BAB 2 : Dia Sudah Mati

Di kuil sendiri seorang pria menampakkan raut muka cemas sebab seseorang yang ia tunggu tak kunjung datang, padahal ia sudah menunggu 2 jam lamanya.

Ia tahu wanita yang menjadi tunangannya itu adalah orang yang selalu tepat waktu.

Apalagi jika itu berurusan dengan hal-hal penting seperti ini.

"Pergilah ke kediaman Duke Malvi, Theo. Aku akan memulai acara amal ini terlebih dahulu." titahnya.

Dengan segera lelaki bernama Theo itu melaksanakan perintah dari tuannya itu.

1 jam kemudian ia juga sudah kembali ke kuil. Tuannya itu masihlah sedang menikmati makan siang bersama dengan anak-anak dari panti asuhan.

Dengan langkah pelan ia mendekati Putra Mahkota.

Ia tak ingin membuat semua orang menjadi ketakutan apabila ia lari terbirit-birit untuk menyampaikan pesan.

"Yang Mulia, hamba sudah kembali." bisik Theo.

"Katakan apa yang terjadi pada tunanganku itu ? Dan dimana dia sekarang ?." tanyanya dengan memperhatikan Theo.

Seharusnya wanita itu sudah berada dihadapannya saat ini.

Namun yang ia lihat justru pelayannya kembali seorang diri.

"Yang Mulia...nona Kyara sudah berangkat sedari tadi, bahkan ia berangkat lebih awal. Namun entah dimana keberadaannya saat ini." jelas Theo.

"Cepat cari dia sekarang, aku akan kembali ke istana sekarang." titahnya lagi.

Berjam-jam sudah berlalu, namun belum juga datang pesan ditemukannya Kyara.

"Cepat cari keberadaannya di seluruh daerah Kekaisaran Timur!." titah putra mahkota dan juga kaisar yang khawatir.

Mereka masihlah tak mengerti tentang kejadian ini.

Kemana perginya Kyara ? Dan apa alasan dari kepergiaannya ini ?.

■■■■□□□□

Kediaman Duke Malvi

"Ayah, apa benar kalau kak Kyara menghilang ?." tanya putri kedua Duke Malvi yakni Liana.

Duke Malvi hanya terdiam, wajahnya pucat saat ini. Tak dapat dipungkiri kalau ia sangat khawatir.

Baru tadi pagi ia sarapan bersama putrinya, namun sekarang sudah tak diketahui dimana keberadaan putrinya itu.

"Jadi berita itu benar suamiku ?! Mengapa kau diam saja ? Cepat jawab pertanyaan kami ?." tanya Duchess Malvi yang juga tak percaya.

Brukkk

Tubuh Liana langsung terjatuh lemas, ayahnya hanya diam saja.

Sudah pasti benar bahwa kakak tersayangnya itu hilang. Buliran air mata langsung mengalir dengan deras dari kedua matanya.

"Hikss..hikss..ayah aku ingin mencari kakak." ucap Liana.

"Ini sudah malam ayah, kita harus segera menemukan keberadaannya." lanjutnya lagi.

Duke Malvi yang terus menerus mendengar kesedihan Liana tak mampu lagi menahan tangisnya.

Ia tahu kalau putrinya itu tak suka dengan suasana di malam hari yang terlihat menakutkan.

Setiap keluar pastilah ia akan kembali sebelum matahari terbenam.

Kalaupun ia kembali pada malam hari pastinya ia ditemani oleh Liana ataupun Putra Mahkota.

"Suamiku bagaimana bisa Kyara diculik ?." tanya Duchess Malvi.

"Hustt...jaga mulutmu itu, putriku itu tak diculik, ia akan kembali sebentar lagi." jawab Duke Malvi.

■■■■□□□□

Satu hari, satu minggu, dua minggu, satu bulan.

Ya, satu bulan sudah berlalu pencarian Kyara dilakukan.

Bahkan Duke Malvi dan Kekaisaran Timur juga melakukan sayembara untuk menemukan Kyara.

Namun tak pernah ada yang datang untuk membawa Kyara kembali.

"Hanya ada satu tempat yang belum kita datangi Yang Mulia Putra Mahkota." ucap salah seorang prajurit.

Dengan tatapan sinis Putra Mahkota memandang prajurit itu.

Apa prajurit itu gila ? Berkata seperti itu sama aja ia mendoakan tunangannya itu mati.

Buru-buru prajurit itu langsung bersujud meminta maaf, namun perkataannya juga tidaklah salah.

Kalau ia tak berada di tempat itu pasti ia sudah keluar dari kekaisaran timur.

Keluar kekaisaran ? Sudah pasti tidak mungkin.

Dengan perintah dari kekaisaran seluruh gerbang perbatasan sudah diperiksa, dan tak ada sama sekali data keluarnya Kyara dari Kekaisaran Timur.

"Aku akan pergi kesana, aku akan pergi kemanapun untuk menemukan kakak." ucap Liana yang juga berada disitu.

Dengan segera Liana berlari dan mengambil kuda milik kekaisaran.

Perbuatan cerobohnya itu bisa membuat dirinya kehilangan nyawa, namun kali ini semua lebih khawatir dengan keselamatannya.

"Liana!!." teriak Duke Malvi.

"Cepat kita kejar Liana!!." titah Putra Mahkota.

Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai di hutan terlarang. Apalagi mereka juga memacu kuda dengan sangat cepat.

Dingin, lembab, gelap, licin dan menakutkan.

Itulah yang dilihat dirasakan oleh Liana dan semua orang yang mengejarnya.

Liana yang tadinya berani kini menciut karena mendengar suara lolongan serigala.

"A-ayah." ucap Liana lalu berlari mundur untuk mendekat ke tempat ayahnya.

"Kau gila Liana, lihat apa yang kau lakukan ? Putra Mahkota sampai membahayakan nyawanya untuk melindungimu!." amarah Duke Malvi.

Tiba-tiba saja salah seorang prajurit berteriak dengan keras.

"Yang Mulia aku menemukan kereta kuda dengan lambang keluarga Duke Malvi!!!."

Deggg!!!

Tak jauh dari temuan kereta kuda yang sudah hancur itu, mereka juga menemukan pakaian dan tulang-belulang yang sudah pasti milik pelayan, pengawal dan juga kusir yang menemani Kyara.

Tubuh Duke Malvi jatuh dengan lemahnya, begitu juga dengan Liana.

Baju yang dikenakan oleh Kyara sudah hancur dan berlumuran darah, ada juga tulang yang sudah pasti milik Kyara.

Ia sudah mati.

"Kakak...kau meninggalkanku sendirian." isak Liana.

Di hari itu juga diumumkannya kematian Kyara Agatha Malvi di Kekaisaran Timur.

Hilang sudah calon ratu kekaisaran timur.

"Pasti itu adalah ulah penyihir jahat yang menghuni hutan terlarang."

"Nona Kyara adalah bangsawan yang baik hati, sangat malang sekali nasibnya."

"Semoga ia berada di sisi Dewa Aelius."

Itulah perkataan yang selalu diucapkan oleh rakyat kekaisaran timur yang merasa kehilangan sosok Kyara.

Di sisi lain terlihat seorang pria dengan wajah pucat, kulit pucat namun berbibir merah tengah menatap sinis seorang wanita.

"Terima kasih sudah menyelamatkan diriku Tuan, aku pasti akan membalasmu begitu tiba dirumahku." ucap seorang wanita dengan suara lemah.

"Memangnya siapa yang mengijinkanmu pergi ?." jawan pria itu.

Wanita itu masih tak mengerti, apa untungnya bagi pria didepannya jika ia berada disini ?.

Ahhh...dia memang cantik, namun pria sederhana didepannya ini pasti akan memilih uang bukan ?.

"Tuan, kau mungkin tak mengenalku karena berada di Kekaisaran Utara. Namun aku adalah calon ratu Kekaisaran Timur, Kyara Agatha Malvi."

"Aku harus kembali, keluargaku pasti sudah menunggu." lanjutnya lagi.

Ya, Kyara memang masih hidup.

Lelaki didepannya itulah yang telah menyelamatkan dirinya, ia mengatakan menemukan Kyara di hutan terlarang saat sedang berburu.

Dan laki-laki itu membawa dirinya ke Kaisaran Utara.

Sangat membingungkan memang bagi Kyara. Namun saat ini ia tak ingin tahu banyak, ia cukup tahu nama lelaki itu adalah Kai Xavier.

Dan yang ia inginkan saat ini adalah kembali ke rumahnya di kekaisaran utara.

Namun Kai terus melarang, padahal ia sudah berterima kasih dan menawarkan hadiah karena telah menyelamatkan dirinya.

Terpopuler

Comments

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

cerita yang seru kak, aku suka 😍

2023-03-17

0

who are you?

who are you?

hy vernon, selamat berkarya

2023-03-11

0

Winterozez

Winterozez

semangat kak!! mampir juga yah!

2023-03-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!