GWEN DAN ANGGA

ALWAYS HAPPY 🤯

Brak....

SILAKAN!

Meja rusak di depannya semakin rusak ketika Angga menendang salah satu kaki meja, amarah nya memuncak, harga diri kini telah hancur hanya karena satu perempuan.

Bram dan Dodi hanya diam menyaksikan Angga yang tengah meluapkan emosi di gudang sekolah. segala umpatan keluar dari laki laki itu.

"siapa sih tu cewek? gue baru liat tapi udah belagu banget." nafasnya memburu emosinya benar benar tidak stabil. hanya karena satu perempuan kini harga diri Angga jatuh terinjak injak.

"murid baru pindahan dari Jogjakarta dia satu kelas sama kita." jelas Dodi. setelah kejadian tadi ramai ramai orang membicarakannya. tanpa mencari tau tentang perempuan tadi sedikit demi sedikit informasi terkuak dengan sendirinya salah satu yang baru ia sampaikan.

"murid baru ya? dari Jogjakarta. menarik! pulang sekolah biar gue kasih paham siapa gue." ucap angga lalu tersenyum sinis.

Bram tipe orang yang malas ikut campur dan berbicara hanya diam tak menyauti ucapan Angga.

lelaki itu sangat tempramen jadi sangat wajar jika masalah sekecil apapun akan menjadi masalah besar. apa lagi masalah seperti tadi sangat mustahil untuk seorang angga diam saja.

Dodi mengambil rokok lalu menyelipkan di sela sela bibir dan membakar ujung nikotin itu, "gue rasa di bukan cewek menye-menye yang digertak dikit langsung mewek, tapi itu yang bikin menarik. gue ikut nanti." Bram yang iki tengah memainkan ponselnya menoleh kearah Dodi, berfikir sejenak. "gue juga ikut." ucap Bram setelah nya kembali memainkan ponsel.

"bukannya tadi lo mau jemput Metha?" ucap Angga. seingatnya Bram pagi tadi mengatakan akan menjemput kekasihnya sepulang sekolah sekalian menemani sang kekasih ke salon.

"udah putus." jawab Bram dengan tenang. ucapannya yang santai membuat Dodi dan Angga tertawa.

"nah gitu dong, Rombeng kaya si metha ngapain di jadiin pacar ya nggak Do." Dodi mengangguk setuju. keduanya bertos ria saat mengetahui Bram putus dengan Metha. kedua sangat tidak suka dengan Gadis itu.

bel pelajaran di mulai berbunyi nyaring ke-tiga nya melangkah keluar dari gudang.

Angga menatap tajam gadis didepannya yang sama sekali tidak menyingkir saat dirinya mau masuk kelas, "minggir!"

Gwen tersenyum miring gadis itu mendorong bahu Angga menggunakan telunjuknya. "lo yang minggir."

keduanya berhadapan di tengah tengah pintu kelas, Angga yang ingin masuk kelas dan Gwen yang sepertinya ingin keluar kelas.

"Gue bilang minggir."

Gwen menggeleng pelan, "nggak mau, kenapa nggak lo aja." masih dengan pendirian nya, gadis itu bersedekap dada . mengangkat sedikit dagunya menantang lelaki didepan.

"lo!" Angga menunjuk wajah Gwen dengan geram. gadis itu benar benar mencari masalah dengannya.

gwen menepis telunjuk Angga dengan kasar gadis itu mendorong bahu kanan Angga cukup kencang hingga membuat Lelaki itu mundur satu langkah. setelah mendapat ruang untuk keluar kelas Gwen dengan akuh berjalan pergi meninggalkan kelas dengan Angga yang marah akibat ulahnya.

brak....

"ANJING!" nafasnya memburu tendangan Angga yang kuat membuat pintu kelas jebol.

semua siswa menatap siapa pelaku pembuat keributan. tak ada yang berani menegur hanya melihat sekilas tanpa bertanya sudah tau jawabannya.

Aira menatap takut pada Angga yang wajahnya memerah akibat sedang emosi.

"APA LO LIAT LIAT!" sentak Angga melepar tas miliknya tepat mengenai wajah Aira.

gadis itu meringis perih saat resleting tas Angga menggores sudut matanya, tangannya menyentuh pelan ada cairan merah yang keluar ternyata cukup panjang lukanya, Aira melirik pelan Bram yang mengambil tas Angga tangannya terkepal ia benci Lelaki itu dari awal satu kelas selalu saja ia yang kena imbasnya saat lelaki itu marah.

Gwen mengerutkan keningnya saat baru duduk melihat Aira yang meringis dan memegang sudut matanya. ditarik dengan kasar tangan Aira yang menutupi luka itu.

matanya membulat, mencengkram kedua rahang Aira agar mengahadap dengannya. "siapa yang bikin lo kaya gini?" suara rendah Gwen membuat bulu kuduk Aira berdiri.

seolah ada sesuatu di tenggorokan membuat Aira tak mampu mengeluarkan kata kata untuk menjawab pertanyaan Gwen.

"gue tanya siapa Aira!"

"Angga."

Brak ...

Aira memejamkan mata saat meja di samping nya digebrak dengan kuat sehingga membuat suara yang keras.

Gwen berjalan dengan Emosi kearah Angga dan teman teman nya.

Angga tersenyum miring saat melihat Gwen berjalan kearahnya dengan wajah yang terlihat emosi.

Brak...

"ANJING LO!"

Semua mata tertuju pada keduanya,

bangku kayu milik yang ditempati Dodi hancur tak berbentuk akibat ulah lemparan Gwen.

Bram dan dodi menyingkir membuat ruang untuk Angga dan Gwen.

"maksud lo apa bikin Aira terluka?"

Angga tertawa kecil matanya melirik Aira yang menatap mereka dengan takut. "nggak maksud apa apa cuma main main." jawab Angga dengan santai.

lelaki itu masih santai duduk di kursinya sembari menatap wajah Gwen yang berdiri di samping.

Angga mengangkat kedua kakinya dan ditaruh di atas meja, kedua tangan bersedekap dada benar benar meremehkan Gwen yang terlihat masih emosi.

"minta maaf sama Aira."

"nggak mau." tolak Angga tanpa berpikir dua kali.

"gue bilang minta maaf sama Aira!"

jari telunjuk menempel di dagu berlaga seolah berfikir, Angga bangkit dari duduk sekarang keduanya berhadapan. "kalau gue nggak mau gimana?" bisiknya dengan suara pelan.

"MINTA MAAF BANGSAT!" ucap Gwen menarik kerah Angga dan mendorong kasar Lelaki itu sampai terbentur dengan meja dibelakang.

"LO MAU MAIN MAIN SAMA GUE!" teriak Angga dengan emosi yang memuncak.

"minta maaf sekarang!"

"lo cium dulu sepatu gue baru gue minta maaf."

"ANJING!"

bugh..

bugh..

melayangkan dua kali pukulan di wajah Angga lalu pergi begitu saja menuju Aira lalu menarik gadis itu untuk keluar kelas dan menuju Uks.

Angga menyeka darah yang keluar di sudut bibirnya, kedua kali bibirnya sobek dalam satu hari dan seorang perempuan penyebab nya,dengan geram lelaki itu menendang meja yang ditempati Dodi hingga kaki meja patah.

Dodi yang melihat kursi serta meja miliknya sudah rusak hanya bisa menatap sedu benda benda itu.

TO BE CONTINUED....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!