Perusahaan Hasbro

Seperti biasa, pekerjaan Rangga setiap hari menumpuk. Bahkan, ia kadang harus lembur ataupun tidak pulang ke rumah. Tania yang menyandang status sebagai istrinya saja tidak termasuk dalam daftar yang harus dipedulikan oleh dirinya.

Setiap hari Rangga pergi lebih awal dan kadang pulang tengah malam. Hanya sesekali ia pulang lebih awal, itu pun jika ada perubahan jadwal pekerjaannya.

Pernikahan yang diatur oleh orang tua Rangga membuat Rangga frustasi. Apalagi keinginan sang ibu, ingin Rangga segera memiliki anak dan memberikan keturunan kepada keluarga Wiguna.

Ting!

[Rangga, aku telah tiba di Indonesia, kapan kamu akan datang menemuiku?]

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Rangga. Pria ini tidak pernah bercerita jika dirinya telah menikah, karena dia tidak ingin menyakiti sang kekasih. Hanya saja, dia telah berjanji kepada Tania, mereka akan berpisah setelah satu tahun pernikahan.

[Aku akan datang menemui mu, tunggu di tempat biasa.]

Balasan pesan itu Rangga kirim untuk Adelia, wanita yang selalu menempati ruang indah di hati Rangga.

Setelah menerima pesan dari Adelia, Rangga pun bergegas menyimpan ponsel dan berkasnya di dalam laci, lalu ia bangkit dan pergi meninggalkan ruangan tersebut. Tidak lupa, jas mantel pun ikut bergelantung di lengannya.

Di lobi, Rangga melihat Han yang baru saja kembali dari bank cabang terdekat.

"Pak, semuanya sudah saya selesaikan."

"Bagus. Han, handle semua meeting hari ini. Saya tidak akan kembali ke perusahaan. Hari ini saya ada urusan di luar kantor, dan pastikan tidak ada yang mengetahuinya. Satu lagi, jika Nyonya besar Wiguna menelpon dan menanyakan saya, katakan saja saya sedang ada proyek di luar."

"Baik Tuan." Hanya itu yang bisa Han jawab, karena Han tidak punya hak untuk bertanya lebih lanjut, kemana dan dengan siapa Rangga pergi.

Adelia sudah menunggu Rangga dengan begitu lama di jembatan, di mana pertama kali keduanya bertemu dan saling berkenalan, jembatan yang tersimpan banyak kenangan.

Dan di jembatan itu pula dua orang pernah bertemu satu sama lain dan saling mengungkapkan perasaan keduanya. Meskipun itu terjadi di saat usia mereka baru menginjak enam tahun, siapa sangka keduanya telah bertemu kembali dengan status yang tak saling mengenal satu sama lain.

"Ada apa kamu menyuruhku untuk datang?"

Adelia segera menoleh saat mendengar suara Rangga. Adelia berlari ke arah Rangga dan segera memeluk pria itu.

"Terima kasih kamu sudah datang menemuiku. Aku yakin, kamu tidak akan pernah lupa dengan tempat ini."

"Adelia, lepas. Banyak orang yang akan lewat dari sini. Kamu tahu, ibuku tidak akan setuju dengan hubungan ini, jadi tolong jangan terlalu diperlihatkan." Tegas Rangga. Adelia menatap kekasihnya dengan sendu, pasalnya Rangga tidak pernah memperlakukan Adelia dengan begitu buruk.

"Apa yang kulakukan ini salah? Aku hanya merindukanmu semenjak kamu kembali ke Indonesia. Kamu tidak pernah menghubungiku, kamu seakan-akan pergi meninggalkanku begitu jauh." Adelia segera berbalik dan membelakangi pria itu.

"Jangan marah, semua ini kulakukan untuk hubungan kita. Bersabarlah selama satu tahun, aku akan meyakinkan orang tuaku untuk menerimamu." Rangga berusaha membujuk Adelia yang merajuk.

"Aku tidak akan marah, tapi malam ini kamu harus janji, kamu harus tinggal bersama denganku." Pinta Adelia dengan raut wajah yang dipasang seimut mungkin untuk menarik perhatian Rangga.

