BAB 4 : Kontrak

Bohong jika dirinya tak ketakutan, sejak tadi ia menahan isak tangis agar aktingnya bisa dipercaya.

Laki-laki bernama Kai itu kini sudah membebaskannya, ia kini sudah bisa berbaring diatas ranjang yang empuk.

Kamar yang ia tempati kini bukanlah kamar yang ia kenakan saat terluka dulu.

Saat itu juga Kyara mengira Kai adalah lelaki sederhana.

Namun dugaannya salah, lelaki sederhana mana yang punya kastil mewah seperti ini ? Ya meskipun kotor dan menakutkan.

"Pantas saja ia tak tertarik pada imbalan yang akan kuberikan." batin Kyara.

Cklekkk

Suara pintu terbuka membuat kaget Kyara yang tengah melamun.

Tak salah lagi, orang ah lebih tepatnya vampire yang datang mendekatinya adalah Kai.

Ia datang sembari menenteng sebuah lipatan baju.

"Pakailah baju ini, kau resmi menjadi pelayanku bukan ?." tanya Kai memastikan sekali lagi.

Ya, ia kini menjadi pelayan dari vampire gila ini.

Perjanjian bodoh yang ia ucapkan tadi, mengubah dirinya dari seorang tahanan menjadi seorang pelayan rendahan.

Kyara sudah meremehkan lelaki ini.

Tadi ia memanglah membuat sebuah kontrak dengan Kai, sebenarnya ia tak paham dengan kontrak yang dimaksud Kai.

Bagaimana bisa ia bisa paham kalau kontrak itu mengharuskan dirinya melukai telapak tangannya sendiri dan menempelkannya dengan telapak tangan Kai yang juga terluka.

Saat membuat kontrak pun Kai dengan sekuat tenaga menahan insting liarnya.

Namun lagi-lagi yang membuat Kyara tercengan, setelah membuat kontrak, telapak tangan miliknya yang tadi terluka menjadi sembuh seketika.

"Aku memang sudah menjadi pelayanmu, namun jangan sampai kau lupa akan janjimu Kai." ucap Kyara.

Kai pun mengangguk pelan. Janji untuk tak melukai Kyara dan memulangkan ia pada keluarganya nanti.

"Aku tak lupa." jawab Kai singkat.

"Apa yang kau pikirkan ?." tanya Kai yang merasa heran dengan Kyara yang kembali melamun.

Kyara tampak ragu-ragu saat akan menjawabnya.

Tak dapat dipungkiri kalau ia menyimpan seribu pertanyaan selama ini.

"A-apa aku benar-benar berada di Kekaisaran Utara ?." tanya Kyara.

Kai mengangguk mantap.

"Bukannya Kekaisaran Utara itu hanya dihuni oleh monster ?." tanya Kyara lagi.

"Ck! Bagi manusia seperti kalian vampire sepertiku memanglah seorang monster menakutkan bukan ?. Dan kalian sendiri yang menyebut kekisaran utara sudah mati." jawab Kai.

Ya, yang diucapkan Kai memang tak salah.

Sebenarnya di Benua Eros terdapat 4 kekaisaran, yakni Utara, Timur, Barat dan Selatan.

Namun sejak ratusan tahun lalu, ketiga kekaisaran menganggap Kekaisaran Utara sebagai Kekaisaran yang sudah mati karena hanya di huni oleh monster, hewan dan juga penyihir-penyihir jahat.

Sejak saat itu pula tak ada yang berani masuk ke wilayah Kekaisaran Utara.

"Kalau begitu apa hanya kau saja vampire yang tinggal disini ?." tanya Kyara penasaran.

"Tentu saja tidak, banyak yang sepertiku." jawab Kai.

Deggg!!

Kyara tak dapat lagi menyembunyikan rasa takutnya itu.

Banyak ? Menghadapi satu saja ia sudah gila.

Lalu bagaimana kalau ia sampai bertemu dengan vampire lainnya ? Sudah pasti mati bukan ?.

"Rupanya kau ketakutan." ejek Kai.

Melihat Kyara yang masih ketakutan, Kai pun berusaha menenangkannya.

"Tenang saja, aku akan melindungimu asal kau menurut padaku." ucapnya.

Dengan mata basah dan suara serak, Kyara menoleh ke arah Kai.

"Kenapa kau malah menyelamatkanku ? Bukankah makhluk sepertimu suka meminum darah manusia ?." tanya Kyara.

Kai terdiam, ia tak ingin menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut gadis itu.

Sejujurnya ia takut gadis itu akan memanfaatkan dirinya lebih jauh saat mengetahui alasan sebenarnya.

"Jawablah pertanyaanku Kai." pinta Kyara.

"Entahlah, sepertinya waktu itu aku bosan." jawab Kai singkat.

Bosan ?.

