"Uduk........ Uduk.......... Comhu....... Gehu....... Bala bala.... Barade moal..." Teriak wanita paruh baya menjajakan dagangannya di pagi hari seperti biasa melewati rumah kontrakan milik pasangan suami istri Hilman dan Nuri.
"Bu Ijah sini.." Teriak Nuri yang sedari tadi sedang membereskan barang rongsokan itu.
"Siap Bu Nuri.. Wanita tua itu lalu berjalan kearah teras rumah dan barang dagangan nya yang ia bawa dalam Ayakan di taro di lantai dengan beraneka macam macam gorengan penambah lauk sarapan di pagi hari.
"Sok atuh Bu Nuri mau beli apa..?" Tanya wanita tua itu..
"Sebentar Bu Ijah aku cuci tangan dulu.." Kata Nuri, lalu berjalan ke arah rumah menuju kamar mandi.
Dua menit berselang Nuri pun keluar dengan membawa piring plastik dan langsung duduk berhadapan dengan sebuah nyiru yang berisi barang dagangan di bawa oleh Bu Ijah tetangga yang ada di ujung rumahnya.
"Uduk empat gorengan na lima ribu aja.." Kata Nuri seraya mengambil pembungkus nasi yang di ikat oleh karet dan lima biji gorengan comhu..!
"Mangga lima belas ribu Bu Nuri seperti biasa harga langganan.." Jawab Wanita tua bernama Bu Ijah itu.
Nuri pun langsung memberikan uang pas lima belas ribu kepada wanita tua itu...'' Nuhun Bu Nuri.." Ucap Bu Ijah menerima uang dari Bu Nuri...
"Sami sami.." Balas nya.. Bu Ijah pun langsung memangku kembali dagangan dan berkata sedikit tinggi menjajakan dagangannya itu di pagi hari pinggiran kota Sukabumi..
Kini pagi dah berubah dengan seiring nya matahari pun terasa hangat di pori pori tubuh manusia yang melakukan aktivitas di hari itu, begitu juga dengan wanita setengah tua sudah selesai membereskan barang barang rongsokan hasil suami dan anaknya malam merongsoknya di malam pergantian tahun... Tepat dia beranjak dari duduk nya dan berniat masuk ke dalam untuk membangunkan tidur suaminya atau anaknya Laksa, sosok gadis berkerudung hitam dengan mata bening dan wajah kulit yang begitu mulus menegurnya.
"Bu Nuri... Mau kemana..?" Tegur Gadis cantik itu..!
Nuri tersenyum, jelas Ia mengetahui suara gadis itu, lalu membalikkan badannya dan langsung berucap.."
"Non Dinda... Ibu mau cuci tangan dan membangunkan suami serta anak ibu.." Jawab nya tersenyum ramah kepada gadis tetangga nya itu.
"Ohk... Kak Laksa belum bangun kah Bu..?" Tanya Dinda..!
"Belum ini mau di bangunkan.. Soalnya tadi subuh dia minta di bangunin jam sembilan.." Terang Nuri.
"Silahkan atuh Bu.." Ucap Dinda kalimatnya ada yang di potong membuat Nuri bertanya.
"Ehk ngomong ngomong Non Dinda ada apa ya kesini..?"
"Mau ada perlu sama Kak Laksa Bu.. Minta di antar ke kampung takokak pake motor.." Kata Dinda maksud kedatangan nya.
"Ohk begitu Non... Tapi kan anak Ibu tak punya motor, lagian dia apakah bisa menjalankan motor nya? Setahu ibu Laksa belum pernah bawa motor.." Terang Nuri.
Gadis berkerudung hitam itu tersenyum... Jelas ia mengetahui sosok Laksa pemuda yang selalu ada dalam hatinya walaupun cinta nya belum ia ungkapkan kepada anak dari pasangan suami istri itu.
Laksa sudah bisa bawa motor Bu... Kadang bila mau ke sekolah dia suka bawa motor sahabatnya.." Terang Dinda.
"Hmmmmmmmmmm... Anak itu.. Ibu bener bener tidak tahu Non.." Kata Nuri...
"Non Dinda tunggu di sini ya... Ibu akan masuk dulu untuk membangunkan Laksa.." Ucap nya.
"Baik Bu... Mohon maaf merepotkan Ibu.." Ucap Dinda tak enak hati...
