Bismillahirohmanirohim.
Istirahat akhirnya tiba, para murid di sekolah tempat Laura berada keluar dari kelas mereka masing-masing menuju kantin.
sedangkan Laura sama sekali tidak berniat untuk beranjak dari tempat duduknya, Laura menghembuskan nafasnya kasar, dia tak habis pikir kesempatan keduaan yang dia dapat, tapi sama saja mendapat perlakuan yang tidak baik dari orang-orang sekitar.
Laura yang sedang melamun akhirnya tersadar ketika mendengar suara Zahra. "Liana Ayo kita ke kantin." Laura langsung menoleh pada Zara.
"Aku lagi malas ke kantin Zara, kamu aja nggak apa."
Zara paham dengan keadaan sahabatnya, dia tahu jika Liana memang jarang pergi ke kantin, pasti jika Liana ada di kantin orang-orang akan menindasnya. Tapi sebenarnya bukan itu yang dipikirkan oleh Laura saat ini. Dia masih malas saja.
"Baiklah aku akan pergi sendiri ke kantin, Jadi kamu mau titip apa Liana?"
Laura tampak berpikir sejenak dia sepertinya merasa haus, "Aku titip air mineral saja Zara Ini uangnya." ucap Laura sambil menyodorkan uang Rp10.000.
"Oke."
5 menit Setelah kepergian Zara dari kelas mereka, kini Laura hanya berada sendirian di dalam kelas, tiba-tiba saja Jessica dan Gina datang menghampiri Laura yang sedang asyik termenung dengan pikirannya.
"Woi gadis cupu! sana beliin gua minum!" titah Jessica pada Laura tidak ada ramah-ramahnya.
'Mereka lagi' Laura menatap malas Gina dan Jessica.
Laura tak langsung menjawab ucapan Jessica karena dia bukan Liana, jika Liana pasti saja sudah langsung menuruti apa yang Jessica suruh padanya.
"Eh, malah bengong! lu udah berani sama kita berdua, sana beliin kita minum dong!" ini giliran Gina yang bicara Ketus pada Laura.
Laura menatap Jengah kedua gadis yang ada di hadapannya ini. Ingin sekali dia menendang mereka berdua saat ini juga. Sayangnya Laura masih menahan semuanya, dia tidak ingin mencari gara-gara dulu sekarang.
"Wah, wah, kayaknya lo emang cari gara-gara sama kita berdua, lo belum kapok kita berdua tindas hah! jangan berani-berani sama gua dengar nggak! inget apa yang gue katakan atau lo akan keluar dari sekolah ini saat ini juga! " Jessica sangat geram pada tingkahlaku Laura.
Melihat Liana hanya diam tanpa membalas ucapannya ataupun bergerak dari tempatnya untuk memenuhi keinginannya. Membuat Jessica sangat geram tanpa aba-aba Jessica langsung menarik rambut Laura begitu saja.
'benar-benar keterlaluan!' batin Laura masih diam.
Melihat Liana diam saja membuat Jessica tersenyum penuh kemenangan, dia menyangka Liana tetap saja Liana cupu dan sangat mudah dia tindas.
"Kenapa diam gadis cupu! apa kamu menyesal telah menentang perintahku?" Jessica tersenyum miring.
Sama halnya dengan Jessica, Laura juga tersenyum miring, tapi Jessica dan Gina sama sekali tidak menyadari senyum mengerikan Laura. Itu bukan senyum milik Liana tapi senyum milik Laura.
Jessica dan Gina kembali menyiksa Liana yang sekarang sudah ada Laura di dalam jiwa Liana.
Lagi dan lagi Laura hanya terdiam malas untuk meladeni Jessica dan Gina. "Kayaknya si cupu ini memang sudah benar-benar menyesal Jessica sudah berani melawan kita." sambung Gina yang ikut mengompori Jessica.
Jessica dan Gina tak hanya menarik rambut tapi juga menampar kuat pipi Liana dan tak sampai di situ saja, Jessica dan Gina sama-sama menendang Liana.
Laura yang sudah geram akhirnya mendorong tubuh kedua orang itu secara bersama dan saat bersama itu juga Vano masuk ke dalam kelas mereka, Vano melihat semua apa yang terjadi.
