"Mmm.... bagaimana cara kabur dari sini?" gumam Liu Yifei, ia berpikir keras sambil memegang dagunya.
"Ahhh!! Walaupun tidak ada penjaga tapi pintunya dirantai" Liu Yifei mengacak acak rambutnya karena frustasi, dia menghentikan aktivitasnya karena tak sengaja memegang sesuatu dirambutnya.
"Hehehehe..... untung aku seorang yang pintar dengan jepit rambut ini! Ayo kita ubah jadi kunci" mata Liu Yifei berbinar sambil bersenandung ria mengumpulkan semua emasnya dan memasukannya kedalam baju.
"Ayo kita buka, emmm" dengan ekstra fokus Liu Yifei mengotak atik gembok dengan rantai yang melingkar dipintu penjara dan krakkk gembok terbuka.
"Awww! Yess! Terbuka uwo uwoo" Liu Yifei menari nari karena berhasil membuka gembok itu dia melempar rantai yang melilit pintu dan membuangnya.
"Baikkk sekarang waktunya kaburr... owh hampir lupa ponselku! Muahh" ia menelusuri penjara bawah tanah, tak ada satu pun penjaga sampai pintu keluar mungkin karena Liu Wen yang gila dan terkurung dipenjara sehingga orang orang berpikir tak perlu dijaga.
"Lewat mana... lewat mana" Liu Yifei melihat keadaan yang sekiranya aman dan langsung memanjat tembok lalu kabur meninggalkan kediaman Perdana Mentri.
"Huh!? Tunggu saja kau jalangg jelek! Aku akan kembali dan balas dendam" Liu Yifei memandang kediaman Perdana Mentri sebentar dan langsung melanjutkan perjalanannya.
Pasar
"Wahhh.... jadi ini yang namanya pasar zaman dulu! Astaga bau apa ini enak sekali" berkat hidung Liu Yifei yang tajam dan perutnya yang keroncongan, ia bisa mencium bau makanan yang enak diantara bau keringat orang gemuk disekitarnya.
"Boss tolong beri aku lima mantao" liur Liu Yifei berjatuhan karena ia sangat lapar, selama berada di zaman ini ia belum makan sama sekali.
"Cihh... kau mau menipuku lihat penampilanmu yang seperti gembel ini mana mungkin punya uang" pedagang itu menunjuk Liu Yifei dan memandang rendah dirinya.
"Heh?! Segini cukup?" Liu Yifei mengeluaran satu tael perak.
"Tentu saja! Nona silakan ambil semua mantaoku" pedagang itu langsung merubah wajahnya menjadi ramah. Liu Yifei hanya berdesis ia sedang malas berkelahi karena perutnya yang lapar.
Selesai makan Liu Yifei hendak pergi ketoko baju untuk membeli beberapa hanfu disana karena ia baru pertama kali ke pasar dia tersesat sampai kehutan saat diperjalanan segerombolan orang berpakaian hitam sedang mengejar seorang pria.
"Menyerah saja, kami akan membunuhmu dengan cepat dan tidak menyiksamu dulu? Bagaimana?" kata seorang berpakaian hitam.
"Uhukkk....! Kau terlalu menganggap remeh diriku" kata pria tersebut, tubuhnya penuh dengan luka dan sedang sekarat.
"Wahh.... ada perkelahian sebaiknya aku mencari tempat duduk yang enak" kata Liu Yifei, ia menenteng mantaonya duduk disekitar pohon bambu dan memperhatikan secara seksama pertarungan ini.
"Matilah kauu" kata orang berpakaian hitam sambil mengayunkan pedangnya dengan cepat pria tersebut menangkis serangannya dan menyerang balik hingga tiga orang tewas.
"Tuann kau sedang sekarat walaupun kau menghabisii kami.... kau juga akan mati"
"Haaa.... haaa.... setidaknya aku mati sebagai prajurit yang terhormat bukan pecundang" pria tersebut terjatuh hingga berlutut.
"Ckckck kasian sekali sepertinya dia sekarat" gumam Liu Wen dengan santainya ia berkomentar sambil memakan mantaonya.
"Hah?! Sudah mau mati banyak gaya" pria berpakaian hitam mengambil belatinya dan bersiap menusuk jantung pria itu.
Pukkkk
Mantao Liu Yifei terjatuh dan mengelinding kearah pria berpakaian hitam.
