Begitu sampai di Bioskop, Zahra sama sekali tidak menatap layar, wanita itu hanya terus meneteskan air matanya karena tidak sanggup membayangkan harus jauh dengan orang yang ia cintai.
Tanpa suara Zahra terus meneteskan air mata hingga Danis menyadari bahwa sang kekasih terus menundukkan kepala dengan air mata yang tidak hentinya menetes.
"Sayang ... kamu nangis?" tanya Danis seraya menoleh dan menatap wajah Zahra yang tiba-tiba bersandar pada bahunya Setelah pria itu melayangkan pertanyaan pada wanita tersebut.
Danis yang melihat Zahra sama sekali tidak menikmati film dilayar, pria itu langsung mengajak Zahra ke tempat lain.
Namun, Zahra tetap dengan wajah sedihnya, hingga akhirnya Danis mengajak Zahra ke sebuah gedung yang sangat tinggi, dan mengajaknya untuk pergi ke lantai teratas untuk memberi wanita itu kejutan.
Pria itu berdiri bersebelahan dengan Zahra sambil menatap lampu-lampu yang berkelap kelip bagaikan lautan bintang saat ditatap dari atas gedung tersebut.
"Bagaimana? Apakah kamu suka?" tanya Danis seraya menatap wajah Zahra dari samping.
"Indah, sa ... ngat indah!" ucap Zahra tersenyum.
Pria itu terus menatap wajah Zahra yang kini terus menatap kelip lampu yang bertaburan di kota tersebut.
"Apakah kita akan ke tempat ini lagi, Sayang?" tanya Zahra yang tiba-tiba menyandarkan kepalanya pada bahu Danis serta memeluk lengan pria itu seperti apa yang biasa ia lakukan seperti biasanya.
"Iya, kita akan kembali ke tempat ini setelah aku pulang dari Surabaya." Danis tersenyum sambil mengangkat tangannya sambil mengusap-usap rambut Zahra yang masih bersandar pada bahunya.
"Bagaimana jika seandainya saat kamu kembali, kita sudah tidak bisa bersama lagi?" tanya Zahra dengan air mata yang menetes hingga membuat Danis membayangkan perpisahan yang tidak bisa kembali menyatu.
"Sayang ..., Please ..., jangan seperti ini! Jangan membuatku berat untuk pergi besok," ucap Danis.
Pria itu sudah tidak bisa membendung air matanya karena melihat kesedihan Zahra yang mendalam.
Zahra yang melihat air mata Danis, ia langsung melepaskan lengan Danis. Lalu, memeluk pria itu erat.
"Aku mohon jangan tinggalkan aku, Sayang! Jangan tinggalkan aku!" ucap Zahra dengan tangisan pilunya.
Wanita itu menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Danis dan menangis terisak-isak hingga kemeja pria itu basah dengan air mata Zahra.
"Bukankah aku sudah bilang sama kamu? Aku tidak akan pernah meninggalkanmu sejauh apapun perbedaan kita, kecuali kamu yang meninggalkanku. Jika itu terjadi, maka aku rela melepaskanmu jika seandainya dengan melepaskan, kamu akan jauh lebih bahagia," ucap Danis dengan air mata yang mengalir begitu saja.
Ucapan Danis membuat Zahra terkejut dan melepaskan pelukannya. "Jangan pernah bilang seperti ini lagi!" Zahra mengangkat jari telunjuknya, lalu diletakkan tepat dibibir Danis.
"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, aku janji. Hanya akan ada kamu di hatiku, tidak akan ada pria lain. Meskipun seandainya jodohku bukanlah kamu, aku tidak yakin bahwa aku bisa menggeser tempatmu di hatiku," ucap Zahra tersenyum sendu.
"Orang tuaku saja bisa menyatu meskipun mereka beda agama, aku yakin suatu saat pasti akan ada jalan untuk kisah cinta kita," ucap Danis tersenyum.
"Tapi orang tuamu beda. Jika saja kamu yang wanita sedangkan aku yang pria, maka kita bisa menikah dengan tujuan yang baik. Tapi posisi ini begitu sulit karena di sini aku yang Islam," ucap Zahra menundukkan kepalanya karena rasa sedih yang tidak bisa ia bendung.
"Hey, Jangan seperti ini Sayang. Jangan pernah putus asa? Aku yakin pasti ada jalan dalam hubungan kita," ucap Danis yang mencoba terus untuk meyakinkan Zahra.
"Jalan apa Sayang? Jalan apa? Jujur aku lelah, sa ... ngat lelah. Kita berhubungan seperti ini saja sembunyi-sembunyi. Jika saja orang tua kita mengetahui hubungan kita, pasti mereka akan murka, Sayang." Zahra semakin terisak hingga membuat Danis semakin bingung untuk meyakinkan orang yang dicintainya tersebut.
"Apa lebih baik kita putus aja ya? Agar kita bisa menemukan pasangan tanpa perbedaan?" tanya Zahra untuk memastikan sebesar apa cinta Danis padanya.
Danis tersenyum mendengar ucapan Zahra. Lalu pria itu menoleh dan memegang kedua bahu Zahra serta menatapnya lekat.
"Hey, dengarkan aku! Besok aku pergi ke Surabaya. Jika seandainya kamu menemukan kebahagiaan lain selain aku, maka ingatlah! Aku tidak pernah melarangmu untuk mengejarnya, aku akan bahagia jika kamu bahagia. Apapun yang kamu lakukan, aku tidak akan pernah merasa kecewa, karena cintaku padamu sangat tulus. Bahkan aku rela tersakiti jika itu bisa membuatmu bahagia," ucap Danis dengan senyum lembutnya.
Zahra pun semakin mengencangkan tangisannya dan memeluk Danis erat seakan tidak mau melepaskan orang yang dicintainya tersebut.
"Aku hanya menginginkan kamu, Danis. Aku hanya ingin kamu."
"Aku tahu itu," jawab Danis tersenyum seraya mengangkat tangannya sambil membalas pelukan Zahra dengan mata yang terpejam.
...🌷🌷🌷🌷🌷...
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Nuvia Tiway
siapayg naro bawang disinih 😭😭
2024-03-02
1
nurcahaya
lah ini katanya mau nonton bioskop, lah mereka yg sekarang jdi pemeran nya
2023-02-11
0
💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸᭄꧂
thor, jangan nebar bawang banyak-banyak thor, habis nanti air mataku, 😭😭😭😭😭😭
tega sekali kamu thor, aku sangat mengsedih, 🤧🤧🤧🤧 Denis, begitu lapang hatimu, peluk dari jauh. 😢😢😢
2023-02-04
0