Angkasa Elzidane Ausky, Seorang Dosen Killer yang selalu mendapat masalah karena mengurusi Mahasiswi nakalnya.
Dia mempunyai julukan khas yang disematkan oleh Aurora, Singa Jantan. Menurut Aurora, Kemarahan yang dimiliki Angkasa mirip seperti singa. Dia seakan ingin menelan hidup-hidup siapapun yang berani mengusiknya.
Namun, untungnya Angkasa tidak mengetahui julukan tersebut. Bayangkan saja jika dia mengetahui julukan tersebut.
***
Seusai mengurusi Mahasiswi yang sering membuatnya naik darah itu, Angkasa bergegas pulang. Agkasa adalah anak sulung dari pasangan Aditya Trisakti dan Safira Ardini. Dia mempunyai adik perempuan bernama Gerhana Elzada Ausky. Saat ini, Hana tengah menempuh pendidikannya di Inggris.
"Assalamu'alaikum, Mama" Salam Angkasa saat masuk ke dalam rumah.
"Wa'alaikum Salam. Tumben udah pulang?" Jawab Safira. Safira pun mengambil alih tas dari tangan Angkasa.
"Abang, seharusnya kamu tuh udah punya istri. Masa harus Mama sih yang nyiapin kebutuhan kamu" Gerutu Safira. Angkasa hanya memutar bola matanya malas. Selalu itu yang Safira bahas.
"Huft..... Abang masih mau bebas, Ma! Lagian, Abang belum bisa jadi rektor. Itu impian Abang dari dulu" Jawab Angkasa malas.
"Lagian kamu, Sih! Papa udah sering tawarin kamu buat jadi pimpinan perusahaan, gantiin Papa. Tapi kamu selalu menolak. Sekali-sekali pikirin pasangan, jangan ngurusin kerjaan mulu!" Ucap Safira.
"Iya Mamaku Sayang. Yaudah, Angkasa mau ke kamar dulu, mau mandi" Ucap Angkasa seraya mengambil alih tas nya lagi.
Safira menatap punggung sang anak dengan tatapan sendu. Berulang kali dia menjebak kata-kata hanya sekedar memastikan. Dia ingin sang anak menata masa depan dan membuka hati untuk menjalin asmara.
"Kamu harus berusaha, Sayang. Lupakan semua masalalu dan cari pengisi hati yang mau menerimamu apa adanya. Mama udah nggak sanggup lagi lihat kamu tenggelam dalam masalalu. Mama yakin suatu saat kamu bisa melupakannya" Gumam Safira.
***
Angkasa merebahkan tubuhnya diatas kasur. Niatnya pulang untuk menghilangkan rasa pusing akibat ulah Aurora, namun yang dia dapat malah rasa pusing itu kian bertambah setelah ucapan sang Mama tadi.
"Bisa mati muda gue kalau terus-terusan mikir kayak gini" Gerutunya.
Angkasa pun kembali beranjak menuju kamar mandi. Mungkin dengan berendam, dia akan lebih tenang. Pusingnya pun akan sedikit berkurang.
***
Pukul 3 sore, Aurora menggeliat di kasur king size-nya. Rasanya sangat lelah sehingga dia enggan untuk turun dari kasur.
Ting!
Sebuah pesan masuk ke handphone-nya. Dia pun meraih handphone di atas nakas dan membuka lock screen.
"Siapa sih, gangguin orang istirahat aja!" Gerutu Aurora dengan mata setengah terpejam.
"Hoaamm...... Cepet banget udah jam 3" Sambungnya.
Aurora mulai membuka aplikasi chat dan betapa terkejutnya saat melihat notifikasi dari Serena. Terdapat ratusan chat dan panggilan tersemat di aplikasi tersebut.
"Gila nih orang! Handphone gue nge-lag ege!" Kesalnya namun tak berniat untuk membalas pesan tersebut.
Sebuah nomor tidak di kenal tepat dibawah nama Serena menarik perhatian Aurora.
085 xxx xxx xxx
"Siang, Aurora! Saya mau menagih janji kamu untuk melakukan apapun yang saya mau. Sekarang, kamu kerjakan tugas yang sudah saya kirim ke emailmu. Deadline jam 7 malam. Jika telat sedetik saja, maka bersiaplah untuk mendapat konsekuensi yang sangat menarik!"
~ANGKASA ELZIDANE AUSKY
Mata Aurora terbelalak melihat room chat tersebut.
"Mr Angkasa! Gila, gila! Dari mana coba dia dapetin kontak gue? Horror banget nih orang!"
"Tugas apaan? Perasaan gue nggak pernah absen tugas? Nggak waras nih dosen!" Sambungnya.
"Anying emang si Serena! Awas aja lo kalau udah masuk, gue pites-pites sampai jadi kutu, Lo!"
Aurora bergegas turun dari ranjang dan berjalan gontai menuju kamar mandi.
"Mimpi apa gue semalem? Udah ketangkap basah sama Mr Angkasa, sekarang dapet tugas juga! Sial banget hidup gue!" Ucap Aurora di depan cermin wastafel.
Aurora pun membasuh mukanya berkali-kali. Berharap dia akan bangun dan kejadian tadi adalah mimpi.
Dia pun keluar dari kamar dan menapaki anak tangga menuju lantai bawah.
Dia melihat Elena yang sedang bersantai di depan TV sembari menikmati coklat dingin.
"Ma, kenapa Mama nggak bangunin Rora?" Ucap Aurora setelah mendaratkan bokongnya di samping Elena.
"Sorry, Sayang. Mama pikir kamu sedang lelah, makanya Mama nggak bangunin kamu. Kamu tidur nyenyak banget" Jawab Sang Mama.
"Gimana kuliah kamu, Sayang?" Tanya Elena sembari mengelus kepala putrinya.
"Lancar, Ma! Lancaarr bangett!" Jawab Aurora.
Sebagai anak tunggal di keluarga Winata, Aurora cukup di manja oleh orang tuanya. Mereka sangat menyayangi dan memperhatikan setiap perkembangan Aurora.
"Ra, Mama lihat mobil Serena di Carport. Kamu yang bawa?" Tanya Elena masih setia mengelus kepala Aurora.
"Iya. Tadi Serena pulang telat. Jadi, mobilnya disuruh bawa. Biasa lah, Mungkin dia banyak tugas, kan kita beda fakultas" Jawab Aurora. Untung otaknya cerdas, jadi tidak perlu berpikir lagi untuk menyiapkan jawaban.
"Oh, kirain kalian bolos tadi. Jangan keseringan bolos,Ya. Mama nggak mau kamu ketinggalan skripsi" Nasihat Elena.
"Pasti, Ma" Jawab Aurora tersenyum samar.
"Yaudah, makan dulu, gih! Mama udah masakin makanan kesukaan kamu. Tinggal panasin aja, Mbok Sumi udah Mama suruh pulang tadi. Kasihan suaminya sakit" Ujar Elena.
Mbok Sumi adalah pembantu rumah tangga Aurora, yang di percaya sejak belum ada Aurora di tengah-tengah mereka.
"Kasian Mbok Sumi, Ma. Kenapa nggak dikasih libur aja?"
"Maunya sih gitu, Tapi Mbok Sumi nolak. Katanya nggak enak sama kita"
"Udah ah, cepetan makan!" Seru Elena mendorong bahu Aurora pelan.
"Mama nggak mau ikut makan?"
"Nggak! Mama udah makan tadi" Jawab Elena. Aurora pun mengangguk.
Dengan pikiran berkecamuk, Aurora pun makan. Dia sangat mencemaskan keadaannya. Bagaimana jika Angkasa nekat memberi tahu orang tuanya.
Ting!
Sebuah notifikasi pesan masuk ke handphone Aurora.
*085 xxx xxx xxx
"Bagaimana? Sudah selesai? Seharusnya sudah selesai, soal nggak seberapa loh itu. Ini baru permulaan. Selamat menikmati, ini balasannya karena kamu sudah berani bermain-main dengan saya"
"Atau perlu aku membantu mengajarimu? Dengan senang hati aku akan datang ke rumahmu, ARESHA CHANDRIKA AURORA*!"
Aurora membulatkan matanya sempurna.
"Dasar Singa Jantan! Sumpah! Ketiban sial nggak ada habisnya, Punya DosKill satu aja kepala gue mau pecah. Please, masalah gue sama Serena belum kelar. Kenapa lo pakai nambah-nambahin segala, Sih!" Kesal Aurora.
Hilanglah nafsu makannya.
Bersambung.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Husnel
Ha.. ha. dosen kebelet nikah
2023-05-01
0
Pucukbiru
apaan sih paaaaaakkkk 😭
2023-01-29
0
Pucukbiru
buset mantep betul impianmu pak wkwk
2023-01-29
0