Bab 2 : Misteri di balik masa kejayaan Ayah

Cassandra hanya dapat pasrah dengan keadaan dirinya sekarang, ia hanya berfikir tentang keadaan adiknya, Cassandra rela seperti ini demi sebuah kebebasan.

Baru saja ia bebas dari cengkraman Felix akan tetapi beberapa menit kemudian setelah Cassandra masuk ke dalam Cel, secara tiba-tiba beberapa vampir lainnya malah ikut datang untuk mengincarnya.

"Wah ... wah ... ternyata ada tawanan baru disini," ujar salah satu vampir itu.

Cassandra yang baru saja hendak tidur sebentar seketika langsung terbangun, matanya langsung membelalak karna terkejut, di luar cel nya sekarang sudah ada tiga vampir yang sedang berdiri menatap nya.

Apakah aku akan mati sekarang? tanya nya dalam hati, dan seketika ia teringat adiknya, apakah ini adalah sebuah firasat adiknya? karna secara tiba-tiba Elios sangat menghawatirkan nya dan sangat ingin menjaga Cassandra.

Cassandra mulai mundur ke arah tembok belakang cel untuk sedikit menghindar dari sekelompok vampir itu, dengan tangan nya yang bergetar, dan jantung nya yang semakin berdegup kencang ia berusaha untuk tetap tenang.

"Apakah kamu takut manusia? hahaha ..." seru satu vampir dari ketiga vampir itu.

"Ma-mau apa kalian datang ke sini?!" teriak Cassandra.

"Kami sudah biasa ke sini untuk melihat-lihat manusia baru yang di masukkan ke dalam cel, lalu setelah itu kami menghisap darahnya hingga habis," saut vampir ke dua yang menjawab pertanyaan Cassandra.

Jawaban nya tersebut berhasil membuat sekujur tubuh Cassandra bergetar begitu hebat, hingga suhu derajat tubuhnya naik karna ketakutan.

Ketiga vampir itupun segera memanggil penjaga untuk membuka cel Cassandra agar mereka dapat masuk ke dalam. Tak lama dari itu cel Cassandra pun terbuka dan mereka pun masuk ke dalam cel, sedikit demi sedikit mereka mendekat ke arah Cassandra, dan dengan cepatnya mereka merobet pakaian Cassandra agar mereka leluasa untuk menghisap darah nya.

"Vampir bodoh! lepaskan aku!" teriak Cassandra sekuat-kuat nya.

Tentu saja teriakan Cassandra itu membuat ketiga vampir itu semakin tertarik dengan Cassandra, karna mereka merasa puas bahwa mangsanya sangat menderita.

"Tenanglah ... ini tidak akan sakit."

Plang .... !!!

Suara besi yang di lempar, dan berhasil mengenai salah satu vampir yang berada di dalam cel Cassandra, dan tak di sangka ternyata itu adalah Felix.

"Bajingan! berani beraninya kalian menyentuh milik ku!" bentak Felix.

Ketiga vampir itu langsung ketakutan ketika melihat Felix, mereka begitu tak menduga bahwa Felix akan datang ke cel bawah tanah. Mereka seketika langsung menunduk panuh seperti anjing yang sedang menghadap tuan nya.

"Ampun Tuan! ampun!" seru mereka bersama-sama.

"Tak akan aku ampuni kalian bertiga!" jawab Felix, dengan raut wajah marahnya.

Tanpa basa-basi lagi Felix pun langsung menghukum ketiga vampir itu dengan cara menyetrum mereka dengan kekuatan yang ia miliki hingga sangat lemas dan tak berdaya, setelah ia merasa puas Felix pun mendekat ke arah Cassandra.

Namun ketika Felix baru saja mendekat ke arah Cassandra, Cassandra langsung jatuh pingsan di sisi Felix, gadis manusia memang sangat lemah, ia pun langsung menggendong Cassandra dengan tatapan tulus yang terpancar di matanya, dan ia berniat membawanya ke istana.

Setelah keluar dari cel Felix langsung memerintahkan para penjaga untuk membawa kereta kuda yang paling nyaman, dan memanggil beberapa dokter untuk memeriksa Cassandra.

Para penjaga sedikit kebingungan karna ini adalah kali pertamanya pangeran Felix mengerahkan semuanya hanya untuk seorang gadis, apalagi gadis itu manusia. Padahal Felix sangat membenci manusia karna sebuah trauma di masa lalu.

