Kehidupan ekonomi keluarga meningkat

Dalam 1 minggu counter pulsaku sudah di buka. Begitu aku mengetahui harga sewa rukonya, aku langsung menelpon Koh Ahong dan tidak lama Koh Ahong langsung transfer uang tersebut kepadaku.

Untuk yang menjaga counter-ku pada saat pagi-pun aku sudah mendapatkan orangnya. Gina adalah keponakan dari ibu kostan-ku, kebetulan dia sedang mencari pekerjaan saat itu, jadilah ia aku rekrut menjadi pegawaiku.

Counter pulsaku bernama sinar, sesuai dari namanya aku berharap counter ini dapat terus bersinar dan mendatangkan banyak rezeki.

Seminggu ini aku benar benar sibuk dengan persiapannya. Aku membuat banner toko, membuat meja, kursi dan mengurus keperluan yang lainnnya.

Tapi tetap kuliah dan pekerjaan sampingan aku jalankan dengan baik, alhasil dalam sehari aku hanya bisa tidur selama 3 jam.

Bapak Ibuku di kampung sudah aku kabari melalui handphone, aku meminta doa dan restunya agar usaha aku bisa berjalan dengan baik dan memberikan keberkahan kepada kami.

Ibu dan Bapak sampai nangis mendengar aku mau membuka usaha, dan juga mendoakan agar aku selalu sehat dan apa yang sedang aku kerjakan berjalan sukses.

Aksesoris handphone sudah dikirimkan oleh Koh Ahong 3 hari yang lalu, sudah di susun rapih oleh Gina di rak dinding yang aku buat.

Aku cek sekali lagi sebelum buka, agar nanti ketika buka semua yang kami butuhkan sudah ada di dekat kita.

" Oke Gina, dari yang saya terangkan ada yang ga di mengerti " Ku tatap mata Gina yang ada di hadapanku.

" Hmm ga ada sih mas " Gina masih membolak balikan buku yang nantinya akan digunakan untuk mencatat transaksi dari customer.

" Oke kalo ga ada kita langsung buka hari ini ya, karena hari ini saya libur kuliah jadi bisa ikutan jaga "

" Baik Mas "

Aku membuka rolling door ruko, gina aku minta untuk lap lap kembali meja depan sebelum ada customer.

Beberapa menit kemudian ada gerombolan mahasiswa yang mau isi paket data. Gina melayani dengan cekatan, bersyukur sekali punya karyawan yang sigap dalam bekerja, sehingga aku tidak khawatir menitipkan usahaku pada Gina ketika aku kuliah.

Baru dibuka tapi counter pulsaku sudah ramai, mungkin karena tempatnya memang strategis. Berada di jalan raya besar dan depan kamus. Benar kata Koh Ahong tempat ini bagus sekali.

Tidak hanya pembelian pulsa atau paket data, tapi banyak juga yang service handphone, sehingga di sela aku membantu Gina melayani pembeli, aku juga mengerjakan service handphone.

Aku tetap mengerjakan service dari Koh Ahong sesuai janjiku dengan beliau. Bayangkan dalam 1 hari aku bisa mengerjakan 10-15 handphone rusak.

Tentu saja hariku semakin sibuk, tapi aku tetap menjaga keseimbangan antara kuliah dan bisnisku.

Hari ini aku dan Gina sampai agak keteteran melayani pembeli, yang kebanyakan adalah mahasiswa kampusku atau penjual yang berjualan di dekat kampus.

Karena aku lihat banyak sekali pembeli, aku berencana untuk menambah 1 karyawan lagi, karena kalo hanya Gina yang melayani pembeli sendirian pasti akan kesulitan.

Syukurnya Gina mempunyai teman yang sedang mencari kerja dan bisa memulai kerja besok.

Aku juga memberitahukan teman teman kampusku jika aku membuka counter di depan kampus. Banyak juga teman teman yang membeli pulsa atau paket data hanya dengan menelpon atau mengirim aku sms.

6 bulan berlalu dan counter pulsaku semakin ramai. Aku sudah tidak mengambil pekerjaan sebagai asisten photographer maupun jasa ketik skripsi agar bisa fokus di bisnisku.

" Apa gua bilang, bagus kan itu tempat. Hebat lu 6 bulam udah bisa balikin duit gua semua " Ujar Koh Ahong pada saat aku membayar lunas pinjaman uang modal yang beliau pinjamkan.

" Iya Koh makasih banyak buat bantuannya selama ini sama saya, Koh Ahong berjasa sekali di hidup saya "

" Gua seneng lu sekarang udah hebat, gua liat karyawan sekarang udah 3, keren lu ya "

" Iya Koh Alhamdulillah counter sekarang tambah rame Koh "

" Selain buat biaya kuliah sama ngasih ke orang tua, lu tabung ya buat nanti modal buka usaha counter pulsa lagi. Biar kaya ya lih gua senang liatnya " Pesan Koh Ahong yang aku tanam dalam hati, semoga kelak aku bisa menambah cabang counter pulsa lagi.

Selama aku memiliki counter aku bisa menyekolahkan ketiga adikku. Adik pertamaku Giyanto tahun ini sudah mau kuliah. Aku sudah menyuruhnya untuk ikut beasiswa PTN di jogja.

Adik keduaku Gino sudah SMA kelas 2 dan setiap tahunya dia mendapatkan ranking 5 besar, bangga sekali aku padanya.

Dan adik bontotku yang merupakan perempuan satu satunya, sekarang sudah kelas 1 SMP. Aku mau semua adikku dapat mengenyam pendidikan tinggi dan tidak minder seperti aku dulu.

Perekonomian keluargaku semakin tahun semakin baik, selain mengirimkan uang bulanan aku sudah bisa merenovasi rumahku di kampung. Memberikan mobil untuk Ibu dan Bapak walaupun mobil second.

Ibu dan Bapak sangat senang sekali mempunyai mobil walaupun bukan mobil bagus.

*******

Di masa aku mengerjakan skripsi, aku sudah menambah counter baru, sebetulnya jika nekat aku bisa menambah lebih dari 1 counter, tapi aku mau fokus di skripsiku agar bisa lulus dan ikut wisuda di tahun ini.

Keseharian-ku, pagi hari menemui dosen pembimbing. Menyetor bab skripsiku yang rampung dan konsultasi mengenai skripsi.

Jika ada revisi, aku langsung merevisi saat itu juga, tapi jika tidak ada revisi aku langsung ke counter untuk mengerjakan service handphone.

Malamnya ketika karyawanku pulang, aku melanjutkan menjaga counter sampai jam 11 malam.

Setelah itu aku pulang ke kostan dan mengerjakan skripsiku sampai jam 2 atau 3, dan paginya mengulang kembali kegiatan di hari sebelumnya.

Dalam 3 bulan aku sudah menyelesaikan skripsiku dan tinggal menunggu sidang. Akhirnya 3 bulan tersibuk dalam hidupku sudah selesai.

Aku cukup puas dengan skripsiku, semoga sidang nanti aku bisa mempresentasikan skripsiku dengan baik dan mendapatkan nilai A.

" Mas Galih kalo sibuk banget begini gimana mau punya pacar mas " celetuk gina ketika aku sedang mengerjakan service handphone "

Dari aku sekolah sampai sekarang aku tidak pernah punya pacar, bahkan mencoba untuk naksir saja aku tidak berani, aku terlalu minder dengan hidupku kala itu.

Beberapa teman mencoba untuk menjodohkan aku dengan beberapa teman, tapi aku menolaknya karena takut di tolak. Aku hanya sibuk dengan sekolah lalu kuliah dan beberapa pekerjaan sampinganku.

Menurut beberapa teman, ada beberapa perempuan yang sebenarnya naksir padaku, tapi karena aku terlalu cuek akhirnya mereka menyerah.

Aku tidak tau kapan aku bisa bertemu dengan orang yang aku suka, karena kalo sekarang rasa rasanya semenjak rezekiku lumayan, aku sudah tidak terlalu minder dengan kondisiku. Dan siap untuk mulai mencintai seorang wanita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!