4.Bertemu Orang Mati

"Aku berurusan dengan orang yang salah" Liu Yifei menangis dalam hati.

"Hah!? Sudahlah aku juga tidak akan menetap disini dan dia tak mungkinkan mencariku di kediaman Perdana Mentri?Walaupun mencariku disana aku takkan kembali sekarang" tawa jahat Liu Yifei merekah.

"Baiklah Liu Wen! Kau harus tidur.... Hihihi, sepertinya aku sudah biasa dengan nama ini walaupun agak berbahaya memberitahu identitasku sebagai Putri Pertama kediaman Perdana Mentri tapi rasanya tak bisa ditahan! Hihihi.... punya status tinggi seperti ini sangat membanggakan" Liu Wen membaringkan tubuhnya keranjang menatap langit langit.

"Shss.... kepalaku sakit" Liu Wen memegang kepalanya, tiba tiba muncul ingatan ingatan Putri Liu Wen.

*Putri Liu Wen seorang Putri perdana mentri dari istri pertama, ibunya meninggal saat melahirkannya, sejauh ini selir ayahnya Liu Ruoxi adalah orang yang merawatnya. Dia sangat baik kepada Liu Wen dan selalu melindunginya, itu membuat Liu Ruoxi diangkat menjadi istri kedua, tetapi hal itu membuatnya besar kepala dan seluruh selir selir dikediaman mentri Liu menghormati Liu Ruoxi seperti layaknya Nyonya Liu. Siapa sangka dialah penyebab kematian Liu Wen, dia memberi racun gila (opium) kepada Liu Wen sehingga Liu Wen menjadi lemah. Banyak dari selir selir ayahnya yang membencinya ingin membunuh bahkan saat tak berdaya pun Liu Wen sering dipukul oleh selir selir dan anak anaknya. Liu Liang/anak Liu Ruoxi yang dianggap saudaranya pun ikut memukulinya hingga akhirnya ia dimasukan kepenjara dingin(bawah tanah) oleh Liu Ruoxi dan akhirnya mati.

"Haaa.... tragis sekali nasibmu. Siapa sangka kehidupan masa laluku ternyata menyedihkan sekali" Liu Wen tersenyum sinis.

"Baiklah tidak ada lagi Liu Yifei namaku sekarang dan selamanya hanya Liu Wen" dia tersenyum dan tak lama menutup matanya, rasanya hari ini adalah hari yang panjang seharian dia selalu dikejutkan dengan hal hal yang tak terduga.

"Semoga saja besok aku tak menemukan hal hal yang bikin sakit jantung lagi" gumam Liu Wen dan akhirnya tertidur.

******

"Nyonya apa anda akan meninggalkan penginapan?" tanya resepsionis saat melihat Liu Wen hendak keluar.

"Iyaa begitulah ada apa? Apa aku perlu membayaranmu karna memanggil tabib semalam?" Liu Wen menoleh kearah resepsionis dan menggaruk pipinya yang tak gatal.

"Ahh tidak Nyonya... kemarin para pengawal istana datang kepenginapan memeriksa setiap kamar. Saya hanya ingin meminta maaf atas ketidaknyamaannya" resepsionis itu menunduk.

"Ahh... tidak perlu meminta maaf bukan salahmu nona resepsionis" Liu Wen menghampiri resepsionis itu da.n menepuk pundaknya

"Ehh? Nama saya An Xi. Nyonya dimana suami anda?"An Xi terharu dan senang karena cuma Liu Wen nya tak memarahinya.

"Oh... itu... suami saya sudah pergi duluan dari pintu belakang! Xixi kecil semangat ya bekerjanya aku pergi dulu" Liu Wen mengelus pucuk kepala An Xi dan pergi meninggalkan hotel.

"Ewww... lihatlah penampilan gembelku yang belum berubah... karena si Qin Xuan sialan itu" Liu Wen mengepalkan tangannya, dia masih kesal karena kejadian semalam.

