.
.
Esok hari Reina bangun dari mimpi indahnya dan ia mendapati suaminya berada tepat di sampingnya. Reina kemudian mandi dan bersiap-siap, kali ini ia tidak ingin membuat sarapan sendiri.
“Anna...” panggil Reina kepada pelayan pribadinya saat sudah keluar dari kamarnya.
Ia menuruni tangga dan memanggil pelayannya itu.
Anna merupakan pelayan pribadi dari Reina, segala keperluan pribadi Reina di urus olehnya.
Anna adalah pelayan setia keluarga Atmaja, orang tua Anna dulunya kepala pelayan di mansion keluarganya. Karna itu ia sekarang menjadi pelayan pribadi dan kesayangan Reina.
Terlepas dari hubungan pelayan dan majikan, mereka berdua tumbuh dan besar bersama, Anna bukan hanya pelayan biasa, ia wanita berpendidikan. Namun di bandingkan bekerja di perusahaan ia lebih memilih bekerja langsung pada nyonyanya itu.
“Iya, nyonya” jawab Anna berlari ke arah Reina.
“Siapkan sarapanku, dan juga tuan”
“Baik nyonya” ujarnya sambil berlalu kearah dapur menyiapkan sarapan yang di minta oleh nyonya nya.
Sebenarnya bisa saja para pelayan memasak dan selalu menyiapkan makanan untuk tuan dan nyonya mereka, tapi Reina selalu bilang bahwa Reina akan menyiapkan makanan untuk dirinya dan suaminya sendirian.
Seperti itulah Reina, walaupun dia dikenal sebagai orang yang angkuh dan sombong tapi dia adalah istri yang baik.
Beberapa saat Anna sudah selesai menyiapkan sarapan itu, Reina sarapan dengan santai tanpa berniat membangunkan suaminya yang masih tertidur lelap saat ini di kamar mereka.
Biarkan saja pikirnya.
Setelah sarapan ia kembali ke kamarnya, disana ia melihat lelaki yang masih menjadi suaminya itu nampak tertidur dengan begitu nyenyak.
Apakah kau sangat kecapean semalam setelah bersenang-senang dengan ****** mu itu sehingga kau tidur seperti orang mati saat ini. Batin Reina.
Reina melihat ke arah jam dinding yang saat ini sudah menunjukkan pukul 8.00 pagi itu artinya ia harus segera ke perusahaan.
Reina perlahan berjalan menuju ranjang untuk membangunkan suaminya.
“bangun, kau tidak bekerja Al?” ucap Reina pada suaminya.
Ia menggoyang-goyangkan tubuh suaminya itu.
“Hm, jam berapa sekarang” ujar Aldo dengan suara seraknya.
“jam 8.00” jawab Reina sambil berlalu menuju Walk in closet.
“Apaaaaa... kenapa kau baru membangunkan ku sekarang? Aku ada rapat penting pagi ini.” ucap Aldo langsung berdiri dari tidurnya dan menatap tajam ke arah istrinya itu.
“jika kau tau ada rapat penting kenapa kau tidak pulang untuk istirahat lebih awal” ucap Reina tak kalah tajamnya.
“memangnya ke mana saja kau semalam hingga pulang hampir pagi?” ujar Reina penuh selidik.
Ia memang tau bahwa suaminya itu pulang tepat pukul 3 dini hari. Karena saat suaminya pulang ia sempat terbangun kemudian lanjut tidur kembali.
Melihat tatapan tajam istrinya Aldo tidak lagi merespon ia berlalu pergi ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk ke perusahaan karna memang hari ini ia ada rapat penting dengan dewan direksi perusahaannya. Itu juga merupakan kesalahannya karena semalam ia terus bersama Larassati hingga lupa waktu.
Setelah selesai bersiap-siap mereka sama-sama pergi ke perusahaan masing-masing, tidak ada kata-kata manis pagi ini antara keduanya, mereka seperti berperang dingin, karna Aldo yang masih kesal dengan istrinya yang tidak membangunkannya lebih awal sedangkan Reina ia hanya acuh tak acuh saja.
☆☆☆
Saat di ruang rapat Aldo terlihat dengan tatapan datar dan dinginnya.
“Bagaimana tuan, apakah anda setuju” ujar salah satu peserta rapat.
“Tuan, jika perusahaan Smith grup dan Atmaja inc di gabung itu akan menjadi perusahaan yang besar dan tak terkalahkan” ujar peserta lainnya.
Ya... saat ini mereka tengah merencanakan penggabungan antara perusahaannya dan perusahaan istrinya.
Orang-orang itu merencanakan semuanya tanpa ada kehadiran Reina disana. Mereka semua sedang bermimpi agar kedua perusahaan itu di gabungkan.
Tidak bisa di bayangkan bagaimana jadinya jika kedua perusahaan itu akan benar-benar di gabungkan, pasti itu akan menjadi perusahaan yang tak terkalahkan dan menjadi perusahaan nomor 1 bukan hanya di negaranya bukan?.
Aldo nampak berpikir dan mencerna semua yang dikatakan oleh orang-orang di dalam ruangan itu. Aldo berpikir memang ada benarnya juga jika keduanya di gabungkan. Ia pasti akan menjadi orang terkaya. Yang akan di segani oleh siapa saja.
Nampak nya saat ini Aldo sudah haus akan harta dan kekayaan, ia juga berpikir bagaimana ia akan membelikan mansion mewah kepada istri dan anaknya.
Apakah ini memang sifat aslinya atau memang hanya kekhilafan sesaat saja?. Ia seolah lupa dari mana semua itu berasal, bagaimana Smith grup bisa semaju sekarang jika tidak ada campur tangan istrinya. Bahkan jika bukan karena Reina istrinya yang berinvestasi dan menanam saham disana, bagaimana bisa perusahaan itu bisa seperti sekarang ini.
Namun angan tetaplah angan bagaimana bisa dia sudah berpikir sejauh ini, lupakah dia bagaimana perangai sang istri. Reina wanita yang tidak mudah di taklukkan hanya dengan kata-kata manis dan lembut saja, dia bukan wanita bodoh.
“Baiklah saya akan membicarakan itu kepada istri saya terlebih dahulu” ujarnya kemudian pada para peserta rapat itu.
Mendengar itu sontak membuat orang-orang yang ada disana tersenyum gembira mereka seolah lupa wanita seperti apa yang sedang mereka hadapi.
Bagaimana bisa mereka berpikir bahwa wanita itu akan begitu sukarela menggabungkan perusahaan dirinya dengan orang lain sekalipun itu adalah suaminya.
Setelah rapat itu selesai Aldo kembali ke ruangannya.
“Tuan, nyonya tidak akan mungkin setuju dengan rencana ini” ujar abi saat mereka sudah tiba di ruang CEO yaitu ruangan Aldo.
“bagaimana pun caranya dia harus setuju, aku akan membuatnya menyetujui itu” ujar Aldo penuh keyakinan.
Bagaimana pun dia sudah bertekad akan menggabungkan kedua perusahaan itu dan menjadi yang nomor 1. Jadi bagaimanapun itu harus terjadi.
Aldo seakan gelap mata akan kekayaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Sulati Cus
knp anaknya g pk nama belakang smith knp mlh pk nama atmaja
2023-03-10
0
Rabiatul Addawiyah
PD banget ini suami Reina 😏
2023-01-29
0