Los Angeles — USA
Lyn's International Hospital
"Dok, Satu jam lagi Anda ada jadwal operasi". Angel terdiam dengan tatapan kosong tanpa mendengar apa yang Sarah ucapkan
Hening... Sarah menolehkan kepalanya menatap Dokter Angel
"Dok !". Panggilnya menyudahi lamunan Angel
"E—eh, Kau ada mengatakan sesuatu, Sar ?".
"Sejak Dokter dibawa pergi asisten Presdir kemarin, Dokter mulai aneh, sering melamun. Ada apa, Dok ?". Ujarnya diiringi berbagai pertanyaan memenuhi otaknya sejak kemarin
"Tidak ada apa - apa, Sar. Aku hanya tidak enak badan saja". Angel berusaha mengalihkan topik pembicaraan mereka
"Anda sakit, Dok ? Biar aku panggilkan Dokter Emma untuk memeriksa Anda". Ucap Sarah sedikit panik
"Ti—tidak perlu, Sar. Aku hanya butuh istirahat saja. Bisa kau tinggalkan aku sebentar". Ujar Angel yang tahu penyebab sakit dikepalanya ini karena terus menerus memikirkan perkataan sang Presdir kemarin
"Baiklah, Dok. Jika Anda butuh sesuatu langsung hubungi saya". Ucap Sarah sebelum keluar dari ruangan Angel
Sementara Angel kini merebahkan tubuhnya disofa dalam ruangannya sembari memijit kepalanya
"Bagaimana mungkin aku melepaskan ini semua, sementara aku berjuang keras meraih gelar ini". Gumamnya memejamkan matanya
#Flashback On
Ruangan Presiden Direktur LIH
"Silahkan masuk, Nona". Ujar Mike sopan
"E—ehh, kenapa harus masuk ke ruangan Presdir ?". Tanya Angel gugup
"Maaf, Nona. Buka hak saya untuk memberitahu apapun kepada Anda. Tuan Muda yang akan mengatakannya nanti. Aku permisi". Ucapnya berlalu meninggalkan Angeline seorang diri di ruangan Presdir mereka
20 Menit Berlalu... Tidak ada tanda - tanda sang pemilik ruangan akan muncul sehingga membuat Angel mulai bosan. Perlahan dirinya mendekati meja kerja Presdir ternyata ada sebuah album— "Seperti album lama". Gumamnya sembsri duduk disofa
Ceklek... Angel yang sedikit mengantuk serta memandangi foto demi foto di album itu tidak menyadari kehadiran pemilik ruangan
"Hmmm". Mendengar itu refleks Angel melempar album itu sembarangan karena kaget
"S—sir, maaf. Apa Anda baik - baik saja ?". Tanya Angel karena tanpa diduga album itu mengenai kepala sang Presdir
Sementara yang ditanya hanya menatap dalam kemanik mata Angel tanpa dia sadari.
"Hmm, Beraninya kau !". Sedikit bentakan cukup membuat Angel terdiam karena sejatinya Angel tidak bisa menerima bentakan dalam bentuk apapun
"Ma—maaf, Sir". Ucapnya menundukkan kepala berusaha menahan air matanya
"Dua kesalahanmu pagi ini, kau tahu ?". Jacob, Ya Presdir itu adalah Jacob Achilleo Xanders, mulai memojokkan Angel ke sudut ruangan
"Anda mau apa, Sir ?". Angel berusaha menatap Jacob
"Sebuah ciuman, Maybe". Ucap Jacob dengan senyuman devil
"S—sir !". Angel semakin waspada terhadap Jacob
Bughh... Tendangan Angel pada aset pribadinya sukses membuat Jacob meringis
"S—sir, aku minta maaf". Ucap Angel berusaha keluar dari jangkauan Jacob meninggalkan ruangan itu tapi dia juga tidak tega melihat kondisi Jacob
"Kau !". Bentak Jacob disela rasa sakit pada aset pribadinya
Saat melihat Angeline lengah Jacob berusaha menggapai tangan wanita itu bermaksud menahannya disini. Ternyata Angel menyadari itu secepat kilat dirinya akan melangkah namun kakinya berhasil dicekal Jacob.
Bughh... Angel terjatuh dengan posisi kepala membentur sudut meja dekat sofa, Jacob tidak menyadari itu karena terlihat Angeline hanya terbentur meja bukan sudutnya
"Sshhh". Angel mendesis kala merasa kepalanya mendadak pusing diikuti hidungnya tiba - tiba mengeluarkan darah segar dengan posisi masih membelakangi Jacob
Jacob sudah berdiri sempurna akan mendekati Angel namun pendengarannya menangkap desisan Angeline seperti menahan sakit luar biasa
"Bangunlah, sakitmu tidak sebanding sakit di asetku". Sarkas Jacob menarik paksa agar Angel bangkit tanpa disadari semakin membuat Angeline merasa pusing
"Look at me ! Kau har—". Sebenarnya Jacob mulai geram saat dirinya bicara Angeline hanya menundukkan kepala dengan memejamkan matanya sehingga Jacob tidak bisa melihat luka di jidat dan hidungnya mengeluarkan darah segar. Dengan kesal Jacob menarik paksa agar wajah Angel menatapnya
Deg... "A—aku melukai Ruby ku, ****". Bagaikan tertusuk ribuan jarum saat melihat kondisi Angeline akibat perbuatannya tadi
"Angeline—". Belum sempat Jacob melanjutkannya Angel sudah lebih dulu tidak sadarkan diri akibat rasa pusing yang menyerangnya
"Ruby ! Hei buka matamu !". Jacob menepuk pipi Angel berkali - kali namun tidak ada respon apapun
"Ruby ! Maaf. Aku melukaimu. Maafkan aku sungguh ini diluar dugaanku". Samar - samar Angel masih dapat mendengar perkataan Jacob terlebih saat menyebutnya Ruby—Jacob memang penuh teka - teki
"Mike !". Teriak Jacob panik
Ceklek... "Ada apa si—". Ucapan Mike menggantung kala melihat Angel tidak sadarkan diri dengan hidung terus mengeluarkan darah
"Kenapa kau diam saja, Hah ! Cepat panggilkan Dokter Steven !". Teriaknya kesal bercampur panik
Setelah Dokter Steven selesai memeriksa kondisi Angel kini dirinya hanya menatap sendu bercampur rasa bersalah kepada wanita dihadapannya ini. Seketika perkataan Dokter Steven tadi memenuhi otaknya
"Ingatlah kejadian 3 tahun silam, Jac. Sejak hari itu kondisinya berbeda. Sekali saja dia terluka maka akan sulit menemukan donor darah untuknya perlu kau ingat baik - baik hal itu". Ujar Dokter Steven menatap sendu dokter cantik dihadapannya
"Maafkan aku, My Ruby". Ucapnya seraya mengelus lembut kepala Angel
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Tuxepos Jasmine
🥳🤗🤗🤗🤗🤗💪
2023-02-20
1
Tuxepos Jasmine
semangat berkarya author
2023-02-20
1