Ketemu Pendekar Palsu

Si marga Hong bangkit, ia telah maju, dengan mengayunkan goloknya.

"Kurang ajar! " Seru penunggang kuda itu, yang mengelak tebasan dengan tangannya melayang ke arah si marga Hong, hingga tentara itu menjerit kesakitan, karena darah muncrat dari hidungnya yang telah di tebas goloknya oleh si penunggang kuda itu.

Penunggang kuda itu juga merampas goloknya, ia gunakan menyerang setiap tentara yang di sekitarnya hingga salah satu dari tiga tentara itu mengalami luka di pundak, yang lalu disusul tertebas nya kaki kiri dari tentara yang gunakan rantai hingga pria itu roboh.

Melihat hal ini, tentara yang lainnya segera lari, disusul dengan yang lainnya, yang segera kabur secepat kilat hingga mereka nyaris melupakan kawan-kawan mereka lainnya.

Si penunggang kuda itu tertawa terbahak-bahak, lalu ia melemparkan golok di tangannya, ia segera mendekati kudanya untuk dinaiki lagi.

"Tunggu sebentar, Tuan penolong, " Hu Yi Yian cepat menahan tuan penolongnya pergi, karena dia ingin mengucapkan terimakasih dan juga bertanya nama dari penolongnya itu.

Pria itu mengamati kedua orang tentara yang terluka dan berbaring di tanah sambil merintih kesakitan, dengan sepasang matanya terus menatap tajam dan menemukan kekhawatiran terhadap orang-orang itu.

"Di sini bukan tempat yang cocok untuk kita bisa bicara, mari kita pergi ke tempat lain. " Kata si penunggang kuda itu. " Kita naik kuda. "

Ia melompat naik ke atas kudanya, diikuti oleh Hu Yi Tian dan Cheng Xiao yang segera naik ke kuda mereka masing-masing.

Secara bersamaan, mereka pergi dari tempat itu dan di tengah jalan, Hu Yi Tian memperkenalkan diri.

"Apakah kau Tuan Muda Hu," kata penunggang kuda itu. "Aku adalah Yang Feng Ji yang terkenal di dunia persilatan dengan julukan sebagai Si Elang Emas Sakti, aku bekerja sebagai ketua sekte Sayap Elang Emas Sakti.

Hu Yi Tian mengucapkan terimakasih.

" Coba jika tidak ada Anda yang menolong kami hari ini tentu kami sudah tewas di tangan orang jahat. " Kata Hu Yi Tian.

"Sekarang ku sarankan sebaiknya Tuan Muda cepatlah pulang. " Yang Feng Ji menasehati. " Kau harus melaporkan peristiwa ini kepada ayahmu, supaya ayahmu bisa menangani kasus ini lebih baik lagi, kalau tidak, tentu kawanan tentara itu akan berkelit lidah. Kita sudah lihat betapa liciknya mereka. Mereka tidak kenal aku, namun mereka tentunya mengenalmu. "

Mendengar nasehat itu, hilanglah kegembiraan di hati Tuan muda ini.

"Kau benar, saudara Yang, " kata Hu Yi Tian. " Terimakasih untuk penjelasan mu ini. Mari kita melanjutkan perjalanan bersama-sama. "

"Mari, " sahut Yang Feng Ji.

Hatinya Hu Yi Tian lega. Dengan ditemani oleh pria hebat itu,ia tak perlu khawatir lagi.

Dua puluh lie mereka sudah lalui, tidak juga mereka tempat penginapan. Untungnya Yang Feng Ji membawa ransum roti kering yang ia keluarkan untuk makan bersama. Mereka pun istirahat sejenak di pinggir hutan, Cheng Xiao pergi mencari kuali pecah, untuk masak air, agar mereka bisa minum. Ia kumpulkan kayu kering, untuk menyalakan api.

"Si penjahat ada di sini! " tiba-tiba kacung ini mendengar suara nyaring dibelakangnya hingga ia terkejut dalam melompat sampai kayu tersiram air yang tumpah dari kuali pecah itu.

Yang Feng Ji segera berbalik, hingga ia melihat tentara yang tadi kabur, telah kembali bersama belasan serdadu, dan orang itu sendiri telah lari dengan kudanya yang paling depan.

"Cepat naik kuda! " jagoan ini menyuruh teman- temannya. Kemudian ia beritahu majikan dan kacung itu pergi lebih dulu, ia sendiri sudah menghunus golok telah membawa kabur kuda di belakang untuk melindungi mereka.

"Tangkap si penjahat! " sejumlah serdadu itu meneriaki.

Seluruh serdadu lainnya telah mengejar mereka dengan cepat.

Yang Feng Ji mengajak keduanya lari bersama nya tapi ia mendapat kenyataan bahwa para serdadu itu terus mengejar mereka.

"Pergi ke jalan kecil! " Ia memberikan arahan kepada kedua orang temannya.

Hu Yi Tian membelok ke jalan kecil, dibelakang nya ada Cheng Xiao yang berlari bersama si pendeta Dao.

"Kejar mereka! Siapa dapat menangkapnya, maka ia akan mendapatkan upah yang besar! " si kepala serdadu itu meneriaki teman-teman nya.

Melihat para serdadu itu semakin dekat kepada mereka, Yang Feng Ji menahan kudanya, untuk diputar balik, untuk menunggu para serdadu itu, kemudian ia maju dengan berani untuk balik menyerang.

Si kepala serdadu kaget, pria ini lalu mundur, tetapi belasan serdadu menyerang. Mereka telah menggunakan senjata mereka yang berupa tombak panjang sehingga Yang Feng Ji cepat bergerak dengan hebatnya.

Yang Feng Ji menebas setiap serdadu dengan golok pendek rampasannya, ia berhasil menebas dan melukai serdadu meskipun ada salah satu dari rombongan serdadu itu melukai pahanya. Tapi, ia tak gentar. Ia menggunakan kaki kuda nya mendepak serdadu itu seraya goloknya itu menebas bahu serdadu itu.

Hal ini menggentarkan serdadu-serdadu lainnya yang segera memilih untuk mengeroyok pendeta Dao Yu yang berusaha untuk melarikan diri dari tempat itu bersama kudanya.

"Kejar! " teriak kepala serdadu itu, pria jahat ini maju pula, dan diikuti oleh pasukannya.

Yang Feng Ji sudah cepat mengajak Hu Yi Tian dan Cheng Xiao menyelinap ke gang sempit.

Karena jalanan itu sangat sempit sekali untuk para serdadu lainnya untuk mengejar mereka dan para serdadu itu juga merasa jerih terhadap Yang Feng Ji,mereka pun tak berani maju untuk mendekat, mereka cuma bisa mengejar di luar jalanan sempit itu.

Yang Feng Ji dan ketiga orang kawannya terus berjalan di jalanan yang berliku-liku yang telah berhasil menyelamatkan mereka sehingga para serdadu itu bisa melakukan apapun terhadap mereka.

Mereka mengikuti jalanan yang sangat panjang dan mereka telah lenyap dari pandangan mata para serdadu yang mengejar mereka. Kini mereka berada di persimpangan jalan di depan mereka.

"Kita turun di sini! " kata Yang Feng Ji. Ia telah lebih dulu turun dari kudanya.

Hu Yi Tian dan Cheng Xiao mengikutinya.

"Mari! " pendeta Dao Yu mengajak mereka.

Mereka menuntun kuda mereka, menerobos ke dalam hutan lebat untuk bersembunyi.

Tidak lama kemudian, munculah rombongan lain dari serdadu lain yang dipimpin oleh si marga Hong. Mereka ini agak sangsi melihat jalan yang mempunyai tiga jalan yang berbeda-beda. Dan, si marga Hong memilih salah satunya.

"Mereka tidak akan pernah menemukan kita di tempat ini, " kata Yang Feng Ji. "Mari cepat kita pergi ke arah lain! "

Ia merobek ujung bajunya, dibuat untuk balut lukanya, setelah itu mereka keluar dari tempat persembunyian mereka, dan menaiki kembali kuda mereka masing-masing dengan jalur yang berbeda dengan para serdadu itu.

Tak lama kemudian mereka melihat ada tiga rumah petani di depan mereka. Karena mereka bisa melihat beberapa orang petani sedang bekerja di sawah. Yang Feng Ji menghampiri salah seorang dari petani di daerah itu. Ia segera menjura dengan sopan sebelum berkata. " Tuan, di belakang kami ada sekelompok serdadu yang mengejar kami hendak mencelakai kami semua, tolong kau bantu kami menemukan tempat aman untuk kami bersembunyi... "

Petani itu tetap saja memacul sawahnya, ia seperti tak bisa dengar permintaan itu.

Hu Yi Tian turun dari kudanya, ia menghampiri petani itu,untuk mengulangi permintaan Yang Feng Ji. Sekali ini, mendadak petani itu melihat dengan sepasang matanya bersinar-bersinar. Ia mengawasi dengan sorotan matanya melihat dari atas ke bawah pada tiga orang itu.

Pada saat yang sama dari pepohonan yang lebat terdengar suara seruling merayu -rayu, lalu terlihatlah seorang anak kecil yang duduk di punggung kerbau.Anak kecil ini berusia sekitar delapan atau sembilan tahun, kunciran nya kecil pendek mancung di kepalanya.

Dia berwajah tampan dan manis sekali membuat semua orang di sana menyukai anak kecil itu.

Melihat bocah itu, si petani berkata kepada anak kecil ini:" Li Hong Yi, bawa kuda mereka ke belakang gunung, berilah mereka makan rumput sepuasnya! Tunggu sampai hari sudah gelap, barulah kau bawa kembali. "

Bersambung!

Terpopuler

Comments

🛡️Change⚔️ Name🛡️

🛡️Change⚔️ Name🛡️

Manis seperti gula 😁

2023-03-06

1

🥑⃟Serina

🥑⃟Serina

semangat bibi lung

2023-03-06

1

Bangu Thry Wulandari

Bangu Thry Wulandari

siapa pemain seruling itu..

2023-02-03

2

lihat semua
Episodes
1 Langit Senja Di Pegunungan Cin
2 Desa Mati
3 Tercengang
4 Ketemu Pendekar Palsu
5 Ketemu Anak Aneh ***
6 Desa Kecil Buah Shiang Li
7 Rasa Bingung Hu Yi Tian
8 Pengalaman Tak Terduga
9 Di Tengah Jalan Kembali Ke Ibukota.
10 Istana Kekaisaran Zhao.
11 Keputusan Kaisar Zhao Terhadap Li Hong Yi.
12 Daerah Perbatasan...
13 Pegunungan Hoa San
14 Sekte Hoa San Pai.
15 Ruang Hampa..
16 Pewaris Ilmu Tertinggi Ketua Sekte Hoa San Pai dan tujuh pendekar tanpa nama..
17 Mengikuti Kompetisi Musim Panas Di Aula Utama Markas Besar Sekte Hoa San Pai.
18 Turun Gunung..
19 Jumpa Sahabat..
20 Kota Awan Melambai
21 Pegunungan Xu.
22 Rumah Tuan Feng Yun.
23 Malam Hari Di Puncak Pegunungan Xu.
24 Noda Di Pegunungan Xu
25 Pintu Desa Tengkorak Merah.
26 Desa Tengkorak Merah
27 Tersesat Di Hutan Pintu Keluar Dari Desa Tengkorak Merah.
28 Mencari Jalan Keluar Dari Hutan Laba-laba Hitam di Desa Tengkorak Merah.
29 Menyelamatkan Putra Perdana Menteri Kekaisaran Chen.
30 Beraliansi...
31 Menyelinap Ke Ruang Rahasia Istana Kekaisaran Chen.
32 Wisma Tuo.
33 Menjalankan Rencana.
34 Pesta Ulang Tahun Ibu Suri Kekaisaran Chen.
35 Pemusnahan Massal Kekaisaran Chen
36 Mencari Jejak Penculik Hu Yi Tian.
37 Li Hong Yi Menunjukkan Taringnya..
38 Kota Kecil Bambu Kuning.
39 Menyelidiki Rumah Kediaman Pejabat Jia.
40 Akhir Hidup Pangeran Kedelapan Zhao Zha.
41 Jumpa Kembali Dengan Kekasih Hati..
Episodes

Updated 41 Episodes

1
Langit Senja Di Pegunungan Cin
2
Desa Mati
3
Tercengang
4
Ketemu Pendekar Palsu
5
Ketemu Anak Aneh ***
6
Desa Kecil Buah Shiang Li
7
Rasa Bingung Hu Yi Tian
8
Pengalaman Tak Terduga
9
Di Tengah Jalan Kembali Ke Ibukota.
10
Istana Kekaisaran Zhao.
11
Keputusan Kaisar Zhao Terhadap Li Hong Yi.
12
Daerah Perbatasan...
13
Pegunungan Hoa San
14
Sekte Hoa San Pai.
15
Ruang Hampa..
16
Pewaris Ilmu Tertinggi Ketua Sekte Hoa San Pai dan tujuh pendekar tanpa nama..
17
Mengikuti Kompetisi Musim Panas Di Aula Utama Markas Besar Sekte Hoa San Pai.
18
Turun Gunung..
19
Jumpa Sahabat..
20
Kota Awan Melambai
21
Pegunungan Xu.
22
Rumah Tuan Feng Yun.
23
Malam Hari Di Puncak Pegunungan Xu.
24
Noda Di Pegunungan Xu
25
Pintu Desa Tengkorak Merah.
26
Desa Tengkorak Merah
27
Tersesat Di Hutan Pintu Keluar Dari Desa Tengkorak Merah.
28
Mencari Jalan Keluar Dari Hutan Laba-laba Hitam di Desa Tengkorak Merah.
29
Menyelamatkan Putra Perdana Menteri Kekaisaran Chen.
30
Beraliansi...
31
Menyelinap Ke Ruang Rahasia Istana Kekaisaran Chen.
32
Wisma Tuo.
33
Menjalankan Rencana.
34
Pesta Ulang Tahun Ibu Suri Kekaisaran Chen.
35
Pemusnahan Massal Kekaisaran Chen
36
Mencari Jejak Penculik Hu Yi Tian.
37
Li Hong Yi Menunjukkan Taringnya..
38
Kota Kecil Bambu Kuning.
39
Menyelidiki Rumah Kediaman Pejabat Jia.
40
Akhir Hidup Pangeran Kedelapan Zhao Zha.
41
Jumpa Kembali Dengan Kekasih Hati..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!