"Ayo ke toko baju dulu" Liu Wen pergi mencari toko baju, saat sampai disana ia langsung memilih banyak hanfu tetapi yang sederhana dan tidak mencolok itu karena ia tak ingin dikenali sebagai bangsawan. Dirasa cukup ia langsung meninggalkan Ibukota kekaisaran Qin dan pergi ke desa untuk menyiapkan strategi.

*****

"Sudah hampir satu bulan aku di Desa Qing, aku juga mendengar berita yang tersebar di ibukota bahwa Putri Pertama Perdana mentri Liu meninggal... huhh!?Ironis sekali walaupun jahat di Kediamaan tapi diriku yang dulu sangat menjaga citra di masyarakat luar sehingga si jalangg itu bilang aku sakit parah dan meninggal dengan senyuman yang indah, cihhh! Tunggu saja kau sebentar lagi aku kembali" kata Liu Wen, satu bulan yang lalu ia mengikuti seorang petani yang tak memiliki anak, mereka menerima Liu Wen dengan gembira selama sebulan dia membantu pasangan petani ini bertani.

"Wen'er, kami pulang" kata seorang wanita tua.

"Biibi Fang!!" Liu Wen memeluk Mo Fang.

"Wen'er kau tak memberi pelukan untukku?" tanya seorang pria tua bernama Mo Xianshu.

"Paman Shu, kau bau jadi aku tak mau memelukmu"kata Liu Wen sambil menjulurkan lidahnya.

"Anak ini, hahaha" mereka semua tertawa walaupun susah Liu Wen sangat bahagia tinggal dengan mereka memberi kasih sayang yang berlimpah ke Liu Wen.

"Bibi Fang, kemarikan kakimu nanti kupijat" Liu Wen mengambil minyak dimeja dan duduk disebelah Mo Fang.

"Tidak Wen'er, aku baik baik saja. Panen hari ini melimpah jadi aku sedikit capek karena harus memisahkan padi dari batangnya" jelas bibi Fang tersenyum simpul walau wajah keriputnya yang banyak tak bisa menutupi wajah bahagianya.

"Emmm... jika ada traktor dan Combine harvester (alat panen) bibi Fang dan orang di Desa ini tidak akan susah lagi" kata Liu Wen dengan antusis.

"Tr..tra..traktor? Apa itu?" tanya bibi Fang.

"Semacam alat untuk membajak tanah dan juga memanen, memisahkankan padi dan batangnya dengan cepat" jelas Liu Wen.

"Aku baru mendengar ada alat semacam itu" kata bibi Fang sambil memiringkan kepalanya herann.

*Tentu saja itu alat masa depan kau tidak pernah melihatnya- batin Liu Wen.

"Hehehe... itu..oh yaa bibi Fang dimana ada pengrajin besi disini?" tanya Liu Wen sambil tersenyum nakal.

"Ada didepan jalan dekat pasar,kenapa kau bertanya?"

"Tidak apa apa, bibi Fang aku pergi jalan jalan sebentar" Liu Wen pergi meninggalkan gubuk dan mencari pengrajin besi terlintas dipikirannya untuk membuat traktor untuk bibi Fang.

*Jika traktor dan alat panen ini jadi maka bibi Fang tidak akan sulit lagi dan jika ada yang ingin memakai cukup sewa saja,,hehehe aku akan kaya- batin Liu Wen.

"Permisi apa ini tempat pengrajin besi?" tanya Liu Wen kepada seorang pemuda yang sedang mengangkat beberapa besi.

*Cantikk-batin pemuda itu saat melihat Liu Wen yang memakai hanfu hijau tanpa perhiasan dan balutan make up.

"Helooo...tuann?"Liu Wen menepuk pundak pemuda itu.

"Ahh iya nona saya Tang Shzen pengrajin besi" kata pemuda itu lamunannya buyar karena Liu Wen menepuknya.

"Anda pengrjin besinya? Sungguh berbakat msih muda sudah bisa membentuk besi" kata Liu Wen membuat Tang Shzen merona.

"Ahahaha... terimakasih pujiannya nona panggil saja saya Shzen, apa saya boleh tau nama nona?" tanya Tang Shzen sedikit ragu, Liu Wen tersenyum.

*Orang zaman dulu ternyata gampang malu malu,hehehehe-batin Liu Wen.

"Namaku Liu Wen, kau bisa memanggilku Wen, bicara santai saja kita teman mulai sekarang" Liu Wen menyodorkan tangannya mengajak Shzen berjabat tangan.

"Tentu Wen, apa yang membuatmu kemari sangat jarang wanita mau datang ketempat pengrajin besi?" tanya Shzen menyambut jabat tangan Liu Wen.

"Aku kesini ingin membuat sebuat sebuah alat,apa kau bisa?" tanya Liu Wen.

"Tentu aku bisa membuat apa saja, terutama dari besi" jawab Shzen dengan nada sedikit sombong.

"Hmmm... jangan mengecewakanku, sebentar aku gambar dulu" Liu Wen duduk dikursi dan mulai menggambar.

"Selesai! Benda ini yang inginku buat"Liu Wen memberikan gambarannya kepada Shzen, Shzenn sedikit binggung karena baru pertama kali melihatnya.

"Be..benda apa ini bentuknya sangat aneh?" Shzen menggaruk kepalanya.

"Ini namanya traktor dan alat panen padi! Tenang aku akan memandumu membuatnya aku bisa merakitnya dan kau buat kerangkanya" jelas Liu Wen ia mengunakan model tahun 1800an dan berencana menggabungan traktor dan combine harvester serta akan membuat panel surya sebagai sumber energinya.

"Kauu bisa? Tidak mungkin? Seorang wanita?"kata Shzen dia sedikit tak percaya dengan kata kata Liu Wen.

"Kau meremehkanku?! Baik aku tantang satu bulan kita sudah menyelesaikannya bantu saja aku oke"

"Baiklah, demi dirimu Wen"

"Hahaha... terima kasih ini bayarannya untuk beli besi" Liu Wen melempar satu kantung tael emas dengan sigap Shzen menangkapnya

"Banyakk sekali"

"Ini baru awal jika sudah jadi alatnya, kau akan ku beri lagi uang"kata Liu Wen keluar, setiap hari mereka mengerjakan proyek membuat traktor dan alat panen ini. Bagi Liu Wen membuat traktor bukanlah hal yang sulit apa lagi sumber daya alam yang masih tersedia banyak.

satu bulan kemudian

"Wen!!! Aku tidak menyangka kita berhasil membuatnyaa" teriak Shzen.

"Hah!? Apa kau ingat bagaimana kata katamu meremehkanku?" Liu Wen menatap datar

"Hehehehe, maaf aku tak tahu kemampuanmu"

"Baiklah aku akan bawa traktor harvester ini ke desa" kata Liu Wen ia mengecilkan suaranya saat menyebut harvester karena bahasa itu sangat sulit dimengerti oleh Shzen. Saat dijalan semua orang menatap aneh dan kagum pada alata ini bahkan banyak orang yang mengikutinya dari belakang,, saat sampai pun bibi Fang terkejut dengan alat yang dibawa Liu Wen.

Semua badan sampai ban terbuat dari besi walaupun lebih mirip Kereta kuda besi tetapi dia bersyukur bisa menyelesaikannya.

"Astaga!! Kereta kuda apa itu..."kata Bibi Fang saat melihat traktor yang dimodifikasi satu badan dengan harvester itu ia takut gemetar seluruh badannya gemetar kereta kuda yang dua kali lebih besar dan bentuknya yang aneh.

"Bibi Fang, ini bukan kereta kuda tapi traktor harvesterr yang kuceritakan" kepala Liu Wen menjembul.

"Wen'err" seru bibi Fang dan paman Shu secara bersamaan.

"Bibi dan paman keluarlah dari sawah biar aku yang panen" mereka mendengarkan kata kata Liu Wen dan keluar dari sawah sedangkan Liu Wen sedang asikk membajak sawah, tampak batang padi yang terlindas oleh traktor dan menghilang lalu dikarung belakang tampak padi yang sudah menjadi beras keluar dengan derasnya dibelakang badan traktor yang dipasang alat panen harvester yang sudah diberi karung sebagai wadah. Tidak sampai 30 menit Liu Wen selesai membajak sawah membuat orang orang yang melihat kagum.

"Bibi Fang aku sudah selesai" kata Liu Wen turun dari traktor menghampiri bibi dan pamannya.

"Wen'er ini sungguh padi yang sudah menjadi beras bagaimana alat ini bisa melakukannya sungguh mengaggumkan"

"Mmmm... begitu akan sulit dijelaskan"

"Sangat hebat tak perlu 7 hari untuk menjadikannya beras, tak merasa lelah juga, aku ingin menggunakan alat ini jugaa"

"Aku juga"

"Akuu"

Para petani berbondong bondong mendekati Liu Wen.

"Sabarr... semua boleh menggunakannya tapi harus membayar 2 tael perak bagaimana?"

"Ini sudah harga murah!paman dan bibi sekalian tak akan lelah lagi tinggal terima hasil?" jelas Liu Wen membuat semua orang berpikir langsung menyewa jasa Liu Wen. sepanjang hari Liu Wen mendatangi sawah sawah penduduk desa dan akhirnya selesai uangnya pun sudah sangat banyak.

"Hehehehe aku kaya, aku akan memberi bayaran Shzen setengahnya lagi" Liu Wen pergi kekedai Shzen dan memberinya uang. Ia merasa senang

"Lain kali jika peelu bantuanku datanglah kemari" kata Shzen sambil melambaikan tangan.

"Tentu saja aku takkan sungkan" Liu Wen tersenyum dan berniat kembali kerumah paman dan bibinya.

*B*rukkk

"Maaf nona" kata seorang pria yang memakai jubah ia terlihat terburu buru.

"Tidakpapa" kata Liu Wen, ia melanjutkan perjalanannya, langkahnya terhenti.

"Ahhh" selendangnya tersangkut dibaju pria tadi, pria itu pun berbalik dan berusaha melepasnya.

"Nonna, sepertinya selendangmu tersangkut kancing bajuku"

"Iya cepat lepaskan" Liu Wen mencoba melepasnya angin sangat kencang membuat jubah pria itu terbuka.

"Wa..wajahmu mirip dengan ayahku" Liu Wen terkejut melihat bayangan dirinya versi laki laki.

"Hah?" pria itu mengangkat wajahnya melihat wajah Liu Wen dan terkejut.

"Wajahmu mirip ibuku" pria itu tertegun melihat wajah Liu Wen.

"Yichen... kenapa kau berhe..."seorang wanita paruh baya mendekat kearah mereka nampak terkejut dengan air mata yang terus mengalir.

"Maaf ibu, kenapa menangis" pria itu menghampiri ibunya.

"An...anda?" dada Liu Wen tiba tiba sesak entah apa yang membuat dadanya sesak saat melihat wanita itu.

"Anakku" wanita itu memeluk Liu Wen dengan erat tak disangka air matanya juga ikut menetes entah kenapa rasanya nyaman.

Terpopuler

Comments

Berlian Anggrainy 💜

Berlian Anggrainy 💜

aku baca 2x nih novel, wkwkkk

2023-02-19

1

Tommy Sucipto

Tommy Sucipto

tlg jgn asal ninggalin komentar yg akan menjengkelkan n membuat anda jd pembaca abal2 alias krg teliti dlm membaca..

2022-05-30

1

Dianita Indra

Dianita Indra

lanjut thor

2022-05-19

0

lihat semua
Episodes
1 1.Hidup Kembali
2 2.Kabur
3 3.Menginap Semalam
4 4.Bertemu Orang Mati
5 5.Terungkap Fakta
6 6. Pengangkatan Kaisar Baru
7 7. Rencana Putri Tang Sui
8 8. Berhasilnya Rencana Selir Tang
9 9. Sang Hantu Kembali
10 10. Dewi Iblis dari Gunung
11 11.Balas Dendam
12 12. Foto Keluarga
13 13. Pesta Perayaan
14 14. Cemburu
15 15. Bertemu 4 Selir Agung
16 16. Permintaan Liu Wen
17 17. Membeli Gigolo
18 18. Mengerjai Pangeran Rong
19 19. Teman Lama
20 20. Malam Pertama
21 21. Hukuman untuk Liu Wen
22 22. Senjata Makan Tuan
23 23. Balasan
24 24. Tirani Kejam Kekaisaran Qin
25 25. Rumor
26 26. Masa Suram Pangeran Keempat
27 27. Berubah Penampilan
28 28. Aku Hamil
29 29. Musuh
30 30. Selamat Tinggal
31 31. Identitas Baru
32 32. Cerai
33 33. Pasar Bangsawan
34 34. Isi Hati Kaisar
35 35. Ngidam
36 36. Festival Lampion
37 37. Pria Tua itu Istriku
38 38. Kembalinya Selir Kehormatan
39 39. Kabar kehamilan Selir Tang
40 40. Tamu Enam Kekaisaran
41 41. Sakit Hati
42 42. Mentri Fu Siapa Dia
43 43. Menginap Semalam Lagi
44 44. Saingan Cinta
45 45. Ayo Menikah Wen
46 46. Dia Menendang
47 47. Ternyata Dia
48 48. Catatan Kriminal
49 49. Jadi Selir
50 50. Mati untuk Kedua Kalinya
51 51. Diambang Kematian
52 52. Batas Waktu
53 53. Kematian para Selir Agung
54 54. Kembali ke Era Modren
55 55. Cacat
56 56. Kepribadian
57 57. Dimana Kau
58 58. Rindu
59 59. Bercerita
60 60. Roda Reinkarnasi
61 61. Lamaran
62 62. Wanita Kasar
63 63. Piama
64 64. Persiapan
65 65. Tamu Tak Diundang
66 66. Tes DNA
67 67. Pergilah
68 68. Jatuh Miskin
69 69. Usaha
70 70. Nasib Penerus Tahta
71 71. Lapar
72 72. Sadar
73 73. Kencan
74 74. Kasih Sayang
75 75. Dijebak
76 76. Bongkahan Kecil Sejarah
77 77. Dinasti yang Terlupakan
78 78. Berpindah Hati
79 79. Konferensi Pers
80 80. Aiden Liu
81 81. Jake Liu
82 82. Anna Liu
83 83. Ellson Liu
84 84. Keyzee Liu
85 85. Putri Palsu
86 86. Akhirnya Kita Kembali
87 87. Pria Bodoh
88 88. Hah? Kaisar?!
89 89. Sumur
90 90. Hutan Bambu
91 91. Wibawa Sang Permaisuri
92 92. Kandang Kuda
93 93. Maharani? Ayolah!
94 94. Terbakar
95 95. Bertengkar
96 96. Didikan untukmu
97 97. Waktu
98 98. Satu Celah
99 99. Bersembuyi Dibalik Telunjuk
100 100. Awal dari Pembalasan
101 101. Sekarat
102 102. Paman Waria?
103 103. Janji
104 104. Pohon Prem
105 105. Mereka Anakmu!
106 106. Pelukan Pertama
107 107. Kisah Dinasti Xia
108 108. Anak Pungut!
109 109. Kecewa
110 110. Tusukkan
111 111. Trauma Masa Lalu
112 112. Imajinasi Liar
113 113. Panah
114 114. Tak Terima
115 115. Adegan Berdarah
116 116. Hitam Putih
117 117. Salah Orang
118 118. Terpukul
119 119. Lembaran Baru
120 Pengumuman
121 Extra Part 'Putri Cacat dan Pangeran Buruk Rupa'
122 Extra Part Anak Kucing
123 Extra Part Luka Bakar
124 Extra Part Kau Apakan Dia?
125 Extra Part Kabar Joseon
126 Extra Part Bagaimana Rupamu
127 Extra Part Ciuman bukan?
128 Extra Part Secara Tak Langsung
129 Extra Part Milikmu juga Milikku!,
130 Extra Part Cacat? Lebih Baik Mati,
131 Extra Part Bertemu Lagi Si Roh,
132 Extra Part Melepas Topeng,
133 Extra Part Hanya Boneka,
134 Extra Part Kebiri!,
135 Extra Part Pernikahan Istri dan Adik,
136 Extra Part Si Buruk Rupa Adalah Calon Suamiku,
137 Extra Part Pernikahan Kontrak,
138 Extra Part Jika Aku Mau Dia?,
139 Extra Part Restu yang Tak Diinginkan,
140 Extra Part Pecundang?!!,
141 Extra Part Tidak Boleh Makan!,
142 Extra Part Berubah,
143 Extra Part Tak Menyentuh,
144 Extra Part Menunggu,
145 Extra Part Gatal,
146 Extra Part Lebih Baik Kita Pergi,
147 Extra Part Menempel
148 Extra Part Wajah Sebenarnya Sang Adik
149 Extra Part Keguguran,
150 Extra Part Rahasia,
151 Extra Part Bercak Merah,
152 Extra Part Coba Rasakan Apa yang Kurasa,
153 Extra Part Rencana Pembunuhan,
154 Extra Part Lumpuhkan,
155 Extra Part Nyamuk Gunung?,
156 Extra Part Ikatan Darah
157 Extra Part Menundukan Kepala,
158 Extra Part Hadiah Terbaik,
159 Extra Part Karma,
160 Extra Part Dalam Bahaya
161 Extra Part Tolong Khawatirkan Aku
162 Extra Part Kematian Si Pecundang
163 Extra Part Jadi Ayah?
164 Extra Part Senja,
165 Extra Part Kakak Sayang Padamu
166 Extra Part Tetap Hidup Dalam Diriku
167 OPEN PRE-ORDER !!!!
Episodes