Cassandra pun di periksa oleh dokter di dalam kereta kuda, ternyata Cassandra hanya demam ringan dan sedikit syok, maka oleh sebab itu ia pingsan. Hati Felix begitu sangat tenang ketika mendengar kabar itu dari dokter.

"Syukurlah, kelinci kecil ku ternyata hanya demam ringan," gumam Felix di dalam hatinya.

Sepanjang perjalanan sorot mata Felix tidak pernah lepas dari Cassandra, ia terus memperhatikan nya berharap Cassandra segera sadar, akan tetapi hingga sampai ke istana pun ia masih belum sadar dari pingsan nya.

Felix dengan segera masuk ke dalam istana untuk membawa Cassandra ke kamarnya, tujuan nya agar Cassandra dapat istirahat lebih maksimal. Mengapa diriku merasa sangat hawatir padanya? padahal aku sangat membenci manusia, ucapan itu selalu melintas di isi fikiran Felix.

Kedatangan Felix yang membawa Cassandra ke istana sungguh membuat Kakak Felix yaitu Xenov terkejut ini adalah kali pertamanya ia memutuskan untuk membawa manusia ke dalam istana.

Xenov berfirasat bahwa adik nya itu akhirnya sudah memiliki seorang tawanan darah, jadi ia sudah tidak perlu meminum begitu banyak darah hanya untuk melampiaskan hasratnya.

Diam-diam Xenov mengikuti adiknya itu dari belakang. Sesampainya di kamar, Felix dengan segera membaringkan Cassandra di atas kasur, dan menyeduhkan teh untuk nya ketika nanti ia bangun.

"Walaupun ini aga sedikit aneh, tapi kenapa ia memperlakukan tawanan darah nya semanis itu? apakah Felix memiliki perasaan lain padanya?" gumam Xenov yang merasa curiga dengan perilaku Felix.

Namun di sisi lain itu Xenov merasa bahwa Cassandra akan membawa bencana untuk Felix, entah apa bencana itu akan tetapi rasanya begitu kuat. Xenov pun memutuskan untuk terus memperhatikan perkembangan mereka berdua nantinya.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Dua jam telah berlalu tapi Cassandra masih belum bangun, ia pun mencoba untuk masuk ke dalam alam bawah sadarnya, karna ia ingin tahu apa yang ada di dalam alam bawah sadarnya ketika ia pingsan begitu lama.

Namun baru saja ia masuk ke dalam alam bawah sadarnya, Felix langsung di buat terkejut ketika ia melihat pembantaian kaum manusia, ternyata ia memiliki trauma yang sangat berat terhadap bangsa vampir, di karnakan kedua orang tuanya yang di bantai tepat di depan matanya. Felix sendiri pun sangat terkejut dengan hal itu mengapa bangsa nya membantai para manusia yang tak memiliki dosa seperti itu.

"Apa ini adalah sebuah misteri yang pernah kakak ucapkan? bangsa vampir pernah membantai habis-habisan para kaum manusia tanpa alasan yang jelas, dan itu terjadi pada saat masa kepemimpinan ayah," ujar Felix.

Felix pun segera keluar dari alam bawah sadarnya, ia langsung memegang erat kedua tangan Cassandra agar ia lebih tenang ketika mengingat hal keji itu lagi. Sambil terus berfikir Felix ingin mengungkap alasan pembantaian itu, karena ia pernah mendengar soal perintah palsu.

Felix sangat percaya bahwa pembantaian itu bukan atas perintah dari ayahnya, ia tidak akan pernah tinggal diam ketika sudah menemukan pelaku dari perintah palsu itu, karena nya kaum manusia dan bangsa vampir sekarang saling membenci.

Bersambung .....

Episodes
1 Bab 1 : Awal dari semua perjalan baru
2 Bab 2 : Misteri di balik masa kejayaan Ayah
3 Bab 3 : Tawanan darah
4 Bab 4 : Rasa
5 Bab 5 : Sebuah pembelaan dari Felix
6 Bab 6 : Serangan kaum manusia
7 Bab 7 : Bunga Mawar Biru
8 Bab 8 : Senjata Emas
9 Bab 9 : Pengorbanan Dirinya
10 Bab 10 : Jangan Berkorban Untukku
11 Bab 11 : Perjodohan
12 Bab 12 : Berita Menyayat Hati
13 Bab 13 : Aku Bukan Siapa Siapa
14 Bab 14 : Hati Yang Tak Bisa Di Bohongi
15 Bab 15 : Siasat Yang Terungkap
16 Bab 16 : Rasa Bersalah Lucas
17 Bab 17 : Vampir Murni
18 Bab 18 : Vampir Penghianat
19 Bab 19 : Makan Malam Yang Memalukan
20 Bab 20 : Identitas Yang Terbongkar
21 Bab 21 : Pelarian Diri
22 Bab 22 : Helen
23 Bab 23 : Adrian
24 Bab 24 : Kembali nya Cassandra
25 Bab 25 : Ciuman pertama
26 Bab 26 : Elios
27 Bab 27 : Apakah Kalian Jatuh Cinta?
28 Bab 28 : Cassandra Milik Felix
29 Bab 29 : Vivian
30 Bab 30 : Putri Sang Mantan Panglima
31 Bab 31 : Miri
32 Bab 32 : Kembali kehilangan
33 bab 33 : Putri Kesayangan Ku Vivian
34 Bab 34 : Menanam Bunga
35 Bab 35 : Hadiah Pemberian Yang Berharga
36 Bab 36 : Damian Or Adrian?
37 Bab 37 : Natasya Yang Sudah Kembali
38 Bab 38 : Pernyataan Cinta
39 Bab 39 : Pesta Ulang Tahun Lucas
40 Bab 40 : Penculikan Cassandra
41 Bab 41 : Awal Pengkhianatan
42 Bab 42 : Peperangan Yang Kacau
43 Bab 43 : Awal Kehidupan Baru
44 Bab 44 : Keputusan Yang Tidak Bisa Diubah
45 Bab 45 : Kehidupan baru Cassandra
46 Bab 46 : Sosok Diriku Yang Baru
47 Bab 47 : Pelantikan Felix
48 Bab 48 : Pertemuan Pertama Setelah Sekian Lama
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Bab 1 : Awal dari semua perjalan baru
2
Bab 2 : Misteri di balik masa kejayaan Ayah
3
Bab 3 : Tawanan darah
4
Bab 4 : Rasa
5
Bab 5 : Sebuah pembelaan dari Felix
6
Bab 6 : Serangan kaum manusia
7
Bab 7 : Bunga Mawar Biru
8
Bab 8 : Senjata Emas
9
Bab 9 : Pengorbanan Dirinya
10
Bab 10 : Jangan Berkorban Untukku
11
Bab 11 : Perjodohan
12
Bab 12 : Berita Menyayat Hati
13
Bab 13 : Aku Bukan Siapa Siapa
14
Bab 14 : Hati Yang Tak Bisa Di Bohongi
15
Bab 15 : Siasat Yang Terungkap
16
Bab 16 : Rasa Bersalah Lucas
17
Bab 17 : Vampir Murni
18
Bab 18 : Vampir Penghianat
19
Bab 19 : Makan Malam Yang Memalukan
20
Bab 20 : Identitas Yang Terbongkar
21
Bab 21 : Pelarian Diri
22
Bab 22 : Helen
23
Bab 23 : Adrian
24
Bab 24 : Kembali nya Cassandra
25
Bab 25 : Ciuman pertama
26
Bab 26 : Elios
27
Bab 27 : Apakah Kalian Jatuh Cinta?
28
Bab 28 : Cassandra Milik Felix
29
Bab 29 : Vivian
30
Bab 30 : Putri Sang Mantan Panglima
31
Bab 31 : Miri
32
Bab 32 : Kembali kehilangan
33
bab 33 : Putri Kesayangan Ku Vivian
34
Bab 34 : Menanam Bunga
35
Bab 35 : Hadiah Pemberian Yang Berharga
36
Bab 36 : Damian Or Adrian?
37
Bab 37 : Natasya Yang Sudah Kembali
38
Bab 38 : Pernyataan Cinta
39
Bab 39 : Pesta Ulang Tahun Lucas
40
Bab 40 : Penculikan Cassandra
41
Bab 41 : Awal Pengkhianatan
42
Bab 42 : Peperangan Yang Kacau
43
Bab 43 : Awal Kehidupan Baru
44
Bab 44 : Keputusan Yang Tidak Bisa Diubah
45
Bab 45 : Kehidupan baru Cassandra
46
Bab 46 : Sosok Diriku Yang Baru
47
Bab 47 : Pelantikan Felix
48
Bab 48 : Pertemuan Pertama Setelah Sekian Lama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!