Sangat menjengkelkan sekali.

Pantas saja di kastil sebesar ini Kai hanya tinggal sendirian, siapa yang akan tahan dengan sifatnya itu.

"Apa kau akan membunuh dan menghisap darahku nantinya ?." tanya Kyara.

"Entahlah, kalau kau mengkhianatiku mungkin saja." jawab Kai dengan menyeringai.

Cihhhh.....

Lagi-lagi Kyara dibuat kesal oleh Kai.

Tak dapat dipungkiri kalau Kai sendiri sebenarnya penasaran dengan sosok Kyara.

Ia ingat bahwa gadis itu sempat mengatakan kalau ia adalah calon ratu dari kekaisaran timur.

"Apa kau benar-benar calon ratu kekaisaran timur ?." tanya Kai penasaran.

Dengan mata berbinar Kyara mengangguk mengiyakan. Dalam hatinya ia berharap lagi kalau Kai akan membebaskan dirinya.

"Ya, aku adalah Kyara Agatha Malvi, putri dari Duke Malvi. Aku adalah tunangan dari putra mahkota kekaisaran timur." jelas Kyara.

"Kalau begitu apa kau bisa membuktikannya ?." tanya Kai lagi.

"Tentu saja, dengan mengembalikanku ke rumah maka semua ucapanku bisa terbukti." jawab Kyara dengan penuh semangat.

Grepppp...

"Arghhhh...." pekik Kyara.

Kai mencekik lehernya dengan cukup erat, entah mengapa ia juga tak tahu. Namun dalam sekejap ia langsung melepasnya kembali.

Uhukk...uhukkk

"Buktikan dengan hal lain, apa kau lupa dengan kontrakmu ? Sekali lagi kau berkata untuk memulangkanmu, saat itu juga aku akan membunuhmu!!." bentak Kai.

Bukankah yang Kyara katakan itu benar ? Dengan ia pulang maka semua orang akan mengenali dirinya dan semua ucapannya akan terbukti.

Ughhhh...menjengkelkan sekali.

"Apa yang kau cari ?." tanya Kai karena melihat Kyara kebingungan.

"Kalung, apa kau tahu dimana kalungku berada ?." tanya Kyara.

"Kalung apa ?." tanya Kai balik.

"Kalung dengan batu permata berwarna putih, didalamya ada sebuah ukiran matahari." jelas Kyara.

Kai pun merogoh sakunya dan melemparkan sebuah kalung ke arah Kyara.

"Kenapa sudah tak bercahaya ? Apa kau merusaknya ?." tanya Kyara sembari menatap Kai.

"Untuk apa aku merusaknya ? Saat menemukanmu kalung itu memang tak bercahaya." jawab Kai kesal karena dituduh yang tidak-tidak.

Kyara pun menghela nafas panjang, padahal ini adalah kalung pemberian ibunya. Kalung berharga milik keluarga Malvi.

"Walaupun sudah tak bercahaya, aku yakin kalung ini masih bisa membuktikan ucapanku." ucap Kyara sembari memberikan kalung itu ke Kai.

Kai mengerutkan keningnya tak mengerti. Simbol matahari adalah simbol biasa, siapapun bisa memilikinya.

Jadi bagaimana mungkin sebuah simbol biasanya seperti ini dapat membuktikan ucapan Kyara ?.

"Caranya ?." tanya Kai.

"Tunjukan saja kalung itu pada keluargaku pasti mereka mengenalinya." jawab Kyara.

Kai masih menaruh rasa curiga pada Kyara, apa benar gadis ini berkata jujur ?.

"Kau sudah mengancamku jadi tak mungkin aku berbohong, dan aku tak akan melanggar kontrak yang sudah kita buat." lanjut Kyara.

"Baguslah kalau begitu, karena kontrak yang kau buat itu juga mengikat nyawamu. Jika saja kau lari dan melanggar, sangat mudah bagiku untuk membuatmu mati." ucap Kai.

"Apa maksudmu Kai ?." tanya Kyara kebingungan.

"Kau telah membuat kontrak darah denganku. Aku tak akan menjelaskannya, karena ini sudah waktunya bagimu untuk melakukan tugas sebagai pelayan." titah Kai.

Kyara masih tampak kebingungan, apa itu kontrak darah ?.

Yang ia tahu hanyalah Kai telah menipunya.

Terpopuler

Comments

Women-Stars🍁 Al-Zha

Women-Stars🍁 Al-Zha

kekaisaran Utara di isi penghuni yg bgtu, pasti ad raja nya mungkin kan

2023-03-08

0

Seo Joo Hyun

Seo Joo Hyun

kai mah kaya raya 🙏

2023-03-01

0

Matahari

Matahari

seorang putri yang diagungkan di negrinya kini menjadi pelayan

2023-03-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!