BAB 4: GADIS NAKAL

Malam ini sepertinya Aurora tidak akan tidur dengan nyenyak. Pikirannya berkelana kemana-mana. Bayangan jika kedua orang tuanya dipanggil ke kampus seakan menari-nari dipikirannya.

"Sial! Gue kepikiran terus! Stres nom nak ngene carane!" Kesal Aurora menirukan logat jawa yang viral itu.

Tepat pukul 7.00 WIB, semua tugas di diberikan oleh Angkasa sudah dia kerjakan.

"Saatnya kirim! Gue harap setelah ini nggak ada, deh! Berat banget hidup gue!" Berkali-kali Aurora mengeluh tentang hidupnya.

Dia sendiri juga bingung, kenapa bisa dia bersahabat dengan Serena yang jelas-jelas sudah keluar jalur itu.

"Turun dulu, deh! Mau di manja Papa. Pasti Papa udah pulang" Gumamnya sembari membereskan buku-bukunya dan Macbook-nya.

Dari lantai atas, terlihat Mama dan Papa nya sedang berbincang di ruang keluarga. Namun, satu yang menarik perhatiannya. Mereka berbincang dengan seseorang yang hanya terlihat punggungnya saja.

"Siapa tuh? Malam-malam gini bertamu. Tumben!" Gumam Aurora masih menapaki tangga pelan-pelan.

Samar-samar telinga Aurora menangkap pembicaraan antara kedua orang tua-nya dan seseorang itu.

"Hebat kamu, di usia sekarang ini, kamu bisa menggapai cita-cita! Om salut sama kamu!" Ucap Arkhan di selingi tawa.

"Tumben Papa akrab sama orang. Apalagi sampai ketawa-ketawa gitu" Gumam Aurora yang sedang menuangkan air ke dalam gelas.

Aurora pun meminum air tersebut hingga tandas. Tenggorokannya sangat kering akibat mengerjakan tugas tadi.

Aurora mengurungkan niatnya untuk bermanja kepada Sang Papa. Dia lebih memilih kembali ke kamar. Namun, Elena yang melihat putri semata wayangnya itu segera memanggil Aurora.

"Ra! Sini! Ada yang mau ketemu sama kamu!" Ujar Elena menghentikan langkah Aurora.

Aurora pun mwmbalikkan badannya, dia mwngamati seseorang yang tengah duduk membelakanginya itu.

"Siapa sih? Masa mau ketemu gue?" Batin Aurora.

"Sini, Sayang. Ayo duduk sini" Panggil Elena lagi.

Aurora pun berjalan mendekat dan duduk di tengah-tengah Mama dan Papa nya.

"Ini dosen kamu, Kan?" Ujar Arkhan. Spontan Aurora menegakkan pandagannya.

Betapa terkejutnya dia kala mendapati Angkasa yang tengah duduk di depannya dengan mengulas senyum.

"Mati gue! Mr Angkasa, Bukannya lo udah janji nggak bakal bocorin ini ke Mama sama Papa?" Batin Auora.

Aurora menatap tajam ke arah Angkasa. Sementara yang ditatap hanya tersenyum manis.

"Kita bertemu lagi, Gadis Nakal!" Batin Angkasa.

"Sayang....." Panggil Elena. Aurora tersentak mendengar panggilan Elena.

"I-iya, Ma!" Ucap Aurora menanggapi.

"Angkasa Dosen kamu, Kan?" Tanya Elena mengulangi ucapan Arkhan.

Aurora menjawab dengan anggukan kepala saja. Dia tak mampu lagi berkata-kata. Lidahnya kelu, lututnya pun lemas melihat kedatangan Angkasa dirumahnya.

"Om, Tante! Aurora ini adalah salah satu Mahasiswi terbaik di kampus. Nilainya yang tidak pernah turun, bahkan prestasinya terus meningkat. Tapi....."

"Ah, Mr Angkasa berlebihan. Saya ini biasa-biasa saja. Saya juga masih harus lebih giat belajar. Supaya tidak mengecewakan" Sela Aurora dengan cepat.

"Benar sekali. Supaya tidak mengecewakan, Ya?" Ujar Angkasa menekan kata-katanya.

Aurora benar-benar dibuat mati kutu oleh Angkasa. Ada hubungan apa Papa nya dengan Angkasa, Kenapa mereka tampak akrab sekali? Jika kedatangan Angkasa hanya berbicara mengenai masalahnya, tidak mungkin mereka bisa seakrab itu. Pikir Aurora.

***

Angkasa melirik jam yang melingkar di tangan kirinya. Sudah pukul 09.00 WIB.

"Om, Tante! Sudah malam, Aku izin pulang. Kapan-kapan aku kesini lagi" Ujar Angkasa.

"Baiklah, Padahal Om ingin berbicara lebih banyak lagi sama kamu" Ucap Arkhan.

"Lain kali aku akan meluangkan banyak waktu untuk datang kesini. Selamat malam, Om, Tante!" Pamit Angkasa.

"Iya, Hati-hati di Jalan, Angkasa" Jawab Arkhan dan Elena bersamaan.

Akhirnya Aurora bernafas lega. Sejauh mereka berbincang, Angkasa tidak menyinggung masalah antara mereka.

"Rora! Anterin Angkasa, dong!" Pinta Elena spontan mendorong Aurora.

Aurora pun berjalan dengan terpaksa.

Sesampainya di sebelah mobil BMW keluaran terbaru itu, Aurora melipat kedua tangannya dan mulai berbicara.

"Mr mau bikin saya sport jantung? Mr ngapain ke rumah saya? Mau gertak saya? Saya nggak akan takut!" Ucap Aurora beruntun.

"Oh, Nggak takut? Mumpung disini, Aku lapor aja sama Mama Papa kamu!" Ucap Angkasa santai.

"Apaan sih!" Kesal Aurora sembari mencekal lengan Angkasa.

"Gadis nakal, jangan pernah pancing emosiku! Kamu akan menyesal kalau berani memancing emosiku!" Ucap Angkasa penuh penekanan. Siapapun yang mendengar akan merinding, tak terkecuali Aurora.

Angkasa pun memasuki mobilnya dan mulai melaju keluar dari area pelataran Aurora.

"Singa Jantan! Kesel banget gue! Bisa-bisanya lo tau alamat rumah gue! Habis ini mau ngapain lagi, Ya Allah!" Keluh Aurora.

Ia pun berjalan kembali dengan langkah gontai. Lalu, membanting tubuhnya di atas kasur king size di kamarnya.

085 xxx xxx xxx

"*Seru banget, Sih! Gimana ekspresi kedua orang tua kamu kalau tau masalah kamu, Ya? Tunggu Gadis Nakal, ini baru surprise kecil!"

~ANGKASA ELZIDANE AUSKY

Bersambung*.......

Terpopuler

Comments

Husnel

Husnel

senam jantung mah namanya

2023-05-01

0

Queen

Queen

Bikin dagdigdug serr yak, hahaha

2023-01-29

0

Pucukbiru

Pucukbiru

HAHAHAHA ADUH KENAPA MALAH DATENG INI DOSEN 😭

2023-01-29

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!