Bismillahirohmanirohim.
"Ada apa ini kenapa semua karyawan berkumpul di sini? Bukankah penyambuatan CEO baru akan segera diadakan?"
"Tapi kenapa mereka semua masih derdiri disini." Zila menatap bingung semua karyawan.
Saat sampai di lantai atas Zila memberhentikan langkahnya ketika melihat para karyawan beramai-ramai seperti sedang menonton sesuatu.
Padahal seingat Zila 5 menit lagi ada pertemuan para karyawan dengan CEO baru yang akan menggantikan jabatan CEO lama mereka di perusahaan tersebut.
Merasa bingung dengan semua yang dia lihat Zila melangkah lebih mendekat pada karyawan sedang bergerombolan itu untuk menanyakan apa yang sudah terjadi. Zila melihat raut muka dari setiap orang yang berbeda-beda entah apa sebabnya hal itu kembali membuat Zila semakin penasaran.
"Ada apa ini? kenapa semua orang belum bersiap untuk menyambut CEO baru kita?" ucap Zila sambil menepuk salah satu karyawan perempuan yang berdiri tidak jauh di dekatnya.
perempuan yang berdiri di samping Zila itu merasa ada yang mengganggu pundaknya menoleh pada Zira yang langsung mengajukan pertanyaan pada karyawan yang berdiri di sampingnya itu.
"Bu Zila, tidak jadi bu karena CEO baru kita hari ini mengalami kecelakaan saat akan menuju perusahaan." Jelas karyawan itu pada Zila.
"Ya ampun Bagaimana bisa lalu Sekarang jadwalnya semua berubah?" Zila sedikit panik karena dia harus kembali mengatur semua yang sudah disusun untuk menyambut CEO baru mereka.
Tapi sayangnya musibah yang tidak diinginkan menimpa CEO baru itu sungguh semua yang terjadi tidak dapat ditebak oleh siapapun.
"Baiklah kalau begitu kalian semua silakan kembali ke meja kerja kalian masing-masing, Hari ini bekerja seperti biasanya." Ucap Zila pada seluruh karyawan yang ada di sana.
Mereka semua patuh dengan apa yang Zila katakan karena Zila merupakan atasan mereka. semua orang satu persatu mulai meninggalkan rombongan itu yang kini sudah tidak ada lagi siapa-siapa hanya Zila yang berdiri di sana.
"Aku pasti hari ini akan lembur, sungguh membosankan, menjengkelkan! aku tidak bisa istirahat dengan banyak jika aku harus lembur lagi." Keluh Zila sambil melangkah masuk ke dalam ruangannya.
Tapi sekeras apapun mengeluh Zila tetap melakukan pekerjaannya karena dia merupakan seorang yang begitu bertanggung jawab atas semua yang sudah dia pegang.
"Ayo semangat Zila untuk hari ini saja, kita selesaikan pekerjaan hari ini agar tidak kembali lembur."
Setelah masuk ke dalam ruangannya Zila langsung bergerak dengan dokumen-dokumen dan 10 pekerjaan yang sudah menantinya dari kemarin-kemarin.
"Aku harus menyelesaikannya dengan cepat, apalagi sekarang CEO di perusahaan ini belum juga digantikan pasti Pak Kusuma akan menuangkan semua pekerjaannya padaku."
Benar saja apa yang dikatakan oleh Zila setelah 1 jam berlalu mengajarkan semua pekerjaannya yang tertinggal sebuah email masuk dari Pak Kusuma yang menyuruh dirinya untuk menyelesaikan semua dokumen yang belum sempat diperiksa oleh Pak Kusuma.
Zila sendiri tidak tahu mengapa Pak Kusuma begitu mempercayai dirinya padahalkan pak Kusuma sendiri memiliki sekretaris yang siap membantu beliau kapanpun.
"Baru juga tadi diomong muncul juga ini email dari Pak Kusuma." Zila mendengus dengan sebal.
Sedetik kemudian Zila langsung langsung merasa bersedih dan bersalah pada Pak Kusuma setelah membaca email dan menjelaskan jika saat ini anaknya yang merupakan orang yang akan menjadi CEO baru di perusahaan mereka mengalami koma dalam waktu yang cukup lama.
"Maafkan aku pak Kusuma, sudah ngerundel di belakang bapak." Sesal Zila.
