BS 3 : Kamu Pikir Saya Akan Menyentuhmu?

Arkha yang memiliki kemiripan dengan mendiang kakaknya membuat Mikha sangat lengket padanya. Berbeda dengan sang kakak yang mudah berbaur dengan pekerja di rumah dan di kenal cukup ramah, Arkha terlihat lebih menjaga jarak. Para asisten rumah tangga disana pun melabeli Arkha dengan sebutan, ''si sombong'' karena tidak pernah menunjukkan senyumnya, apalagi menyapa. Justru kerap membuat kesal para pekerja.

Arkha kembali ke tanah air setelah menyelesaikan pendidikannya. Biasanya ia hanya sesekali dan tidak lama saat pulang ke tanah air. Ia yang sudah memiliki pengalaman bekerja di salah satu perusahaan diminta untuk bekerja di perusahaan ayahnya sendiri.

''Mikha mau di antar sama om Arkha.'' rengek Mikha menolak diantar oleh supir pribadinya.

Hal yang sering terjadi, Vina menarik nafas panjang.

''Om Arkhanya mau berangkat ke kantor, kita jalan sekarang ya, nanti Mikha telat loh sampai sekolahnya, om Arkha juga telat ke kantornya.'' bujuk Vina yang mensejajarkan posisinya dengan posisi Mikha.

Mikha langsung cemberut. Vina sudah mulai pusing karena benar-benar takut telat jam masuk sekolah Mikhael.

''Bagaimana ini Mbak Vina?'' tanya pak Yanto juga tidak tau gimana caranya membujuk Mikhael.

''Gimana ya Pak, ini Mikhanya cemberut.'' balas Vina sembari berdiri.

''Tuan Arkha belum keluar-keluar juga.'' keluh pak Yanto.

Vina menatap pintu dengan sedih.

''Mikha, kita jalan sekarang yuk, nanti keburu telat.'' bujuk Vina lagi.

''Mikha mau diantar sama om Arkha, Mbaaak Inaaa.'' balas Mikhael yang menaikkan volume suaranya.

Vina sedih, bagaimana mungkin ia meminta si sombong itu untuk mengantar mereka.

''Kenapa kok belum jalan?'' suara tegas itu membuat Vina dan Mikha mengangkat wajahnya.

''Om Arkhaa.'' seru Mikhael.

Mikha berlari kencang untuk memeluk omnya.

''Kenapa sih pagi-pagi kok sudah cemberut?'' Arkha mensejajarkan dengan keponakannya itu.

''Mikha mau berangkat sekolah kalau diantar sama Om Alkha, tapi, sama Mbak Ina nggak dibolehin.'' adu Mikha.

Vina menggeleng cepat.

''Bukan begitu Mikha, tapi, Om Arkhanya kan-''

Arkha menarik nafasnya.

''Sudah-sudah.''

Vina langsung terdiam.

''Biar saya yang mengantar Mikha ke sekolah, Pak. Nanti anda yang menjemput.'' ujar Arkha langsung menggandeng tangan ponakannya yang sudah sumringah.

''Baik Tuan.'' jawab pak Yanto.

Vina mengekori langkah Arkha.

Ketiganya masuk ke dalam mobil dan langsung meluncur ke sekolahan Mikha. Umurnya memang masih kecil, tapi, sudah hal yang biasa untuk di perkotaan. Tentu saja anak-anak seusia Mikha belum menerima pelajaran seperti diatasnya, levelnya masih di bawah paud karena masih berusia tiga tahunan.

Tidak berapa lama, Mikha sudah tiba di sekolahnya. Sekolah ini milik seorang pengusaha sukses yang ada di negara ini. Fasilitas yang berada disini pun sangat baik, tak heran jika yang masuk kesini adalah golongan menengah ke atas karena sesuai dengan budget yang harus dikeluarkan.

''Terima kasih sudah mengantar, Tuan. Sekarang anda bisa berangkat ke kantor.'' ujar Vina tanpa berani menatap Arkha.

Arkha melipat kedua tangannya di depan, matanya memicing menatap tajam Vina.

Vina menoleh sekilas, lalu cepat-cepat menunduk lagi karena tatapan itu seperti ingin menerkamnya hidup-hidup.

''Saya heran, kenapa orang seperti kamu bisa dipilih untuk menjadi baby sitter-nya Mikha.'' Arkha menatap Vina dari ujung kaki sampai ujung kepala.

''Membujuk anak kecil saja tidak bisa.'' gumamnya sembari menggeleng pelan, seperti sedang meremehkannya.

Vina reflek semakin bergeser. Ia tidak mau menjawab apapun, karena baru kali ini ia diremehkan.

Sejauh ini Mikha dan opa omanya sangat menerima keberadaannya disini. Arkha yang baru beberapa minggu berada disini sudah bisa meremehkannya. Padahal ia juga sangat jarang berada dirumah, dan kebetulan tadi malam ia menginap, karena semenjak kembali ke Indonesia, ia memilih tinggal di apartemen.

''Tetap sabar, tetap tenang.'' bathin Vina.

''Kenapa terus bergeser? Kamu pikir saya akan menyentuhmu? menciummu? atau memelukmu?'' celetuk Arkha dengan sudut bibirnya yang terangkat.

Kalimat yang diucapkan oleh Arkha memang pelan, tapi, penuh penekanan dan menyakitkan.

Arkha kembali menatap sinis ujung kaki hingga ujung kepala Vina yang mengenakan pakaian khusus baby sitter.

''Jangan terlalu percaya diri kalau saya akan menyentuh badanmu, tidak sudi!'' Arkha menekankan kalimatnya lagi sambil mengusap lengan kanan kirinya.

Bibir atasnya terangkat lagi saat menatap Vina. Ini adalah penghinaan yang berlebihan.

Vina menarik nafasnya dalam-dalam untuk terus mengontrol emosi dirinya yang sedang diuji.

''Maaf Tuan, saya akan mendampingi Mikha, permisi.'' ucap Vina tanpa berani menatap Arkha. Ia juga tidak mau menanggapi yang diucapkan oleh Arkha tadi.

Vina berjalan cepat tanpa menunggu jawaban dari Arkha. Ucapan Arkha ternyata membuat airmatanya menetes. Saat berjalan, ia menyeka airmatanya agar tidak dilihat oleh orang lain yang berada disana.

Arkha yang masih berada di tempat melihat kepergian Vina.

''Apa itu? apa dia menyeka airmata?'' gumam Arkha dalam hati.

Setelah Vina menghilang dari pandangannya, Arkha bergegas meninggalkan tempat tersebut untuk menuju kantor tanpa mempedulikan tatapan-tatapan yang mengagumi ketampanannya.

Vina langsung ke kamar mandi, ia terus berusaha untuk menahan airmatanya agar tidak keluar.

''Saya bukan kepedean, Tuan. Saya hanya waspada, bagaimana pun juga saya perempuan dan anda laki-laki, apapun itu bisa terjadi.'' gerutunya.

Setelah merasa sedikit lega, Vina langsung keluar dari kamar mandi dan bergabung dengan pendamping murid lainnya yang kebanyakan sama seperti dirinya, yaitu baby sitter.

Episodes
1 BS 1 : Jemput Om Arkha
2 BS 2 : Seperti Bergandengan Sama Mama dan Papa
3 BS 3 : Kamu Pikir Saya Akan Menyentuhmu?
4 BS 4 : Kecil-kecil Sudah Genit
5 BS 5 : Bebas Yang Kelewat Batas
6 BS 6 : Nanti Ada Arkha Disini
7 BS 7 : Minta Digendong Juga? (Ada Visual)
8 BS 8 : Jangan Suka Marah-marah
9 BS 9 : Benar-benar Sombong
10 BS 10 : Dikuatkan Lagi
11 BS 11 : Teringat Anak-anak
12 BS 12 : Nginep di Apartemen Om Arkha
13 BS 13 : Tutup Itu Mulut Kamu
14 BS 14 : Malah Jadi Patung!
15 BS 15 : Lumayan
16 BS 16 : Jangan Ikut Campur
17 BS 17 : Dunia Tipu-tipu
18 BS 18 : Kamu Berbeda
19 BS 19 : Cepat Atau Lambat
20 BS 20 : Persis Seperti Anak Hilang
21 BS 21 : Dasar Anak Kampung!
22 BS 22 : Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
23 BS 23 : Saya Pamit
24 BS 24 : Hanya Karena Celetukan
25 BS 25 : Nggak Habis Pikir
26 BS 26 : Awas Jatuh Cinta
27 BS 27 : Aku Pasti Bisa!
28 BS 28 : Penyesalan?
29 BS 29 : Jangan Bahas Menikah
30 BS 30 : Pengasuh Mikha Yang Baru
31 BS 31 : Jomblo
32 BS 32 : Sumber Air Kehidupan
33 BS 33 : Minimarket
34 BS 34 : Roti Tawar
35 BS 35 : KENAPA ANDA MENGIKUTI SAYA?!
36 BS 36 : Selalu Bertahan Di Sini
37 BS 37 : Biar Nggak Tuman
38 BS 38 : Nggak Bisa Dipaksakan
39 BS 39 : Perkataan Baik
40 BS 40 : Kalian Semua Jahat!
41 BS 41 : Menelan Ludah Sendiri
42 BS 42 : Demi Kamu, Mikha
43 BS 43 : Janji Pernikahan
44 BS 44 : JANGAN JADI MANUSIA PENGECUT!
45 BS 45 : Ini Tentang Mikha
46 BS 46 : Kita Akan Menikah
47 BS 47 : Kamu Pasti Akan Bersedia
48 BS 48 : Membuatnya Jatuh Cinta Padaku
49 BS 49 : Berpura-pura Juga Butuh Tenaga
50 BS 50 : Mengupayakan Kebahagiaan Mikha
51 BS 51 : Tidak Seperti Biasanya
52 BS 52 : Hubungan Itu Hanya Omong Kosong
53 BS 53 : Sedang Meyakinkan Diri
54 BS 54 : Bukan Kita!
55 BS 55 : Aku Akan Menikahi Vina!
56 BS 56 : Kejutan Untuk Kamu
57 BS 57 : Jodoh Untuk Om Arkha
58 PROMO NOVEL CIMAI
Episodes

Updated 58 Episodes

1
BS 1 : Jemput Om Arkha
2
BS 2 : Seperti Bergandengan Sama Mama dan Papa
3
BS 3 : Kamu Pikir Saya Akan Menyentuhmu?
4
BS 4 : Kecil-kecil Sudah Genit
5
BS 5 : Bebas Yang Kelewat Batas
6
BS 6 : Nanti Ada Arkha Disini
7
BS 7 : Minta Digendong Juga? (Ada Visual)
8
BS 8 : Jangan Suka Marah-marah
9
BS 9 : Benar-benar Sombong
10
BS 10 : Dikuatkan Lagi
11
BS 11 : Teringat Anak-anak
12
BS 12 : Nginep di Apartemen Om Arkha
13
BS 13 : Tutup Itu Mulut Kamu
14
BS 14 : Malah Jadi Patung!
15
BS 15 : Lumayan
16
BS 16 : Jangan Ikut Campur
17
BS 17 : Dunia Tipu-tipu
18
BS 18 : Kamu Berbeda
19
BS 19 : Cepat Atau Lambat
20
BS 20 : Persis Seperti Anak Hilang
21
BS 21 : Dasar Anak Kampung!
22
BS 22 : Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
23
BS 23 : Saya Pamit
24
BS 24 : Hanya Karena Celetukan
25
BS 25 : Nggak Habis Pikir
26
BS 26 : Awas Jatuh Cinta
27
BS 27 : Aku Pasti Bisa!
28
BS 28 : Penyesalan?
29
BS 29 : Jangan Bahas Menikah
30
BS 30 : Pengasuh Mikha Yang Baru
31
BS 31 : Jomblo
32
BS 32 : Sumber Air Kehidupan
33
BS 33 : Minimarket
34
BS 34 : Roti Tawar
35
BS 35 : KENAPA ANDA MENGIKUTI SAYA?!
36
BS 36 : Selalu Bertahan Di Sini
37
BS 37 : Biar Nggak Tuman
38
BS 38 : Nggak Bisa Dipaksakan
39
BS 39 : Perkataan Baik
40
BS 40 : Kalian Semua Jahat!
41
BS 41 : Menelan Ludah Sendiri
42
BS 42 : Demi Kamu, Mikha
43
BS 43 : Janji Pernikahan
44
BS 44 : JANGAN JADI MANUSIA PENGECUT!
45
BS 45 : Ini Tentang Mikha
46
BS 46 : Kita Akan Menikah
47
BS 47 : Kamu Pasti Akan Bersedia
48
BS 48 : Membuatnya Jatuh Cinta Padaku
49
BS 49 : Berpura-pura Juga Butuh Tenaga
50
BS 50 : Mengupayakan Kebahagiaan Mikha
51
BS 51 : Tidak Seperti Biasanya
52
BS 52 : Hubungan Itu Hanya Omong Kosong
53
BS 53 : Sedang Meyakinkan Diri
54
BS 54 : Bukan Kita!
55
BS 55 : Aku Akan Menikahi Vina!
56
BS 56 : Kejutan Untuk Kamu
57
BS 57 : Jodoh Untuk Om Arkha
58
PROMO NOVEL CIMAI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!