"Ahk..... Santai aja Non..." Sambil berjalan masuk ke kamar mandi terlebih dahulu sebelum membangunkan mereka berdua..!
Setelah membangun kan suaminya.. Nuri pun langsung masuk ke kamar satu lagi.. Sosok pemuda berusia 19 tahun yang telah Ia dan suaminya didik dari kecil hingga dewasa kini, tak menyangka bahwa pemuda yang menjadi tempat dimana sepasang suami istri itu bahagia kehidupan nya walaupun dari segi materi tidak di punya.
"Nak bangun... Bangun Nak sudah pukul sembilan siang.." Kata Nuri sambil menepuk nepuk pipi putih anak yang Ia temukan dalam tumpukan sampah itu.
"Hoam.......... Laksa menggeliat tangannya dan menguap.. Lalu Ia tersenyum kearah wanita yang membangunkan nya.!
"Di luar ada Non Dinda, menunggu mu.." Kata Nuri sambil menilepkan selimut yang di pakai oleh Laksa.
"Mau apa ya Bu.. Anak yang punya kontrakan menunggu ku..?" Tanya Laksa.. Setelah pulih kesadaran nya akibat tidur nyenyak nya itu.
"Katanya sih Ia minta di antar oleh kamu ke kampung takokak.." Kata Nuri.
"Sebaiknya kamu temui dulu.. Tapi jangan lupa basuh dulu muka mu..." Kata Nuri lagi mengingatkan.
"Iya Bu...
Laksa pun keluar dari kamarnya meninggalkan ibunya yang sedang sibuk membereskan tempat tidurnya... Setelah selesai membasuh muka, langsung beranjak keluar rumah menemui sosok wanita yang menjadi adik kelas nya waktu di sekolah.
"Non....... Tegur Laksa kepada wanita yang sedang berdiri menatap barang rongsokan tersusun rapi.
"Kak Laksa... Maaf ya mengganggu tidur nya.." Ucap nya setelah berbalik badan dan kini bertatap muka dengan pemuda tambatan hatinya.
"Ahk Nona Dinda.. Tak apa apa kok.. Emang sudah meminta pada ibu untuk di bangunkan jam sembilan.. Ngomong ngomong Non Dinda mau ada apa ya menemui ku..?" Tanya Laksa sesaat pandangan menatap kearah gadis cantik tapi Ia buru buru buang ke sesuatu yang lain.
"Ini Kak....... Mau minta antar ke kampung takokak yang ada di perbatasan Sukabumi dan Cianjur, mau menemui saudara, tadinya mau bersama ayah dan ibu, tetapi ayah dan ibu mendadak pergi ke Jakarta karna ada sedikit masalah di perusahaan tempat bekerja.." Terang Dinda.
"Kak sudah berapa kali ihk... Tak usah pake Nona atau Non bila memanggil aku.. Kita semua sama derajatnya di hadapan sang pemilik alam.." Sambung Dinda.
Bagi Laksa itu sudah aturan dan kehidupan nya sebagai orang yang kekurangan materi, memanggil kata Tuan, Nona atau pun orang orang yang mempunyai kasta tertinggi sudah semestinya.. Jelas gadis di hadapan nya itu selain mempunyai puluhan kontrakan rumah dan Kedua Orang Tua nya juga kerja di perusahaan nomor satu Asia.. Jadi wajarlah bila Laksa dan Kedua Orang Tua nya serta Adik nya selalu memanggil Nona atau pun Nona muda.
"Tak sopan atuh Non... Bila orang rendahan ini memanggil sebuah nama kepada anda.." Kata Laksa dengan berterus-terang.
"Yaa udah terserah Kakak aja.. Tapi hari ini Kakak antar aku ke kampung takokak ya.." Pinta Dinda.
"Aduh...... Bagaimana ya Non... Laksa bingung tadi subuh sudah berjanji kepada Ibu nya mau mengantar ke makam Kakek untuk berziarah.....
"Tak apa apa Sa... Antar aja Nona Dinda.." Suara wanita tiba datang dan berdiri di samping Laksa.
"Tapi Bu... Laksa kan sudah janji mau nganter ibu sama Alena ke makam kakek....!
"Masih ada hari esok Sa..." Kata Nuri tersenyum.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Endro Budi Raharjo
non...mo melayang kh ?
2024-12-19
0
kiara_payung
Masih membaca semangat ya kak author
2023-03-11
11
Kar
lanjutkan Thor
2023-01-31
8