Updated 167 Episodes

1
1.Hidup Kembali
2
2.Kabur
3
3.Menginap Semalam
4
4.Bertemu Orang Mati
5
5.Terungkap Fakta
6
6. Pengangkatan Kaisar Baru
7
7. Rencana Putri Tang Sui
8
8. Berhasilnya Rencana Selir Tang
9
9. Sang Hantu Kembali
10
10. Dewi Iblis dari Gunung
11
11.Balas Dendam
12
12. Foto Keluarga
13
13. Pesta Perayaan
14
14. Cemburu
15
15. Bertemu 4 Selir Agung
16
16. Permintaan Liu Wen
17
17. Membeli Gigolo
18
18. Mengerjai Pangeran Rong
19
19. Teman Lama
20
20. Malam Pertama
21
21. Hukuman untuk Liu Wen
22
22. Senjata Makan Tuan
23
23. Balasan
24
24. Tirani Kejam Kekaisaran Qin
25
25. Rumor
26
26. Masa Suram Pangeran Keempat
27
27. Berubah Penampilan
28
28. Aku Hamil
29
29. Musuh
30
30. Selamat Tinggal
31
31. Identitas Baru
32
32. Cerai
33
33. Pasar Bangsawan
34
34. Isi Hati Kaisar
35
35. Ngidam
36
36. Festival Lampion
37
37. Pria Tua itu Istriku
38
38. Kembalinya Selir Kehormatan
39
39. Kabar kehamilan Selir Tang
40
40. Tamu Enam Kekaisaran
41
41. Sakit Hati
42
42. Mentri Fu Siapa Dia
43
43. Menginap Semalam Lagi
44
44. Saingan Cinta
45
45. Ayo Menikah Wen
46
46. Dia Menendang
47
47. Ternyata Dia
48
48. Catatan Kriminal
49
49. Jadi Selir
50
50. Mati untuk Kedua Kalinya
51
51. Diambang Kematian
52
52. Batas Waktu
53
53. Kematian para Selir Agung
54
54. Kembali ke Era Modren
55
55. Cacat
56
56. Kepribadian
57
57. Dimana Kau
58
58. Rindu
59
59. Bercerita
60
60. Roda Reinkarnasi
61
61. Lamaran
62
62. Wanita Kasar
63
63. Piama
64
64. Persiapan
65
65. Tamu Tak Diundang
66
66. Tes DNA
67
67. Pergilah
68
68. Jatuh Miskin
69
69. Usaha
70
70. Nasib Penerus Tahta
71
71. Lapar
72
72. Sadar
73
73. Kencan
74
74. Kasih Sayang
75
75. Dijebak
76
76. Bongkahan Kecil Sejarah
77
77. Dinasti yang Terlupakan
78
78. Berpindah Hati
79
79. Konferensi Pers
80
80. Aiden Liu
81
81. Jake Liu
82
82. Anna Liu
83
83. Ellson Liu
84
84. Keyzee Liu
85
85. Putri Palsu
86
86. Akhirnya Kita Kembali
87
87. Pria Bodoh
88
88. Hah? Kaisar?!
89
89. Sumur
90
90. Hutan Bambu
91
91. Wibawa Sang Permaisuri
92
92. Kandang Kuda
93
93. Maharani? Ayolah!
94
94. Terbakar
95
95. Bertengkar
96
96. Didikan untukmu
97
97. Waktu
98
98. Satu Celah
99
99. Bersembuyi Dibalik Telunjuk
100
100. Awal dari Pembalasan
101
101. Sekarat
102
102. Paman Waria?
103
103. Janji
104
104. Pohon Prem
105
105. Mereka Anakmu!
106
106. Pelukan Pertama
107
107. Kisah Dinasti Xia
108
108. Anak Pungut!
109
109. Kecewa
110
110. Tusukkan
111
111. Trauma Masa Lalu
112
112. Imajinasi Liar
113
113. Panah
114
114. Tak Terima
115
115. Adegan Berdarah
116
116. Hitam Putih
117
117. Salah Orang
118
118. Terpukul
119
119. Lembaran Baru
120
Pengumuman
121
Extra Part 'Putri Cacat dan Pangeran Buruk Rupa'
122
Extra Part Anak Kucing
123
Extra Part Luka Bakar
124
Extra Part Kau Apakan Dia?
125
Extra Part Kabar Joseon
126
Extra Part Bagaimana Rupamu
127
Extra Part Ciuman bukan?
128
Extra Part Secara Tak Langsung
129
Extra Part Milikmu juga Milikku!,
130
Extra Part Cacat? Lebih Baik Mati,
131
Extra Part Bertemu Lagi Si Roh,
132
Extra Part Melepas Topeng,
133
Extra Part Hanya Boneka,
134
Extra Part Kebiri!,
135
Extra Part Pernikahan Istri dan Adik,
136
Extra Part Si Buruk Rupa Adalah Calon Suamiku,
137
Extra Part Pernikahan Kontrak,
138
Extra Part Jika Aku Mau Dia?,
139
Extra Part Restu yang Tak Diinginkan,
140
Extra Part Pecundang?!!,
141
Extra Part Tidak Boleh Makan!,
142
Extra Part Berubah,
143
Extra Part Tak Menyentuh,
144
Extra Part Menunggu,
145
Extra Part Gatal,
146
Extra Part Lebih Baik Kita Pergi,
147
Extra Part Menempel
148
Extra Part Wajah Sebenarnya Sang Adik
149
Extra Part Keguguran,
150
Extra Part Rahasia,
151
Extra Part Bercak Merah,
152
Extra Part Coba Rasakan Apa yang Kurasa,
153
Extra Part Rencana Pembunuhan,
154
Extra Part Lumpuhkan,
155
Extra Part Nyamuk Gunung?,
156
Extra Part Ikatan Darah
157
Extra Part Menundukan Kepala,
158
Extra Part Hadiah Terbaik,
159
Extra Part Karma,
160
Extra Part Dalam Bahaya
161
Extra Part Tolong Khawatirkan Aku
162
Extra Part Kematian Si Pecundang
163
Extra Part Jadi Ayah?
164
Extra Part Senja,
165
Extra Part Kakak Sayang Padamu
166
Extra Part Tetap Hidup Dalam Diriku
167
OPEN PRE-ORDER !!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!