BS 2 : Seperti Bergandengan Sama Mama dan Papa

Sesuai dengan janjinya, Mikha meminta untuk beli es krim. Tuan Leon menghentikan mobilnya di sebuah minimarket yang tidak jauh dari bandara. Arkha langsung turun dengan tetap menggendong Mikha, sementara Vina mengikutinya dari belakang.

''Ambil semua yang Mikha mau, Om Arkha yang traktir.'' ujar Arkha.

''Beneran Om?'' balas Mikha dengan wajah sumringahnya.

Arkha jongkok untuk mensejajarkan dengan keponakannya.

''Iya doong.'' jawab Arkha.

''Horeeeee.''

Mikha langsung berlarian menuju rak-rak di samping kanan kirinya.

Melihat hal itu, Vina yang tadinya berada di belakang Arkha pun langsung sedikit berlari untuk mengejar Mikhael. Apalagi saat melihat Arkha hanya diam saja melihat Mikha berlarian.

"Permisi, maaf." ucap Vina saat melewati Arkha.

Arkha mendesis kesal karena menganggap baby sitter itu tidak sopan. Padahal yang dilakukan Vina sudah cukup sopan, mulai dari mengucapkan kata permisi dan juga membungkukkan badannya.

''Mikha, ambil yang sekiranya Mikha mau makan ya, sayang.'' sergap Vina saat melihat Mikha asal mengambil.

''Iya Mbak Ina.'' jawab Mikha nurut.

''Jangan terlalu banyak dilarang, nanti jadi orang penakut.'' timpal Arkha yang sudah berada di belakang Vina.

Vina merasa Arkha akan memanjakan Mikha, sedangkan ia yang setiap saat bersama Mikha akan jauh lebih memiliki tanggungjawab yang besar. Karena jika terjadi sesuatu hal, tentu saja orang pertama yang akan dicari adalah Vina.

''Maaf Tuan Arkha, disini saya bekerja, jadi saya hanya berusaha bertanggungjawab atas pekerjaan saya. Saya juga menyayangi Mikha seperti anak saya sendiri, jadi sebisa mungkin tidak sembarangan saya berikan.'' balas Vina tanpa berani menatap Arkha.

Cih!

Arkha mendesis lagi mendengar apa yang dikatakan oleh Vina.

"Sok perhatian!" gumam Arkha dengan tatapan mata yang merendahkan Vina.

Vina memilih menganggap itu angin lalu, ia harus fokus pada kebaikan Mikha.

Saat pertama kali Vina bekerja, Arkha sudah berada di luar negeri. Sehingga pertemuan mereka memang sangatlah jarang, Arkha sosok yang dingin kepada para pekerja dirumahnya, namun, ia bisa menjadi sosok yang manja kepada ibunya. Dan hal berbeda, ia sangat lembut kepada keponakannya, Mikhael.

''Mau ambil lagi?'' tanya Vina.

''Sudah Mbak Ina, itu ajah.'' jawab Mikha.

Keranjang yang dipegang oleh Vina sudah hampir penuh terisi berbagai macam cemilan dan juga minuman yang dipilih sendiri oleh Mikha.

Arkha mengambil alih keranjang tersebut dan membawanya ke meja kasir. Setelah membayar, ia langsung membawa kantong plastik itu sendiri.

''Biar saya yang bawa, Tuan.'' pinta Vina.

''Biar saya saja, kamu gandeng Mikha.'' balas Arkha.

Tanpa Arkha suruh, saat inipun tangan mungil Mikha sudah berada di genggaman tangan Vina.

''Baik, Tuan.'' jawab Vina.

Ketiganya keluar dari minimarket dengan hasil belanjaan milik Mikhael.

''Mikha, sayang, jangan lari-lari.'' ujar Vina.

Vina sedikit terseret-seret karena Mikha berusaha berlarian kecil agar berdampingan dengan Arkha yang sudah melangkah di depannya.

''Om Arkha jangan cepet-cepet jalannya!'' protes Mikha.

''Ahh sayang, maafkan Om Arkha ya.'' ucap Arkha.

Arkha mengusap rambut Mikha gemas.

''Eh Mikha, jangan begitu.'' sergap Vina karena tiba-tiba Mikha melakukan sesuatu hal yang mengejutkannya.

Tangan kiri Mikha sudah digandeng oleh Vina, tiba-tiba saja ia mengulurkan tangan kanannya untuk menggandeng tangan kiri Arkha sehingga membuat Vina dan Arkha saling menatap karena terkejut.

''Mikha seperti bergandengan sama mama dan papa.'' ungkap Mikha polos. Menatap Arkha dan Vina secara bergantian.

Deg!

Baik Vina maupun Arkha sama-sama terkejut dengan apa yang diungkapkan oleh Mikha, keduanya langsung kehabisan kata-kata. Namun, keduanya tentu saja tidak menganggap hal itu serius. Ada kesedihan di hati keduanya mendengar ungkapan polos Mikha, namun, bagaimana pun juga mereka orang yang berbeda.

''Kita semua sayaaaaang banget sama Mikha.'' Vina mengecup kening Mikha.

Mikha tersenyum manis memperlihatkan giginya yang sudah mulai ompong.

''Maaf Tuan, biar saya yang membawa plastik itu. Lebih baik anda menggendong Mikha.'' ujar Vina.

Arkha sedikit mendelik, bisa-bisanya baby sitter ini memberi perintah padanya. Namun, melihat sikap Mikha yang membuatnya terkejut, Arkha pun langsung menyerahkan kantong hasil belanjaan itu ke Vina tanpa berbicara.

''Mikha nggak mau digendong, Oomm.'' rajuk Mikha.

''Itu sudah di tunggu sama opa dan oma.'' bantah Arkha beralibi dan tetap mengangkat tubuh Mikha.

Dengan sedikit berlari, Arkha menggendong Mikha agar cepat masuk ke dalam mobil. Tidak menuruti kekecewaan yang dirasakan oleh Mikha.

Vina dan Arkha berharap pasangan senior ini tidak melihat apa yang terjadi. Keduanya beradu tatap sekilas saat didalam mobil. Sorot mata yang diberikan Arkha membuat Vina langsung menunduk.

''Sudah?'' tanya tuan Leon.

''Sudah, Pa.'' jawab Arkha.

Helaan nafas lega dilakukan oleh Vina dan Arkha saat tidak ada pembahasan tentang sikap Mikha.

Posisi tuan Leon memarkirkan mobilnya memang paling ujung, untuk menatap ke depan minimarket memang sulit karena tertutup oleh kendaraan lainnya.

Arkha langsung menutupi rasa leganya dengan memberikan es krim ke Mikha yang tadi dipilih sendiri.

Mikha pun sepertinya juga sudah melupakan kejadian tadi, ia tampak senang menikmati es krim dengan mulut yang belepotan.

''Yaaahh, ice cream nya jatuh di baju Om Arkha.'' ujar Arkha.

Mikha pun langsung memastikan sendiri apa yang dikatakan oleh omnya.

''Maafin Mikha ya, Om ... Mikha nggak sengaja.'' ucap Mikha polos.

''Iya, Om Arkha maafin kok.'' jawab Arkha.

Dengan tingkah polosnya, Mikha mengambilkan tisu dan memberikannya untuk Arkha agar membersihkan sendiri karena ia masih fokus dengan ice cream.

Episodes
1 BS 1 : Jemput Om Arkha
2 BS 2 : Seperti Bergandengan Sama Mama dan Papa
3 BS 3 : Kamu Pikir Saya Akan Menyentuhmu?
4 BS 4 : Kecil-kecil Sudah Genit
5 BS 5 : Bebas Yang Kelewat Batas
6 BS 6 : Nanti Ada Arkha Disini
7 BS 7 : Minta Digendong Juga? (Ada Visual)
8 BS 8 : Jangan Suka Marah-marah
9 BS 9 : Benar-benar Sombong
10 BS 10 : Dikuatkan Lagi
11 BS 11 : Teringat Anak-anak
12 BS 12 : Nginep di Apartemen Om Arkha
13 BS 13 : Tutup Itu Mulut Kamu
14 BS 14 : Malah Jadi Patung!
15 BS 15 : Lumayan
16 BS 16 : Jangan Ikut Campur
17 BS 17 : Dunia Tipu-tipu
18 BS 18 : Kamu Berbeda
19 BS 19 : Cepat Atau Lambat
20 BS 20 : Persis Seperti Anak Hilang
21 BS 21 : Dasar Anak Kampung!
22 BS 22 : Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
23 BS 23 : Saya Pamit
24 BS 24 : Hanya Karena Celetukan
25 BS 25 : Nggak Habis Pikir
26 BS 26 : Awas Jatuh Cinta
27 BS 27 : Aku Pasti Bisa!
28 BS 28 : Penyesalan?
29 BS 29 : Jangan Bahas Menikah
30 BS 30 : Pengasuh Mikha Yang Baru
31 BS 31 : Jomblo
32 BS 32 : Sumber Air Kehidupan
33 BS 33 : Minimarket
34 BS 34 : Roti Tawar
35 BS 35 : KENAPA ANDA MENGIKUTI SAYA?!
36 BS 36 : Selalu Bertahan Di Sini
37 BS 37 : Biar Nggak Tuman
38 BS 38 : Nggak Bisa Dipaksakan
39 BS 39 : Perkataan Baik
40 BS 40 : Kalian Semua Jahat!
41 BS 41 : Menelan Ludah Sendiri
42 BS 42 : Demi Kamu, Mikha
43 BS 43 : Janji Pernikahan
44 BS 44 : JANGAN JADI MANUSIA PENGECUT!
45 BS 45 : Ini Tentang Mikha
46 BS 46 : Kita Akan Menikah
47 BS 47 : Kamu Pasti Akan Bersedia
48 BS 48 : Membuatnya Jatuh Cinta Padaku
49 BS 49 : Berpura-pura Juga Butuh Tenaga
50 BS 50 : Mengupayakan Kebahagiaan Mikha
51 BS 51 : Tidak Seperti Biasanya
52 BS 52 : Hubungan Itu Hanya Omong Kosong
53 BS 53 : Sedang Meyakinkan Diri
54 BS 54 : Bukan Kita!
55 BS 55 : Aku Akan Menikahi Vina!
56 BS 56 : Kejutan Untuk Kamu
57 BS 57 : Jodoh Untuk Om Arkha
58 PROMO NOVEL CIMAI
Episodes