"Aishhh..... aku rugi satu mantao" gumam Liu Yifei mendengus kesal.
"Siapa kau?! Beraninya mengikuti kami dan melihat hal ini"
"Tontonan seru begini mana boleh dilewatkan" kata Liu Yifei tanpa berdosa sambil mengedikkan bahunya.
"Siapa pun yang tahu hal ini harus mati! Tapi sebelum mati aku bisa mencicipi tubuhmu" dengan tatapan penuh ***** memandang Liu Yifei.
"Baiklah aku akan terhormat jika disentuh oleh seorang prajurit pemberani" Liu Yifei dengan wajah malu malu mengatakan hal itu membuat semua orang yang disana kaget.
"Kak.... biasanya wanita akan berteriak, menolak atau bunuh diri sedangkan wanita ini menyerahkan dirinya sendiri?" kata bawahan seorang pria berpakaian hitam.
"Hahahaha.... yang begini sangat langka. Ayo kemari sayang" kata pria berpakaian hitam itu menghampiri Liu Yifei, ia langsung memegang tangan Liu Yifei dan
crasss
Darah segar mengalir
"Aahhh.... matakuu kau jalangg apa yang kau lakukan!!" sambil memegang kedua matanya yang berdarah karena ditusuk Yifei mengunakan tusuk rambutnya.
"Mati saja kau bajingann beraninya menyentuhku..." Liu Yifei mengambil pedang ditangan pria berpakaian hitam itu dan langsung memotong tangannya.
"Ahhh... sakittt" darah mengalir dengan deras nampak tangannya yang masih bergerak saat sudah terpotong bergelindingan ditanah.
"Tangan kotormu sudah menyentuhku jadi tak boleh dibiarkan tetap ditubuhmu!! Jika tidak aku tidak akan bisa menikah" kata Liu Yifei ia langsung menancapkan pedang itu tepat di dada sang pria berpakaian hitam.
"Kalian mau bermain satu malam denganku?" tanya Liu Yifei sambil tersenyum nakal kepada dua bawahan orang berpakaian hitam itu.
"Heii... wanita kau akan menangis dan bersujud ampun pada kami jika kupotong lidahmu"
"Hahahaha..... omong kosong! Kemarilah! Ayo temani tante bermain!!!" mereka langsung menyerang Liu Yifei dengan sekuat tenaga.
"Hoammmm.... apa cuma segini kemampuan kalian? Kalau begini harus menungguku mati baru bisa memotong lidahku" Liu Yifei menguap karena bosan dengan pertarungan ini, sejauh ini ia hanya menangkis serangan. Ia melihat kearah samping dan melihat pria yang diserang tadi terluka parah.
"Baiklah walaupun aku masih mau bermain tapi aku sangat sibuk" Liu Yifei menangkis serangannya dan langsung menebas dua leher sekaligus.
"Fyuhh... olahraga malamku sepertinya cukup" Liu Yifei merenggangkan tubuhnya dan menghampiri pria tersebut.
"No..nonaa ilmu beladirimu sangat mengagumkan... uhukk.... terimakasih sudah menolongku" pria itu menatap Liu Yifei sorot matanya yang lemah karena menahan rasa sakit akibat sayatan pedang.
*Untung dari kecil kakak selalu mengajariiku bermacam ilmu bela diri karena keluarga kami sering di incaran jadi untuk melindungi diri sendiri-batin Liu Yifei.
"Tidak masalah! Kau hanya perlu membayarku satu malam!" Liu Yifei mengedipkan satu matanya.
"Uhukkk...." pria itu terbatuk darah dan akhirnya jatuh ketanah.
"Hee... apa dia terkejut sampai pingsan karena perkataanku?"
"Baiklahh pakaian baguss kau harus menunggu lebih lama lagi!!! Aku harus bertanggung jawab atas pria tampan ini... hehehe..." Liu Yifei tertawa jahat.
"Sayangku ayo kita ke hotell" teriak Liu Yifei sambil memapah pria tersebut jelas sekali tercetak diwajahnya kalau ia sangat bahagia membawa pria asing itu ke hotel atau di zaman kuno ini disebut penginapan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
sahabat pena
MC nya bar2 euy🤣🤣
2024-06-10
0
Karil Laviqne
🤣🤣🤣🤣🤣
2024-01-26
1
Niaa🥰🥰
😂😂😂
2024-01-25
1