Elsa seolah mendapat angin segar segera mulai mengatakan apa yang diinginkannya beberapa hari terakhir ini.
Bu Nadia Elfira yang selalu memenuhi kebutuhan dan keinginan kedua anaknya itu dengan mempertimbangkan segala aspek tanpa ada unsur sengaja memanjakan mereka berdua, "Kalau gitu gimana kalau kita duduk di ruang tengah soalnya mama sudah buatkan kue dan makanan hari ini khusus untuk merayakan ulang tahunnya Elsa gimana?" Ajaknya Bu Nadia Ervina yang mendahului anaknya untuk berbicara.
"Nak kalau aku perhatikan sedari tadi sepertinya ada yang mengganjal pikiranmu,"
Elsa Safira Nadine yang sejak tadi mengalihkan perhatiannya karena jika papanya melihatnya pasti akan tahu kegelisahan dan kegundahan hatinya itu.
Elsa menaikkan kepalanya dan mendongak ke atas tepatnya ke arahnya Pak Renaldi. Padahal papanya sudah mengetahui dengan persis apa yang sedang terjadi sebenarnya pada putri semata wayangnya itu yang sudah beranjak dewasa.
"Papa apa saya boleh berangkat ke Jakarta? Karena kebetulan Mbak Nada katanya di kantornya lagi butuh banyak karyawan baru apa kah saya bisa ikut bekerja di sana Pa?" Pintanya Elsa yang sangat berharap kepada papanya agar segera diijinkan pergi mengikuti langkah beberapa gadis di komplek perumahannya yang memilih mengadu nasib ke Ibu kota Jakarta.
Bu Nadia Ervina segera menghidangkan beberapa kudapan makanan dan minuman yang spesial dan khusus ia buat untuk anak bungsunya itu di siang hari yang cukup panas dan terik. Dan sebuah kue tar kecil yang dibuat oleh tangannya sendiri Bu Nadia Ervina yang bertuliskan happy birthday to Elsa Safira Nadine Renaldi yang ke 23.
"Sebelum Papa menjawab pertanyaan dan sekaligus permintaan dari Elsa putri cantiknya Mama gimana kalau kamu tiup lilinnya dulu sayang,"
Pak Renald segera membakar lilinnya itu dengan korek api yang sudah disediakan oleh Bu Nadia Istrinya.
"Ayo Nak ditiup lilinya dan baca doa sebelum meniup lilin tersebut agar semua harapan dan hajat kamu serta keinginanmu dikabulkan oleh Allah SWT sesuai yang kamu harapkan, amin ya rabbal alamin,"
Elsa segera melaksanakan perintah dari mamanya itu,Elsa menengadahkan tangannya ke atas dan mulai mengucap beberapa doa dalam hatinya.
"Ya Allah, semoga papa mengabulkan permintaanku ini dan aku diterima bekerja di perusahaan tersebut tempatnya Mbak Nada dan menjalani pekerjaan tersebut dengan serius baik dan lancar,"
Elsa kemudian meniup lilinnya dengan hati-hati. Ia meneteskan air matanya karena bangga dan bahagia memiliki kedua orang tua dan kakak yang sangat menyayanginya setulus hati mereka semua.
Anggota keluarganya setiap tahun pasti akan merayakan ulang tahun kelahirannya hingga sekarang dia berusia 23 tahun. Bu Nadia sangat bahagia karena berkat donor jantung yang diberikan oleh seseorang dengan suka rela anaknya bisa hidup dan melewati kehidupannya dengan baik tidak seperti ketika masih kecil yang harus keluar masuk rumah sakit dengan menghabiskan biaya perawatan yang cukup banyak.
"Mama, Papa makasih banyak Elsa ucapkan, karena tanpa kasih sayang dari kalian Elsa tidak akan seperti ini, Elsa tak bisa berkata-kata lagi karena seolah semua kata-kata indah tak akan mampu membalas kebaikan kalian Mama dan papa makasih banyak," ucapnya Elsa Safira Nadine yang tersenyum disela isak tangisnya itu.
Elsa merentangkan kedua tangannya lalu memeluk dari tengah kedua tubuh orang tuanya itu. Bu Nadia dan pak Renald ikut menangis tersedu-sedu melihat kebahagiaan anak keduanya itu.
"Abang Ergi dan Elsa adalah harta yang paling berharganya Papa jadi apapun yang akan papa lakukan untuk kebahagiaan kalian berdua seperti mengijinkan kamu putri cantiknya Papa berangakat ke Jakarta," terangnya Pak Renaldi.
Elsa yang mendengar perkataan dari mulut papanya itu pria yang sudah berkorban banyak demi kehidupannya. Dia langsung memeluk tubuh papanya itu.
"Papa apa Elsa tidak salah dengar kan? Kalau papa mengijinkan aku pergi?"
Pak Renaldi tak mampu berucap dan berkata-kata lagi,ia hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan perkataan dari putri kecilnya yang sudah dewasa dan untuk pertama kalinya mereka akan hidup terpisah jauh.
Elsa menyeka satu persatu air mata kedua orang tuanya dan meminta maaf terlebih dahulu sebelum meminta ijin dan restu akan kepergiannya untuk merantau ke kota kelahirannya sendiri.
"Saya yakin Mas melakukan ini karena sudah banyak tamu pertimbangan yang dia pikirkan, kami tidak perlu takut dan mencemaskan tentang keluarga pendonor jantung putriku yang ingin merebut putri kami dalam pelukanku," batinnya Bu Nadia Elfira.
"Papa berharap kamu bisa bahagia dan menemukan orang yang telah menolong kehidupan kamu nak karena bagaimanapun tanpa mereka kamu tidak akan mungkin bisa hidup hingga detik ini walaupun semuanya itu atas ijin dan restunya Allah SWT yang sangat berperan penting dalam takdir dan garis tangan kehidupanmu." Pak Renald membatin.
Air matanya pak Renald diam-diam menetes membasahi pipinya itu, Elsa memang mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang tidak berbeda dengan kakaknya yang normal tanpa mengidap penyakit apapun.
Ergi sangat menyesal ketika kejadian pembullyan yang dilakukan oleh beberapa teman kelasnya Elsa yang sejak dari dulu selalu saja cemburu dan iri hati dengan mencari cara untuk menjatuhkan Elsa hingga hari kejadian insiden itu Elsa tiba-tiba penyakitnya unfal dan harus segera dioperasi hari itu juga.
Pihak sekolah sudah melakukan tindakan dan memberikan hukuman yang setimpal untuk kelima anak perempuan itu sesuai dengan aturan di sekolah tersebut. Mereka berlima diskors selama dua minggu dan mengerjakan tugas yang cukup banyak selama masa hukumannya.
Bagi Like, Komentar, gift iklan,poin dan koinnya dong kakak readers...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments