Bab 1

★★★★★

Aku langkahkan kakiku untuk masuk kedalam rumah. saat itu aku melihat nenek sudah duduk disofa ruang tamu, raut wajahnya terlihat seperti khawatir. kucoba sekuat mungkin mungkin untuk biasa saja, agar nenek tak curiga dan khawatir padaku. yang tak pulang semakaman

"Asalamualaikum..." ucapku saat sudah berada didepan pintu. saat itu nenek langsung menghampiriku.

"kamu darimana saja nak.... kenapa tak pulang semalam... trus Vina mana kok nenek tak melihatnya..." tanya nenek bertubi-tubi pada ku.

aku mulai berpikir alasan apa yang ku gunakan agar nenek tak curiga padaku.hingga terlintas lah sebuah alasan diotak ku. "aku menginap nek di kosannya kak Vina... karena sudah terlalu malam jadi aku menginap semalam... " ucapku yang memberi alasan ngelantur, padahal aku sama sekali tak tau bila kak Vina ngekos atau apalah.

aku hanya membuat alibi saja, agar nenek tak curiga. "oh ya sudah, kamu pergi lah bersih-bersih dan mandi. badan mu bau sekali... " ucap nenek sambil mengibas-ngibaskan tangannya. mungkin emang badanku bau banget ya.

aku hanya cengengesan, dan tak tau harus bilang apa. aku pun mulai meninggalkan nenek yang masih berdiri dan setia melihatku. segeralah aku menuju kamarku. setelah sampai ku tutup pintu dan menguncinya.

jujur aku sangat takut jika nenek curiga padaku.

apa wajahku tak menampilkan wajah yang habis nangis. kuakui ternyata wajahku tak terlihat seperti orang nangis. bahkan mataku bengkak saja tidak. sepertinya Tuhan sedang berpihak padaku.

segeralah Aku masuk kamar mandi dan bersih-bersih. aku teringat kejadian tadi malam dimana pria asing telah merenggut kehormatan ku. aku mulai menangis dan mencoba untuk menghapus tanda merah yang ada pada tubuhku.

sungguh aku tak kuat melihat semua hal ini terjadi padaku. tapi aku juga harus sadar bahwa ini semua sudah takdir yang Allah tentukan.

tanda kemerahan itu tak juga lekas hilang. aku pun mulai berhenti menggosoknya. aku teringat

aku kan pakai hijab jadi setidaknya tak ada yang bisa melihat tanda yang ada dibagian leher.

aku buru-buru menyelesaikan mandi. setelah selesai kupakailah pakaian ku. lalu ku baringkan

lah tubuhku pada kasur tidurku.

aku teringat pesan yang ku tulis untuk dia. akan kah dia membaca pesan itu. aku akan menunggu dirinya untuk bertanggung jawab. tapi apakah dia mau bertanggung jawab, kelihatannya dia berasal dari orang terpandang. apa ia mau menikahi gadis yang tak memiliki apa-apa ini.

tapi aku ingin dia bertanggung jawab. bagaimana jika aku hamil dan dia tak tanggung jawab. pasti aku harus berjuang sendirian. tapi aku harap dia mau bertanggung jawab.

✭✭✭✭✭

jam 09:20, seorang pria yang tengah bangun tidur, ia melihat sekelilingnya sepertinya kemarin mabuk berat. ia pun memegang kepalanya yang sedikit terasa pusing.

ia teringat jika tadi malam, sepertinya ia baru saja meniduri seorang wanita, yang tampak berbeda di club itu. ia melihat tubuhnya yang tanpa sehelai benang pun.

ia celingak-celinguk tampak sedang mencari sesuatu. "dimana gadis itu..." ucapnya sendirian. oh, ternyata ia sedang mencari gadis yang ia tiduri tadi malam.

ia melihat ada sebuah kertas disampingnya, ternyata itu sebuah pesan dari sang gadis yang ia tiduri tadi malam.

isi pesan :

"sungguh aku tak meminta yang lebih darimu, aku hanya meminta agar kau mau bertanggung jawab atas kelakuan yang kau perbuat padaku. sungguh aku tak meminta lebih aku hanya ingin pertanggungjawaban darimu. maaf. Qamira Nur Asyifa"

ia pun akhirnya tau siapa nama gadis yang ia tiduri itu. namun ia agak bimbang, apakah ia harus bertanggung jawab. Saat masih memikirkan pertanggungjawaban itu. Tiba-tiba ada suara telpon berbunyi. ia pun segera mengangkat telpon tersebut.