Setelahnya gadis berumur 22 tahun itu segera menyelesaikan pekerjaannya Bahkan dia sampai melewatkan makan siangnya, untung saja Zila memiliki teman yang perhatian seperti Aya.
"Aya terima kasih, kenapa kamu repot-repot sekali membawakanku makanan ke ruang kerjaku." Ucap Zila merasa tidak enak pada Aya.
Aya mendengus pela. "Aku sudah dari tadi di kantin mencari Keberadaanmu, tapi tidak menemukan dirimu disetiap sudut manapun Zila. Sampai aku ingat jika hari ini pak Kusuma tidak masuk kantor, pasti beliau akan menyerahkan semua tugasnya pada dirimu. Aku heran bahkan Pak Kusuma bisa lebih percaya padamu Zila dibandingkan Dengab sekretarisnya sendiri."
"Aku juga tidak tahu Aya, kenapa pak Kusuma lebih mempercayaiku ketimbang sekretarisnya."
"Sudah jangan pikirkan itu. Sekarang ini kamu harus makan Zila, aku akan kembali ke ruang kerjaku karena sebentar lagi istirahat akan usai." Zila mengangguk.
Tak terasa hari sudah semakin sore kini waktunya seluruh karyawan di perusahaan Kusuma group itu pulang ke rumah mereka masing-masing, Zilla yang sudah menyelesaikan semua pekerjaannya merentangkan semua otot-ototnya jari dan tangannya yang terasa kaku.
"Akhirnya selesai juga, aku ingin segera pulang dan sampai di rumah aku sudah tidak sabar ingin rebahan." Ucap Zila sambil membereskan semua bekas pekerjaannya.
Tak lama setelah memasuki taksi, Zila sampai di depan rumahnya. Rumah sederhana yang dia beli dari hasil jerih payahnya sendiri selama 3 tahun ini, kerja di perusahaan Kusuma group sungguh membuat hidup Zila perlahan berubah. Karena gaji yang ditawarkan di perusahaan itu lumayan membuat hidup seseorang akan dijamin lebih layak.
Zia membuka pintu kamarnya dengan senyum yang mengembang di kedua sudut bibir, tapi sedetik kemudian senyum itu hilang saat melihat ada seorang yang berada di dalam kamarnya.
"Argah! Siapa kamu? Kenapa bisa ada di kamarku? Kamu masuk dari mana?" Teriak Zila bertubi-tubi.
Zila menatap tajam seorang laki-laki yang terlihat sedikit pucat namun seperti menembus tak dapat disentuh.
"Pergi dari sini!" usir Zila saat laki-laki itu tak bergeming sama sekali.
"Siapa kamu?" tanya Zila untuk yang kedua kalinnya.
Laki-laki itu mengangkat kedua bahunya acuh. "Apa! jangan bilang kamu tidak mengetahui siapa dirimu?" tanya Zila memastikan.
Laki-laki itu membenarkan apa yang baru saja Zila katakan, jika dia memang tidak tahu siapa dirinya, karena merasa kesal akhirnya Zila melempar tasnya pada laki-laki itu.
Betapa tercengangnya Zila kalia tas yabg dia lempar menembus tubuh pria itu. "Bagaimana bisa." Ucap Zila ragu.
"Aku mohon pergi!" usir Zila sekali lagi, laki-laki itu malah duduk di kursi milik Zila yang ada di kamar.
"Yang benar saja aku akan tinggal bersama Arwah ini." Zila merasa takut.
Tenaganya sudah terkuras habis hari ini. tadi di kantor semua pekerjaan dia lakukan sampai pulang telat, saat sudah tiba di rumah tenaga Zila kembali terkuras habis, ketika mendapati ada seorang yang sama sekali tidak dia kenal masuk ke dalam kamarnya.
"Aih, sudahlah." Pasrah Zila, tenaganya benar-benar sudah terkuras habis saat ini, dia terpaksa mengalah pada arwah yang sama sekali tidak Zila kenal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
tuhkan benar kl arwah Sakti ketemu sama Zila
2023-12-30
0
Ijo Tomat
Zila kok jadi Zila Kak banyak typo nya
2023-02-14
1
Ijo Tomat
Mozilla?
2023-02-14
1