Agatha sedang sarapan bersama keluarganya, juga ada teman dekat Agatha dari Amerika yang berkunjung, wajar teman Agatha hanya satu atau dua karena abangnya begitu pemilih.
Cindya Laura Putri Bhaskara
Biasa dipanggil Cindy atau Rara oleh Agatha, Cindy sangat dekat dengan keluarga Agatha karena menurutnya keluarga yang paling ia idamkan, karena ia merupakan anak broken home, Cindy berusia 18tahun sama seperti Radit.
"Cindy, nanti kamu kuliah disini?". Tanya Reno padanya.
"Ngga bang, aku cuman mau berkunjung sekalian liburan juga". Jawab Cindy pada Reno.
"Kenapa ngga kuliah disini aja?". Tanya Dion padanya.
"Om tau sendiri kan, sifat Daddy gimana ke aku? Mommy juga sama aja om". Jawab Cindy dengan lesu.
"Yaudah gausah bahas ini, mending kita sarapan". Ujar Felicia padanya.
Mereka semua sarapan dengan khidmat hanya terdengar dentingan sendok dan garfu, hingga beberapa menit kemudian mereka selesai memakan makanannya sampai habis tak tersisa.
"Ohh yaa kak Aura, aku mau tanya deh". Ujar Agatha padanya.
"Mau tanya apa adikku?". Tanya Cindy yang sudah menganggapnya adik sendiri.
"Kakak suka kan sama bang Babas?". Tanya Agatha membuat yang punya nama menoleh.
"Apaan nih bawa bawa nama abang?". Tanya Bastian pada adiknya.
"Kak Aura jawab ihh jangan diem aja". Ujar Agatha tidak memperdulikan abangnya.
Cindy terdiam ia sungguh tak tau harus menjawab apa, ia kebingungan Agatha tau dari mana ia menyukai Bastian? Itu yang sedaritadi ia pikirkan.
"Apaan sih Ta, aku gasuka sama bang Babas". Jawab Cindy sambil memalingkan wajahnya.
"Lohh bukannya kakak suka yaa? Apa aku salah baca?". Tanya Agatha dengan polosnya.
"Maksudnya gimana Ta?". Tanya Cindy sambil mengangkat alisnya.
"Udah udah, sana kalian berangkat, nanti telat loh". Ujar Dion pada mereka.
Akhirnya Cindy ikut mengantar Agatha sampai kampus, Cindy ikut melihat sekeliling nya lalu ia menemukan orang yang sangat tidak ia sukai.
"Pagii Agatha". sapanya pada Agatha.
"Pagii juga Sasha, maaf ya nunggu lama". ujar Agatha padanya.
"Iyaa gapapa santai saja, eh kak Cindy Apakabar?". Tanya Sasha sambil tersenyum padanya.
"Baik, Tha kakak pulang ya, kamu yang benar belajarnya terutama belajar mengenal mana yang baik mana yang ngga baik!". Tegas Cindy sambil melirik Sasha.
"Loh kak Cindy ga kuliah disini?". Tanya Sasha dengan ramah.
"Ngga". Jawab Cindy sambil berlalu pergi.
Melihat kepergian Cindy, Agatha pun mengajak sahabatnya untuk masuk ke dalam kelas, ia bertemu dengan abangnya Radit yang sedang bersama sahabatnya.
"Pagi Agatha cantik". sapa sahabat abangnya.
"Eh jangan godain adik gue". Ujar Radit menatap mereka tajam.
"Galak amat sih lo Dit". Ujar salah satu sahabatnya.
"Pagi juga abangg". sapa balik Agatha sambil tersenyum pada mereka.
"Ehh baru tau ada Sasha juga, kirain Agatha aja tadi". ujarnya sambil terkekeh.
Awas aja lo yaa Agatha, gue bakal bikin hidup lo hancur, tunggu tanggal mainnya. Batinnya kesal karena Agatha selalu saja membuat perhatian para lelaki menuju padanya.
Agatha berpamitan pada mereka karena akan masuk kelas, dengan menarik tangan Sasha ia masuk kelas, seluruh teman sekelasnya menoleh pada Agatha dan Sasha.
"Pagi semuanya". Sapa Agatha sambil tersenyum pada mereka.
"Pagi juga Agatha cantik". ujar mereka dengan kompak.
"Eh Sha, lo kenapa liat Agatha kaya gitu?". tanya salah satu dari mereka.
"Hah? Maksudnya?". tanya Sasha sambil menatap arah lawannya.
"Udah jangan dibahas, mending kita duduk Sha". Ujar Agatha pada Sasha.
