Kejadian di kantin yang membuat Charlotte jadi sasaran Kath dan seluruh anak di sekolah itu membuat Mark tak tinggal diam.
Dia membenci perundungan, oleh karena itu pria itu memberikan peringatan keras bagi mereka semua dengan menempatkan Charlotte di dekatnya. Sejak saat itu tak ada yang berani mendekati Charlotte dan lebih tepatnya seluruh sekolah memusuhi gadis malang itu.
Begitulah hari hari yang dilewati Charlotte dan Mark. Perlahan mereka semakin dekat dan Mark benar-benar menjaga gadis itu di dekatnya sampai tidak ada yang berani menyentuh atau bahkan menatap Charlotte dengan tatapan tajam seperti pertama kali gadis itu masuk sekolah.
Tetapi hal ini justru memicu dendam serta kebencian yang sangat mendalam dalam hati Kath, Bianca , George dan semua teman mereka.
Charlotte yang tidak punya apa-apa bisa masuk sekolah itu karena kepala yayasan , yang juga orang yang sulit di ajak bicara dan sulit diluluhkan hatinya tetapi berhasil ditaklukkan oleh Charlotte. Demikian halnya degan Mark yang dibuat seolah bertekuk lutut di hadapan gadis miskin yang bukan saingan mereka itu.
Tetapi apa boleh buat, selama Mark di dekatnya, tak satu pun boleh menyentuh gadis ceria yang meninggalkan mereka jauh di bawah sana. Nilai kemampuan akademik dan non akademiknya melampaui semua orang bahkan hampir mengimbangi Mark dan peringkat satu di kelas 11. Semua orang tercengang tetapi tidak bisa berbuat apa apa.
Tiga bulan berlalu, tak butuh waktu lama bagi keduanya menyadari kalau ada perasaan spesial di hati mereka masing -masing.
Mark, pria yang dingin itu menemukan warna baru bagi hidupnya, tepat di ulang tahun Charlotte yang ke 16 tahun, dia menyatakan perasaannya pada Charlotte dan berjanji jika sudah waktunya tiba nanti dia akan menikahi Charlotte.
Sungguh indah kisah mereka berdua. Bak kisah Cinderella yang hanya butuh waktu tiga hari untuk menemukan pangerannya karena insiden sepatu kaca.
Tetapi ini adalah kehidupan nyata dan realita yang menyakitkan. Sampai Charlotte kelas 11 dia dan Mark terus berhubungan baik bahkan membuat semua orang iri dengan gaya pacaran mereka yang sehat.
Charlotte tumbuh semakin cerdas dan cantik sedangkan Mark juga semakin tampan dengan pesonanya yang mahal.
Namun tampaknya ujian baru akan dimulai bagi Charlotte dan Mark. Pria itu harus kembali ke negara asalnya di London karena sang Ibu yang jatuh sakit.
Mark harus pindah ke London untuk mendampingi Ibunya, orang yang sangat dia sayangi. Keluarganya juga tahu kalau Mark menjalin hubungan dengan Charlotte dan mereka setuju.
Karena berkat Charlotte, pria itu mau berbicara pada kedua orangtuanya. Hubungannya yang sebelumnya buruk dengan ayah dan ibunya perlahan membaik setelah ada Charlotte di sisi Mark.
Namun mereka harus berpisah karena Charlotte berniat menghabiskan masa sekolahnya di Korea sebelum dia memutuskan untuk pindah ke tempat lain.
Kini Charlotte berdiri di bandara sambil berpelukan dengan Mark yang akan berangkat hari ini menuju London dan tidak tahu entah kapan dia akan kembali ke negara itu mengingat kondisi ibunya yang cukup serius.
“ Aku pasti akan menjemputmu Van, aku janji, dimasa depan aku ingin kau menikah denganku,” ucap Mark sambil mengusap wajah Charlotte dengan lembut.
Gadis itu tersenyum,” iya aku tahu kak, sudah sana berangkat, pesawatnya akan segera pergi, jangan ketinggalan pesawat lagi,” ucap Charlotte.
Mark terkekeh, terakhir kali dia ketinggalan pesawat karena asyik memeluk Charlotte dan mengatakan tak ingin berpisah selama libur sekolah .
“ baiklah nona bawel, aku pergi dulu, sampai jumpa,” ucap Mark sambil melepaskan pelukannya.
Charlotte tersenyum dengan teramat manis. Dia melambaikan tangannya dan menatap kepergian Mark menuju negara asalnya.
“ bye Van... i love you.... see you soonn..” seru Mark sambil melambai dan berjalan mundur.
“ bye kak Mark, see you soon, i love you too..” balas Charlotte dengan pipi bersemu merah.
Tiba-tiba Mark berhenti saat mendengar balasan Charlotte yang sangat jarang diucapkan gadis itu sejak mereka resmi menjalin hubungan.
“ Kenapa?” tanya Charlotte.
