Ketika Amar dan Salsa sedang menikmati teh tiba tiba saja putra kesayangan mereka Farrel baru saja pulang ke rumahnya.. Farrel mengikuti jejak sang Bunda menjadi seorang polisi...
"Assalamualaikum...."ucap Farrel sembari mencium tangan kedua orang tuanya secara bergantian..
Amar dan Salsa pun tersenyum sembari menjawab salam dari putra kesayangan mereka.
"Waalaikkumsalam Nak kamu baru pulang?"tanya Salsa dengan sangat lembut...
Farrel pun langsung duduk di depan kedua orang tuanya dengan rasa lelah yang begitu berat..
"Iya Bunda hari ini sibuk banget jadi baru pulang. Oh iya Bunda dan Ayah kapan mau ke rumah Paman Graha? Bukankah Aya sudah melahirkan?" ucap Farrel hal itu membuat Salsa dan Amar kaget pasalnya mereka belum mendengar kabar bahwa Aya telah memiliki momongan..
"Kapan Aya melahirkan? Kenapa kamu baru bilang sekarang?"tanya Amar sedikit keras..
Farrel pun bingung...
"Tadi aku chat Atta dan dia bilang Aya sudah melahirkan dan anaknya cewek."ucap Farrel dengan sopan...
Salsa dan Amar pun saling tatap dan kemudian keduanya pun langsung heboh sendiri membuat Farrel menepuk jidatnya sendiri..
"Bunda sama Ayah kebiasaan selalu saja ribut dengan urusan yang gak penting. Ya sudah aku mau mandi dan mau tidur aku capek."Farrel pun berlalu pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang masih heboh sendiri.
Sesampainya di dalam kamarnya Farrel hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kedua orang tuanya yang selalu heboh dengan urusan yang sepele..
Sementara itu di lain tempat Graha dan Berlian sedang bersantai di ruang keluarga tiba tiba saja ponsel miliknya berdering. Graha melihat ada panggilan masuk dari Amar kakaknya.
"Assalamualaikum Mas kenapa?"tanya Graha dengan lembut.
Amar pun langsung bla bla berbicara panjang kali lebar menyalahkan Graha yang tak memberitahu dirinya mengenai Cahaya yang telah memiliki bayi..
"Kamu sungguh terlalu Gra kamu adik macam apa? Keponakan aku melahirkan tapi kamu malah tak memberi kami kabar apa kamu sudah tak menganggap kami keluarga?"ucap Amar hal itu membuat Graha mengambil nafas panjang.
"Maaf Mas kami belum sempat kami sibuk, dan Mas jangan bicara seperti itu Mas kan keluarga aku satu satunya. Dan iya Aya telah melahirkan dan sekarang kamu menjadi kakek."ucap Graha mencoba menjelaskan..
Amar pun langsung menurunkan egonya dan kemudian bertanya mengenai cucu pertamanya..
"Ya sudah kalau begitu besok kami akan ke Jakarta untuk melihat Aya dan putri kecilnya. Gimana kabar kamu dan Lian kalian baik baik saja? Terus kabar Atta dia bagaimana sudah lama sekali dia tak menelfon ku."ucap Amar kembali berbicara hal hal yang gak penting.
Graha pun tersenyum Graha selalu saja tertawa ketika berbicara dengan Amar kakaknya karena semenjak Opa Rahman meninggal Amatlah satu satunya keluarga yang Graha miliki..
"Jangankan kamu Om'nya Mas kita saja yang orang tuanya jarang melihat Atta di rumah dia itu orang yang super sibuk jadi di maklumi saja dan kabar kami baik Alhamdulillah."jawab Graha sembari tersenyum...
Berlian pun hanya bisa ikut tersenyum ketika mendengar pertengkaran kecil kedua saudara ini,walaupun Amar adalah mantan suaminya namun mereka telah menutup rapat rapat rahasia itu dari anak anak mereka karena mereka itu hanya masa lalu.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Atta yang baru saja sampai di rumah pun mendengar perbincangan sang Ayah dengan OM Amar hal itu membuat Atta langsung mendekat..
"Maafkan Atta ya Om akhir akhir ini Atta sedang sangat sibuk jadi gak sempat memberikan kabar."ucap Atta menyambung pembicaraan sang Ayah..
Atta pun langsung mengucapkan salam dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya secara bergantian..
"Tu Mas Atta baru pulang lihatlah padahal ini sudah jam 9 malam dia baru sampai."ucap Graha dengan antusias..
Berlian pun langsung bangun dari duduknya kemudian pergi ke dapur untuk mengambilkan minuman untuk putra kesayangannya.
"Minumlah Nak kamu pasti capek seharian bekerja?"ucap Berlian sembari mendekatkan satu gelas orange jus untuk putranya..
