kejadian yang janggal

Romo Jalal sampai di tempat Bu Ningsih, dan Bu Lastri bisa mencium aroma tubuh suaminya yang masih sangat khas.

Dia melihat jasad dari Bu Ningsih yang masih di biarkan di atas ranjang.

Bahkan wajah teduhnya seperti tersenyum dalam tidur selamanya itu.

Di tubuh wanita itu, ada beberapa bercak berwarna kehitaman, dia tau jika Bu ningsih keracunan tapi dia tak ingin ada yang mengatakan apapun.

"Para pelayan wanita silahkan bersihkan mayat Ningsih dan nyonya tua meninggal karena sakit gagal ginjal akut," kata Romo Jalal.

"Tapi apa tak akan ada yang aneh kang mas," kata Bu Lastri mendekati suaminya dan merangkul lengan suaminya itu.

"Seharusnya tidak, karena ucapan ku adalah perintah," kata Romo Jalal.

Semua orang pun menurut dan mengatakan dan melakukan apa yang di perintahkan oleh Romo Jalal.

Sedang Bu Lastri terus mengikuti suaminya itu, dan tanpa di duga sebuah tamparan keras di berikan oleh Romo Jalal.

"Kang mas!!"

"Kamu kelewatan kali ini Lastri, kenapa kamu membunuh Ningsih," marahnya

"Tidak kang mas, bagaimana bisa aku membunuh Ningsih, dia itu sadari ku," kata Bu Lastri membela diri.

"Aku tak peduli sekarang padamu, kamu harus di hukum atas tindakan buruk mu, Jul, Alip, bawa wanita ini ke kamarnya dan pasung jangan ada yang berani melepaskannya tanpa izin dariku," kata Romo Jalal.

"Tidak kang mas, ini salah paham .."kata Bu Lastri berontak.

Tapi semua itu sia-sia karena kedua centeng itu selalu mengikuti setiap perintah dari Romo jalal.

Setelah melihat Bu Lastri di bawa pergi, Romo Jalal memanggil beberapa orang yang akan menjadi pengawal khusus untuk Naina.

Kini dia kembali ke kamarnya dan memilih mandi, tapi saat masuk ke kamar mandi dia malah menemukan pemandangan yang menggoda.

Jadi dia melakukannya sekali lagi bersama istri ketiganya di kamar mandi dan tak mengatakan apapun tentang apa yang terjadi.

Naina sedang terduduk lemas di lantai kamar mandi karena seluruh tubuhnya begitu lelah dan sakit terutama bagian pinggulnya.

"Kamu harus tetap di kamar, ingat jangan keluar apapun yang kamu dengar, mengerti..."

"Iya kang mas," jawab Naina yang memilih menonton tv sambil membuat mie di kamar.

Dia melihat semua persediaan makanan jadi dia membuat sarapan untuk memulihkan kondisi tubuhnya.

Setelah selesai, dia benar-benar menurut karena tau jika Romo Jalal itu selalu melakukan apa yang dia katakan.

Pria itu sarapan dengan roti isi yang sudah di buatkan oleh pelayan, dan semua yang di perintahkan sudah di laksanakan.

Para warga yang mengetahui tentang berita buruk itu pun berbondong-bondong datang untuk mengucapkan perpisahan.

Karena Bu Ningsih terkenal sebagai istri yang baik hati dan dekat dengan masyarakat sekitar.

Itulah kenapa para warga merasa kehilangan sosok yang begitu mengayomi itu.

Dan mereka juga tak menyangka di balik senyumnya itu Bu Ningsih menyembunyikan penyakit yang merenggut nyawanya.

Pemakaman pun berjalan dengan sangat cepat dan tepat, karena Romo Jalal tak suka dengan keterlambatan.

Setelah pemakaman, masih ada beberapa tamu yang datang, mereka bertanya karena atak melihat dua istri Romo Jalal yang lain.

"Ngomong-ngomong Romo dimana nyonya sepuh dan nyonya muda kok tidak kelihatan?" tanya Fauzan yang memang teman sekolah Naina.

"Mereka sedang pergi ke tempat saudara, lagi pula saat ada yang meninggal dunia di tempat ku, maka mereka harus tinggal di luar dulu," kata Romo Jalal.

"Begitu, maafkan aku karena lancang ya Romo, dan ini saya ingin memberikan beberapa berkas yang harus di tanda tangani sekarang," kata Fauzan.

"Terima kasih,"jawab Romo Jalal.

Setelah semua tamu pergi, Romo meminta para pelayan dan benteng berkumpul di aula besar.

"Bawa dua pelayan yang melayani Ningsih," perintah Romo Jalal.

Sorga dan Sarno datang memukul dua mayat dan meletakkannya di depan Romo Jalal.

"Kamu menemukan mereka mati di kamar masing-masing dengan kondisi yang sama dengan mayat nyonya tua," kata kedua centeng Romo Jalal.

"Jul, kamu bertanggung jawab atas nyonya sepuh, pastikan dia tak keluar selama tiga bulan, dan kalian kubur dua wanita itu, dan padukan tak ada yang curiga, mengerti," kata Romo Jalal.

"Baiklah kami semua mengerti Romo," jawab semua orang.

Mbok Siti yang sudah bekerja sangat lama kini menjabat sebagai kepala pelayan dan mengawasi dapur juga mendapat teguran keras.

Sekarang Bu Lastri harus menikmati hidupnya di dalam kamar dan di pasung selama tiga bulan kedepan.

Romo Jalal masuk kedalam kamar miliknya dan melihat tubuh indah Naina yang hanya mengenakan lingerie sesuai pesannya.

"Kamu sedang apa?" tanya Romo Jalal.

"Saya sedang membuat martabak Madura, tapi karena tak ada petis jadi saya membuatnya dengan sambal kecap," jawab Naina.

Tapi tanpa di duga Romo Jalal kembali menginginkan istri mudanya itu, dan Naina tentu tak bisa menolak.

Bahkan rasanya bagian intimnya juga sudah lecet, tapi dia takut jika suaminya itu marah.

Dan itu membuat Naina pingsan dan Romo Jalal merasa aneh karena Naina yang begitu mudah pingsan.

Akhirnya dia pun menahan diri karena kasihan pada Naina, dia memilih menonton tv sambil menikmati camilan buatan istrinya.

Tapi itu malah membuat dirinya tiba-tiba ingat dengan Bu Ningsih.

Bagaimana tidak, wanita itu yang meminta Romo Jalal menikah lagi karena merasa tak sempurna sebagai istri.

Bahkan dalam perjalan Romo Jalal memimpin desa, sosok Bu Ningsih yang selalu menjadi sokongan terbesarnya karena kepintarannya.

Dia merasa sangat buruk karena ulah dari istri pertamanya yang memang pencemburu berat, dia harus kehilangan wanita sebaik Bu Ningsih.

Dan dia tak tau harus bagaimana saat mulai bekerja membangun desa nantinya.

Bu Lastri sudah kehabisan suara karena dari tadi terus berteriak dan meminta di lepaskan.

Pasalnya wanita itu tak terima mendapatkan hukuman seperti ini, karena dia tak pantas di pasung dengan kejam seperti ini.

"Lepaskan aku kang mas, aku tak melakukan kesalahan," marah Bu Lastri.

Tapi dia ketiduran karena kelelahan, dan para pelayan wanita itu juga tak di izinkan masuk.

Sore menjelang, Naina baru bangun dan melihat sosok suaminya di sampingnya.

Jadi dia perlahan ke kamar mandi untuk membasuh dirinya karena terasa sangat tidak nyaman karena keringat.

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2023-02-02

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!