"halo tuan Adnan... saya mau memberitahukan ada sedikit masalah diperusahaan. apakah anda bisa ke kantor sekarang..." ucap seseorang dari sebrang telpon itu.

"baiklah aku segera kesana..." jawab pria yang dipanggil dengan tuan Adnan tadi.

Adnan pun segera bersiap-siap untuk pulang dan langsung ke perusahaan. setelah sampai ia langsung menuju ke ruangannya. sampai ia diruangannya ia melihat asisten pribadinya sudah berada di dalam ruangannya.

"Mahen bagaimana apakah sudah beres..." tanya Adnan pada Asistennya yang bernama Mahen, yang memiliki nama lengkap Mahen Hauzan.

"masih ada beberapa lagi tuan... anda silahkan periksa, ini tuan..." jawab Mahen seraya menyodorkan beberapa berkas yang harus diselesaikan.

setelah semua selesai Adnan mengembalikan berkas itu pada Mahen. "jika sudah saya kembali keruangan saya dulu tuan..." ucap Mahen. Adnan pun hanya mengangguk.

namun saat Mahen membuka pintu Adnan tiba-tiba memanggilnya. "Mahen bisakah kau kembali kesini lagi, setelah kau mengantar berkas itu keruanganmu... aku ingin bicara sesuatu padamu..." ucap Adnan pada Mahen.

Mahen pun mengiakan nya.

Adnan Bardia Alfarizky ia adalah seorang CEO pemilik perusahaan terbesar diAsia .

Adnan memiliki wajah sangat tampan, tinggi dan gagah. walau umurnya sudah menginjak usia 34 tahun.tapi dirinya masih terlihat sangat muda. ia termasuk orang yang sangat kejam, dingin dan cuek.. dan ternyata ia sudah dari usia 18tahun sudah menjadi CEO karena meneruskan perusahaan Ayahnya sampai ia memiliki perusahaan sendiri. yang cabang nya sudah dimana-mana, bahkan ada yang di luar negeri.

bahkan banyak gadis yang mengginkannya, karena dia tampan dan kaya raya. tapi dari banyak nya gadis yang menginginkannya tidak ada satu pun yang membuat yang tertarik. bahkan dulu ia sempat memiliki kekasih tapi apa ia malah ditinggal Nikah dengan pria lain.

sejak saat itu ia tak pernah memiliki hubungan dengan wanita mana pun. bila bertanya, kenapa ia bisa meniduri seorang gadis malam itu. itu karna ia memang terikat dengan dunia malam. ia bahkan sudah mengonsumsi minuman haram itu saat ia kuliah diluar negeri.

tapi ia tak pernah bermain dengan wanita. tapi saat malam itu ia sangat mabuk berat dan tak tau lagi dunia bahkan pagi ini ia baru sadar. bahwa ia telah meniduri sorang gadis. bahkan sekarang sang gadis meminta padanya pertanggungjawaban. bahkan ia dilanda dengan kebimbangan akan hal ini. jika ia tidak bertanggung jawab bisa jadi suatu hari nanti sang gadis akan mengandung anaknya. tapi jika ia bertanggung jawab apakah keluarganya setujuh.

Akankah Adnan bertanggung jawab atas peristiwa yang baru ia alami...? atau mungkin kah ia membiarkankan saja gadis itu dan tidak bertanggung jawab. tapi itu akan membuat sang gadis dalam kesulitan. masa iya, ia sudah merenggut kehormatan seorang garis tapi tak bertanggung jawab.

Bersambung

( *bagaimana kelanjutan kisahnya...?)

( *jika ingin kelanjutan dari kisah ini, silahkan comen dibawah. untuk menambah semangat saya )

ʂҽҽ ყσυ ιɳ ƚԋҽ ɳҽxƚ ƈԋαρƚҽɾ

salam sayang dari saya🥰

see you 😊👋*

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!