"Terima kasih Bunda.. Bunda memang yang terbaik."jawab Atta sembari tersenyum hal itu membuat Graha merasa iri karena sang putra selalu saja memuji Bundanya.
"Jadi hanya Bunda saja yang terbaik sedangkan Ayah enggak?"ucap Graha sembari menaikan satu alisnya.
Atta pun langsung menatap kearah sang Ayah dan tersenyum..
"Ayah dan Bunda memang yang terbaik.."ucap Atta dengan sangat kencangnya..
Graha dan Berlian hanya bisa tersenyum melihat Atta yang selalu masih seperti anak anak bagi mereka..
"Ya sayang Bunda percaya, sekarang kamu mandi dan beristirahatlah kamu pasti capek bukan?" ucap Belian menyuruh putra kesayangannya untuk beristirahat...
Atta pun langsung memeluk Bundanya dan kemudian mencium kening Berlian dengan lembut..
"I love you Bunda."ucap Atta sembari berdiri dan kemudian berlalu menuju kamarnya.
Graha pun menggelengkan kepalanya sembari tersenyum..
"Anak itu memang tak pernah berubah dia tetap menjadi anak kecil walaupun usainya sudah 26 tahun. Tapi Mas percaya bahwa dia akan menjadi orang yang sukses di kemudian hari."ucap Graha merasa bangga pada Atta..
"Amin, insyaallah dia akan sukses sama seperti Ayahnya. Bunda juga sangat yakin Atta akan menjadi orang hebat sama sepertimu Mas karena dia bukan tipe anak yang pemalas dan Bunda bersyukur untuk hal itu.."Berlian pun tak kalah bangga mengenai putranya.
Jam tak terasa tengah menunjukan pukul 06.45 Atta pun telah bersiap untuk bekerja,hari ini Atta terlihat jauh lebih fress karena Atta adalah tipe orang yang selalu mengatur pola makannya sehingga Atta selalu terlihat bugar walaupun pekerjaannya begitu padat.
Atta yang kini masih bersiap pun tiba tiba saja mendapatkan sebuah pesan dari Gisela di pagi hari, rutinitas mereka berdua sebelum mereka bekerja seperti mengucapkan selamat pagi...
"Selamat pagi Mas Naufal have a nice day."tulis pesan yang di kirim oleh Gisela kepadanya..
Atta pun langsung tersenyum sembari menatap tulisan yang ada di layar ponsel miliknya. Sebuah balasan pun terkirim..
"Selamat pagi juga calon bidadari surga, jangan lupa sarapan dan semangat untuk hari ini."sebuah pesan singkat yang dia kirimkan melalui WhatsApp..
Di sebrang sana Huma pun langsung tersenyum menatap layar ponselnya hatinya berdetak tak menentu apakah ini yang di namakan cinta..
Huma pun tak berhentinya tersenyum sehingga membuat sang Bunda Najwa yang melihatnya menjadi sedikit curiga.
Najwa pun memerhatikan sang putri yang kini telihat selalu bahagia beberapa bulan belakangan ini apakah mungkin putrinya kini tengah jatuh cinta??
Terlebih lagi putrinya adalah wanita yang selalu tertutup jika mengenai perasaan sehingga membuat kedua orang tuanya mengira bahwa Huma itu tak pernah memiliki teman laki laki..
"Anak Bunda pagi pagi udah senyum senyum sendiri,wah Bunda jadi curiga ini?."ucap Najwa membuat Huma yang sedang fokus pada ponselnya langsung menatap Bundanya dengan tatapan malu..
Huma pun menatap Najwa dengan tatapan yang tak biasa,kali ini Huma ketahuan sang Bunda bahwa dia sedang senyum senyum sendiri itu semua karena pesan yang di kirimkan oleh Atta kepadanya..
"Bunda ngagetin Huma saja. Enggak kok Bunda ini ada teman Huma dia kirim pesan."jawab Huma pelan..
"Pasti laki laki ya? Ingat apa yang pernah Bunda bilang sama Huma ya jangan mudah percaya sama yang namanya laki laki apalagi kamu baru pertama jatuh cinta."ucap Najwa membuat Huma merasa malu karena sang Bunda tahu bahwa dirinya kini tengah jatuh cinta..
Huma hanya mengangguk mematuhi ucapan sang Bunda..
"Iya Bunda terima kasih telah mengingatkan Huma,Huma bersyukur memiliki orang tua sebaik Bunda dan Ayah."ucap Huma sembari memeluk Najwa dengan begitu eratnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
budane daffa
di tunggu kelanjutanya lagi makin penasaran dengan cerita nya
2023-01-25
1