Empat

, tetapi gerakannya terhenti saat ia

refleks mengubah Posisinya jadi duduk tegak. Melihat Luna kaget, Keenan ikutan terkejut.

“, ke sekolah tuh bawa kendaraan sendiri. Dikit dikit minta dianter, minta dijemput. Manja amat.”

“Kalau aku bisa bawa motor, dari kemaren aku udah bawa motor kali ke sekolah,” omel Luna, tak terima dibilang manja.

“Makanya belajar Usaha dikit kek,” seloroh Sagara, “ Percuma lo sekolah, kalau otak gak dipake.”

Nyesek. Satu kata yang bisa mewakilkan apa yang orang rasakan setelah ngomong dengan Sagara. Mood Luna semakin buruk setelah mendengar ucapan Sagara yang sungguh membuatnya kesal. Luna tidak bisa membayangkan kenapa Keenan betah berteman sama Sagara. Mungkin Keenan sudah cukup kebal akan sifat sahabatnya tersebut, atau mungkin Keenan telah dipelet oleh Sagara agar mau menjadi temannya terus.

Luna beranjak dari tempat tanpa Pamit kepada Sagara maupun Keenan. Dadanya sesak, ia seperti ingin menangis namun ditahan. Langkahnya yang lambat itu membuat Keenan meringis kasihan. Kaki Luna timpang, dan setiap melangkah ia selalu mendesah kesakitan.

“ Sagara, lo Nggak kasihan apa ngeliat dia,” ucap Keenan berbisik sambil menepuk bahu Sagara terlebih dahulu.

Sagara terdiam. Ia masih memandang tubuh Luna dari belakang. Pikirannya melayang-layang ke kejadian yang terjadi Pagi tadi. Luna kesakitan begitu juga salah satunya akibat ia jatuhkan dari gendongan, lantaran berbohong dengan Pura-pura Pingsan. Giliran kena batunya, malah nangis

“ Luna, lo Pulang bareng gue,"

...•••••...

Sepanjang Perjalanan menuju rumah Luna, Sagara mencoba menahan kesabarannya ketika Luna memeluknya sangat erat karena luka di kaki Luna yang terkena angin dan rasanya sangat ngilu serta Perih. Luna meronta ronta dan memukul mukul Perut Sagara sambil menahan tangis.

“Perut gue sakit, bego,” omel Sagara

“Lutut aku lebih sakit. Lecet nih sampe berdarah,” balas Luna

“Pantat aku juga sakit, gara-gara kamu,”

“Lebay banget sih, lo.” Sagara berdecak.

“Lepasin Nggak,”

Luna menggeleng, tidak mau melepaskan tangannya yang melingkar di sekitar Perut Sagara

“Gak mau,”

“Lepasin atau lo gue turunin di Pinggir jalan sekarang” ancam Sagara

“Nggak mau, Sagara” Luna memekik.

“Sumpah, ini Perih banget,”

“Dramatis banget hidup lo. Dasar manja.”

“Aku gak manja,”

“Lo manja.”

“Nggak!”

“Bacot.”

Luna bungkam. ia tak mau adu mulut lagi dengan Sagara

Daripada Sagara semakin menyakiti hatinya dengan kata kata yang ia lontarkan, Luna lebih memilih untuk diam. Bukan karena ia mengalah, hanya saja Luna malas berdebat. Dan Luna tidak mau membuat Sagara semakin berkeinginan untuk menurunkannya di Pinggir jalan.

Beberapa menit kemudian, motor Sagara berhenti di depan rumah Alana yang nampak sepi. Di depan motor Sagara, ada sebuah motor merah yang terparkir di sana tanpa ada Pemiliknya. Sagara ingat, motor itu adalah motor yang sama seperti yang ia lihat saat Pertama kali dirinya mengantar Luna Pulang. Pelan-Pelan Luna turun dari boncengan. Setelah kedua kakinya menapak kakinya di aspal, Luna memadang Sagara.

“Makasih ya.”

“Ya.”

“Kamu langsung Pulang,” tanya Luna yang Langsung Sagara balas dengan anggukan. Tetapi, sedari tadi mata Sagara tak lepas dari motor merah tadi. Penasaran apa yang Sagara lihat, Luna Pun mengikuti arah Pandang mata Sagara Raut wajah Luna seketika berubah menjadi suram.

“Motor lo,” tanya Sagara. “Maksud gue, itu motor Punya keluarga Io,”

Luna menggeleng malas. “Bukan.”

“Motor siapa,” tanya Sagara lagi.

Luna mengedikkan bahu. “Nggak tahu.”

Mata Sagara semakin menajam ke arah motor itu. Ia merasa tidak asing dengan motor tersebut. Tetapi, ia berpikir dua kali sebelum mengambil keputusan. Karena ia tahu motor seperti itu bukan hanya dimiliki satu orang. Sagara menarik napas dalam, lantas mengembuskannya dengan sekali hentakan. Ia melirik Luna sekilas,

“Gue balik.”

Kemudian, motor Sagara langsung melesat meninggalkan tempat

Terpopuler

Comments

Ridwan

Ridwan

lanjut terus Thor

2023-01-31

0

Rara Rara

Rara Rara

lanjut Thor

2023-01-31

0

Daniel Daniel

Daniel Daniel

next Thor

2023-01-31

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!