Updated 58 Episodes

1
BS 1 : Jemput Om Arkha
2
BS 2 : Seperti Bergandengan Sama Mama dan Papa
3
BS 3 : Kamu Pikir Saya Akan Menyentuhmu?
4
BS 4 : Kecil-kecil Sudah Genit
5
BS 5 : Bebas Yang Kelewat Batas
6
BS 6 : Nanti Ada Arkha Disini
7
BS 7 : Minta Digendong Juga? (Ada Visual)
8
BS 8 : Jangan Suka Marah-marah
9
BS 9 : Benar-benar Sombong
10
BS 10 : Dikuatkan Lagi
11
BS 11 : Teringat Anak-anak
12
BS 12 : Nginep di Apartemen Om Arkha
13
BS 13 : Tutup Itu Mulut Kamu
14
BS 14 : Malah Jadi Patung!
15
BS 15 : Lumayan
16
BS 16 : Jangan Ikut Campur
17
BS 17 : Dunia Tipu-tipu
18
BS 18 : Kamu Berbeda
19
BS 19 : Cepat Atau Lambat
20
BS 20 : Persis Seperti Anak Hilang
21
BS 21 : Dasar Anak Kampung!
22
BS 22 : Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
23
BS 23 : Saya Pamit
24
BS 24 : Hanya Karena Celetukan
25
BS 25 : Nggak Habis Pikir
26
BS 26 : Awas Jatuh Cinta
27
BS 27 : Aku Pasti Bisa!
28
BS 28 : Penyesalan?
29
BS 29 : Jangan Bahas Menikah
30
BS 30 : Pengasuh Mikha Yang Baru
31
BS 31 : Jomblo
32
BS 32 : Sumber Air Kehidupan
33
BS 33 : Minimarket
34
BS 34 : Roti Tawar
35
BS 35 : KENAPA ANDA MENGIKUTI SAYA?!
36
BS 36 : Selalu Bertahan Di Sini
37
BS 37 : Biar Nggak Tuman
38
BS 38 : Nggak Bisa Dipaksakan
39
BS 39 : Perkataan Baik
40
BS 40 : Kalian Semua Jahat!
41
BS 41 : Menelan Ludah Sendiri
42
BS 42 : Demi Kamu, Mikha
43
BS 43 : Janji Pernikahan
44
BS 44 : JANGAN JADI MANUSIA PENGECUT!
45
BS 45 : Ini Tentang Mikha
46
BS 46 : Kita Akan Menikah
47
BS 47 : Kamu Pasti Akan Bersedia
48
BS 48 : Membuatnya Jatuh Cinta Padaku
49
BS 49 : Berpura-pura Juga Butuh Tenaga
50
BS 50 : Mengupayakan Kebahagiaan Mikha
51
BS 51 : Tidak Seperti Biasanya
52
BS 52 : Hubungan Itu Hanya Omong Kosong
53
BS 53 : Sedang Meyakinkan Diri
54
BS 54 : Bukan Kita!
55
BS 55 : Aku Akan Menikahi Vina!
56
BS 56 : Kejutan Untuk Kamu
57
BS 57 : Jodoh Untuk Om Arkha
58
PROMO NOVEL CIMAI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!