Agatha serta yang lainnya memerhatikan seseorang masuk ke dalam, ternyata itu adalah dosen baru yang tak lain dan tak bukan adalah Vino sahabat abangnya Agatha juga.
Wah ganteng banget dosen baru nya.
Iyaa bener, aduhh tapi tatapannya dingin banget.
Namanya siapa yaa.
Kamu nanyeaa sama aku?
Ihh meleleh hati gue liat dosen itu.
Pak boleh minta nomornya ga?
Bapak masih single kan?
Mau kan jadi pacar aku pak.
Banyak sekali teriakkan yang terdengar hingga membuat Agatha menutup telinganya, sedangkan Vino yang sedang bersama ayahnya yang tak lain adalah pemilik kampus tersebut.
"DIAM SEMUANYA!! MOHON PERHATIANNYA!!". Teriak ayah Vino yang bernama Zayn Malik Bhagaskara.
"Disini saya membawa dosen pengganti Pak Burhan yang keluar, tolong kalian diam jangan gaduh, silahkan perkenalkan diri kamu". Ujar Zayn mengedipkan matanya pada sang anak.
"Oke perkenalkan nama saya Vino, pengganti dosen kalian yang lama, mohon bantuannya". Ujar Vino dengan cuek.
"Baiklah, silahkan lanjutkan pembelajaran kalian, saya tinggal". Ujar Zayn meninggalkan ruangan tersebut.
...************...
...Sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana ya?. Batin Agatha. ...
Vino menuliskan sesuatu di papan tulis yang merupakan pembelajaran mereka hari ini, Agatha menulisnya karena ia kadang lupa tetapi aslinya ia sangatlah pintar melebihi semua yang ada di kelasnya.
Sasha menatap dosen baru itu tanpa berkedip, membuat Vino menatapnya dengan tajam, segera Sasha memalingkan wajahnya saat dosen tersebut menatapnya seperti itu.
Gila tuh dosen, dingin banget, tapi gue suka haha. Batin Sasha tertawa.
"Kamu kenapa Sha? Ketawa sendiri?". Tanya Agatha padanya.
"Ahh engga gapapa kok Tha". Jawab Sasha padanya.
"Hari ini mau makan apa Sha?". Tanya Agatha padanya.
"Makan bakso kayanya enak". Jawab Sasha dengan senyumannya.
"Yahh, aku kan ga boleh makan bakso". Ujar Agatha dengan lesu.
"Yaudah makan yang lain aja Tha". Ujarnya pada Agatha.
"Hufft yaudah deh". Ujar Agatha sambil menarik nafasnya.
Beberapa menit kemudian Agatha dan Sasha sampai di kantin, mereka adalah umur paling mudah disini karena rata rata 18 tahun ke atas, Sasha dan Agatha memang pintar tetapi hanya Agatha karena Sasha selalu menyontek.
Radit melihat adiknya yang sedang mencari tempat duduk pun memanggilnya, Agatha yang memang sedang mencari tempat yang kosong langsung menoleh saat abangnya memanggil.
"Agatha, sinii sama abang aja!". Teriak Radit pada Agatha.
"Yaudah yuk Sha, daripada lama nyari tempat yang kosong". Ajak Agatha pada Sasha.
"Dek, mau pesen apa? Biar sohib abang yang pesankan". ujar Radit menunjuk Gabriel.
"Eh lo enak aja, tapi gapapa deh demi adek yang cantik". Ujar nya sambil tersenyum senang.
"Ohh ya Sha, kamu mau pesan apa?". Tanya Radit padanya.
"Aku bakso aja, minumnya jus strawberry". Jawab Sasha sambil tersenyum.
"Kalau aku, nasi goreng + sosis bakar sama minumannya jus Mangga". Ujar Agatha pada abangnya.
"Baiklah tunggu sebentar tuan putri". Ujar para sahabat abangnya.
Agatha terkekeh melihat tingkah sahabat abangnya yang lucu, semua yang di kantin menatap Agatha yang tersenyum membuatnya semakin cantik.
Cantik. Batin seseorang menatap Agatha.
Beberapa menit kemudian kini Agatha dan yang lainnya memakan pesanan mereka, Sasha tersenyum smirk karena ia tadi menambahkan sesuatu pada minuman Agatha.
Sasha tidak menyadari ada yang menatapnya dengan tajam, setajam silet yang akan melukainya, Agatha yang akan meminum jus Mangga terhenti ketika ada yang berteriak.
"JANGAN DIMINUM!!". Teriak seseorang padanya.
Siapakah seseorang tersebut?
Ada yang bisa menebaknya?
Coba tebak hihii:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments