
"Eh, ternyata dia temannya Shaka. Biarkan saja! Paling satu minggu aku sembunyikan dia di sini. Setelah itu baru aku suruh pulang. Aku penasaran bagaimana rasanya bermain-main dengan bocah cabe-cabean."
Tidak berapa lama kemudian, terdengar suara helikopter di halaman belakang villa. Elgar segera menghampiri Lexy yang baru turun dengan dua tentengan kantong plastik yang berisi makanan.
"Ini Bos pesanannya! Untuk siapa?"
"Jangan kepo kamu Lexy! Sudah cepat sini, kamu tunggu sebentar! Aku masuk dulu ke villa."
Elgar segera mengambil dua kantor plastik dari tangan Lexy. Setengah berlari, dia memasuki villa dan menuju ke ruang bawah tanah. Terlihat Ayla sudah berpakaian rapi sedang menonton televisi di kamar.
"Ini makanannya! Oh iya, nama kamu siapa?"
"Aku Ayla, Om! Nama Om siapa? Om, boleh aku menelpon keluargaku dulu gak? Aku hanya mau bilang kalau aku dikurung sama Om di sini. Biar keluarga aku gak cemas. Karena hari ini aku ulang tahun Om. Pasti mama papaku sedang menunggu aku pulang," pinta Ayla dengan wajah yang memelas.
Setelah tadi dia berpikir banyak, Alya berpikir kalau harus merayu laki-laki itu agar dia dibebaskan. Kalau dengan perlawanan, sudah pasti dia akan kalah.
"Tidak bisa! Kalau kamu ingin segera dibebaskan, kamu harus patuh dan berkelakuan baik. Tidak boleh membantahku! Aku pergi dulu!"
Secepatnya Elgar keluar dari ruang bawah tanah. Selain sudah ditunggu oleh Lexy, Elgar tidak mau kalau pengurus villa mengetahui tentang gadis yang dia kurung.
Sementara Ayla, memakan makanan yang Elgar bawa dengan terus menggerutu, "Dasar tua bangka! Cowok nyebelin! Setan jelek! Dia pergi entah kemana, sedang aku harus di sini sendiri. Coba kalau aku di rumah, sekarang mungkin sedang pesta. Makan kue tart, dapat kado dari mama papa, om tante dan si kutub es Kelvin."
"Oh iya baru ingat, Kelvin bilang, mau kasih kado istimewa buat aku pas ulang tahun ke tujuh belas. Kira-kira apa ya?"
Ayla terus saja bergelut dengan pikirannya. Sampai tanpa terasa roti satu bal sudah habis dia makan semua. Perlahan Ayla kembali tertidur dengan perut yang kekenyangan.
Sementara jauh dari daerah villa, tepatnya di sebuah rumah megah milik keluarga Bramantyo. Terlihat pasangan suami istri sedang mondar-mandir di rumahnya. Pasalnya, hari sudah sore tetapi putri mereka belum juga pulang. Apalagi, hari ini ulang tahun anak kembarnya yang ke tujuh belas.
"Pah, sudah kirim orang untuk mencari ke sekolah Ayla? Kenapa perasaan Mama sangat tidak enak?" tanya Mama Rafika, ibu kandung Ayla.
"Sudah, Mah. Papa juga merasakan hal yang sama. Seperti terjadi sesuatu pada putri kita. Tapi Mama jangan cemas! Papa pasti akan berusaha untuk mencari keberadaan dia," jawab Papa Erlangga, ayah kandung Ayla.
"Aku sudah menghubungi teman-teman Ayla, Mah, Pah. Tapi kata mereka, Ayla sudah pulang dari tadi. Tidak ada yang tahu ke mana Ayla pergi," ucap Agya, saudara kembar Ayla.
"Apa tadi, dia tidak pulang dengan Kelvin?" tanya Mama Rafika lagi.
"Tidak Mah, Kelvin pulang sore, katanya habis latihan basket di sekolah. Tapi dia tidak melihat Ayla saat pulang sore."
"Ya Tuhan, ke mana putriku? Tidak biasanya Ayla pergi sendiri. Pasti ke mana-mana ada yang menemani. Apa yang harus kita lakukan sekarang, Pah?"
"Kenapa Mama tidak mencoba telepati dengan Ayla. Bukankah Mama bisa melakukan hal itu dengan Aki?" tanya Erlangga dengan menatap dalam istrinya.
"Mama belum pernah mencobanya. Kalau dengan Aki, Mama sering melakukannya sedari Mama kecil. Ya sudah, Mama mencobanya dulu. Semoga saja, Mama masih bisa berkonsentrasi. Karena semenjak Aki meninggal, Mama tidak pernah memakainya lagi."
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Musniwati Elikibasmahulette
dasar elgar ,bisa bisanya mengatakan anak gadis orang cabe cabean
2023-04-02
2
Rita
wah mnt digetok nich Elgar nyimpen anak orang kyk brg aja,ngakak Alya polos bgt dah mnt ijin disekap😂😂😂
2023-02-03
1
Wani Ikhwani
lanjut lagi dong
2023-02-02
1