BAB 5. MAKAN SIANG

Sampai di restoran yang biasa keluarganya kunjungi, opie mengesankan pandangan nya mencari sosok mama nya.

"ayo pah!? sambil menarik tangan papa nya.

"mama mu belum tiba jadi kita pesankan saja ya? ujar papa nya.

"paling juga mama kena macet dan lagi pula ini kan dadakan banget!! seru opie.

"aduh enak banget ya!! kalian berdua asyik gandengan tangan dan ini tangan mama siapa yang gandeng masa harus truk yang gandeng tangan mama."seru Bu intan.

"ya ampun nyonya coba deh!! Duduk bikin pusing saja."sahut opie.

"dasar nih anak bukan nya peluk mama nya!! tanya kabar atau mama masih nafas atau ngga."oceh Bu intan.

opie pun langsung berhamburan memeluk mama nya bahkan di mencium mama nya saking kangennya.

"pasti nyonya ngga kangen nih dengan ku."opie pura-pura marah.

"ya ngga lah!! aku masih normal suka pria."sahut mama nya.

"ampun deh kalian kalau bertemu pasti selalu ramai."seru pak Kris.

"tenang lah tuan besok kita akan ganti pita suara."ujar opie.

"iya bila perlu ganti jenis kelamin."timpal mama intan.

membuat tiga orang ini tertawa terbahak-bahak bahkan pemilik restoran sudah tahu tentang keluarga besar pak Kris.

yang terkena sangat baik dan ramah dengan siapa pun.

"mana gandengan mu? mama intan mencari Hendy

"ada tuh di dalam ember."sahut opie santai

"dikira dia ikan!! kesal mama intan.

"ya nyonya kan tahu mana bisa dia keluar makan siang."gerutu opie.

"ini masih mau makan apa mau debat."seru pak Kris.

"makanlah !! sudah sangat lapar aku."protes opie.

"ini sedang papa pesan kan."sahut pak kris.

"mana ada papa baru pesan itu makanan sudah datang!! apa waiters nya paranormal semua."ujar opie.

"opie Primalita coba ya!! diam dulu bikin perut nyonya nambah lapar saja."seru mama intan

pak Kris hanya menepuk jidatnya saja, sedangkan asisten mama nya serta para sopir hanya tertawa saja.

"ayo makan jangan di liatin saja?? ngga akan kenyang kalau hanya di tatap."ajak mama intan untuk para karyawan nya.

"oh ya apa Minggu depan ada waktu? kakak mu akan pulang."Tutur mama intan.

"mah!! apa Kakak lupa jalan pulang jadi kita harus cari tahu."timpal opie asal bicara.

"maka nya mama kasih tahu kamu biar kamu bisa jemput itu kakak mu."pinta mama intan.

"yang bener saja!! masa aku yang jemput? kek anak SD aja."gerutu opie.

"kakak mu akan membawa tunangan nya dan akan menikah disini."ujar pak Kris.

"oh ya!! kok kakak ngga cerita sih."protes opie

"opie Primalita anak mama lintang!! itu udang mama kenapa bisa pindah semua ke piring kamu."protes mama intan.

"eh ini udang kenapa jalan-jalan kepiring aku sih, nakal nih mah."canda opie.

pak Kris sedang tidak ingin menengahi istri dan anak nya, dia biarkan saja mereka berdua yang selalu berdebat.

"apa aku boleh ijin ke toilet pak guru dan Bu guru."pamit opie.

"iya jangan lama-lama!! kalau lama bisa-bisa aku turunkan nilai mu."ledek mama intan.

opie pun tertawa sambil menyenggol assisten mama nya yang sangat latah.

"copot itu kumis eh copot.."asisten mama intan di buat latah dan Opie berlari kecil sambil tertawa.

"dasar anak sundel!! kebiasaan banget deh "seru mama intan.

"eh anak sundel eh anak sundel."teriak asisten nya yang membuat orang-orang tertawa.

"sudah mah!! kan tahu iseng nya opie seperti apa? ujar pak Kris

"iya tuan Kris!! trus saja kau bela anak mu itu."protes mama intan.

entah kenapa mama intan merasa kurang cocok dengan Hendy bahkan mama intan seperti menjaga jarak dengan menantu nya itu.

"mah doakan yang terbaik untuk anak kita."pak Kris seolah tahu apa yang ada di pikiran istrinya.

"aku coba menerima nya pah."seru mama intan.

opie seperti melihat suami nya sepintas dengan Nia tapi opie langsung menepis itu semua mungkin hanya perasaan dan halusinasi nya saja.

opie pun segera keluar dari toilet dan menghampiri mama dan papa nya.

iya kembali dengan senyum dan kejahilan nya.

seperti biasa jika dia berkumpul dengan mama dan papa nya pasti Hendy tidak akan mengirimkan dia pesan.

"apa kau akan balik kekantor atau mau mampir kerumah? tawar mama intan.

"besok saja aku kerumah setelah jemput kak Jimmy."sahut opie.

"baiklah dan kau hati-hati."tutur pak Kris yang memcium pipi anaknya.

bahkan opsi enggan beranjak dari pelukan mama nya juga.

mereka pun berpisah dan masing-masing kembali dengan aktifitas nya lagi.

opie membelokkan mobil nya menuju kantor suami nya..

sampai di kantor suami nya langsung saja opie naik menuju ruangan suami nya itu.

"siang mba?? apa suami saya ada? sapa opie

"oh bapak kan keluar bu dan kemungkinan tidak kembali lagi kekantor."terang sekretaris Hendy.

opie mengernyitkan alis nya, jika suami nya ada urusan diuat pasti akan memberi kabar.

"apa penting banget ya!! mas Hendy sampai lupa kasih kabar."gumam opie.

"baiklah mba kalau begitu saya permisi dulu "pamit opie.

opie pun berjalan keluar dari gedung kantor suami nya dan dia memutuskan untuk pulang kerumah.

"aku tunggu di rumah ya!! aku harap kamu bisa pulang cepat ."isi pesan opie ke suami nya.

Hendy hanya melihat dan langsung membalas nya dengan jawaban membuat opie bingung.

"aku masih di kantor sayang dan ada pekerjaan penting."jawaban pesan Hendy.

opie pun terdiam dan bingung harus berkata apa dan apa suami nya sedang berbohong.

Hendy tidak membaca pesan dari sekretaris nya lagi dan dia tidak tahu kalau opie datang ke kantor nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!