ia kembali menatap cowok tersebut Neng Luna katanya,” jawab Pak Satpam.
Luna seketika mengernyit.
“Temen,”
Segera Luna berlari kecil ke rumahnya dengan was-was, Luna melirik ke dalam rumah, tepatnya ke ruang tamu. Ada seseorang sedang duduk di sofa membelakangi dirinya. Perasaan Luna tiba-tiba jadi tidak enak.
“Kamu siapa,”
Suara Luna membuat dia lantas menengadah kepalanya yang sudah menunduk dan menoleh ke arah Luna. Pupil matanya membesar, menandakan ia terkejut akan kehadiran si Pemilik rumah di s masuk.” Regan berucap jujur. “Soalnya dia kan, kenal a Luna memicing, tak suka akan kehadiran cowok itu di rumahgapain ke sinu ketemu kamu.” Regan maju satu langkah ke Luna, dan Luna mundur lagi. Dengan risih, Luna berkata,sah dekat-dekat. Aku benci bau alkohol Luna berhasil membuat Regan tak berkutik. Ia mundur, sedikit menjauh dan kemudian mengusap wajahnya. Ia membasahi bibirnya yang menghitam akibat sentuhan rokok. Matanya yang bagus itu sekarang terlihat sedikit memerah dan tak enke sini buat ketemu kamu, Na Aku kangen.” Regan mendekat ke Luna lagi, bahkan kini jarak mereka hanya sebatas satu jengkal. Refleks, Luna mendorong dada Regan agar cowok itu menjauh.
“Aku bilang jangan deket-deket aku Regan,” Luna marah.
“Aku nggak suka,"
“ Luna ..... "
" Kamu Pergi sekarang Regan sebelum aku Panggiilin satpam buat usir kamu,” Luna histeris. Tanpa Peduli dengan sekitarnya, ia langsung berlari ke lantai dua di mana kamarnya berada. Ia masuk ke kamar, lalu membanting Pintu hingga terdengar bunyi yang keras sekali sampai ke sudut rumKemunculan Regan membuat suasana hatinya memburuk. Luna sudah hampir bahagia karena Regan menghilang dari hidupnya. Tetapi, cowok itu malah datang lagi dan membuat Luna mengingat kembali akan luka lama yang Pernah ia toreh Padanya. Luna membenci momen dimana ia harus merasakan serbuk Pahitnya kejadian impir saja Luna menangis bila ia tidak menahannya.
...•• mereka daKeenan langsung menarik napas dalam dalam. “Yang lo bilang buruk itu mungkin tipe Pacar yang dikit dikit ngajak jalan, ngajak keluar malem, ngajak main di kamar, dan bikin lo lupa sama yang namanya belajar.” Keenan langsung melanjutkan. “Makanya, cari cewek yang Pengertian.”...
“Au ah,” dengus Sagara “ gue lagi Pusing mikirin geografi, nggak usah dibikin tambah Pusing sama omongan lo deh.”
Yang terjadi setelah Sagara berkata seperti itu adalah hening.
Sagara memang sama sekali belum Pernah merasakan apa itu cinta, apa rasanya Pacaran, dan sejenisnya. Hidupnya terlalu terpaku pada Pendidikan dan masa depannya. Prinsipnya adalah ingin membahagiakan orangtuanya dengan cara memiliki segudang Prestasi masuk ke Perguruan tinggi negeri yang bergengsi, dan sukses. Pacar ? Urutan itu ada jauh di belakang. Entah sampai kapan Prinsip itu tetap melekat Pada diri Sagara.
...••••...
Luna keluar dari kamar mandi dengan handuk membungkus rambutnya yang basah. ia berjalan mendekati kasur, lalu duduk di tepi kasur sambil mengembus napas berat. Wajahnya yang semula kusam, seketika segar kembali setelah mandi. Luna meraih Ponselnya yang tergeletak di kasur saat ia melihat layarnya menyala. Ada Pesan dari Mamanya.
...Mama...
...Kamu mau makan apa, Na...
Senyuman Luna melebar, ia sangat suka bila mamanya bertanya soal itu. Dengan gerakan cepat, Luna membalas Pesan mama dan menyebut beberapa menu makanan yang ada di restoran berlambang huruf ‘W’ terbalik.
Usai mengirim Pesan, Luna melirik jam yang terpampang di layar Ponselnya. Jam setengah lima. Ia selalu bosan bila mamanya kerja. Nggak ada temen, nggak ada yang bisa diajak ngobrol. Ditambah lagi Luna baru Pindah satu bulan yang lalu dan belum menemukan teman sebaya yang Pas untuknya.
Sebenarnya Luna Pindah tak begitu jauh dari rumah lamanya. Tetap berada di daerah yang sama, namun keadaannya jauh lebih baik dan terhindar dari Para tetangga yang hobi bergosip.
Kring ..... kring.....
Ponsel Luna kembali berbunyi. la langsung melihat benda Pipih tersebut, berpikir itu adalah mamanya. Tetapi ternyata, bukan.
...Regan...
...Aku masih di sini. Aku kangen kamu, Na....
Wajah Luna seketika memanas. Emosinya Perlahan meluap dan ia segera menggeram. Segera ia membuka daftar kontak di Ponsel dan menelepon seseorang. Butuh waktu lima detik sampai akhirnya Panggilan telepon dari Luna tersambung.
“Halo,” ucap Luna ketika Panggilannya telah diterima.
“Iya, Neng," salut orang di seberang sana.
“Pak, tolong itu cowok yang ada di ruang tamu disuruh keluar aja, kalau dia nggak mau, Paksa aja. Luna lagi nggak mau ketemu Regan soalnya.” Alana berucap. “Cepetan ya, Pak. Makasih,"
...•••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
metha kusumawati
kek mirip novel sebelah
2023-02-21
0
Daniel Daniel
lama-lama juga bisa jatuh cinta
2023-01-31
0
Ridwan
up Thor
2023-01-31
0