Tapi siapa sangka, Rangga hanya melihatnya biasa saja.

"Iya, aku janji. Ayo kita pergi cari tempat tinggalmu dulu."

"Eeemm."

Adelia dan Rangga pun pergi meninggalkan jembatan itu. Lalu, mobil Rangga berhenti tepat di depan sebuah hotel, di mana ia akan menyewakan sebuah kamar untuk Adelia tinggal.

Adelia dan Rangga turun dari dalam mobil lalu berjalan masuk. Tanpa menunggu lama, Rangga pun memesan kamar yang paling bagus untuk Adelia dengan fasilitas yang paling lengkap.

Di saat Rangga dan Adelia menaiki tangga menuju lantai atas, Dairuz Megawe, sang ayah mertua Rangga, baru saja menyelesaikan meeting di tempat itu. Dan Dairuz keluar dari ruangan VIP. Tanpa sadar, pandangannya teralih ke arah tangga dan ia melihat Rangga yang sedang bersama dengan seorang wanita.

'Rangga?' batin Dairuz.

"Pak, Pak Dai, apa kita bisa pergi?" tanya rekan bisnisnya.

"Oh, iya, silakan." Dairuz dan rekan bisnisnya pun pergi meninggalkan hotel tersebut.

Rangga dan Adelia telah tiba di depan kamar yang ia pesan tadi sama resepsionis.

"Ayo kita masuk." Adelia menarik tangan Rangga agar segera masuk dalam kamar itu.

Tibanya di dalam kamar, Adelia berusaha untuk merayu Rangga, kekasih yang sudah lama tak dijumpainya.

"Adel."

Untuk pertama kalinya, Rangga memanggil nama kekasihnya dengan sebutan Adel. Nama yang sebelumnya tidak disukai oleh Rangga karena nama itu diberikan oleh agensi Adelia di Inggris.

"Haah? Adel?" ulang Adelia yang tak percaya. "Apa ini? Apa kamu mulai menyukai nama itu?" tanya Adelia dengan senyuman di bibirnya.

"Tidak, bukan begitu. Maksud aku, aku tidak seharusnya berada di sini, aku harus segera pulang." Rangga pun bangkit dari tempat duduknya, membuat Adelia bingung. Lalu, ikut berdiri di samping Rangga.

"Heeemm... Adelia, aku harus segera kembali ke kantor, karena seingatku malam ini aku ada pertemuan dengan klien." Rangga berusaha mencari alasan agar bisa pergi dari hadapan Adelia.

"Sayang, kalau kamu sibuk, pergi saja. Aku senang kamu masih sempat mengantar aku kemari." Adelia memeluk lengan Rangga dan mengantar pria itu ke depan pintu.

"Maafin aku, Adelia. Aku tidak bisa menemani kamu malam ini. Aku janji, besok pagi aku akan mengajak kamu untuk sarapan bersama." Rangga memegang kedua pipi Adelia, wanita itu terlihat begitu bahagia.

Di saat Adelia ingin mencium bibir Rangga, pria ini menjauh.

"Eeemm... Aku harus segera pergi." Rangga mengusap lembut pipi Adelia, lalu pergi meninggalkan wanita itu di dalam kamar.

"Apa yang salah dengan Rangga?" gumam Adelia menutup pintu kamarnya. Pasalnya, Adelia tidak mengetahui pernikahan yang direncanakan oleh keluarga Wiguna.

Di dalam mobil, Rangga terlihat begitu suram, tidak ada tanda-tanda kebahagiaan di sana. Meskipun ia baru saja bertemu dengan kekasih yang sangat dicintainya. Mereka telah berpacaran selama tiga tahun dan Rangga memutuskan tinggal di Inggris agar bisa bersama dengan Adelia.

"Kenapa aku gelisah? Bukankah seharusnya aku senang saat ini Adelia ada di sisiku, seperti yang kumau sebelumnya?" gumam Rangga sembari menyalakan mesin mobilnya.

Terpopuler

Comments

ratika

ratika

udah merasa ada yg nungguin dirumah tuh, cmn blm nyadar

2023-02-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!