*Kenapa aku menangis? Apa benar dia ibuku tapi bukankah menurut ingatan Liu Wen ibu sudah meninggal?- batin Liu Wen, ia mengusap air mata yang mengalir diwajahnya.
"Maaf anda salah orang" Liu Wen melepas pelukan wanita itu dan pergi meninggalkannya.
"Kau Putri Pertama Perdana Mentri Liu bukan??" Liu Wen menghentikan langkahnya
"Bu...bukann anda salah orang, bukankah Putri Pertama Perdana Mentri baru saja meninggal?" Liu Wen tak berbalik saat mengatakannya terlihat Liu Wen memainkan gelang giok yang sedang dia pakai.
"Kau sedang berbohong nak saat kau gelisah atau berbohong kau akan memainkan gelang giok ditanganmu" Liu Wen berbalik, ia heran bagaimana orang asing tau dengan kebiasaannya dari kecil ini bahkan sebelum menjelajahi waktu kebiasaannya ini sudah ada.
"Andaa tahu dari mana?"
"Karena aku melakukan hal yang sama saat berbohong" wanita itu menatap senduh tatapanya penuh kasih sayang.
"Tapi anda punya anak? Ibuku meninggal saat melahirkanku jika anda memang ibuku berarti anda sudah mempunyai keluarga baru" Liu Wen menunduk.
"Ikutlah denganku akan kuceritakan semunya" wanita itu memegang tangan Liu Wen, Liu Wen mengangguk dan mengikuti mereka. Cukup jauh karena mereka tinggal diatas gunung.
"Silakan duduk, ibu akan siapkan teh untuk kalian" wanita itu tersenyum, Liu Wen mematung dia tak sabar mendengar kebenarannya.
"Minumlah udara digunung sangat dingin, aku akan mulai bercerita"
"Baiklahh" Liu Wen dan Liu Yichen mengambil cangkir teh dan mulai meminum tehnya.
"Aku juga tak pernah mendengar penjelasan dari ibu. Siapa ayahku hari ini aku ingin mengetahuinya" jawab Yichen.
"kalian berdua dengarlah ceritaku"
18 tahun yang lalu
"Namaku Zhou Yiren aku dan Liu Whojin adalah teman masa kecil karena saling mencintai kami menikah, lalu tak lama Liu Whojin diangkat menjadi Perdana Mentri Kekaisaran Qin, aku pun berganti nama menjadi Liu Yiren kadang orang orang memanggilku Permaisuri Liu karena kepintaran, kecantikan dan kebijakan, aku dihormati orang orang di Kekaisaran terutama dikediaman. Kebahagian kami pun bertambah saat aku mengandung, namun saat itu
"Yiren, ini Shi Ruoxi keponakanku. Mulai hari ini dia menjadi selir pertama dirumah ini" kata Liu Xiaoyu/Ibu Liu Whojin.
"Salam kakak aku Ruoxi, semoga kita bisa menjadi keluarga yang baik"
"Ba...baiklahh, apa ibu sudah beritahu Whojin?" tanya Liu Yiren, ia sedikit tersentak disaat dirinya hamil begini ibu mertuanya membawa seorang selir masuk? Hal itu membuatnya sedikit sedih.
*Hmphh, lihat saja kak jin akan berpaling darimu-batin Ruoxi karena sudah lama menyukai Whojin tetapi Whojin memilih menikahi Yiren.
"Tidak perlu dia anakku dia pasti tak akan mempermasalah" ibu besar Liu pergi sambil memasang wajah datar.
Selama itu tidak ada masalah. Ruoxi juga sangat baik kepadaku. Aku tak menaruh curiga padanya, setiap hari Whojin memanjakanku, awalnya Whojin tak menerima Ruoxi tapi aku menyuruhnya menerima Ruoxi agar ibu mertuaku dan suamiku tak bertengkar lagi, kandunganku pun sudah memasuki masa kelahiran
"Kakak, saudaraku bilang di Desa Yang banyak sekali orang yang berjualan baju bayi kualitas terbaik apa kakak mau ikut denganku untuk melihatnya?" tanya Ruoxi
"Hmmm... tapi aku sekarang sedang hamil tua tidak mungkin diperbolehkan keluar"
"Aku akan meminta izin kepada kak jin dan ibu besar Liu, kakak tenang saja" seru Ruoxi dengan bersemangat, ia langsung pergi dari sana.
*Tentu saja, hari ini aku harus membunuhmu-batin Ruoxi sambil tersenyum licik ia tak perlu izin dari siapapun untuk membunuh Liu Yiren.
"Hmm.... aku belum tahu bayi ini perempuan atau laki laki baju apa yang akan kubeli" Liu Yiren duduk diranjangnya lalu tak lama Ruoxi kembali lagi.
"Kakak, ibu besar mengizinkan, kak jin sedang pergi ke Istana, ia akan kembali lima hari lagi! Ayo kak! Cepat nanti bajunya habis" Liu Yiren hanya menurut dan mengikutii Ruoxi. Perjalanan menempuh waktu dua hari saat sampai Yiren hanya sibuk memilih baju bayi untuk bayinya.
"Adik... sepertinya ini sudah semua. Ayo kembali nanti Whojin kembali... kalau aku tak ada di kediaman dia akan marah"
"Iya kakak benar, naiklah ke kereta" mereka melakukan perjalanan saat malam Yiren merasakan sakit diperutnya.