“ ada yang ketinggalan.” Ucap Mark lalu dia berlari sekencang kencangnya ke arah Charlotte dan menarik gadis itu ke dalam pelukannya lalu..
Cup...
“ aku pasti akan pulang Van,” ucap Mark memberikan ciuman pertama mereka sebagai pasangan kekasih.
Mark mengecup bibir mungil itu lalu tersenyum manis menatap mata indah Charlotte,” ihhh dasar mesum... itu ciuman pertamaku!!" gerutu Charlotte sambil mencubit pinggang Mark sampai membuat pria itu berjingkrak jingkrak karena geli.
“ hahah yeaayyy menang banyak , aku pergi dulu Charlotte, sampai jumpa lagi Van!!” seru Mark.
Kali ini pria itu benar-benar pergi setelah memberikan ciuman pertamanya pada Charlotte yang juga Ciuman pertama bagi gadis muda itu.
Entah kenapa kepergian Mark menyisakan kesedihan di dada Charlotte.
Dia menatap kepergian pria itu dengan senyuman getir,” kini aku harus berjuang sendiri Kak, tak ada lagi kakak yang selalu menjagaku saat ratusan pasang mata menatap penuh kebencian padaku, hati-hati di jalan kak,” ucap Charlotte sambil menitikkan air mata menatap kepergian Mark.
Perpisahan mereka mungkin terjadi tetapi hubungan mereka terus berjalan.
Namun tanpa sepengetahuan Mark, penderitaan Charlotte akan dimulai setelah Mark pergi meninggalkan negara itu untuk kembali ke tempat asalnya.
Mark dan Charlotte saling berbagi kabar, setiap hari melakukan hal yang sama, saling menguatkan satu sama lain dan saling menyemangati.
...****************...
Seperti biasa, Charlotte akan pergi ke sekolah untuk melanjutkan studinya tanpa Mark yang tidak akan menjemputnya lagi. Setiap hari dia pasti akan dijemput oleh kekasihnya tetapi mulai hari ini dia benar-benar kembali hidup sendirian setelah kepergian Mark .
Charlotte menggunakan sepeda motor yang diberikan Mark padanya dengan cara memaksa pastinya. Gadis itu mengendarai motornya menuju sekolah dan tersenyum menatap langit yang indah, pasti kekasihnya sudah tiba di London hari ini.
“ aku akan giat belajar dan menyusulmu ke sana kak,” gumamnya sambil tersenyum sempurna
Charlotte masuk ke lingkungan sekolah, maka penderitaannya pun di mulai.
Gadis itu tidak tahu monster macam apa yang sedang menunggunya di dalam gedung itu. Dia berjalan seperti biasa, masih belum ada yang mengganggunya tetapi tatapan mata semua orang yang melihatnya jelas mengatakan kalau dia dalam masalah besar.
Dari dalam gedung sekolah itu, Kath, George, Bianca, Sofia dan gengnya yang lainnya menatap jijik ke arah Charlotte sambil tersenyum sinis.
“ Won Woo, apa semua sudah kau siapkan?” tanya Kath.
“ hhohohohoo serahkan padaku Kath, semua sudah siap, teror akan di mulai, mimpi buruk akan dimulai saat ini juga,” ucap si pria Korea yang berdiri sambil memeluk Bianca dari belakang dengan tubuhnya yang tinggi dan besar.
Lee Won Woo adalah anak gubernur di mana sekolah itu berada, semua orang menyeganinya dan takut padanya yang memang memiliki kepribadian yang menyeramkan. Dia memiliki perawakan besar dan tinggi sesuai dengan bakatnya dalam dunia voli.
Mereka tersenyum, Kath yang iri dan membenci Charlotte menyatakan perang tepat setelah Mark pergi. Dia akan melakukan segala cara untuk mengusik Charlotte.
Mereka berjalan bersama mengikuti Charlotte dari belakang, primadona SMA itu selalu menjadi pusat perhatian seisi sekolah. Mereka berjalan dengan angkuh dan selalu menunjukkan batas yang jelas dengan orang yang tidak selevel dengan mereka.
Charlotte berjalan menuju loker miliknya di lorong yang berada tepat di depan kelas mereka , dia membuka lokernya dan..
Srukkkkkkkk....
Sampah pembalut bekas bertumpahan begitu saja dari dalam loker gadis itu belum lagi lumpur cair tumpah keluar begitu saja dari dalam lokernya hingga bau busuk menyengat memenuhi lorong itu.
“ Ieewhhhhh bau busuk apa itu, menjijikkan... dasar orang miskin, ke sekolah saja bau sampah ihhhh....”
“ Ahahahahaah orang miskin, yatim piatu dan sekarang enggak punya siapa-siapa harusnya nangis di pojokan huweeeee bawhahahahahhaa...” Bianca tertawa terbahak-bahak sambil berpura pura tengah menangis.
.
.
.
Like, vote dan komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments