Bocah itu memandangi Hu Yi Tian dan kedua orang lainnnya.
"Baik! " sahut anak itu, lalu menghampiri tiga kuda mereka.
Yang Feng Ji tidak paham maksud yang lainnya, tapi Ia menyerahkan kuda mereka kepada anak itu.
Di saat yang sama, terdengar suara pengejar mereka datang ke arah mereka, Hu Yi Tian panik.
"Mereka datang.. " kata Hu Yi Tian. "Bagaimana? "
"Mari ikuti aku, " petani itu mengajak mereka.
Mereka bertiga segera mengikuti petani masuk ke dalam rumah sederhana yang bersih dengan perabotan yang semuanya adalah alat-alat pertanian. Mereka di ajak terus ke ruang paling dalam, sampai ke sebuah kamar tidur, lalu petani ini membuka tirai, dibelakangnya ada tembok. Ia menekan dua kali tembok, dan terdengar suara tembok bergeser dan terbukalah sebuah celah yang mengejutkan mereka.
"Masuklah! " kata petani itu.
Yang Feng Ji bertiga masuk. Mereka dapat menemukan sebuah gua yang cukup lebar.
Nyata gua itu adalah gua gunung, yang sengaja di buka. Tanpa menggempur rumah agar tidak ada seorangpun mengetahui bahwa dibelakang rumah itu ada gua rahasia.
Petani itu menekan kembali tembok, setelah itu, pintu gua tertutup kembali. Ia kembali keluar, untuk bekerja lagi dengan cangkulnya seperti tadi.
Belum lama, muncullah si Marga Hong beserta belasan serdadunya.
"Eii, apa kau tadi melihat ada tiga penunggang kuda lewat sini? " si marga Hong bertanya dengan kasar.
"Baru saja mereka lewat, ke arah sana! " sahut si petani seraya menunjuk ke sebuah jalan kecil.
Si marga Hong dan pasukannya melarikan kuda mereka ke jalan yang di tunjukkan oleh petani itu, namun di sana mereka harus melalui tujuh atau delapan lie untuk mencari orang-orang yang ingin di tangkap mereka namun tidak ada hasil nya, lalu mereka kembali. Mereka pun kembali untuk menghampiri si petani itu lagi, untuk di tanyakan, tapi si petani itu menyahuti dengan tidak jelas dia mirip dengan orang tuli.
"Sudah, jangan layani si bodoh! " kata beberapa serdadu. "Mari! "
Mereka melarikan kuda mereka ke jalan lainnya.
Hu Yi Tian dan teman-temannya, dari tempat persembunyian mereka dapat mendengar suara derap langkah kaki kuda yang cukup banyak dengan jelas dan lenyap, datang lagi dan pergi lagi. Selama itu, mereka tetap diam menunggu sampai si pemilik rumah datang untuk membuka pintu. Yang Feng Ji mencoba untuk membuka pintu gua, tidak ada hasilnya, sebab ia tak tahu rahasia untuk membuka pintu gua rahasia itu. Daun pintu pun tak bergerak sedikitpun. Di dalam gua sangat gelap. Terpaksa mereka harus duduk diam menunggu, kecuali Yang Feng Ji, yang beberapa kali merintih karena lukanya, hingga ia mengutuki para pengejar mereka.
Entah beberapa waktu telah berlalu, mendadak pintu gua rahasia terbuka sendiri dengan suara dan cahaya obor lebih dahulu datang, lalu muncul petani itu.
"Marilah kita makan! " petani itu mengundang.
Yang Feng Ji melompat bangun dan keluar lebih dahulu sebelum Hu Yi Tian dan Cheng Xiao. Mereka pergi ke ruang makan. Dimana ada sebuah meja makan yang siap dengan makanan berupa nasi yang masih hangat, sayuran hijau, toufu, dan dua potong ayam yang enak.
Di dalam ruangan itu, selain petani dan cucunya, ada tiga orang petani lainnya, yang menunggu tamu-tamu mereka sambil berdiri.
Hu Yi Tian bertiga memberi hormat, mereka pun lantas memperkenalkan diri mereka.
Mendengar nama Yang Feng Ji sebagai seorang pendekar silat, sepertinya orang-orang ini tak mempedulikannya, akan tetapi begitu mereka tahu tentang pemuda sopan itu adalah putranya pembesar Hu, semua orang saling memandang, lantas ada yang tanya soal pembesar Hu setelah lama mereka termangu.
Hu Yi Tian segera memberikan jawaban yang sebenarnya, setelah itu ia pun bertanya nama para petani itu.
"Aku orang rendah marga Heng, " jawab petani yang usianya lima puluh tahun. "Dia ini marga Bu, " pria ini memperkenalkan temannya yang pertama. "Dan dia ini marga Mi. " Dia tunjuk seorang pria bertubuh jangkung tapi kurus. " Dan, dia marga Luo, " ia juga menambahkan kepada temannya yang lebih pendek.
"Aku kira tuan -tuan dari satu keluarga, tak tahunya semua berlainan marga, " kata Hu Yi Tian.
"Kami semua adalah sahabat-sahabat baik, " si marga Heng menjelaskan.
Segera Hu Yi Tian dapat melihat dengan jelas, semua tuan rumah ini pandai bicara dengan gerak-gerik mereka tak mirip seperti petani biasa saja, apalagi si marga Mi dan Luo ini terlihat gagah perkasa, si marga Heng sendiri terlihat agung, seperti seorang sastrawan. Hu Yi Tian pun penasaran dan ingin bicara dengan si marga Heng itu, untuk kepastian yang jelas supaya ia mengetahui siapakah orang-orang ini yang sesungguhnya.
Setelah makan malam, barulah si marga Heng menceritakan bagaimana ia di tanya oleh para serdadu tentang tamu-tamunya yang di kejar pihak berwajib dan serdadu.
Hu Yi Tian memberikan keterangan dengan jelas, karena ia seorang pelajar,setiap kata yang di ucapkannya teratur sempurna dan menarik hati, lagipula ketika ia menutur halnya rakyat-rakyat yang sengsara dan mati terlantar, binasa usai di aniaya, hingga nyata sekali kekejaman tentara negeri ini adalah perampok dan pembunuh.
Semua pendengar membuka mata lebar-lebar, si marga Mi sampai memukul meja, alis dan kumis nya seperti bangun berdiri, ia tentu telah buka mulut dan menghardik jikalau si marga Heng tak melirik ke arahnya, ia lantas bungkam.
Hu Yi Tian juga ceritakan tentang Yang Feng Ji yang telah menolongnya, ia ceritakan betapa bersyukur dan memuji pendekar itu, mendengar dirinya di ceritakan dengan pujian dari Hu Yi Tian, pendekar ini tampak puas sekali.
"Itulah tidak berarti apa-apa, " kata Yang Feng Ji. " Yang berbahaya adalah dahulu ketika aku di desa Su, seorang diri aku membunuh penjahat Sheng Hung. "
Lalu dengan bangga ia jelaskan bagaimana, ia nyaris kewalahan dalam menghadapi penjahat Sheng Hung, sebelum akhirnya ia menang juga, selain penjahat itu, ia juga menghadapi tiga orang jahat besar dari propinsi Shu bagian utara, kemudian di ceritakan pula pengalamannya di perantauannya selama sepuluh tahun, hingga ia berkata, banyak penjahat yang tidak berani untuk memandang rendah dirinya.
Sementara pendekar ini menuturkan semua hal menjadi pengalamannya dengan gembira, hingga ia seperti lupa daratan, sampai anak kecil di depannya tertawa cekikikan.
Yang Feng Ji memandangi bocah cilik yang lalu terdiam, untuk ia bisa melanjutkan penuturannya tentang berbagai peristiwa yang disaksikannya sendiri di dalam perantauannya di dunia persilatan.
Hu Yi Tian masih asing dengan kaum dunia persilatan, ia jadi penasaran. Cheng Xiao pun belum tahu apa-apa , ia memuji pendekar ini.
Yang Feng Ji kemudian bicara tentang ilmu silat, ia sampai menggerakkan kaki dan tangannya sepertinya ia membuat gembira kepada para petani, sampai akhirnya si marga Mi menguap dan kata: " Sudah malam sekali marilah kita semua masuk kamar dan tidur! "
Secara demikian, perjamuan ditutup, malah si bocah cilik segera menutup pintu, sedang si marga Luo mengangkat sepotong batu besar, yang di taruh di tempat gelap, untuk dipakai mengganjal pintu.
Melihat batu besar itu, Diam-diam Yang Feng Ji menjulurkan lidahnya.
"Ah, orang ini bertenaga besar sekali.. " pikirnya. " Batu ini sedikitnya empat ratus kati beratnya... "
Si marga Heng rupanya melihat tamunya yang terheran-heran terhadap temannya itu.
"Di tanah pegunungan ada banyak harimau," kata si marga Heng. "Bisa kejadian di tengah malam, binatang buas itu datang dan menggempur pintu, maka pintu perlu di ganjal. "
Belum berhenti suaranya si marga Heng, secara mendadak terdengar terjangan angin kencang di luar rumah di antara pepohonan, sampai daun -daun dan cabangnya berbenturan sampai menderu-deru daun pintu dan jendela bagaikan tergetar, kemudian di susul sama raungan yang panjang dan hebat, akhirnya terdengar juga suara kuda dan kerbau.
Bersambung!!
Nb:
Li Hong Yi :Putra mahkota dari Kekaisaran Zhao yang di besarkan oleh seorang guru besar di Pegunungan Hoa San yang berjuluk Pendekar Seruling Naga.
Xiao Chan /Putri adipati agung Kekaisaran Wen yang lahir dari seorang pendekar yang menyimpan rahasia besar yang memiliki musuh utama yang sama dengan musuhnya Li Hong Yi yaitu Kaisar Beng, juga kekasih hati Li Hong Yi usai Li Hong Yi menjadi Kaisar Kekaisaran Zhao yang kelak menjadi Permaisuri Agung Kekaisaran Zhao.
Chen Yi Han Putri Ketua sekte Kelelawar Emas adik angkat Li Hong Yi juga kekasih hati Li Hong Yi kelak menjadi selir ke sepuluh Li Hong Yi usai Li Hong Yi menjadi putra mahkota Kekaisaran Zhao.
Putri Mung Fan tunangan Li Hong Yi sejak bayi dan menjadi selir kesembilan Li Hong Yi di usia dewasa.
Putri Chen Yi Yi istri pertama Li Hong Yi saat Li Hong Yi berusia delapan tahun.
Fan Bing Bing selir kedua Li Hong Yi pada usia dua belas tahun Li Hong Yi.
Ching Erl selir ketiga Li Hong Yi pada usia tujuh belas tahun Li Hong Yi
Chiu Shing selir ke-enam Li Hong Yi pada usia dua puluh tahun Li Hong Yi.
Zhang Fei Fei selir ke tujuh Li Hong Yi
Chen Yuan Lan Puteri mahkota Kekaisaran Chen yang menjadi selir pertama Li Hong Yi.
Putri Lan Shiang selir ke dua belas Li Hong Yi
Yang Chao Yue kakak seperguruan Li Hong Yi dan juga kekasih pertama Li Hong Yi.
Liu Shi Shi gadis yang menjadi pelayan dan pengikut setia Li Hong Yi yang juga kekasih Tang Hung Chien.
Putri Zhao Li Ying atau Ying Erl sepupu dari Li Hong Yi sekaligus kekasih kedua Li Hong Yi
Xi Hua Erl murid dan kekasih ketiga Li Hong Yi
Tang Hung Chien sahabat Li Hong Yi julukannya si tangan maut
Penampilan Li Hong Yi saat merantau di dunia persilatan.
penampilan Li Hong Yi yang sederhana.
Li Hong Yi keluar dari ruang hampa.
Li Hong Yi turun gunung Hoa San Pai untuk pertama kalinya.
Li Hong Yi dengan seruling naga.
Li Hong Yi usai kembali ke Kekaisaran Zhao
Li Hong Yi yang memenangkan pertandingan melawan Raja barbar di gunung Chen.
Li Hong Yi yang menyamar sebagai pemimpin bajak sembilan sungai hitam dengan julukan si berandal cilik sesat.
Li Hong Yi saat menjadi Pangeran Mahkota Kekaisaran Zhao dengan nama gelar Pangeran Kesembilan Zhao Hong Yi.. Ketua sekte Bulan Dan Matahari Kembar pelindung Kekaisaran Zhao.
Li Hong Yi saat menjadi Ketua sekte bulan dan matahari kembar.
Li Hong Yi saat menjadi Kaisar Zhao Hong Yi.
Kaisar Zhao dan Permaisuri Agung Wan Chun orangtua Li Hong Yi
Pangeran Pertama Zhao Yu Thing dan Putri Lin Mo Yan saudara dan saudari kandung Li Hong Yi
Pangeran kedua Zhao Bun Heng dan Putri Liu He saudara kandung dan saudari ipar Li Hong Yi
Pangeran Ketiga Zhao Geng dan Putri Mu Thing Thing saudara tiri dan saudari tiri ipar Li Hong Yi
Pangeran keempat Zhao Qiu dan Putri Aisha
saudara tiri dan saudari tiri ipar Li Hong Yi.
Pangeran kelima Zhao Yi Ming saudara kandung Li Hong Yi
Pangeran ke-enam Zhao Gu saudara kandung Li Hong Yi
Pangeran ketujuh Zhao Beng saudara tiri Li Hong Yi
Pangeran kedelapan Zhao Zha saudara tiri Li Hong Yi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Yuliana Lie
selir ny banyak amat🤪
2023-03-09
3
🛡️Change⚔️ Name🛡️
Wih canggih bener 😁
2023-03-06
1
Bryan Kennedy
li hong yi cute 😍😍😍
2023-02-24
1