"Ahhhh.... sakitt!" Yiren memegang perutnya.
"Ada apa kak?"tanya Ruoxi.
"Sepertinya aku akan melahirkan, adikk tolong aku" Yiren memegang perutnya karena sakit dan terua berteriak Ruoxi menyuruh kurir untuk berhenti dan menyuruh beberapa pelayan masuk ke kereta dan membantu persalinan Yiren.
"Ahhh...!!" teriakan Yiren semakin lama semakin keras ada akhirnya tangis bayi keluar.
"Cepat berikan bayi itu padaku" kaya Ruoxi merampas bayi perempuan yang baru lahir dari tangan pelayan itu.
"Adikk.... aku ingin melihat bayiku" seru Yiren yang baru saja melahirkan badannya masih lemas dan tubuhnya ditutupi selimut yang tebal.
"Lihat bayimu?" senyum miring tercetak diwajah Ruoxi.
"Lihatlah dari akhirat nanti. Kau sudah mengambil kak jin dariku kak jin tak pernah melihat ku sedikit pun, hah!?Hanya dengan bayimu ini aku bisa mendapatkan kak jin, lalu jika aku tak memerlukannya lagi akan ku bawa dia menemuimu" Ruoxi melempar Yiren di gunung.
"Selamat tinggal kakak! Tunggu saja hewan buas memakanmu... ku dengar disini banyak harimau" Ruoxi pergi meninggalkannya tiba tiba perutnya sakit lagi seperti mau melahirkan dia kehilangan tenaga dan akhirnya pingsan.
Saat aku terbangun aku berada digubuk tua dan ada seorang wanita tua didepanku.
"Nak kau baik baik saja?"tanya wanita tua itu.
"Tentu terimakasih sudah menolongku" senyum Yiren, tubuhnya penuh dengan keringat, ia juga tiba tiba menangis karena mengetahui sifat asli Liu Ruoxi yang telah dianggapnya sebagai adik kandungnya sendiri itu.
"Tenanglah. Jangan menangis, bayimu juga sudah ku mandikan. Ia sangat kuat walau tadi kau pingsan dan aku sulit mengeluarkannya tapi dia baik baik saja" jelas wanita tua itu sambil tersenyum.
"Bayiku?" Yiren melihat wanita tua itu membawa bayi yang sudah bersih.
"Iya dia laki laki" kata wanita tua itu menyerahkannya ke Yiren.
"Putraku ternyata aku punya bayi kembar" Yiren meneteskan air matanya.
Sejak saat itu aku banyak mendengar berita bahwa diriku meninggal karena melahirkan lalu melihat wajah whojin yang biasa saja dan membawa banyak selir kekediaman aku tak berniat kembali, kecuali membawamu pergi dari sana namun yang kulihat, kau sangat menyayangi Ruoxi dan tak ingin pisah darinya, itu sebabnya aku menyerah dan memilih hidup disini.
"Ibuu..." Liu Wen menangis ternyata ibunya masih hidup dan dia punya adik laki laki.
"Adikku" Liu Wen memeluk Liu Yichen.
"Kakak maafkan aku yang lancang" kata Yichen menatap kebawah takut Liu Wen marah.
"Tenang saja, kau tadi melindungi ibu. Kau sangat hebat" Liu Wen mengacungkan jempolnya.
"Ibu... aku akan balaskan dendammu, dia juga hampir membunuhku, jika ayah tahu ibu masih hidup dia akan sangat senang apa lagi bertemu adikku ini. Kediamaan Perdana Mentri tak memiliki anak laki laki" Liu Wen menatap ibunya berusaha menyakinkannya.
"Tapi ayahmu sudah tidak mencintai ibu lagi"
"Omong kosong, ayah sangat mencintaimu dia selalu bercerita tentangmu padaku"
"Ibu kita harus merebut hak hak mu yang sudah diambil jalangg itu"
"Benar ibu aku setuju! Aku juga belum pernah bertemu ayah" wajah Yichen cemberut
"Ibu tak ingin ada pertengkaran"
"Ibu diam saja biar aku dan Yichen yang membereskannya untukmu"
"Benar ibu.." kata Yichen.
"Baiklah" Yiren menghela nafasnya.
"Baik kita tunggu waktu yang tepat" senyum licik Liu Wen mengembang
"Kapan itu kakak?" tanya Yichen.
"Dua tahun lagi karena masa kerja ayah diprefektur Xingjing akan berakhir"
"Hmmm... kakak kau banyak tahu soal ini"
"Tentu. Orang bodoh hanya akan menunggu bawahannya bekerja sedangan orang bijak akan berusaha mencari sendiri kebenarannya" jelas Liu Wen sambil tersenyum licik.
"Mmm.... lalu apa kaisar adalah orang bodoh? Dia kan selalu menyuruh bawahannya bekerja?" tanya polos Yichen.
"Lupakan kau tak mengerti pribahasa zaman now ciptaanku" Liu Wen menatap datar wajah adiknya.
*Kenapa dia jadi bodoh setelah tahu aku kakaknya tadi saat dipasar seperti seorang yang sangat cool-batin Liu Wen.
Mereka berbincang, bersenda gurau dan menunggu waktu yang tepat itu untuk kembali dan balas dendam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Dianita Indra
next
2022-05-19
0
ARA
wah..pertemuan tak terduga😍
2021-11-26
1
Salma Cheng
lanjut ...up yang byk thooor
2021-10-24
1