Pemberian

Malam ini Resha pergi bertugas dengan rekannya, Danilo. Resha sudah membabat habis penjaga di lantai dua, sementara Danilo menghabisi para penjaga di lantai satu.

Danilo sudah selesai menghabisi seluruh nyawa pengawal di lantai satu, sebuah tanda masuk pada headset kecil yang terpasang di telinganya. “Resha, Danilo.”

“Ya Tuan ada apa?” Tanya Danilo. Ia berjalan dengan santai melewati mayat-mayat yang berserakan hasil maha karyanya.

“Resha kau bisa mendengarku? ... Di mana Resha, apa dia sudah sudah membunuh target?”

“Saya belum bertemu dengannya,” jawab Danilo. Dari suara Alfanzo ia mendengar nada cemas. “Memangnya ada apa Tuan?”

“Cepat hentikan Resha, dia tidak boleh membunuh target kita. Klien memintanya dalam keadaan hidup-hidup.”

Danilo berlari sekencang mungkin menuju lantai dua. Danilo berkeliling mencari keberadaan Resha, sudah dua ruangan yang ia cek namun tidak ada tanda-tanda keberadaan Resha.

Langkah Danilo terhenti saat melihat Resha tengah menusukkan Jagdkommando ke dada target. “Hentikan Resha!”

Teriakkan Danilo menghentikan aksinya Resha, ia berbalik menatap Danilo. “Ada apa?”

“Jangan bunuh dia.”

Bibir Resha mengerucut ia kesal mendengarnya. Padahal resa ingin bersenang-senang malam ini. Akhirnya Resha mencabut senjatanya yang baru masuk ujungnya saja ke dalam tubuh targetnya. Kakinya menendang kepala target cukup kuat, hingga tak sadarkan diri.

Danilo melihat telinga Resha yang tampak tidak memakai headsetnya. “Ke mana headsetmu? Alfanzo baru saja memberikan perintah.”

Resha meraba telinganya, ia jadi teringat saat salah satu dari bedebah sialan itu menendang bagian kepalanya hingga tubuhnya jatuh ke lantai. Saat itulah Resha kehilangan headsetnya. “Perintah apa?”

“Klien memintanya hidup-hidup.”

Resha memandang Jagdkommando miliknya yang masih bersih, selama melawan para penjaga Resha menggunakan pistolnya. “Sayang sekali pisauku tidak dapat jatah darah segar malam ini,” keluh Resha. Ia kembali menyembunyikan Jagdkommando miliknya.

Danilo menggelengkan kepalanya melihat tingkah aneh rekannya yang kecewa karena tidak bisa menghabisi nyawa targetnya.

Danilo mengikat tubuh target sebelum membawanya ke mobil.

Resha duduk dengan tenang di kursi penumpang samping kemudi. “Kenapa kita kemari?” tanya Resha saat mobil yang di Kendari Danilo memasuki kawasan Red Bold.

Danilo menunjukkan ponselnya. “Alfanzo memintaku untuk mengantarkannya kemari.”

Resha sedikit heran. Red Bold tidak pernah memakai jasa pembunuh bayaran dari luar, karena mereka juga memiliki pembunuh yang cukup di takuti di Kolombia.

Gerbang yang menjulang tinggi dengan logo rusa mulai terbuka, Danilo melajukan kendaraannya memasuki area khusus Red bold. Sebuah sepeda motor mengarahkan jalan untuk Danilo.

Resha menghitung jumlah orang yang menjaga pintu utama Red Bold. “Dua luluh lima orang penjaga,” batin Resha. Jumlah yang cukup fantastis. Belum lagi di setiap gedung Resha melihat beberapa orang berjaga di depan.

Danilo mengikuti motor tersebut hingga berhenti di sebuah gedung yang berada di paling ujung.

Resha dan Danilo turun dari mobil. Mereka mengeluarkan tubuh target yang masih dalam keadaan pingsan.Danilo mengangkat bagian atas tubuh target, sementara Resha mengangkat bagian kakinya. Mereka mengikuti pria yang memakai motor tadi. Ada sepuluh pria yang berjaga di depan. Resha kesal melihatnya karena mereka tidak inisiatif untuk membantu. Tubuh targetnya cukup berat.

Resha masuk ke dalam. Ia cukup terkejut saat melihat wajah tenang Gilbert. Tubuh Gilbert di jaga oleh dua orang yang berdiri tegap di sampingnya.

“Letakan saja di situ!” Perintah Gilbert.

Resha menurunkan tubuh tersebut ke lantai dan menunggu perintah selanjutnya.

Pandangan Gilbert tertuju pada dada pria tersebut yang mengeluarkan darah. “Siapa yang melukainya?”

“Saya tuan,” jawab Resha. Ia menundukkan kepalanya.

“Ikut saya!” Gilbert berjalan di ikuti para pengawalnya.

Sementara Resha menengok ke arah Danilo. Resha menangkap perintah dari Danilo untuk ikut bersama Gilbert.

Resha berjalan cepat saat melihat tubuh Gilbert berdiri di dalam lift. Ia masuk dan berdiri di belakang Gilbert.

Lift mulai melaju sampai ke rooftop. Kaki Resha berjalan keluar mengikuti langkah Gilbert.

Resha ikut menghentikan langkahnya saat Gilbert berhenti berjalan. Tatapan Resha tertuju pada meja yang berada di depannya. Sebuah meja bundar, di atasnya terdapat hiasan lilin serta hidangan berat.

Gilbert duduk di kursinya ia menatap dress hitam selutut berbahan satin yang di pakai Resha, tampak sangat sederhana. “Duduk!”

Resha mengikuti perintah Gilbert untuk duduk. Ia menatap Gilbert tanpa rasa takut, bahkan secara terang-terangan Resha memperhatikan wajah Gilbert. Sorot matanya sangat tajam, tak ada kelembutan sedikit pun. Bibirnya yang cerah tak menampilkan sebuah senyuman. Rahangnya tampak tegas, bulu-bulu halus tumbuh tipis di sana. Rambutnya yang berwarna hitam tersisir sangat rapi. Tuksedo membalut rapi tubuh Gilbert, sangat di sayangkan Resha tidak menemukan celah untuk menggoda Gilbert seperti malam itu. Bahkan dasinya yang melingkar terbentuk sangat sempurna di kerah Gilbert.

Gilbert tahu bahwa Resha tengah memperhatikannya, namun raut wajah wanita di depannya sangat datar. Biasanya jika wanita menatap ke arahnya wajah mereka berbinar-binar seperti melihat berlian di antara tumpukan batu.

“Makan!” nada dingin berbentuk perintah keluar dari mulut Gilbert untuk yang kedua kalinya.

Resha menatap daging di atas piringnya, ia mengambil pisau dan memotong daging tersebut. “Sialan dia sengaja memberikanku hukuman!” batin Resha.

Daging steak milik Resha memiliki kematangan well done, Resha tidak suka dengan steak kering. Sementara mata Resha melihat steak milik Gilbert dengan tingkat kematangan rare, favorit Resha. Tanpa ragu Resha menukar piringnya dengan milik Gilbert.

Empat orang pria maju karena tindakan tidak sopan yang Resha lakukan, namun ia mengeluarkan Jagdkommando miliknya dan melemparkannya tepat mengenai jantung penjaga yang berlari. Akibat pisau yang menancap sempurna di dadanya, tubuh penjaga tersebut ambruk ke lantai. Sementara ketiga rekannya hendak menghampiri meja namun tangan Gilbert terangkat memberikan perintah kepada mereka untuk berhenti dan kembali ke tempat.

Resha menikmati steak milik Gilbert dengan sangat lahap. Tidak memedulikan dengan siapa ia sedang makan. Satu buah steak di lahap habis oleh Resha dalam waktu tiga menit.

Gilbert menuangkan anggur ke dalam gelas Resha. Dengan senang hati Resha menerimanya, lalu ia tenggak habis minuman tersebut. Ia berdiri lalu membungkuk hormat. “Terima kasih untuk makan malamnya Tuan.”

Gilbert memandangi tubuh Resha yang berjalan meninggalkannya.

Resha berjongkok untuk menarik Jagdkommando miliknya, dan memasuk kembali ke tempat penyimpanannya. Ia berjalan tanpa rasa ragu melewati sepuluh orang yang berjaga di depan lift.

Tubuh Resha berbalik ke arah depan, ia dapat melihat Gilbert yang masih duduk di tempatnya hingga pintu mulai tertutup dan lift bergerak turun.

Gilbert menatap kosong kursi di depannya, wanita yang ia ketahui namanya Queresha Mavelin. Seorang pembunuh bayaran, yang berani mengusik ketenangan hatinya. Setiap bertemu dengan Resha tidak ada satu pun sikap wanita itu yang di buat-buat, sangat natural, Gilbert bisa melihatnya dengan jelas. Resha seperti medan magnet yang menarik seluruh perhatian Gilbert agar mencari tahu tentangnya.

Seorang anak buah Gilbert menghampiri meja makan dan menunduk hormat. “Apa yang harus kita lakukan dengan pria di bawah?”

“Habisi saja!” Tujuan Gilbert menyewa Resha hanya agar dapat bertemu dengan wanitanya.

Gilbert mencoba memasukkan steak yang sudah di potong Resha ke dalam mulutnya. Namun tidak cocok di lidahnya, Gilbert mengambil tisu dan memuntahkannya. “Bunuh koki baru itu!”

“Baik Tuan.”

Gilbert sudah mengambil keputusan hal apa yang ia akan lakukan pada wanitanya. “Kirimkan hadiah untuk Resha ke markasnya. Pastikan hadiah tersebut di terima Alfanzo sebelum Resha datang.”

Terpopuler

Comments

Triiyyaazz Ajuach

Triiyyaazz Ajuach

hadiahnya apa ya jadi penasaran

2023-02-01

0

Radya Arynda

Radya Arynda

semangaaaat💪💪💪💪💪

2023-02-01

0

🐊⃝⃟ ⃟🍒 Val-Val🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

🐊⃝⃟ ⃟🍒 Val-Val🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

seneng sm cerita berbau mafia kak. trims kak uda buat karya baru

2023-02-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!