Rega terbangun begitu tubuhnya merasa kedinginan. Ia meraba ponselnya yang ia letakan di atas nakas dan melihat jam di layar HP, ternyata sudah jam enam pagi. Tapi ia akan melanjutkan tidurnya sampai jam sepuluhan nanti. Selain hari ini waktu libur kerjanya, ia juga tidur dini hari.
Perhatiannya seketika beralih pada chat masuk di layar kunci. Chat tersebut di kirim oleh Ryan.
Ryan:
[Mengirim kontak Bilbil]
Rega seketika menoleh ke sisi sebelah nya, memastikan jika Nayla masih tidur. Kemudian ia mengetikan balasan pada Ryan.
Rega:
Aku kan sudah bilang jangan kirim kontaknya sebelum aku yang chat kau duluan. Beruntung istriku masih tidur.
Rega tampak sedikit kesal dan mengirimkan pesan tersebut. Ia kembali memastikan jika Nayla masih tidur pulas.
Ia klik nomer kontak yang di kirim oleh Ryan barusan kemudian menyimpannya. Ia penasaran foto profil wanita itu, ia buka percakapan dan mengklik foto profilnya yang hanya menampilkan foto bibir saja tanpa wajah.
Rega perhatikan foto profil tersebut lumayan lama. Sebelum kemudian menaruh kembali ponselnya ketika Nayla menggeliat mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang. Sebelumnya miring menghadap dirinya. Rega menghela napas lega sedikit aman lantaran Nayla tidak bangun. Ia pejamkan matanya kembali untuk melanjutkan tidur, akan tetapi rasa kantuknya kini sudah hilang sebagian.
Rega memutuskan untuk bangun dan ke kamar mandi untuk buang air kecil. Ia sengaja ia mencuci muka agar rasa kantuknya tidak hilang sepenuhnya. Sebab ia akan merasa pusing jika kurang tidur.
Ia kembali naik ke atas tempat tidur usai buang air kecil. Kedua matanya tertuju pada ponsel yang ia letakan tadi di atas nakas. Entah kenapa ia ingin sekali membuka percakapan dengan nomer yang barusan di kirim oleh Ryan.
Ia ambil benda pipih tersebut dan membuka room chat dengan nomer yang bernama Bilbil. Sedikit ragu dan takut juga, ia melirik ke arah Nayla, istrinya masih pulas. Akhirnya ia beranikan diri untuk menyapa Bilbil melalui chat.
Rega:
Hai .. [Emoticon lambaian tangan]
Rega menggenggam ponselnya sambil terus melihat ke arah Nayla. Tanpa ia sangka ponselnya bergetar mengeluarkan notif chat masuk balasan dari Bilbil. Bola matanya sedikit melebar, membaca balasan chat tersebut.
Bilbil:
Maaf, siapa ya?
Rega dengan cepat mengetikan balasan. Tapi ia lupa jika foto profilnya merupakan foto berdua dengan Nayla. Ia hapus dulu foto profilnya dan mengganti dengan foto ia sendiri duduk di atas motor sport.
Setelah itu, barulah ia mengetikan balasan.
Rega:
Aku Rega, teman Ryan yang semalam berkenalan denganmu.
Rasanya tidak sabar menunggu balasan chat dari Bilbil.
Bilbil:
Oh ..
Ada perlu apa?
Rega:
Ingin berkenalan saja.
Bilbil:
Ok.
Aku Billa [Emoticon Senyum]
Rega:
Iya, nama panggilannya Bilbil kan?
Bilbil:
Iya, kau pasti tahu dari Ryan juga kan?
Rega:
Hehe, iya. Save nomerku, ya.
Bilbil:
Ok, siap.
Rega mengulas senyum senang. Ternyata Billa wanita yang cukup asik juga di ajak chatting. Rupanya Nayla masih nyenyak tidurnya, ia rasa jika video call pun aman.
Perlahan Rega turun dari tempat tidur, ia berjalan menuju sofa kemudian duduk di sana. Sambil memperhatikan Nayla juga khawatir dia bangun.
Ia membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan, membuang sisa kotoran mata dan berusaha untuk tersenyum sebelum kemudian menekan tombol fitur video call.
Rega berharap Billa mengangkat panggilan video call nya. Tiga detik berikutnya panggilan video call tersambung. Jantung nya kini berpacu di atas normal. Antara takut ketahuan Nayla namun penasaran dengan Billa.
"Hai .. Selamat pagi," sapa Rega berusaha merendahkan volume suaranya agar Nayla tidak sampai bangun.
"Iya, pagi," balas Billa.
"Baru bangun tidur, ya?" tebak Rega.
"Iya, kok tahu?"
"Kelihatan dari mukanya."
"Kusut ya?"
"Bukan. Justru kecantikan wanita itu akan nambah dua kali lipat setelah bangun tidur."
Dari sebrang sana, Billa berusaha menahan senyum. "Benarkah?"
"Iya, kau buktinya."
"Terima kasih. Kau juga baru bangun tidur?"
"Iya. Jelek, ya?"
"Kau sendiri yang mengatakannya."
"Hehehe .. Ya sudah kalau begitu sekarang kau mandi lalu sarapan."
"Malas, ah."
"Kenapa?"
"Masih mau rebahan."
"Mau aku temani?"
"Boleh," jawab wanita itu membuat Rega sedikit kaget sekaligus senang meski ia tahu dia pasti hanya bercanda.
"Iya, lain kali aku temani, ya."
"Ok."
Obrolan keduanya terus berlanjut, hingga Rega melihat Nayla sepertinya terbangun. Ia langsung mematikan panggilan video call nya, meletakan ponsel kemudian pura-pura tidur di sofa.
Nayla duduk terbangun, ia tidak melihat Rega tidak ada di sebelah nya. Kedua matanya yang belum sepenuhnya terbuka menyisir ruangan dan mendapati sosok pria yang ia cari tidur di sofa. Ia kira pria itu pergi kemana, ternyata pindah ke sofa.
Lantaran ia kebelet buang air kecil, ia pun turun dari ranjang tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi yang terdapat di kamarnya.
Sebelah mata Rega terbuka, ia melihat istrinya pergi ke arah kamar mandi. Ia bangun dan mengusap dada merasa lega. Kemudian kembali mengambil ponselnya, menghapus pesan Ryan dan juga riwayat panggilan di HP nya. Ia juga menghapus room chat Billa, khawatir Nayla nanti mengecek hp nya. Setelah merasa aman, ia letakan kembali ponselnya dan membaringkan tubuhnya melanjutkan tidur.
_Bersambung_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Nur Faidah
Dasaaar
2024-09-21
0
Be A M
🤨🤨🤨
2024-08-19
0
rrahma.sep25
bener² setan si rega.. aku bacanya bener² gregetan sama dia,,
2023-10-26
3