"Apa yang kamu lakukan Liana!" sentak Vano dia kembali marah seperti tadi pagi.
Tadi pagi memang Vano tidak melihat jelas apa yang sudah terjadi, tapi kali ini dia benar-benar melihat Liana mendorong kuat Jessica dan Gina.
Mendengar pertanyaan dari Vano, Laura sama sekali tidak peduli, dia menatap datar ketiga orang itu, lalu pergi begitu saja dari kelas tersebut tanpa mempedulikan mereka.
Laura sudah bosan berpura-pura dia akan segera membalas apa yang sudah mereka lakukan pada Liana, termasuk untuk Gina, Jessica dan Vano.
pulang sekolah pun akhirnya tiba, tapi saat dia baru saja menyusuri jalan dari pulang sekolah Laura melihat seorang yang begitu dia kenali.
"Kakak." ucap Laura tertahan, dia tahu pasti saat ini sang kakak tidak dapat mengenalinya lagi semuanya sudah berbeda.
"Kenapa Kakak diserang?" Laura bertanya-tanya pada dirinya sendiri, dia melihat kakaknya begitu kewalahan meladeni 4 orang sekaligus.
"Aku harus membantu kakak." putus Laura akhirnya.
Tanpa basa-basi Liana yang sebenarnya Laura itu menendang kuat salah satu perut orang-orang yang menyerang kakaknya tepat di inti perut preman itu.
Dug!
Dug!
semua orang segera menoleh ke sumber suara, suara hempasan yang begitu kuat Ternyata satu orang laki-laki sudah berada di bawah kaki Liana.
"Kalian pergi dari sini atau akan bernasib sama seperti teman kalian ini!" ancam Laura tidak main-main.
Tapi mereka tidak peduli dengan ucapan Laura, Ketiga orang itu segera menyerang Laura dan kakaknya secara bersama.
Baku hantam pun kembali terjadi Laura terus menangkis setiap Serangan yang ditujukan pada dirinya sesekali Dia menendang dan meninju muka juga perut para orang-orang itu.
10 menit berlalu akhirnya Laura dan Filia berhasil membuat orang-orang jahat itu tumbang.
"Akhirnya selesai juga." ucap Laura sambil menepuk-nempuk kedua tangannya untuk membersihkan sisa-sisa para preman yang menempel pada dirinya.
"Kakak tidak apa-apa?" tanya Laura khawatir.
Filia menggelengkan kepalanya, tak tahu kenapa dia tiba-tiba mengingat Laura saat melihat Liana. "Kakak tidak papa, Terima kasih sudah menolong kakak"
"Sama-sama Kak Bukankah sudah kewajiban kita untuk saling tolong-menolong bagi sesama manusia." Filia mengangguk membenarkan apa yang Liana katakan.
"Sebagai tanda terima kasih Kakak, Bagaimana jika kamu ikut Kakak ke perguruan kakak tidak jauh dari sini kok." ajak Filia pada Liana.
"Terima kasih Kak."
Laura akhirnya mengikuti Filia menuju perguruan kalam kilat di mana tempat Laura dulu berada. Belum ada yang tahu jika saat ini dirinya bertransmigrasi ke dalam tubuh anak SMA ya walaupun jarak umurnya tidak terlalu jauh.
"Ayo masuk." ajak Filia.
Saat mereka masuk Liana menatap curiga pada beberapa guru yang memang Laura kenali, sepertinya ada hal yang mereka sembunyikan, Laura sebenarnya menebak jika mereka lah yang sudah menjebak Filia dan juga memfitnah dirinya.
"Filia, Kenapa kau mengajak orang asing ke perguruan kita?"
"Betul." sahut salah satu ketua di perguruan tersebut.
'Menarik sepertinya aku harus mendaftarkan diri untuk masuk ke perguruan ini, aku harus kembali terikat dengan perguruan Kalam kilat, dan mencari tahu siapa dalam yang sudah memfitnahku tak kusangka aku akan berhadapan dengan dua tempat sangat mengancam.'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Vyrena
lol abang gkk becus lohh anj🗿
2023-08-06
0
Anak orang
Menendang kak typo masih banyak kak
2023-02-08
10